Berdasarkan mekanisme
kerjanya dapat dibedakan
tiga kelompok besar dan
beberapa obat tambahan
sbb:
1. Antikolinergik
2. Antagonis dopamine
3. Antagonis serotonin
4. Golongan Lain-lain
Antikolinergik
1. Skopolamin
Sebagai spasmolitikum pada kejang otot
saluran cerna dan urogenital
Efek samping : mulut kering, rasa kantuk,
gangguan penglihatan, obstipasi dan iritasi
kulit
Hati-hati penggunaan pada lansia karena
dapat menjadi pencetus delirium
Dosis : 6-15 jam sebelum berangkat plester
diletakkan dibelakang telinga (secara teratur
melepaskan 0,5 mg obat selama 72 jam yang
diserap baik oleh kulit)
Durasi kerjanya selama 3 hari
Faktor resiko kehamilan : C
Skpolamin diekskresi ke dalam ASI
Antikolinergik
2. Antihistaminika tertentu
Digunakan untuk propilaksis dan terapi mual
muntah akibat mabuk darat dan vertigo
Siklizin dan dimenhidrinat diresorbsi baik,
kerja cepat dan dapat bertahan 4-5 jam
Meklizin baru mulai bekerja setelah 1-2 jam,
durasi kerja 12-24 jam
Efek samping : perasaan mengantuk terutama
pada penggunaan dimenhidrinat.
Antikolinergik
Dosis masing-masing obat:
1. Siklizin (marzin) profilaksis 1-2 jam sebelum
berangkat 50 mg , bila perlu diulang 5 jam
kemudian
2. Meklizin (suprimal) profilaksis 1-2 jam
sebelum berangkat 25-50 mg, bila perlu
diulang setelah 12 jam
3. Dimenhidrinat (dramamin, antimo) profilaksis 1 jam
sebelum berangkat 50-100 mg, bila perlu diulang 8
jam kemudian (setiap 4-6 jam, max dose 400 mg/day).
Iv : 50 setap 4 jam. Faktor resiko kehamilan : B
4. Prometazin (Phenergan) dewasa antiemetik 12,5-25
mg setiap 4-6 jam, motion sickness 25 mg 30-60 mg
sebelum beragkat dapat diulang setiap 12 jam.
Anak2 antiemetik 0,25-1 mg/kgBB setiap 4-6 jm,
motion sicness 0,5 mg/kg/dose 30-60 menit sebelum
berangkat. Faktor resiko kehamilan : C
Antagonis Dopamin
Bekerja dengan cara perintangan
neurotransmisi dari CTZ ke pusat muntah
dengan jalan blockade reseptor dopamine
3 golongan antagonis dopamine:
1. Propulsiva (prokinetika) : Metoklopramida dan
domperidon
2. Derivat butirofenon : haloperidol dan
droperidol
3. Derivat fenotiazin : proklorperazin dan
thietilperazin
Antagonis Dopamin
(Propulsiva (prokinetika) : Metoklopramida dan
domperidon)
2. Domperidon (motilium)
Berkhasiat menstimulasi peristaltic dan
pengosongan lambung dan berdaya
antiemetic, Tidak menembus BBB (#sedasi
dan #ekstrapiramidal)
MK: selective dopamine D2 receptor
antagonis
Indikasi : refluks esofagitis, mual muntah
akibat kemoterapi dan migrain
Antagonis Dopamin
(Propulsiva (prokinetika) : Metoklopramida dan
domperidon)
Granisetron:
Khasiat antiemesis kuat dan long acting,
Efektivitas, penggunaan dan efek samping
sama seperti ondansetron
Dosis: profilaksis 1 mg dalam 1 jam sebelum
kemoterapi dimulai, 12 jam kemudian 1 mg
lagi
Antagonis serotonin
(Granisetron, ondansetron, tropisetron)
Tropisetron :
Derivat indazol yang long acting
T1/2 8-45 jam
Dosis iv: 5 mg sebelum kemoterapi, disusul
dengan oral 5 mg 1 jam sebelum makan pagi
selama 5 hari
Golongan Lain-lain