Anda di halaman 1dari 32

Antipsikotik

Antidepresan
Antimania
Antiansietas
Antiobsesif - kompulsif
Antipanik

I. Obat antipsikotik yang klasik (typical)


derivat phenotiazine, derivat butirofenon, derivat
tioksinten, derivat difenilbutil pepiridin, derivat
benzamid, dan derivat dibenzoksapin.
II. Obat-obat antipsikotik atipikal
yaitu : clozapin (dibenzodiazepin), risperidone,
ritanserin, dsb.
III.Obat-obat nonpsikotik yang dipakai sbg
antipsikotik

1.
2.

3.

Rata-rata obat antipsikotik klasik bekerja sbg


penghambat reseptor dopamin khususnya D2
pascasinaps.
Korelasi thdp aksinya sbg pnghambt reseptor D2
pascasinaps :
Pd mesolimbik efek antipsikotik
Pd lintasan nigrostriata efek ekstrapiramidal/
parkinsonisme
Pd lintasan dopamin tuberinfundibular
hiperprolaktin, sbg akibat lepasnya kontrol inhibisi
tonik o/dopamin thdp prolaktin.

Pemberian oral diabsorbsi tdk


lengkap
biovaibilitas rendah
mudah larut dlm air
terikat kuat dlm plasma
dimetabolisme dlm hepar
waktu paruh 10 20 jam, namun
masa kerja klinis tampak lbh panjang
dr waktu paruh, bisa sampai bbrp
minggu stlh terapi dihentikan
Aktivitas sbg antipsikotik beronset
lambat, kontinu dan bertahap.

Secara umum diindikasikan u/


segala btk psikosis fungsional
maupun organik. Indikasi utama :
- Skizofrenia
- Gangguan Skizofreniform
- Gangguan Afektif berat
Indikasi lain :
- Ggn prilaku pd retardasi mental
- Simptomatik pd demensia /
alzheimer
- Sindroma Gilles de la Tourette

Hipotensi ortostatik
Efek perifer antikolinergik
Efek endokrin
Efek pd kulit
Efek pd mata
Efek pd jantung, CPZ menyebabkan
pemanjangan QT dan PR interval
Mati mendadak, akibat kardiotoksik

Penyakit hati
Penyakit darah
Epilepsi
Kelainan jantung
Febris yg tinggi
Ketergantungan alkohol

Keadaan akut : preparat antipsikotik oral / perenteral yg setara


dgn haloperidol 5 mg.
Penatalaksanaan lanjut :
Initial dosis : preparat setara dosis haloperidol 10-20 mg/hari
atau CPZ 400 mg/hari.
Dosis pemeliharaan : dimulai 3-6 bulan stlh kondisi klinik
stabil, hingga setara haloperidol 5 mg/hari
Utk preparat parenteral long acting :dosis awal 12,5 mg
fluphenazine decanoat atau 25 mg haloperidol decanoat (0,5
cc), dievaluasi 2-4 mgg.

1. Penghambat MAO (MAOIs) :


hidrazin
: fenelzin, isokarboksazid
Non hidrazin : tranilsipromin
2. Trisiklik antidepresan
Amintersier
: desipramin, nortriptilin
Aminsekunder : imipramin, amitriptilin, doksepin
3. Antidepresan generasi II:
Amoksepin, mianserin, maprotilin, nomifensin, bupropion
Trazodon, fluoksetin, flvoksamin, viloksazin, zimeldin,
alprazolam
4. Simpatomimetik : amfetamin, metil-fenidat

Sama dengan indikasi antidepresan siklik, namun


scr khusus obat ini dianggap efektif u/ ggn
agorafobia dgn serangan panik, ggn stres pasca
trauma, ggn makan, dan sindroma nyeri kepala
psikogenik.

Bekerja melalui penghambatan enzim mono


amin oksidase, yg berarti mghmbt degradasi
amin. Dgn dmkn jmlh neurotransmitter amin
presinaps jadi bertambah.
Bersifat irreversible.
Phmbtn maksimal dicapai dlm waktu 5-10 hr.
Obat2 gol.MAOIs diabsorbsi dg baik pd pemb
peroral.
Mengalami metabolisme di hepar mll asetilisasi

Fenelsin diberikan dgn dosis awal 15 mg


perhari, selanjutnya dinaikan hingga mencapai
45 mg/hari dlm minggu pertama, dan dpt
dinaikan terus dgn 15 mg pd mgg-mgg
berikutnya hingga tercapai dosis 90 mg perhari
pd akhir mgg keempat.
Tranilsipromin diberikan dgn dosis awal 10 mg/
hari, dan dpt dinaikan hingga 30 mg/hari pd
akhir minggu pertama

Ortostatik hipotensi, peningkatan berat badan,


udema, disfungsi seksual dan insomnia.
Pd pemakaian preparat MAOIs, harus
dihindarkan asupan Tiramin, krn dpt berakibat
hipertensi krisis
Dihindarkan penggunaan : anestesi lokal/spinal
yg mengandung epinefrin; obat2 asma ; obat2
antihipertensi kerja sentral

Tmsk dlm golongan ini ; trisiklik, generasi II


dan obat2 antidepresan baru yg non MAOIs yg
mempunyai kerja utama dgn mll penghambatan
ambilan kembali (reuptake) amin biogenik.

Meningkatkan transmisi aminergik mll :


- Penghambatan thdp pompa ambilan kembali
(reuptake) neurotransmitter amin, tutama
Norepinefrin dan serotonin
- Penghambatan reseptor muscarinic acetylcoline,
dan reseptor histamin
- Menurunkan regulasi reseptor beta norepinefrin
pascasinaps.

Stlh pemberian peroral maka obat2 tsb


malami :
Absorbsi dlm saluran cerna
Ikatan o/ protein plasma
Di metabolisme di hepar mll : oksidasi,
konjugasi, demetilasi, hidrosilasi.
Waktu paruh obat dlm plasma bervariasi
antara 10-70 jam
Level plasma tercapai stlh 5-7 hari

Depresi berat
Depresi sekunder
Ggn panik dgn agorafobia
Ggn obsesif - kompulsif
Ggn makan
Sindroma nyeri

Imipramin, amitriptilin, doksepin, desipramin,


klomipramin, dan trimipramin, dpt dimulai dgn
dosis awal 75 mg/hari, selanjutnya dpt
ditingkatkan 75 mg stp mgg, sampai
mencapai 300 mg/hari pd mgg keempat.
Protriptilin dimulai 15 mg/hari dinaikan
sampai 60 mg/hari.

Efek antikolinergik/antimuskarinik, tutma o/


preparat amitriptilin, imipramin, trimipramin
dan doksepin
Sedasi
Hipotensi ortostatik
Efek pd jantung yaitu takikardi
Efek neurologik
Efek alergi, kemerahan kulit eksantematous
dijumpai pd 5 % dr pasien yg mndpt terapi
maprotilin

Sinonim : mood modulators, mood stabilizers


dan antimanik
Sediaan obat : - Litium karbonat
- Haloperidol
- Karbamazepin

Pd mania akut diberikan haloperidol im atau


tablet litium karbonat
Pd ggn afektif bipolar dgn serangan2 episode
mania/depresi diberi litium karbonat sbg
profilaksis
Bila penggunaan litium karbonat tdk
memungkinkan dpt digunakan karbamazepin

Gejala efek samping yg dini pd pengobatan


jangka lama :
mulut kering, haus, ggn saluran cerna,
kelemahan otot, poliuria, tremor halus
Efek samping lain : hipotiroidisme, peningkatan
BB, edema tungkai, leukositosis, ggn daya ingat.
Gjl intoksikasi : (serum litium >1,5 mEq/l)
Gjl dini : muntah, diare, tremor kasar,
mengantuk, konsentrasi pikiran menurun
Intoksikasi berat : kesadaran , oliguria, kejangkejang

Sinonim : psikoleptik, transquilizer minor dan


ansiolitik
Sediaan obat :
Benzodiazepin: diazepam, klordiazepoksid,
lorazepam,klobazam, bromazepam
Nonbenzodiazepin : sulpirid, buspiron

Sedasi (rasa mengantuk, kewaspadaan


berkurang, kinerja psikomotor menurun,
kemampuan kognitif melemah
Relaksasi otot (rasa lemas, cepat lelah)
Potensi menimbulkan ketergantungan obat
disbbkan o/efek obat yg msh dpt dipertahankan
stlh dosis terakhir berlangsung sangat singkat.
Penghentian obat scr mendadak, akan
menimbulkan gjl putus obat (rebound
phenomenon);pasien jd iritabel, bingung,
gelisah

Pemilihan :
U/ initial insomnia: sulit msk ke dlm proses
tidur, digunakan obat yg bersifat sleep
inducing antiinsomnia, yaitu gol.
Benzodiazepin (short acting), mis pd ggn
ansietas
U/ delayed insomnia : proses tidur terlalu
cepat berakhir dan sulit msk kembali ke dlm
proses tidur selanjutnya, digunakan obat yg
bsifat prolong patent phase antiinsomnia,
mis. Pd ggn depresi

Pemberian tunggal dosis anjuran 15-30 menit


sblm pergi tidur
Dosis awal dpt dinaikan sampai mencapai dosis
efektif dan dipertahankan sampai 1-2 mgg, kmd
tapering off u/ mencegah rebound dan toleransi
obat
Pd usia lanjut dosis harus lebih kecil dan
peningkatan dosis perlahan-lahan
Pemakaian obat antiinsomnia sebaiknya 1-2
mgg

Penggolongan obat Anti Obsesif - kompulsi :


Obat anti obsesif - kompulsif trisiklik
C:/ klomipramin
Obat anti Obsesi - kompulsi SSRI

Efek antihistamin (sedasi, rasa mengantuk


kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor &
kemampuan kognitif menurun,
Efek antikolinergik (mulut kering, keluhan
lambung, retensi urin, disuri, penglihatan kabur)
Efek antiadrenergik alfa(hipotensi ortostatik)
Efek neurotoksis (tremor halus, kejang epileptik,
agitasi, insomnia)

Obat pilihan : klomipramin


Klomipramin mulai dgn dosis 25-50 mg/hari
(dosis tinggal malam hari), dinaikan scr
bertahap dgn penambahan 25 mg/hari sampai
tercapai dosis efektif
Dosis pemeliharaan : 100-200 mg/hari
Sblm dihentikan, lakukan pengurangan dosis
scr tapering off

Penggolongan :
Obat antipanik trisiklik
C:/ imipramin, klomipramin
Obat antipanik benzodiazepin
C:/ alprazolam
Obat antipanik RIMA
C:/ moklobemid
Obat antipanik SSRI
C:/ sertralin, fluoksetin, paroksetin,
fluvoksamin

Efek antihistamin (sedasi, rasa mengantuk,


kewaspadaan berkurang, kemampuan kognitif
menurun)
Efek antikolinergik (mulut kering, retensi urin,
penglihatan kabur, konstipasi)
Efek antiadrenergik alfa (perub. EKG, hip.
Ortostatik
Eek neurotoksis (tremor halus, kejang, agitasi,
insomnia)

Mulai dgn dosis rendah, scr perlahan-lahan


dosis dinaikan dlm bbrp mgg. Dosis efektif
dicapai dlm waktu 2-3 bln.
Dosis efektif alprazolam : 4 mg/hari, kdng2 6
mg/hari.
U/ gol. Trisiklik dosis efektif : 150-200 mg/hari
Imipramin atau klomipramin dimulai dgn dosis
25-50 mg/hari, dinaikan scr bertahap dgn
penambahan 25 mg/hari dgn selang waktu
bbrp hari sampai mgg, sampai tercapai dosis
efektif (biasanya 150-200mg/hari).

Anda mungkin juga menyukai