Oleh :
Nadia Anisha 1102011186
PERIODE 25 JANUARI 13 FEBRUARI 2016 (IKF 214)
Pembimbing
Dr. Baety Adhayati, SpF
SSP
ISTILAH MATI
Hidup
Respirasi
Sirkulasi
4 menit
Otot
4 jam
Dilatasi pupil
Adrenalin 0,1 %
Penyuntikan sulfas atropin 1% ke COA
Pilokarpin 1%
Isostigmin 0,5%
KEMATIAN
Tanda kematian
tidak pasti
Tanda pasti
kematian
Perkiraan saat
kematian
Kulit pucat
Bukan merupakan tanda yang dapat dipercaya krn mungkin terjadi spasme agonal sehingga wajah tampak kebiruan
Tonus otot menghilang dan relaksasi
Menebabkan kulit menimbul sehingga kadang kadang membuat tampak lebih muda
Kelemasan otot sesaat setelah kemarian disebut relaksasi primer. mengakibatkan pendataran daerah yang tertekan
Pembuluh darah retina mengalami segmentasi
Beberapa menit setelah kematian
Segmen- segmen bergerak ke arah tepi retina dan kemudian menetap
Pengeringan kornea
Timbul kekeruhan dlm waktu 10 menit masih dapat dihilangkan dg meneteskan air
Kaku mayat
(rigor montis)
Mummifikasi
Tanda
pasti
kematian
Penurunan suhu
tubuh (algor
montis)
Adiposera lilin
mayat
Pembusukan
(Decomposition,
putrefaction)
(LANJUTAN)
Mengetahui perubahan posisi mayat yang dilakukan setelah terjadinya lebam mayat yang
menetap
Memperkirakan saat kematian
Warrna merah darah akan hilang atau pudar pada lebam mayat
Selama masih terdapat ATP maka serabut aktin miosin tetap lentur
Cadangan glikogen otot habis energi tidak terbentuk lagi , aktin miosin menggumpal dan otot
menjadi kaku
Kaku mayat tidak disertai pemendekan serabut otot, tetapi jika sebelum terjadi kaku
mayat otot berada dalam posisi teregang, maka saat kaku mayat terbentuj akan akan
terjadi pemendekan otot
Dipergunakan untuk
Cold Stifening
Heat Stiffening
Cadaveric spasm
(Instantaneous rigor)
Suhu tubuh saat mati perlu diketahui untuk perkiraan saat kematian
Penurunan suhu tubuh cepat pada :
(suhu keliling)
(aliran dan kelembapan udara)
(bentuk tubuh)
(posisi tubuh)
(pakaian)
Terdapat berbagai rumus kecepatan penurunan suhu tubuh pasca mati sebagai hasil
penelitian di negara barat, namun sukar dipakai dalam praktek karena faktor-faktor yang
mempengaruhi diatas berbeda pada setiap kasus, lokasi, cuaca, dan iklim
Autolisis : pelunakan dan pencairan jaringan yang terjadi dalam keadaan steril
Autolisis timbul akibat kerja digestif oleh enzim yang dilepaskan sel pasca mati
Setelah seseorang meninggal, bakteri yang normal hidup dalam tubuh segera masuk ke jaringan
Proses pembusukan ini terbentuk gas gas alkanan, H2S dan HCN serta asam amino dan asam lemak
Pembusukan baru tampak kira kira 24 jam pasca mati berupa warna kehijauan pada perut kanan
bawah akan bertahap menyebar ke seluruh perut dan dada dan bau busuk mulai tercium.
Timbul lebih cepat bila
(LANJUTAN)
Kulit ari akan terkelupas atau membentuk gelembung berisi cairan kemerahan berbau busuk
Pembentukan gas
Gas didalam tubuh dibentuk di lambung dan usus, sebabkan tegangnya perut dan keliarnya cairan kemerahan dari mulut dan hidung
Gas yang terba di dalam jaringan dinding tubuh akan mengakibatkan terabanya derik (krepitasi)
Gas ini menyebabkan pembengkakan tubuh yang menyeluruh, tetapi ketegangan terbesar terdapat di daerah dengan jaringan
longgar seperti skrotum, payudara
Tubuh berada dalam sikap seperti petinju (Pugilistic attitude) yaitu kedua lengan dan tungkao dalam sikap setengah
fleksi akibat terkumpulnya gas pembusukan di rongga sendi
sulit dikenali
Luka akibat gigitan binatang pengerat khas berupa lubang- lubang dangkal dengan tepi bergigi
Kumpulan telur lalat telah dapat ditemukan beberapa jam pasca mati di alis mata, sudut mata, lubang hidung, dan diantara bibir
Identidikasi spesies lalat dan mengukur panjang larva dapat mengetahui usia larva dapat memperkirakan saat mati
Alat dalam tubuh akan mengalami pembusukan dengan kecepatan yang berbeda
Endokardium dan intima pembuluh darah juga kemerahan akibat hemolisis darah
Otak melunak
Prostat dan uterus non gravus merupakan oragan padat paling lama bertahan tehadap perubahan pembusukan
(LANJUTAN)
Terbentuknya bahan yang berwarna keputihan, lunak atau berminyak, berbau tengik yang terjadi di dalam jaringan lunak tubuh pasca mati
TU terdiri dari asam-asam lemak tak jenuh yang terbentuk oleh hidrolisis lemak dan mengalami hidrogenasi sehingga terbentuk asam lemak jenuh pasca matii yang tercampur
dengan sisa- sisa otot, jar. Ikat, jar. Saraf yang termumifikasi. Dan kristal kristal sfferis dengan gambaran radial
Adiposera terapung di air, bila di panaskan mencair dan terbakar dengan nyala kuning, larut di dalam alkohol panas dan eter
Biasanya perubahan berbentuk bercak, dapat terlihat di pipi, payudara atau bokong, bagian tubuh atau ekstremitas.
Adiposera akan membuat gambaran permukaan luar tubuh dapat bertahan hingga bertahun tahun, sehingga identiikasi mayat dan perkiraan sebab kematian masiih
dimungkinkan
Faktor faktor yang mempermudah terbentuknya adiposera adalah kelembapan dan lemak tubuh yang cukup. Sedangkan yang menghambat adalah air yang mengalir yang
membuang elektrolit.
Faktor mempercepat : udara yang hangat, invasi bakteri endogen ke dalam jaringan
Pembusukan akan terhambat oleh adanya adiposera karena derajat keasaman dan dehidrasi jaringan bertambah
Pada saat ini adiposera menjadi jelas secara mkaroskopis bg bahan berwarna putih kelabu yang menggantikan atau menginfiltrasi bagian lunak tubuh
Pada stadium awal pembutukannya sebelum makroskpis jelas, adiposera paling baik dideteksi dengan analisis asam palmitat
Biasanya terbentuk pada mayat yang t erbenam di air atau rawa - rawa
6) MUMMIFIKASI
Proses penguapan cairan atau dehidrasi jaringan yang cukup cepat sehingga
terhadi pengeringan jaringan yang selanjutnya dapat menghentikan pembusukan
Jaringan berubah menjadi keras dan kering , berwarna gelap, berkeriput dan
tidak membusuk karena kuman tidak dapat berkembang pada lingkungan yang
kering
Terjadi bila suhu hangat, kelembapan rendah, aliran udara yang baik tubuh yang
dehidrasi dan waktu yang lama (12-14 minggu)
Jarang dijumpai pada cuaca yang normal
Perubahan rambut
Pertumbuhan kuku
Cairan vitreus
Reaksi supravital
(LANJUTAN)
Retina
Berubah saat kematian hingga 15 jam pasca mati
Hingga 30 menit pasca mati tampak kekeruhan makula dan mulai memucatnya discus optikus
Hingga 1 jam pasca mati tampak makula lebih pucat, dan tepinya tidak tajam lagi
2 jam pertama pasca mati, retina pucat dan daerah sekitar diskus menjadi kuning
Warna kuning juga tampak disekitar makula yang menjadi lebih gelap
Pola vaskular koroid yang tampak sebagi bercak bercak latar belakang merah dg pola segmentasi yang jelas
6 jam pasca mati, batas diskus menjadi kabur dan hanya pembuluh besar mengalami segmentasi : latar belakang kuning kelabu
7 -10 jam pascamati, mencapai tepi retina dan batas diskus akan sangat kabur
12 jam pasca mati, diskus hanya dapar dikenali dengan konvergensi beberapa segmen pembuluh darah yang tersisa
15 jam pasca mati, tidak ditemukan lagi hambaran pembuluh darah retina dan diskus, hanya makula saja tampak coklat gelap
3) PERUBAHAN RAMBUT
Kecepatan tumbuh rambut rata-rata 0,4 mm/hari
Panjang rambut kumis dan jenggot dapat dipergunakan untuk memperkirakan saat
kematian
Hanya dapat digunakan pada pria uanng mempunyai kebiasaan mencukur kumis
atau jenggotnya dan diketahui saat terakhir ia mencukur
4) PERTUMBUHAN KUKU
Pertumbuhan kuku 0,1 mm/ hari
Dapat digunakan untuk memperkirakan saat kematian bila diketahui saat terakhir
yang bersangkutan memotong kuku
7) CAIRAN VITREUS
Peningkatan kadar kalium yang cukup akurat untuk memperkirakan saat
kematian antara 24 100 jam pasca mati
8) REAKSI SUPRAVITAL
Reaksi jaringan tubuh sesaat pasca mati klinis yang masih sama seperti reaksi
jaringan tubuh pada seseorang yang hidup
Rangsang listrik masih menimbulkan kontraksi otot mayat hingga 90 120 menit pasca mati
Sekresi kelenjar keringat sampai 60 90 menit pasca mati
Pada kasus trauma dapat menimbulkan perdarahan bawah kulit sampai 1 jam pasca mati
THANK YOU..
ALHAMDULILLAH..