LOKAL A : Kelompok G
1. Anggun Sabitahnabila P24840119004
2. Salsabila Wassifatul Hasanah P24840119071
3. Tiara Zahari Irawan P24840119085
4. Widianti Nurul Aziza P24840119090
5. Yopi Septianingrum P24840119096
ANTIDEPRESI Jenis – Jenis Obat
Generasi 1
MAO Inhibitor dan
Antidepresi Trisiklik
Antidepresan adalah
kelompok obat yang Generasi 2
heterogen dengan Derivat SSRI (SELECTIVE
mengendalikan gejala SEROTONIN REUPTAKE
INHIBITOR)
depresi, indikasi
gangguan kecemasan Generasi 3
Derivat SNRI (SETONIN
NOREPINEPRIN REUPTAKE
INHIBITOR)
Depresi terjadi karena
rendahnya kadar
serotonin di
pascasinap.
Secara umum
antidepresan bekerja di
sistem
Neurotransmiter
serotonin dengan cara
meningkatkan
jumlah serotonin di
pascasinap.
CARA KERJA
1. Imipramin Tablet berlapis gula : 10 mg dan 25 Biasanya dimulai dengan 75 mg atau 100 mg terbagi dalam
mg. Suntik : 25 mg/2 ml. beberapa kali pemberian untuk 2 haru pertama, kemudian
50 mg tiap hari sampai dicapai dosis total harian 200-250
mg. Lambat laun dosis dikurangi hingga 50-100 mg sehari
dan dipertahankan selama 2-6 bulan atau lebih.
2. Amitriptilin Tablet 10 mg dan 25 mg. Larutan Dosis permulaan 75 mg sehari. Dosis ini kemudian
suntik 100 mg/10 mL ditinggikan sampai timbul efek terapeutik, biasanya antara
150-300 mg sehari.
EFEK SAMPING :
Hipotensi ortostatik, Insomnia, BB Bertambah, Edema, Disfungsi seksual, parastesia,
mioklonus, dan nyeri otot
DERIVAT SSRI Generasi 2
Obat-obat di bawah ini yang merupakan antidepresi yang relatif baru. Obat-obat ini
merupakan hasil dari usaha mendapatkan obat yang efek sampingnya lebih ringan dari
AD terdahulu.
Amoksapin : Antidepresi ini merupakan metabolit antipsikosis loksapin dan memiliki
efek antipsikosis.
o Dosis awal : 75 mg/hari ; Dosis Tertinggi : 200mg/hari ; Dosis Pemeliharaan
dianjurkan dosis yang dapat mempertahankan efek terapi.
o Efek Samping : Menimbulkan gejala akatisia, parkinsonisme, amenore-galaktore dan
diskinesia tardif. Dan peringatan pemakaian terhadap pasien kelainan jantung,
SENYAWA LAIN
Trazodon : Obat ini merupakan derivat triazolopiridin dengan struktur kimia yang
berbeda dari antidepresi trisiklik maupun tetrasiklik.
o Efek samping kantuk merupakan efek samping yang paling umum, terjadi pada kira-
kira 15-20%, efek samping lainnya yang terjadi antara lain mual dan muntah, mulut
kering, konstipasi, retensi urin.
o Trazodon juga menimbulkan hipotensi ortostatik, namun biasanya hilang dalam 4-6
jam.
o Agitasi terjadi pada 1% pasien.
ANTIANSIETAS
Benzodiazepin
Antiansietas adalah golongan obat
yang digunakan untuk mengatasi
gangguan kecemasan.
Jenis-Jenis Obat
Nonbenzodiazepin
Ansietas adalah kondisi jiwa seseorang di mana terjadi kecemasan, ketakutan, atau
kekhawatiran yang berlebihan.
Ansietas dapat terjadi tanpa penyebab spesifik, atau berdasarkan realita tertentu
namun diekspektasi secara berlebihan sehingga menimbulkan kecemasan yang
tidak semestinya, hal ini dapat menyebakan gangguan tidur dan gangguan fungsi
lainnya.
Yang digunakan dalam pengobatan ansietas ialah sedatif, atau obat-obat yang
secara umum memiliki sifat yang sama dengan sedatif. Antiansietas yg terutama
adalah golongan benzodiazepin.
Antiansietas digunakan dalam pengobatan simtomatik penyakit psikoneurosis atau
sebagai tambahan obat lain yang mengandung unsut cemas atau ketegangan
mental. Antiansietas dosis tinggi dan jangka lama dapat menimbulkan
ketergantungan psikis dan fisik.
Tidak disebabkan oleh
Primer keadaan pengobatan atau
pemakaian obat
Jenis Ansietas
Berkaitan dengan
pemakaian obat-obat
Sekunder tertentu atau penggunaan
medis atau psikiatrik
Mekanisme Kerja antiansietas
Hiperaktivitas
dari sistem
limbik
Dikendalikan
Hiperaktivitas oleh GABA-
mereda ergik
Neurotransmitter
GABA neuron terhambat
terhambat
Obat bereaksi
dengan
reseptor
INDIKASI
1. Menimbulkan sedasi
2. Menghilangkan rasa cemas
3. Hipnotik
4. Antikonvulsi
5. Pelemas otot
6. Anastetik umum
KONTRA INDIKASI
7. Pasien dengan hipersensitif terhadap benzodiazepin, glaukoma
8. Miastenia gravis
9. Insufisiensi paru kronik
10. Penyakit ginjal dan penyakit hati kronik
11. Pada pasien usia lanjut dan anak
12. Peminum alkohol
13. Penyalahgunaan obat atau unstable personalities
Klordiazepoksid
Benzodiazepin
Diazepam
Golongan
antiansietas
Non
Benzodiazepin Buspiron
Golongan Benzodiazepin
a. Farmakodinamik
• Benzodiazepin berikatan dengan komponen-komponen molekuler reseptor GABA yang terdapat di
dalam membran neuron pada SSP.
• Pengikatan ini menyebabkan terbukanya kanal klorida
• Dan memungkinkan masuknya ion klorida ke dalam sel yang menyebabkakn peningkatan potrnsial
elektrik sepanjang membran sel dan menyebabkan sel sukar tereksitasi
b. Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja benzodiazepin merupakan potensiasi inhibisi neuron dengan GABA sebagai
mediatornya. Mekanisme berkaitan dengan reseptor stereospesifik benzodiazepin pada saraf GABA
postsinaptik di beberapa tempat CNS, termasuk sistem limbik, bentuk retikular. Peningkatan efek
penghabatan GABA pada saraf yang dapat dirangsang oleh peningkatan permeabilitas membran saraf
terhadap ion klorida sehingga terjadi hiperpolarisasi dan stabil
Golongan Benzodiazepin
c. Farmakokinetik
d. Efek Samping
• Pada dosis hipnotik kadar puncak menimbulkan efek kepala ringan, lamban, gangguan fungsi mental dan
psikomotor, malas, bingung.
• Efek yang lebih umunya menimbulkan vertigo, pandangan kabur, lemas, mual/muntah, nyeri sendi, dan nyeri
pada bagian dada
• Penggunaan kronik dapat menyebabkan ketergantungan
Sediaan Obat
NAMA OBAT KEGUNAAN DOSIS OBAT
Diazepam • Bekerja di otak dan SSP untuk menghasilkan • Kejang otot : 2-15 mg/hari dalam dosis terbagi, dapat
efek tenang. Bekerja dengan meningkatkan ditingkatkan sampai 60 mg/hari pada penderita
efek bahan kimia otak tertentu kejang berat
• Untuk mengatasi kejang dan gangguan • Sindrom penarikan alkohol : 5-20 mg dapat diulang
kecemasan, mengatasi gejala putus zat akibat setelah 2-4 jam jika perlu
alkohol, otot yang tegang, serta obat • Kecemasan : 2 mg 3 kali sehari, maksimal 30 mg/hari
penenang sebelum tindakan medis khusus • Insomnia : 5-15 mg sebelum tidur
• Kategori kehamilan dan menyusui : kategori D
Golongan Non Benzodiazepin
a. Mekanisme Kerja
Obat ini bekerja lebih lambat dan efek maksimum biasanya dilihat setelah 3-4 minggu. Tidak
menghambat relaksasi otot atau aktivitas antikonvulsan, interaksi dengan CNS depresan, hipnotik sedatif.
Obat kelas ini bekerja dengan menghambat aktivitas noradrenergik perifer atau central dan berbagai
manifestasi ansietas (tremor, palpitasi, berkeringat).
b. Efek Samping : Mengantuk, pusing, sakit kepala, kecemasan (nervousness), kadang terjadi efek alkohol
terhadap SSP.
Pilihan pengobatan farmakologis dari kecemasan ditentukan oleh gangguan spesifik terkait kecemasan
dan kebutuhan klinis untuk efek antiansietas akut. Antiansietas yang umum digunakan hanya benzodiazepin
dan β adrenergik antagonis yang efektif secara akut. Pengobatan kronis dengan SSRI, SNRI, dan buspiron
diperlukan untuk menghasilkan dan mempertahankan efek antiansietas. Ketika efek antiansietas langsung
diinginkan, benzodiazepin biasanya dipilih karena efektif dalam pengobatan gangguan kecemasan umum,
gangguan panik, dan situasional kegelisahan. Efek ansiolitik dari golongan obat ini dimediasi oleh interaksi
alosterik dengan kompleks reseptor benzodiazepin GABA-A pentamerik. Efek utama dari benzodiazepin
ansiolitik adalah untuk meningkatkan efek penghambatan neurotransmitter GABA
FARMAKOTERAPI UNTUK DEPRESAN
ANSIETAS
Studi aosisasi Genome-wide telah menyarankan jalur baru mungkin dieksploitasi untuk penemuan
antidepresan dan antiansietas. Satu jalan penyelidikan yang menjanjikan adalah penargetan reseptor
glutamatergik NMDA dengan ketamin; ini menghasilkan efek antidepresan dan antiansietas yang cepat dan
agak persisten pada pasien. Pendekatan lain melibatkan peningkatan neurogenesis atau pensinyalan
nukleotida siklik yang terganggu pada pasien depresi dan ansietas.
THANKS FOR
YOUR
ATTENTION~.~