Lengkap
Merawat
Anak
Kucing
[Buku
eletronik
Serial
Kesehatan
Hewan]
Jadi selanjutnya apa yang harus saya siapkan? CATAT: ASI untuk Kucing!
Saya gak tega lihat anak kucing terlantar, Apa yang harus saya lakukan?
Tempat perawatan seperti apa yang baik dan benar untuk anak kucing
Kucing saya terlihat sangat kedinginan, apa yang harus saya siapkan?
Ini alasan kenapa harus rawat aku dengan teliti : Fading Kitten Syndrome
(Sindroma kematian anak kucing)
Saya dokter hewan sekaligus istri dan ibu dari 1 orang bayi berusia 1 tahun yang menamatkan
pendidikan dokter hewan di Fakultas Kedokteran Hewan IPB pada tahun 2015.
Sejak 1 tahun belakangan ini, saya aktif menulis tentang cara merawat hewan baik di instagram
@tanyadokterhewan dan juga website http://tanyadokterhewan.com
1 tahun ini, saya mendapat puluhan pesan masuk melalui instagram maupun website tentang
kucing mereka yang semakin sehat ketika mencoba tips-tips yang saya buat, tentang anjing
yang semakin lincah bermain, tentang nafsu makan yang membaik setelah mempraktekkan
tulisan saya, bahkan testimoni tentang kesadaran untuk segera membawa hewan peliharaan
yang sakit ke dokter hewan karena pesan yang sering saya ulang agar segera membawa
hewan ke dokter hewan jika sudah kritis.
Hal ini yang membuat saya tetap menulis. Dan tentunya menjadi kebahagian tersendiri bagi
saya ketika bisa memberikan informasi bermanfaat bagi para pecinta hewan.
Ebook ini dibuat salah satunya karena banyak sekali pertanyaan yang masuk tentang cara
merawat anak kucing. Terutama banyak yang melaporkan anak kucingnya mati karena
ketidaktahuan tentang perawatannya. Semoga ebook ini dapat memberikan jawabannya J
Jika ada saran, masukkan, ataupun kesalahan informasi saya mohon maaf dan mohon
diingatkan agar bisa saya perbaiki J . Silahkan kontak langsung ke
tanyadokterhewan@gmail.com
Salam Hormat,
Memiliki hewan peliharaan saat ini menjadi hal yang sangat umum, bahkan menjadi
trend untuk hewan tertentu. Pemilik hewan juga tidak terbatas seiring terjangkaunya
harga hewan saat ini.
Salah satu hewan yang paling banyak dimiliki masyarakat Indonesia adalah kucing.
Walaupun tidak ada data yang pasti tentang jumlah peminat kucing di Indonesia, namun
kita dengan mudah dapat melihatnya dari banyaknya forum perkumpulan pecinta
kucing, forum breeder kucing, dll.
Ditambah lagi dengen faktor cepatnya kucing bertambah karena dalam satu masa
kebuntingan induk kucing bisa melahirkan 2-6 ekor anak kucing. Jumlah yang sangat
besar jika tidak di control.
Kucing dikatakan usia anak kucing atau kitten saat dia berumum 0-6 bulan.
Bagi pecinta kucing, perkembangan anak kucing sangat menarik untuk diikuti. Pada
fase anak kucing (0-6 bulan) misalnya, akan terlihat perkembangan secara fisik, tingkah
laku dan perilaku sosial yang sangat signifikan.
Bagi pemelihara kucing, usia 0-9 minggu merupakan waktu dimana kita harus
memberikan perhatian yang benar terhadap kucing yang kita pelihara.
Usia tersebut cukup rentan untuk perkembangan kucing terutama kucing tanpa induk.
Tak jarang timbul kematian saat usia dibawah 9 minggu karena kesalahan perawatan
maupun faktor lingkungan dan genetik.
Oleh karena itu, penting mengetahui perkembangan anak kucing secara fisik dan
tingkah lakunya agar dapat memberikan kualitas hidup yang lebih baik dimasa depan.
Anak kucing yang sehat akan memiliki perkembangan dan pertumbuhan tubuh yang
normal dan sesuai usianya.
Nah, seperti yang sudah disampaikan sebelumnya. Bagi pet lovers yang memelihara
kitten, usia anak kucing mulai dari 0-9 minggu sangat penting untuk diperhatikan.
Karena jika terdapat kelainan, akan berdampak panjang hingga kucing dewasa. Karena
itu, jika terjadi sesuatu segera diperiksakan ke dokter hewan terdekat ya.
Agar lebih jelas, berikut tabel perkembangan kucing usia 0-9 minggu.
Sama seperti manusia, hal penting yang sangat dibutuhkan oleh kucing adalah ASI dari
Induknya.
Normalnya kucing dengan induk akan mendapatkan asi pertama atau KOLOSTRUM
yang sangat penting untuk imunitas (daya tahan tubuh). Kolostrum mengandung
banyak protein, lemak, mineral, antibody, dan zat penting lainnya yang tidak didapatkan
dari milk replacer (susu pengganti).
Oleh karenanya, sangat disayangkan jika ada anak kucing yang dibuang atau
dipisahkan dari Induknya.
Beberapa problem yang mungkin muncul ketika anak kucing terpisah dari Induk :
a. Tidak mendapatkan maternal antibody, yang berasal dari kolostrum dan susu
induk
b. Rentan kedinginan, usia 0- 4 minggu belum bisa mengatur suhu tubuhnya
c. Rentan kematian karena kedinginan, penyakit, dehidrasi, kelaparan, kecelakaan,
dimangsa hewan lainnya, maupun mendapatkan abuse dari masyarakat
d. Mudah terserang penyakit viral, infeksi saluran pernapasan atas, dan gangguan
pencernaan (diare).
Anak kucing atau kitten bisa jadi ditinggalkan induknya karena induknya sedang
mencari makan, kematian induk sehabis melahirkan, atau sengaja dibuang oleh oknum
yang tidak bertanggung jawab.
Hal yang pertama kali perlu dilakukan yaitu observasi apakah ada kemungkinan induk
kembali atau tidak.
Jika tidak, maka kita bisa mengadopsi atau foster nya dan menggantikan peran induk
untuk anak kucing terlantar (orphaned) tersebut. Anak kucing yang akan difoster
sebaiknya tidak hanya satu, jika menemukan lebih dari satu anak kucing (dua atau
empat, bahkan lebih) sebaiknya difoster semua. Keberadaan littermates sangat penting
untuk anak kucing.
Menemukan anak kucing terlantar bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Selain
itu, kucing yang terlantar dapat ditemukan dalam kondisi yang baik dan sehat maupun
kondisi yang buruk.
Atau Anda juga dapat menemukan anak kucing tersebut pada usia baru lahir atau
newborn maupun sudah mulai bisa membuka mata dan merangkak (crawling).
Biasanya kita dapat menemukan anak kucing terlantar dijalan atau di lingkungan rumah
dari suara tangisannya yang melengking dan nyaring.
Tangisan anak kucing ini menandakan kondisi yang tidak normal seperti kedinginan,
kelaparan, kesakitan, dan kondisi tidak nyaman lainnya.
Dari kondisi fisik ini kita perlu cepat mengambil keputusan untuk dibawa ke
dokter atau masih bisa dirawat sendiri.
B. Mengetahui usia maupun perkiraan usia dari anak kucing
Sangat penting untuk mengetahui usia anak kucing yang Anda temukan. Hal ini
bisa dilihat dari kondisi mata, telinga, maupun giginya.
Jika mata dan telinga masih tertutup dan belum ada gigi usianya kurang dari 2
minggu. Sedangkan jika masih ada tali pusat dan kondisi mata, telinga yang
menutup kemungkinan usianya newborn sampai 5 hari.
Sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan, hanya saja memang merawat anak
kucing butuh kesabaran saat memeliharanya, dan juga fisik yang baik.
D. Mempersiapkan peralatan
Setelah diketahui kondisinya benar-benar baik, maka kita pun perlu
mempersiapkan berbagai hal untuk menjaga kondisi tubuh anak kucing tersebut.
Pastikan anak kucing yang Anda temukan ditempatkan dalam kondisi yang
cukup hangat dan bersih.
Semua peralatan diatas dapat dengan mudah Anda temukan di petshop atau
toko hewan lain. Namun Anda juga masih dapat menggunakan perlatan yang
ada dirumah Anda sebagai penggantinya.
Pencatatan bisa berisi tentang jumlah susu ataupun makanan yang diberikan,
penampakan dari feses dan urin dann juga perkembangan berat anak kucing
setiap minggunya.
#PetFunFact tanyadokterhewan.com
Memiliki anak kucing untuk beberapa pet owner adalah hal baru, tak jarang juga
membuat khawatir dan bingung. Banyak hal yang perlu diperhatikan karena usia nya
yang baru beberapa hari sehingga membuat badannya ringkih dan sangat rentan
terhadap berbagai paparan.
Salah satunya adalah tempat perawatan (nest box) yang sangat penting diperhatikan
karena menentukan keberlangsungan hidupnya.
- keamanan,
- kenyamanan, dan
- kebersihan.
a. Pastikan tidak ada celah yang bisa membuat anak kucing terjepit. Beberapa
kasus yang terjadi anak kucing yang dirawat mati karena terjepit pintu kandang
yang rusak.
b. Jangan menaruh anak kucing ditempat yang tinggi, hal ini bisa menyebabkan
anak kucing kemungkinan terjatuh.
Berbeda jika anak kucing sudah agak dewasa yang bisa seimbang saat jatuh
dari ketinggian, saat masih kecil tubuh kucing belum begitu seimbang sehingga
jatuh dari ketinggian dapat menyebabkan kematian.
c. Tempatkan di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh hewan lain misalnya tikus,
kucing jantan, kucing lainnya dan juga anjing.
c. Suhu
Suhu tempat perawatan (nest box) perlu diperhatikan, sehingga ada baiknya
menggunakan temperature ruangan.
Kebersihan tempat perawatan harus selalu dijaga, jika terdapat kotoran pada alas
sebaiknya segera diganti dengan alas yang baru.
Sebelum dan setelah memegang anak kucing pun kita perlu mencuci tangan agar tidak
terjadi kontaminasi terhadap anak kucing.
Anak kucing hingga usia 4 minggu tidak bisa mengatur suhu tubuhnya sendiri.
Sehingga normalnya akan selalu mencari kehangatan dengan membentuk tubuh
menjadi melingkar, maupun mendekati induknya dan bertumpukkan dengan littermates
nya (which is really cute J).
Itulah mengapa diawal disarakan untuk mengadopsi semua anak kucing yang terlantar
jika ditemukan. Tidak hanya mengambil 1 atau 2 kucing yang menurut Anda memiliki
warna yang bagus.
Menjaga kehangatan ini perlu tetap dilakukan pada anak kucing orphaned agar
terhindar dari kondisi hipotermia (penurunan suhu tubuh) yang bisa menyebabkan
kematian.
Saat menggunakan air di botol, perlu diberikan handuk sebagai pelapis agar botol tidak
menggelinding. Botol yang menggelinding bisa membuat anak kucing terjepit dan
tertindih. Heating pad pun diletakkan tidak langsung bersentuhan, namun perlu dialasi
oleh handuk.
Jika menggunakan Lampu infrared, perlu diperhatikan jangan sampai terlalu panas.
Terkadang awalnya tidak terasa panas, namun lama kelamaan akan terasa panas dan
dapat membuat anak kucing dehidrasi.
Kitten milk replacer atau susu pengganti bisa menggunakan susu khusus kucing (merk
dipasaran growsy, lactozin, top cat, top growth, dll. ) atau juga bisa menggunakan susu
bayi non lactose (banyak dipasaran karena beberapa bayi pun ada yang mengalami
kondisi intoleran terhadap laktosa, merk yang umum yaitu SGM LLM, SGM Soya, dll).
Rata-rata kapasitas harian lambung anak kucing 4-5 ml/kali per pemberian susu.
Memberikan susu kepada anak kucing bisa menggunakan dot khusus, feeding tube,
maupun syringe yang telah dimodifikasi.
a. Dot
b. Syringe yang dimodifikasi dengan selang infuse
c. Susu khusus kucing
d. Handuk kering
e. Washlap hangat
f. Air matang hangat
Pemberian susu ini perlu memperhatikan suhu susu berkisar 35oC-38oC (suam-
suam kuku). Jangan terlalu panas karena akan membakar mulut anak kucing,
dan tidak terlalu dingin karena anak kucing tidak suka dan menyebabkan
kembung.
Perlu diperhatikan kebersihan dan kondisi yang hangat setiap akan memberikan
susu kepada anak kucing. Suasana hangat ini bisa dibuat dengan menggunakan
handuk kering saat akan menyusukan dan anak kucing diletakkan di atasnya.
Posisi menyusui harus menyerupai anak kucing menyusu pada induk, kurang
lebih posisi kepala kemiringannya 45o. Hal ini dilakukan untuk mencegah
terjadinya aspirasi susu ke paru-paru, yang akan menyebabkan sesak nafas
bahkan infeksi pada paru.
Jika ada susu yang keluar dari hidung, menandakan susu masuk ke saluran
pernafasan. Artinya posisi menyusui kurang tepat.
Susu tidak boleh dimasukkan ke dalam kulkas dan susu yang telah diseduh tidak
boleh diberikan setelah lebih dari 24 jam.
Tapi jika Anda merawat anak kucing tanpa induk, maka sangat penting untuk
memperhatikan jadwal pemberian susu dan jumlahnya.
Kurang pemberian susu diperlihatkan dengan anak kucing yang menangis, tandanya
masih lapar. Sedangkan kondisi overfeeding atau terlalu banyak memberikan susu
ditandai dengan feses (pup) yang cair dan berwarna kuning.
Jumlah susu pengganti yang dibuat tentunya sebanding dengan jumlah kucing dan
jumlah pemberiannya.
Perbandingan yang baik antara susu dan air hangat yaitu 1 bagian susu, 2 bagian air
hangat. Namun, bisa juga mengikuti aturan pemberian yang tertera pada kemasan susu
pengganti.
Salah satu problem yang sering dikeluhkan saat memiliki anak kucing biasanya
mengalami kondisi rambut dan kulit berbau, lembab, dan berjamur.
Hal ini umum terjadi jika menyusui menggunakan botol (dot), puting induk yang kotor,
atau memang induk berjamur.
Biasanya, pemilik kucing agak bingung disini. Didiamkan saja tapi anak kucing tersebut
bau, atau dimandikan tapi beresiko karena usia hingga 2 bulan atau 8 minggu
sebaiknya tidak memandikan anak kucing untuk menghindari kondisi kedinginan yang
berakibat fatal.
Membersihkan anak kucing dapat dilakukan dengan menggunakan tisu basah atau
washlap yang dibasahi sedikit air hangat.
Cara membersihkan cukup mudah dengan mengusapkan secara lembut lap maupun
tisu basah cukup pada bagian yang kotor saja. Biasanya bagian wajah dan bawah
perut.
Perlu dibersihkan terutama setelah menyusui, khususnya pada kucing rambut panjang.
Jika tidak dibersihkan akan timbul kotoran dan jamur berwarna kehitaman di sekitar
mulut dan dagu.
Setelah dibersihkan, kita dapat menjemur anak kucing agar lebih hangat.
Menjemur dilakukan di pagi hari sekitar pukul 07.00-08.00 pagi selama 5-10 menit.
Menjemur sangat bermanfaat untuk memberikan kehangatan, membuat kulit dan
rambut tidak lembab sehingga meminimalisir jamur.
Anak kucing belum bisa melakukan defekasi (pup) dan urinasi (pee/kencing) secara
otomatis tanpa dirangsang.
Rangsangan ini dilakukan 5-10 menit setelah makan. Pijatan lembut pada bagian pantat
dan perut bagian bawah membantu anak kucing untuk sendawa, hal ini penting juga
untuk menghindarkan akumulasi gas berlebih pada perut.
Penyakit maupun kelainan yang terjadi pada anak kucing bisa dikarenakan kondisi
genetik (bawaan dari lahir), maupun dapatan (paparan agen penyebab penyakit dari
lingkungan).
Kondisi genetik contohnya bibir sumbing (cleft palate), hernia, anus yang tertutup,
kelainan darah bawaan, dan lain sebagainya.
Biasanya pada anak kucing yang memiliki kelianan bawaan akan memperlihatkan
gangguan pada petumbuhan dan perkembangan tubuhnya.
Penyakit dapatan bisa terpapar oleh agen penyakit seperti virus, bakteri, parasit, jamur.
- Kulit berkerak, menghitam, kasar. Biasanya kondisi kulit ini disertai rambut yang
kusam dan kulit yang kering, tak jarang menimbulkan bau karena disertai nanah.
Bagian yang terkena daerah muka dan bawah perut.
Selain itu untuk mengurangi kulit dan rambut yang kering, bisa menggunakan
minyak zaitun, minyak ikan, ataupun VCO (virgin coconut oil) yang dioleskan
hanya pada bagian yang kering dan luka saja.
Penurunan daya tahan tubuh yang terus menerus dan tidak memperlihatkan kondisi
yang baik selama beberapa hari bisa disebabkan oleh virus Feline Infectious
Peritonitis, FeLv (Feline Leukimia Virus), FIV (feline Immunodeficienci Virus). Parasit
Toxoplasma, dan bakteri lainnya
Veterinary visit atau kunjungan ke dokter hewan perlu dilakukan untuk melihat
kesehatan dan perkembangan anak kucing.
Terutama anak kucing yang ditemukan terlantar yang tak jarang kondisinya kurang baik.
Bisa saja terdapat infeksi pada bagian tali pusatnya (umbilical cord), kondisi yang
sangat lemah sehingga perlu penanganan hidrasi darurat, kondisi tubuh penuh belatung
(maggots) dan kondisi lainnya yang perlu penanganan langsung dokter hewan.
Kunjungan ke dokter pun penting untuk mendiskusikan rencana perawatan anak kucing,
jika memang belum pernah merawat sebelumnya.
Namun, jika tidak ada masalah kesehatan dan anak kucing dalam kondisi baik, maka
lazimnya kunjungan pertama ke dokter hewan dilakukan usia 6 minggu atau 8 minggu.
Pada usia ini anak kucing mulai perlu dilakukan pemeriksaan feses untuk mengetahui
adanya infeksi cacing atau tidak dan juga mendapatkan vaksinasi karena antibody dari
induk kadarnya sudah mulai menurun.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh untuk melihat adanya
kelainan, parasit, maupun kondisi secara umum.
Sindroma kematian anak kucing ini sering terjadi pada usia 0-9 minggu.
Hal ini dikarenakan kondisi anak kucing yang sangat rentan terkena berbagai paparan.
Selain itu, kondisi fisiknya yang masih mengalami perkembangan pun membuatnya
tidak stabil ketika ada perubahan kondisi.
Kelemahan pada anak kucing ini dapat terlihat sejak pertama lahir. Biasanya kucing
mengalami kelainan perkembangan yang berujung pada kondisi drop dan akhirnya
mati.
Sindroma kematian pada anak kucing ini disebabkan oleh faktor lingkungan,
faktor penyakit, dan faktor genetik.
a. Faktor lingkungan
Kondisi lingkungan yang dimaksud adalah kondisi suhu, kondisi kebersihan
tempat, dan kondisi induk.
Suhu yang terlalu dingin maupun terlalu panas bisa membuat kondisi anak
kucing memburuk. Suhu terlalu panas akan mudah membuat dehidrasi
sedangkan suhu yang terlalu dingin akan membuat anak kucing lemah sehingga
tidak mau menyusui.
Kondisi induk yang stress juga bisa membuat induk tidak mau menyusui
sehingga anak bisa kekurangan nutrisi, dehidrasi, dan akhirnya mati.
b. Faktor Penyakit
Infeksi agen penyakit seperti virus dan bakteri sangat mudah membuat anak
kucing mengalami demam akhirnya menyebabkan kematian.
Biasanya anak kucing jadi tidak mau menyusui, dan dehidrasi yang berujung
pada kematian.
Selain itu, ada juga faktor penyakit bawaan dari Induk yang terinfeksi saat masa
kehamilan bisa membuat kondisi anak kucing saat lahir tidak dalam kondisi yang
baik.
c. Faktor genetik
Kelainan anak kucing secara genetik biasanya terlihat dari kecacatan fisik seperti
bibir sumbing (cleft palate), hernia, dan bisa juga dikarenakan berat badan lahir
yang rendah.
Jika melihat anak kucing dengan kondisi yang merujuk pada sindroma kematian kucing,
ada baiknya segera dibawa ke dokter hewan untuk mendapatkan perawatan dan
pengobatan lebih lanjut.
Jika dibiarkan, kondisi tersebut akan memburuk dan sangat berbahaya bagi anak
kucing yang Anda adopsi.
Proses ini menandakan anak kucing sudah harus mendapatkan energy lebih dari
makanan, tidak hanya dari susu.
Menyapih pun bisa menjadi awal anak kucing melakukan sosialisasi, eksperimen, dan
observasi terhadap lingkungan sekitar.
Proses ini pun memberikan manfaat kepada induk agar tidak terlalu tersakiti. Biasanya
usia 2 minggu sudah mulai muncul gigi yang terkadang membuat luka pada puting.
Menyapih dapat dimulai sejak usia 3 minggu atau 4 minggu, biasanya diikuti dengan
kebiasaan menggunakan kotak pasir secara mandiri.
Menyapih berarti mengurangi frekuensi pemberian susu baik dari induk maupun
menggunakan susu pengganti, ditambah dengan makanan padat.
Mencampurkan antara susu dan makanan padat yang abash (wet food) khusus anak
kucing dikenal dengan slurry. Slurry memiliki konsistensi yang cukup padat dan berair
seperti bubur bayi.
Setelah usia 9 minggu dan kitten terlihat sehat dan telah divaksinasi, kita bisa
melakukan open adopsi agar anak kucing mendapatkan perawatan yang lebih baik.
Jika ingin melakukan open adopsi, ada baiknya memperhatikan hal berikut :
a. Apakah adopter siap secara financial, fisik, dan mental memelihara anak kucing?
Memelihara anak kucing membutuhkan kesabaran, rutin memeriksa kesehatan
ke dokter, memberi makan dan melatih dengan telaten, anak kucing masih
sangat senang mengobservasi (sudah siap barang kesayangannya digigit dan
dicakar? J)
b. Apakah adopter memiliki hewan lainnya? Seperti kucing dewasa, anjing, ataupun
pet lainnya.
c. Apakah adopter memiliki orang lain dirumah yang bisa bertanggung jawab saat
adopter bekerja? Anak kucing membutuhkan pengawasan dan jadwal makan
yang sering, jangan sampai anak kucing kelaparan dan dehidrasi.
d. Apakah anggota keluarga lain setuju dengan keberadaan anak kucing baru?
Tentunya, hal ini dilakukan agar tercipta kenyamanan antara anggota keluarga dan
anak kucing sehingga tidak membuat stress kedua belah pihak.
Jika semua pertanyaan diatas sudah terjawab, jangan ragu untuk memberikan anak
kucing yang kita rawat ke adopter yang sesuai. J
ElDredge DM, Carlson DG, Carlson LD, Giffin J. 2008. Cat Owners Home Veterinary
Handbook. New Jersey : Wiley Publishing Inc.
Johnson NH, Galin S. 1993. The Complete Kitten and Catbook.. New York : Galahad
Books.
Hand MS, Thatcher CD, . Remillard RL. 2010. Small Animal Clinical Nutrition 5th Ed :
Chapter 23 : Feeding Kitten from Birth to Wean. Mark Morris Institute.
Peterson ME. 2010. Chapter 9 : care of the orphaned puppy and kitten Di dalam : small
animal pediatrics: the first 12 month of life . Peterson ME, Kutzler MA [Editor].
Saunders Elsevier
Newborn
(baru lahir)
Minggu 1
Minggu 2
Minggu 3
Minggu 4
Minggu 5
Minggu 6
Minggu 7
Minggu 8
Minggu 9
Berat badan normal saat lahir >= 100 gram , pertambahan berat badan normal 10-
15 g/hari