Disusun Oleh :
Azura Syahadati (1102014056)
Causa Alina (1102016045)
Dadi Satrio Wibisono Rachmat (1102013067)
Danti Fadhila (1102016046)
Deshe Karunia Astuti (1102016049)
Pembimbing Ilmu :
dr. Citra Fitri Agustina Sp.KJ
AMITRIPTILIN
BSO : Efek Samping :
Tablet : 10 mg dan 25 mg
Mulut kering, sedasi, pandangan kabur, konstipasi,
Larutan Injeksi : 100 mg/ 10 mL mual, sulit BAK, efek pada kardiovaskular
(aritmia, hipotensi postural, takikardi, sinkop
Dosis Obat : (terutama pada dosis tinggi), berkeringat, tremor,
ruam, gangguan perilaku (terutama anak),
Dosis permulaan 75 mg/hari, dosis ini hipomania, bingung (terutama lansia), gangguan
kemudian ditinggikan sampai timbul fungsi seksual, perubahan gula darah
terapeutik biasanya antara 150-300
mg/hari
trisiklik
IMIPRAMIN
BSO: Efek Samping:
Tablet Berlapis Gula -> 10 mg dan 25 mg anti kolinergik,
Larutan Injeksi -> 25 mg/2mL gangguan fungsi hati,
gangguan kardiovaskular
Dosis Obat:
FARMAKODINAMIK
MAOI menghambat sistem enzim monoamine oksidase yang berperan dalam
penghancuran aminergic neurotransmitter (norepinefrin, epinefrin, dopamine,
serotonin).
FARMAKOKINETIK
• MAOI dapat terabsorpsi baik setelah pemberian oral.
• Kadar puncak tranilsipromin dan fenelzin mencapai kadar puncaknya masing-
masing dalam 2 dan 3 jam.
• Metabolisme/ekskresi – metabolisme MAOI dari kelompok hidrazin (fenelzin,
isokarboksazid) diperkirakan menghasilkan metabolit aktif.
MAOI
1.) FLUOKSETIN
Obat ini merupakan golongan SSRI yang paling luas digunakan,
karena kurang menyebabkan antikolinergik, hampir tidak
menimbulkann sedasi dan cukup diberikan satu kali sehari.
2.) SERTRALIN
Serupa fluoksetin, tetapi Lebih selektif terhadap SERT (transporter serotonin)
dan kurang selektif terhadap DAT (transporten dopamin).
Dapat meningkatkan kadar benzodiazepin, klozapin dan warfarin.
Depresi & Post traumatic stress disorder, dosis awal 50mg/hari, naikkan dosis
jika perlu sebesar 50mg dalam beberapa minggu hingga maksimum
200mg/hari. Anak-anak dan remaja <18thn tidak direkomensdasikan
Obsessive-compulsive disorder, dosis awal dewasa dan remaja >13thn
50mg/hari, dosis awal anak umur 6-12 tahun 25mg/hari. Naikkan dosis jika
perlu secara bertahap sebesar 50mg hingga maksimum 200mg/hari.
SSRI
3.) FLUVOKSAMIN
4.) PAROKSETIN
Dimetabolisme oleh CYP 2D6, masa paruh 22 jam
Dapat meningkatkan kadar klozapin, teofilin dan warfarin
Dapat terjadi iritabilitas jika obat dihentikan mendadak.
Dosis 20mg/hari diberikan diberikan pada pagi hari. Bila perlu naikkan
dosis dengan bertahap sebesar 10mg sampai maksimum 50mg/hari (lansia
40mg/hari). Tidak dianjurkan pada anak
SSRI
5.) SITALOPRAM
VENLAFAXINE
Cara Kerja Dosis & Waktu Paruh Efek samping
SNRI bekerja dengan
melakukan pengangkutan
serotonin dan norepinefrin.
Pengangkuatan norepinefrin
secara struktur mirip dengan • Dosis : 75 mg/hari bila
pengangkutan serotonin. perlu dapat
Pengangkutan norepinefrin • Mual
ditingkatkan menjadi
memiliki afinitas ringan • Disfungsi seksual
terhadap dopamine. Afinitas 150-250 mg 1x/hari
sebagian besar SNRI • Waktu Paruh : 5 jam
cenderung lbih besar untuk
pengangkutan serotonin
daripada norepinefrin (Tjay &
Rahardja, 2010).
SNRI
VENLAFAXINE
Indikasi Kontraindikasi
MIRTAZAPINE
GOLONGAN NASA (NORADRENALINE AND SEROTONIN ANTIDEPRESSANTS)
Cara Kerja Dosis Efek Samping
• Meningkatkan nafsu
makan
• Edema
• Obat-obat ini tidak
• Sedasi
berkhasiat selektif,
• 15-45mg/hari menjelang • Kurang umum terjadi :
menghambat re-uptake
tidur pusing, sakit kepala
dari serotonin dan
• Anak-anak dan Remaja • Jarang : hoptensi postural,
noradrenaline. Terdapat
<18 tahun, tidak mania perilaku ingin
beberapa indikasi bahwa
direkomendasikan bunuh diri, tremor,
obat-obat ini lebih efektif
mioklonik, artralgia, ruam
daripada SSRI.
kulit
• Sangat jarang : glaukoma
sudut sempit
SNRI
MIRTAZAPINE
GOLONGAN NASA (NORADRENALINE AND SEROTONIN ANTIDEPRESSANTS)
Indikasi
• Depresi Mayor
SNRI
DULOXETINE
Cara Kerja Dosis & Waktu Paruh Efek Samping
• Diare
• Memblok monoamine
• Dosis Awal : 60 mg • Mulut kering
dengan selektif. Memiliki
sekali/hari tidak • mual, muntah,
aksi ganda dari efikasi
berkenaan dengan makan • Konstipasi
yang lebih baik
• Dosis Maksimum : 120 • Nafsu makan berkurang
dibandingkan dengan SSRI
mg 2x/hari • Berat badan berkurang
dan TCA dalam mengatasi
• Waktu Paruh : 12 jam • Pusing, sakit kepala
remisi pada depresi berat.
• Tremor
SNRI
DULOXETINE
Indikasi Kontraindikasi
• Hipersensitivitas terhadap
duloksetin HCL
• MAO irreversibel
• Pasien dengan penyakit hati
• Untuk pengobatan major • Fluvoksamin
depressive episodes • Siprofloksasin (ex: inhibitor
CYPP1A2)
• Pasien dengan kerusakan
ginjal yang parah (Klirens
kreatinin, 30 mL/menit
MOOD STABILIZER
MOOD STABILIZER
1. Lithium
2. Asam Valporat
3. Karbamazepin
4. Lamotrigin
DEFINISI
Mood stabilizer merupakan obat yang digunakan untuk
pasien dengan gangguan bipolar afektif dan gangguan
skizofrenia yang berfungsi untuk mengurangi frekuensi dari episode
manik, hipomanik dan depresif. Pemeriksaan penunjang yang
diperlukan sebelum memulai terapi di antaranya adalah tes darah
rutin serta elektrokardiografi apabila pasien tersebut memiliki
penyakit kardiovaskuler.
Mood Stabilizer
LITHIUM
Cara Kerja Dosis Efek samping
• Memblokir
manifestasi tingkah
• Gang. Saluran cerna,
laku dalam
• Tremor halus,
perkembangan
• Poliuria & Polidipsia
terhadap
• BB meningkat dan
supersensitifitas 250-500 mg/hari
edema (dapat
reseptor DA
memberikan respons
(dopamine)
pada pengurangan
• Meningkatkan
dosis
aktivitas muskaranik
kolinergik.
Mood Stabilizer
LITHIUM
Indikasi Kontraindikasi
• Gangguan bipolar
terutama pada fase manik
dan untuk profilaksis manik
• Dapat berpotensi
pasien dengan episode akut
nefrotoksik/ gangguan
bipolar dengan depresi
ginjal, pada kehamilan
yang bekerja untuk
dapat menyebabkan
mencegah bunuh diri.
anomali ebstein.
• Pada fase agresif, berguna
untuk menangani agresifitas
pada skizofrenia.
Mood Stabilizer
ASAM VALPROAT
Obat yang digunakan untuk mengobati epilepsy dan gangguan bipolar serta
untuk mencegah sakit kepala migrain.
FARMAKOKINETIK
ASAM VALPROAT
Farmakodinamik
• Farmakodinamik spesifik dari mekanisme kerja valproate dalam menstabilkan mood
masih tidak diketahui.
• Efek antikonvulsan asam valproat onsetnya terbilang cepat, sedangkan efek
antimanik dan antidepresan lebih lambat.
• Asam valproat kemungkinan memberikan efek terapi sebagai mood stabilozer
melalui modulasi neurotransmitter dopaminergik dan serotonergik, antagonisme dari
aktivitas NMDA glutamat, peningkatan sintesis dan degradasi GABA, dan
penyumbatan tegangan sensitif saluran Na + mengubah sinyal intraseluler melalui
aksi pada sistem messenger kedua.
Mood Stabilizer
ASAM VALPROAT
Indikasi Kontraindikasi:
• Asam valrpoat adalah salah satu obat utama yang
digunakan untuk mengobati epilepsi, bipolar disorder dan • Gangguan fungsi hati
untuk mencegah sakit kepala migrain.
• Gangguan fungsi ginjal
• Efektifmenangani bipolar disorder siklus cepat dan
episode campuran dibandingkan lithium. • Penyakit koagulasi
• Memiliki keefektifan pengobatan lebih tinggi daripada • Pankreatitis akut
lithium dalam mengobati gangguan skizoafektif dan terapi
augmentasi untuk pasien skizofrenia yang tidak • Kehamilan
merespons obat antipsikotik.
• Untuk pencegahan kejang absans, kejang parsial, dan
kejang umum.
Mood Stabilizer
ASAM VALPROAT
•Kejang akibat epilepsy
Anak-anak usia di atas 10 tahun hingga dewasa:Dosis awal: 10-15mg/kgBB
Efek Samping
per hari, dibagi menjadi 2-4 kali konsumsi. Dosis ditingkatkan sebanyak 5- • Mengantuk
10mg/kgBB per minggu. Dosis maksimal: 60mg/kgBB per hari. • Mual
•Fase mania akut pada penderita gangguan bipolar • Muntah
Dewasa:Dosis awal yang diberikan 750 mg per hari, dibagi ke dalam • Tremor
beberapa dosis. Dosis bisa ditingkatkan secara cepat jika memungkinkan,
untuk meraih respons obat yang optimal. Dosis maksimal: 60 mg/kgBB per
• Cacat lahir (spina bifida)
hari.
•Gangguan bipolar
Dewasa:600-1800 mg per hari, yang dibagi menjadi dua kali konsumsi.
•Pencegahan Migrain
Dewasa:Dosis awal: 250 mg, dua kali sehari. Dosis maksimal: 1 g per hari.
Mood Stabilizer
KARBAMAZEPIN
KARBAMAZEPIN
FARMAKOKINETIK
Pengikatan protein plasma karbamazepin mencapai 70-80% dan eliminasi hampir
seluruhnya bergantung pada biotransformasi hati.
Waktu paruh eliminasi sekitar 15 jam.
FARMAKODINAMIK
Karbamazepin dikaitkan dengan regulasi reseptor GABA di hipokampus sebagai
agonis reseptor GABA, Mekanisme ini dapat berkontribusi pada efikasi
karbamazepin dalam mengatasi nyeri neuropatik dan gangguan bipolar.
Kadar dopamin dilaporkan meningkat di korteks prefrontal setelah pemberian
karbamazepin jangka panjang. Dopamin adalah neurotransmiter utama yang
terlibat dalam mekanisme patofisiologis gangguan bipolar.
Mood Stabilizer
KARBAMAZEPIN
Indikasi Kondisi: Epilepsi
Epilepsi (semua jenis kecuali petit mal) Dewasa
Neuralgia trigeminus
•Dosis awal: 100–200 mg, 1–2 kali sehari,
Profilaksis pada manik depresif dosis dapat ditingkatkan secara bertahap
sebesar 200 mg per hari, tiap minggu
Kontraindikasi •Dosis perawatan: 800–1.200 mg per hari,
Riwayat masalah sumsum tulang yang dapat dibagi dalam beberapa jadwal
konsumsi
Disfungsi hati yang parah
•Dosis maksimal: 2.000 mg per hari.
Disfungsi ginjal berat
Porfiria intermiten akut
Kehamilan
KARBAMAZEPIN
Kondisi: Gangguan bipolar Kondisi: Neuralgia trigeminus
Dewasa Dewasa
•Dosis awal: 400 mg per hari yang •Dosis awal: 100–200 mg 2 kali sehari,
dibagi dalam beberapa jadwal dosis dapat ditingkatkan secara
konsumsi, dosis dapat ditingkatkan bertahap sesuai dengan kondisi pasien
secara bertahap sesuai dengan kondisi
pasien •Dosis perawatan: 400–800 mg perhari
yang dibagi dalam beberapa jadwal
•Dosis perawatan: 400–600 mg perhari konsumsi
yang dibagi dalam beberapa jadwal
konsumsi •Dosis maksimal: 1.200 mg per hari
Efek Samping
Mual, Muntah, Diare, kehilangan nafsu
makan, Pusing, Kegelisahan, Blok jantung
atrioventrikular, Bradikardia
Mood Stabilizer
LAMOTRIGIN
Indikasi :
Terapi tambahan atau monoterapi pada epilepsi parsial dan epilepsi total, termasuk
serangan tonik-klonik, pencegahan episode mood pada pasien dengan gangguan bipolar,
utamanya untuk mencegah gejala depresi.
Dosis :
Dosis awal: 25 mg/hari
Dosis yang biasa digunakan: 50-400 mg/hari dalam dosis terbagi. Dosis harus
ditingkatkan perlahan (contoh: 25 mg/hari selama 2 minggu, kemudian ditingkatkan 50
mg/hari dalam interval mingguan hingga 200 mg/hari)
Mood Stabilizer
Farmakokinetik Farmakodinamik