Pembimbing:
dr. Siti Maulidya Sari ,M.Epid
Corona Virus Disease 2019 atau COVID-19 merupakan wabah pneumonia yang
disebabkan SARS-CoV-2. Wabah ini terjadi di Wuhan pada akhir tahun 2019. Virus ini
merupakan satu keluarga dengan virus penyebab SARS dan MERS (Sukur, et al., 2020).
Pada 29 Desember 2019 telah dilaporkan terdapat 4 kasus Pneumonia yang terjadi di kota
Wuhan, provinsi Hubei, Republik Rakyat China. Kasus Pneumonia yang terjadi tidak
memiliki penyebab yang telah diketahui sebelumnya (Pneumonia of unknown etiology).
Setelah dilakukan pengamatan oleh pengamat dari Rumah Sakit lokal diketahui penyebab
dari Pneumonia yang terjadi disebabkan adanya infeksi Coronavirus sub-spesies baru yang
diberikan nama sementara sebagai nCoV-19 atau novel Coronavirus-2019 (Li et al., 2020)
Indonesia menjadi salah satu negara yang dilaporkan adanya kasus COVID-19 pada tanggal 02
Maret 2020 telah dikonfirmasi 2 orang yang terjangkit SARS-2- CoV melalui Local Transmission.
Sedangkan pada 09 Maret 2020 telah dikonfirmasi adanya 4 orang baru yang terjangkit SARS-2-
CoV sehingga jumlah orang yang terjangkit ada 6 orang dengan 0 orang meninggal. (WHO, 2020).
Total kasus COVID-19 di dunia per bulan Juni 2021 ini sebanyak 171 juta kasus dan sebanyak 3 jt
pasien meninggal dunia (Anon., n.d.).
Terdapat beberapa faktor resiko pada penderita pneumonia akibat infeksi SARS-2-CoV seperti usia
dan gaya hidup yang akan menyebabkan seseorang menjadi lebih rentan terhadap infeksi virus dan
memperburuk prognosis atau kesembuhan. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya menunjukkan
bahwa pasien pria yang berusia di atas 65 tahun dan merokok memiliki risiko lebih besar untuk
terinfeksi dan prognosis yang lebih buruk (Zheng et al., 2020). Kerusakan paru-paru akibat
merokok membuat perokok menjadi lebih rentan terhadap indeksi bakteri dan virus (Brake et al.,
2020). Perokok memiliki kemungkinan 34% untuk mengidap flu daripada bukan perokok (Han et
al., 2019; Lawrance et al., 2019). Merokok juga merupakan salah satu faktor etiologis dari PPOK
dinegara maju dan penurunan kualitas udara serta pencemaran udara juga menjadi faktor terjadinya
PPOK di negara-negara berkembang (Brake et al., 2020).
Dengan adanya berbagai kombinasi usia tua, jenis kelamin laki-laki, gaya
hidup yang buruk seperti perokok aktif serta penyakit yang telah ada
seperti diabetes dan hipertensi akan menyebabkan terjadinya stress tubuh
berkepanjangan yang menyebabkan kekebalan tubuh cenderung lebih
lemah sehingga akan menyebabkan lebih mudahnya seseorang mengalami
infeksi virus dan mendapatkan prognosis yang buruk (Zheng et al., 2020).
Distribusi usia yang memiliki prognosis bagus di awal wabah COVID-19
di China pada usia rata-rata 45 tahun dan kelompok usia dengan prognosis
buruk cenderung pada usia rata-rata 70 tahun (Brake et al., 2020)
Tabel. Risk Factor-Based Fatality Rates Of COVID-19 From Early Data In China. (Sumber: Smoking
Upregulates Angiotensin-Converting Enzyme-2 Receptor: A Potential Adhesion Site for Novel
Coronavirus SARS-CoV-2 (Covid-19), 2020)
Presentasi gejala yang paling umum terjadi adalah demam (75,0%), batuk kering (42,8%),
kelelahan (33,9%), chest distress (21,4%), dyspnea (16,1%) dan mialgia (16,1%). Gejala yang
kurang umum adalah expectoration, sakit perut dan diare, sakit kepala, mual dan muntah, sakit
tenggorokan, pusing dan palpitasi (Ding et al., 2020).
Tabel. Gejala Dan Presentasi Kejadian Pada Pasien COVID-19. (Sumber: Chest
CT findings of COVID-19 pneumonia by duration of symptoms, 2020)
Pengertian Vaksin
Apa itu vaksin? Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme atau
bagiannya atau zat yang dihasilkannya yang telah diolah sedemikian rupa sehingga aman.
menjalani vaksinasi maka ia tidak akan memiliki kekebalan spesifik terhadap penyakit yang
sementara, dan tidak selalu ada, serta bergantung pada kondisi tubuh. Efek simpang ringan
seperti demam dan nyeri otot atau ruamruam pada bekas suntikan adalah hal yang wajar
namun tetap perlu dimonitor.
Vaksin covid-19 diberikan dengan cara disuntuikan kedalam otot tubuh, yaitu lengan bagian atas baik kiri maupun
kanan, disesuaikan dengan aktivitas lengan individu tersebut.
Apakah Vaksin COVID-19 Juga Diberikan Pada Masyarakat yang Berusia Lebih dari 60 Tahun?
Usia 60 tahun ke atas juga diberikan vaksinasi COVID-19, karena merupakan kelompok usia paling berisiko untuk
mengalami keparahan dan kematian bila terinfeksi COVID-19.
Tempat Pelayanan Vaksin Covid
Pelayanan vaksinasi COVID-19 dilaksanakan di Fasilitas