Anda di halaman 1dari 5

MAOI atau 

monoamine oxidase inhibitors adalah kelompok obat yang digunakan


untuk mengatasi depresi. Obat MAO inhibitors berfungsi menghambat senyawa kimia di otak
yang berperan dalam mengatur emosi dan kemampuan berpikir seseorang.  

Obat MAOI akan menghambat kinerja senyawa noradrenalin dan serotonin untuk
mencegah timbulnya gejala-gejala depresi. Meksipun aman digunakan, MAOI dapat
menimbulkan berbagai efek samping, terutama jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan
tertentu. Oleh karena itu, pengguna MAOI harus sesuai dengan petunjuk dokter.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi MAOI:

 Wanita yang sedang merencanakan kehamilan, sedang hamil, atau menyusui,


sebaiknya berkonsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi MAOI.
 Disarankan untuk tidak mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat berat
selama menggunakan MAOI, karena dapat menyebabkan rasa kantuk.
 Jangan mengonsumsi minuman yang mengandung beralkohol selama menjalani
pengobatan dengan MAOI.
 Hindari mengonsumsi makanan yang mengandung tyramine, seperti olahan kacang
kedelai, selama mengonsumsi MAOI.
 Jangan menghentikan pengobatan secara mendadak tanpa berkonsultasi dengan dokter
terlebih dahulu.
 Hindari mengonsumsi obat antidepresan lainnya, obat pereda nyeri, obat flu dan
alergi, serta suplemen herbal ketika menjalani pengobatan dengan MAOI.
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah menggunakan obat-obatan MAOI,
segera temui dokter.

MAOI diduga dapat meningkatkan keinginan atau perilaku untuk bunuh diri pada anak-
anak dan remaja. Oleh karena itu, obat MAOI tidak boleh dikonsumsi anak-anak. Selain itu,
penderita depresi yang menggunakan MAOI harus dipantau kondisinya, terutama pada
minggu-minggu awal penggunaan MAOI

Jika muncul tanda-tanda keinginan bunuh diri pada penderita depresi, segera hubungi
dokter.
Untuk mendapatkan penjelasan secara lebih detail mengenai efek samping, peringatan,
atau interaksi dari tiap-tiap jenis obat MAOI, silakan lihat di halaman Obat A-Z.

Jenis dan Dosis MAOI

Berikut adalah pembagian dosis MAOI yang disesuaikan dengan jenis-jenis obatnya:

Isocarboxazid

 Dewasa: 30 mg/hari. Dosis maksimum adalah 60 mg/


 Lansia: 5-10 mg/hari.

Phenelzine

 Dewasa: 15 mg, 3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan setelah 2 minggu.

Tranylcypromine

 Dewasa: 10-20 mg, 2 kali sehari.

Selegiline

 Dewasa: 10 mg/hari, atau 6 mg/hari jika diberikan dalam bentuk patch (koyo).

Efek Samping MAOI

Obat antidepresan MAOI juga dapat menimbulkan efek samping pada penderitanya.
Beberapa efek samping yang dapat muncul adalah:

 Mulut kering
 Mual
 Sembelit
 Insomnia
 Sakit kepala
 Pusing
 Kepala berkunang-kunang
 Timbul reaksi pada daerah kulit yang ditempelkan koyo MAOI
Penghambat Monoamin-Oksidase (MAO)

Golongan penghambat monoamine-oksidase ini lebih jarang digunakan dibanding


golongan trisiklik dan antidepresan terkait ataupun SSRI dan anitidepresan terkait karena
faktor interaksinya yang besar dengan makanan ataupun dengan obat lain, serta kenyataan
bahwa lebih mudah meresepkan penghambat MAO jika antidepresan trisiklik tidak berhasil
daripada sebaliknya. Tranilsipromin merupakan penghambat MAO yang paling berbahaya
karena efek stimulannya. Obat pilihan adalah fenelzin atau isokarboksazid di mana efek
stimulannya lebih kecil dan lebih aman. Pasien fobia dan pasien depresi disertai atiptikal,
hipokondriakal atau histeris memberikan respon baik terhadap penghambat MAO.
Bagaimanapun, penghambat MAO hanya digunakan pada pasien yang sulit diatasi dengan
antidepresan lain karena kadang ada efek yang berlebihan.
Respon terhadap obat mungkin baru muncul setelah 3 minggu atau lebih dan waktu
pengobatan dapat ditambah 1 atau 2 minggu untuk memberikan hasil maksimal.

Penghentian obat. Jika memungkinkan, penghambat MAO sebaiknya dihentikan secara


bertahap.
Interaksi Penghambat MAO menghambat monoamin-oksidase yang akan menyebabkan
akumulasi dari neurotransmiter amin. Metabolisme beberapa obat golongan amin seperti
simpatomimetik kerja tidak langsung (terkandung di dalam obat batuk dan dekongestan) juga
akan dihambat dan aksi penekannya dapat dipotensiasi.
Efek penekanan dari tiramin (terdapat dalam beberapa makanan seperti keju matang, ikan
baring yang diawetkan, kacang polong, daging-dagingan, ekstrak ragi atau ekstrak kedelai
yang difermentasi) dapat juga dipotensiasi sehingga menjadi berbahaya. Interaksi ini dapat
menyebabkan peningkatan tekanan darah yang berbahaya. Peringatan awal dari gejala dapat
berupa sakit kepala yang berdenyut. Pasien sebaiknya dianjurkan untuk hanya menkonsumsi
makanan yang segar dan hindari makanan yang dicurigai sudah basi. Terutama daging-
dagingan, ikan, dan ayam, sebaiknya dihindari. Bahaya dari interaksi ini dapat bertahan
selama 2 minggu setelah pengobatan dengan penghambat MAO dihentikan. Pasien juga
sebaiknya menghindari minuman beralkohol ataupun minuman beralkohol rendah.
Antidepresan lain baru boleh digunakan setelah pengobatan dengan penghambat MAO
dihentikan selama 2 minggu (3 Minggu jika yang akan diberikan adalah klomipramin atau
imipramin). Beberapa dokter menggunakan golongan trisiklik bersama dengan penghambat
MAO, tetapi hal ini berbahaya bahkan berpotensi dapat menyebabkan kematian kecuali
dilakukan oleh dokter yang berpengalaman. Namun belum ada bukti nyata bahwa
penggunaan kombinasi lebih efektif dibanding sediaan tunggal. Kombinasi tranilsypromin
dengan klomipramin khususnya berbahaya. Penghambat MAO baru boleh digunakan setelah
penggunaan trisiklik atau antidepresan terkait dihentikan sedikitnya 7 – 14 hari (3 minggu
jika menggunakan klomipramin atau imipramin).
Sebagai tambahan, suatu penghambat MAO baru boleh digunakan setelah penggunaan
penghambat MAO sebelumnya dihentikan paling tidak 2 minggu (kemudian dimulai  dengan
dosis yang diturunkan lebih dahulu). Interaksi lainnya dengan penghambat MAO termasuk
dengan analgesik opioid (petidin) dapat dilihat pada lampiran 1.

Penghambat MAO reversibel Moklobemid diindikasikan untuk depresi major dan fobia


sosial; dilaporkan memiliki aksi penghambatan reversibel dari monoamin oksidase tipe A.
Obat Ini sebaiknya digunakan sebagai terapi lini ke dua.
Interaksi
Potensiasi terhadap efek penekanan tiramin juga lebih kecil dibanding penghambat MAO
(penghambat MAO ireversibel), tetapi pasien tetap sebaiknya menghindari mengkonsumsi
makanan yang banyak mengandung tiramin (seperti keju matang, ekstrak ragi, dan produk
kedelai fermentasi) dalam jumlah banyak. Risiko interaksi obat memang dinyatakan lebih
kecil, tetapi pasien tetap harus menghindari obat–obat simpatomimetik seperti efedrin dan
pseudoefedrin. Sebagai tambahan, moklobemid tidak boleh diberikan dengan antidepresan
lainnya.
Karena durasi kerja obat ini pendek, tidak diperlukan waktu jeda setelah penggunaan obat ini
dihentikan. Tetapi obat ini baru boleh mulai diberikan setelah antidepresan trisiklik dan
sejenisnya serta SSRI dan sejenisnya lainnya dihentikan paling tidak 1 minggu (2 minggu
jika menggunakan sentralin, dan paling tidak 5 minggu pada fluoksetin) atau paling tidak 1
minggu setelah penghambat MAO lain dihentikan. Interaksi lainnya dapat dilihat pada
lampiran

Orang sering menggabungkan makanan. Misalnya, cokelat dan selai kacang mungkin


dianggap kombinasi yang enak. Tetapi makan cokelat dan mengonsumsi obat-obatan tertentu
mungkin membawa risiko. Faktanya, mengonsumsi cokelat dan mengonsumsi inhibitor
monoamine oxidase (MAO), seperti Nardil (phenelzine) atau Parnate (tranylcypromine), bisa
berbahaya.
Penghambat MAO mengobati depresi. Seseorang yang makan coklat dalam jumlah
yang berlebihan setelah menggunakan penghambat MAO mungkin mengalami peningkatan
tekanan darah yang tajam.

Makanan lain yang harus dihindari saat mengonsumsi MAO inhibitor: keju tua, sosis,
bologna, pepperoni, dan salami. Makanan ini juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi
bila dikonsumsi dengan obat-obatan ini.

Cokelat dengan monoamine oxidase inhibitor (MAOI)

MAOI adalah obat untuk mengobati depresi dan penyakit Parkinson. Obat ini bekerja


dengan cara menghambat pemecahan asam amino tyramine dalam darah. Karena asam amino
tyramine yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Sehingga,
mengonsumsi makanan yang mengandung kadar tyramine tinggi, seperti cokelat, dapat
mengganggu kerja obat ini. Selain cokelat, makanan lain yang tinggi tyramine adalah daging
fermentasi, seperti pepperoni, sosis, dan ham.

Anda mungkin juga menyukai