Anda di halaman 1dari 11

TUGAS FARMAKOLOGI

“ANTIDEPRESAN”

DISUSUN OLEH :
BERLINA YANISTRI
DELFA MITRA FUSFITA
NIKEN PRADILA NATASYA

KELAS 1B

DOSEN PENGAMPU :
Ns. Verra Widhi Astuti, S.Kep, M.Kep

POLTEKKES KEMENKES PADANG

PRODI D-III KEPERAWATAN PADANG

TAHUN 2019/2020
Antidepresan

Antidepresan adalah golongan obat untuk mengobati depresi. Selain depresi, antidepresan juga
digunakan untuk mengobati gangguan cemas, fobia, dan bulimia. Obat ini bekerja dengan cara
menyeimbangkan kandungan senyawa kimia alami dalam otak yang terlibat mempengaruhi
suasana hati.

Secara umum, terdapat beberapa jenis obat antidepresan yang diresepkan oleh dokter, di
antaranya adalah:

 Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs). Jenis ini umumnya menjadi pilihan
utama untuk mengobati depresi karena risiko efek samping yang rendah. SSRIs bekerja
dengan cara menekan penyerapan kembali serotonin di dalam otak. Contoh obat
golongan SSRI adalah fluoxetine, fluvoxamine, dan escitalopram.
 Antidepresan trisiklik (TCAs). Merupakan obat antidepresan yang tergolong sudah
lama. Seringkali banyak menimbulkan efek samping bila dibandingkan dengan
antidepresan lain. Jenis ini biasa dipakai jika obat jenis lain tidak memberikan respon.
Contoh obat ini adalah doxepin dan amitriptyline.
 Serotonin-norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs). SNRI bekerja lebih spesifik
dibandingkan dengan TCA, sehingga kemungkinan efek samping yang terjadi lebih kecil.
Contoh obat SNRI adalah venlafaxine dan duloxetine.
 Antidepresan tetrasiklik (TeCAs). Merupakan antidepresan yang efektif, tetapi tidak
berbeda jauh dengan TCA, antidepresan tetrasiklik jarang diresepkan karena memiliki
risiko efek samping yang lebih tinggi. Contoh obat ini adalah maprotiline dan
mirtazapine.
 Monoamine oxidase inhibitors (MAOIs). Jenis ini diberikan jika obat antidepresan lain
tidak membantu, karena obat golongan MAOI banyak menimbulkan interaksi dengan
makanan atau obat lain, sering menimbulkan efek samping, serta menimbulkan efek
ketergantungan. Contoh obat MAOI adalah selegiline dan phenelzine.
 Antidepresan atipikal. Merupakan antidepresan jenis lain yang bekerja sedikit berbeda
dengan obat jenis lain. Contoh obat ini adalah bupropion.
Peringatan:

 Antidepresan tidak menyembuhkan depresi, tetapi mengurangi gejala depresi. Tetap ikuti
anjuran dokter untuk mengikuti terapi lain selain obat antidepresan.
 Pertimbangan pilihan antidepresan didasarkan kepada manfaat yang dirasakan serta efek
samping yang timbul. Diskusikan dengan dokter mengenai penggantian pilihan obat
antidepresan bila obat tidak mengurangi gejala atau menimbulkan efek samping yang
mengganggu.
 Pilihan obat antidepresan dapat berganti-ganti sampai ditemukan yang cocok dengan
penderita. Jangan putus asa sampai menemukan obat antidepresan yang cocok untuk
Anda.
 Obat antidepresan akan dimulai dari dosis yang paling rendah, namun dianggap masih
memberikan manfaat untuk mengurangi gejala. Dosis akan ditingkatkan secara perlahan,
bila diperlukan.
 Antidepresan memberikan efek kerja yang lambat, setidaknya 1 minggu untuk obat
tersebut bekerja. Usahakan untuk tidak lupa meminum obat.
 Diskusikan kembali kepada dokter bila sudah 4 minggu mengonsumsi antidepresan tetapi
tidak merasakan manfaatnya. Dokter dapat meningkatkan dosis atau mengganti obat jenis
lain.
 Antidepresan merupakan obat yang dikonsumsi jangka panjang, paling tidak 6 bulan
hingga 2 tahun. Jangan hentikan pengobatan, walaupun dirasa gejala sudah membaik.
 Bila timbul efek samping, jangan menghentikan obat tanpa sepengetahuan dokter.
 Antidepresan dapat berinteraksi jika digabungkan dengan obat lain. Tanyakan kepada
dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan lain (termasuk produk herba).
 Konsultasikan juga kepada dokter mengenai penyakit lain yang diderita, untuk
menghindari efek antidepresan terhadap penyakit tersebut.
 Antidepresan dapat memicu timbulnya pemikiran untuk menyakiti diri atau bunuh diri
jika dikonsumsi oleh anak-anak di bawah 18 tahun. Diskusikan kepada dokter mengenai
pemberian obat antidepresan untuk anak-anak.
 Beberapa obat antidepresan dapat menyebabkan kantuk, pusing atau penglihatan buram.
Disarankan untuk tidak mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat berat,
khususnya pada konsumsi awal. Hindari juga minuman beralkohol agar tidak
memperparah kondisi.
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi obat antidepresan, segera
temui dokter.

Penggunaan Antidepresan pada Ibu Hamil dan Menyusui

Secara umum, antidepresan mungkin dapat menimbulkan bahaya bagi janin, tetapi menghentikan
pengobatan juga sangat berbahaya bagi ibu hamil. Depresi yang terjadi saat kehamilan dapat
menimbulkan ketidakpedulian ibu terhadap janin atau dirinya sendiri. Perubahan hormon yang
terjadi saat kehamilan akan membuat keadaan ini semakin buruk

Penggunaan obat antidepresan saat kehamilan akan mempertimbangkan manfaat dan risiko yang
mungkin terjadi. Sampai saat ini, risiko kecacatan janin dari ibu yang mengonsumsi antidepresan
tergolong rendah, tetapi tetap berisiko. Bila dirasa perlu, obat golongan SSRI atau SNRI menjadi
pilihan utama.

Pada wanita menyusui, obat antidepresan berpotensi diserap ke dalam ASI. Namun dalam
beberapa penelitian, kadar obat tersebut akan menjadi sangat kecil di tubuh bayi. Diskusikan
dengan dokter mengenai bahaya yang mungkin ditimbulkan bila menghentikan obat antidepresan
dan risiko yang terjadi terhadap bayi bila terus mengonsumsinya.

Jenis dan Dosis Antidepresan

Berikut ini adalah jenis-jenis obat yang termasuk ke dalam golongan antidepresan. Untuk
mendapatkan penjelasan rinci mengenai efek samping, peringatan, atau interaksi dari masing-
masing antidepresan, silahkan lihat pada halaman Obat A-Z.

Antidepresan jenis SSRI

Fluoxetine

Merek dagang Fluoxetine: Deprezac, Noxetine, Elizac, Prestin, Andep, Ansi, Courage,
Antiprestin, Kalxetin, Zac, Foransi, Flouxetine HCL, Oxipres, Prozac, Nopres
Bentuk obat: oral

 Kondisi : Depresi

Dewasa: 20 mg sehari sekali, sebagai dosis awal. Dosis dapat ditingkatkan hingga 80 mg,
2 kali sehari jika diperlukan. Bagi lansia, dosis maksimum adalah 60 mg per hari
Anak-anak 8 tahun ke atas: 10 mg per hari, dan dapat ditingkatkan menjadi 20 mg
setelah 1-2 minggu jika diperlukan

 Kondisi : Gangguan absesif komplusif (OCD)

Dewasa: 20 mg sehari sekali sebagai dosis awal, dan dapat ditingkatkan hingga 60 mg
jika diperlukan. Dosis maksimum adalah 80 mg, 2 kali sehari. Bagi lansia, dosis
maksimum adalah 60 mg per hari

Anak-anak 7 tahun ke atas: Dosis awal 10 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan
menjadi 20 mg setelah 2 minggu, dan dapat ditingkatkan bertahap sampai 60 mg per hari
jika diperlukan.

 Kondisi : Premenstrual dysporic disorder (PMDD)


Dewasa: 20 mg per hari.  Obat dapat dikonsumsi 14 hari sebelum menstruasi hingga hari
pertama menstruasi. Ulangi pada setiap siklus.

 Kondisi : Bulumia Nervosa

Dewasa: 60 mg per hari, diminum langsung atau dibagi menjadi beberapa dosis

 Kondisi : gangguan panik


Dewasa: 10 mg per hari sebagai dosis awal, dan ditingkatkan menjadi 20 mg setelah
seminggu. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan hingga 60 mg per hari.

Fluvoxamine

Merek dagang Fluvoxamine: Luvox


Bentuk obat: oral

 Kondisi : Depresi
Dewasa: 50-100 mg per hari sebagai dosis awal, dan dapat ditingkatkan hingga 300 mg.
Dosis di atas 150 mg dapat dibagi menjadi 2-3 kali konsumsi per hari

 Kondisi : Gangguan obsesif kompusif (OCD)


Dewasa: 50 mg sehari sekali, dan dapat ditingkatkan 50 mg tiap 4-7 hari, dengan dosis
maksimum 300 mg per hari. Dosis di atas 100 mg dapat dibagi menjadi 2 kali konsumsi
per hari.

 Kondisi : Gangguan kecemasan social

Dewasa: 100 mg, sekali sehari pada dosis awal. Dosis maksimum adalah 300 mg per hari

Escitalopram

Merek dagang Escitalopram: Escitalopram oxalate, Cipralex, Elxion, Depram

Bentuk obat: oral

 Kondisi: Gangguan panik (dengan atau tanpa agoraphobia)


Dewasa: 5 mg per hari pada dosis awal, dan dapat ditingkatkan menjadi 10 mg sehari
sekali setelah seminggu. Dosis maksimum adalah 20 mg per hari. Dosis lansia adalah
setengah dari dosis dewasa.

 Kondisi: Gangguan cemas, depresi, gangguan obsesif kompulsif (OCD)


Dewasa: 10 mg per hari pada dosis awal, dan dapat ditingkatkan setelah seminggu jika
diperlukan. Dosis maksimum adalah 20 mg per hari. Dosis lansia adalah setengah dari
dosis dewasa

Setraline

Merek dagang Sertraline: Deptral, Fatral, Fridep, Iglodep, Serlof, Semade, Zerlin, Zoloft
Bentuk obat: oral

 Kondisi : Depresi, OCD


Dewasa: Dimulai 50 mg/hari, dapat ditingkatkan bertahap tiap minggu, dengan dosis
maksimum 200 mg/hari.
Anak-anak usia 6-12 tahun: 25 mg, 1 kali sehari.
Anak-anak usia 13-17 tahun: Dimulai 50 mg/hari, dapat ditingkatkan bertahap tiap
minggu, dengan dosis maksimum 200 mg/hari.

 Kondisi: Gangguan panik, post traumatic stress disorder (PTSD), Gangguan kecemasan
sosial
Dewasa: 25 mg/hari, dapat ditingkatkan bertahap tiap minggu, dengan dosis maksimum
200 mg/hari.

 Kondisi : PMDD
Dewasa: dimulai 50 mg/hari, dapat ditingkatkan bertahap tiap siklus menstruasi, dengan
dosis maksimum 150 mg/hari.

Antidepresan jenis TCAs

Doxepin

Merek dagang Doxepin: Sagalon

Bentuk obat: krim

 Kondisi: Gatal pada kondisi kulit eksim atopik dan neurodermatitis


Dewasa: Oleskan kandungan krim doxepin HCI 5% secara tipis ke area yang terinfeksi
3-4 kali sehari, maksimum 8 hari.

Amitriptylin

Merek dagang Amitriptyline: Trilin


Bentuk obat: oral

 Kondisi : Depresi
Dewasa: 50-75 mg sehari sekali sebelum tidur, atau dibagi menjadi beberapa kali minum.
Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap, dengan dosis maksimum 300 mg.
Lansia: 25-50 mg per hari, sekali sehari sebelum tidur, atau dibagi menjadi beberapa kali
minum.
Anak-anak: 25-50 mg per hari. Obat dapat dikonsumsi sekali sehari sebelum tidur, atau
dibagi menjadi beberapa kali minum.

 Kondisi: mengompol
Anak-anak usia 6-10 tahun: 10-20 mg per hari.
Anak-anak usia 11-16 tahun: 25-50 mg per hari.
Obat dapat diberikan sebelum tidur, dengan konsumsi tidak lebih lama dari 3 bulan.

Antidepresan jenis tetrasiklik

Maprotiline

Merek dagang Maprotiline: Sandepril 50, Tilsan 25, Ludiomil, Maprotiline HCl, Sandepril,
Ludios

Bentuk obat: oral

 Kondisi:Depresi
Dewasa: 75 mg sekali sehari pada awal konsumsi, atau dibagi menjadi beberapa kali
minum, selama 2 minggu. Dosis dapat ditingkatkan per 25 mg secara bertahap sesuai
kebutuhan, dengan dosis maksimum 225 mg per hari.
Lansia: dosis awal adalah 25 mg, dan dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai respons
tubuh terhadap obat.

Mirtazapine

Merek dagang Mirtazapine: Mirzap, Remeron


Bentuk obat: oral

 Kondisi: Depresi
Dewasa: 15 mg per hari sebagai dosis awal, dan dapat ditingkatkan bertahap setiap 1-2
minggu, sesuai respons tubuh terhadap obat.

Antidepresan jenis atipikal

Bupropion

Merek dagang Bupropion: -

Bentuk obat: oral

 Kondisi: Depresi
Dewasa: 100 mg dua kali sehari, selama 3 hari pertama. Dosis dapat ditingkatkan
menjadi 100 mg, 3 kali sehari jika diperlukan. Dosis maksimum per hari adalah 150 mg,
3 kali sehari.
Lansia: Dimulai dengan dosis 37,5 mg, 2 kali sehari. Dapat ditingkatkan bertahap setiap
3-4 hari, dengan dosis maksimum 300 mg per hari.

 Kondisi: Berhenti merokok


Dewasa: 150 mg sekali sehari, selama 6 hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 150 mg
dua kali sehari, selama 7-9 minggu. Hentikan obat jika tidak ada perubahan setelah 7
minggu konsumsi. Dosis maksimum adalah 300 mg per hari
Lansia: 150 mg sekali sehari, selama 7-9 minggu

Antidepresan jenis SNRIs

Venlavaxine

Merek dagang Venlavaxine: Efexor XR


 Kondisi: Gangguan panik
Dewasa: 37,5 mg sekali sehari, selama seminggu awal. Dosis dapat ditingkatkan hingga
75 mg sekali sehari, setelah 7 hari konsumsi. Dosis maksimum adalah 225 mg per hari.

 Kondisi: Depresi, gangguan cemas


Dewasa: 37.5 – 75 mg sekali sehari, sebagai dosis awal. Dosis dapat ditingkatkan
bertahap 75 mg setiap 4-7 hari, dengan dosis maksimum 225 mg per hari

Duloxetine

Merek dagang Duloxetine: Cymbalta

Bentuk obat: oral

 Kondisi: Depresi
Dewasa: 20-30 mg dua kali sehari, atau 60 mg sekali sehari pada konsumsi awal. Dosis
dapat ditingkatkan bertahap 30 mg, setelah seminggu. Dosis maksimum adalah 120 mg
per hari

 Kondisi: Gangguan cemas


Dewasa: 30-60 mg sekali sehari. Dosis maksimum adalah 120 mg per hari.

 Kondisi: Neuropati diabetik


Dewasa: 60 mg sekali sehari. Dosis maksimum adalah 120 mg per hari, dengan
pembagian dosis sesuai keperluan

 Kondisi: Fibromyalgia
Dewasa: 30 mg sekali sehari pada seminggu pertama, dan ditingkatkan menjadi 60 mg
sekali sehari

Antidepresan jenis MAOIs

Selegiline
Bentuk obat: koyo

 Kondisi: Depresi
Dewasa: 6 mg per hari pada penggunaan awal. Dosis dapat ditingkatkan setiap 2 minggu,
dengan peningkatan 3 mg per hari. Dosis maksimum adalah 12 mg per hari. Koyo harus
diganti setiap 24 jam, dan koyo yang baru dipasang di tempat lain.
Lansia (65 tahun ke atas): 6 mg per hari.

Phenelzine

Bentuk obat: oral

 Kondisi: Depresi

Dewasa: 15 mg tiga kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 4 kali sehari, jika
kondisi tidak membaik setelah 2 minggu
Lansia: 7,5 mg per hari pada konsumsi awal. Dosis dapat ditingkatkan setiap 3-4 hari,
dengan dosis maksimum 60 mg per hari

Anda mungkin juga menyukai