Anda di halaman 1dari 4

Diazepam adalah salah satu contoh obat penenang yang digunakan untuk

mengatasi kejang dan gangguan kecemasan. Obat ini tidak disarankan


untuk digunakan dalam jangka panjang.
Diazepam bekerja dengan cara memengaruhi zat kimia di otak sehingga
memberikan efek menenangkan selama beberapa jam atau bahkan beberapa hari
setelah dikonsumsi.

Selain untuk mengatasi kejang dan gangguan kecemasan, diazepam juga


digunakan untuk mengatasi gejala putus zat akibat alkohol, otot yang tegang, serta
obat penenang sebelum tindakan medis khusus, misalnya sebelum operasi.
Obat ini tidak digunakan untuk jangka panjang, umumnya hanya digunakan
maksimal selama 1 bulan. Penggunaan obat yang terlalu lama dapat menyebabkan
tubuh malah kebal terhadap obat dan kecanduan.
Merek dagang diazepam: Analsik, Diazepam, Potensik, Prozepam, Trazep,
Stesolid, Valdimex, Valisanbe

Apa Itu Diazepam?

Golongan Antiansietas/antikonvulsan golongan benzodiazepine

Kategori Obat resep

Manfaat Mengatasi kejang dan memberikan efek penenang


Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak

Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia,


tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari
Kategori kehamilan risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.
dan menyusui
Diazepam dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui,
jangan menggunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter.

Tablet, sirup, suntik, suppositoria (kapsul yang dimasukkan ke dalam


Bentuk obat
dubur).

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Diazepam

 Jangan menggunakan diazepam dalam jangka panjang atau tidak sesuai


dengan anjuran dokter karena dapat menyebabkan kecanduan dan
overdosis.
 Informasikan kepada dokter jika Anda memiliki alergi terhadap obat dan
bahan lain yang mungkin terkandung dalam obat ini.
 Konsultasikan kepada dokter sebelum menggunakan obat ini jika Anda
menderita penyakit myasthenia gravis, sleep apnea, asma, gangguan ginjal,
gangguan hati, gangguan mental, serta glaukoma.
 Temui dokter jika Anda mengalami perubahan pola pikir atau perilaku. Obat
ini bisa menyebabkan kebingungan, halusinasi, dan bahkan keinginan untuk
bunuh diri.
 Hindari konsumsi minuman beralkohol untuk menghindari terjadinya efek
samping saat menjalani pengobatan dengan diazepam.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, seperti obat
antialergi, termasuk suplemen dan obat herbal.
 Diazepam dapat mengakibatkan rasa kantuk, pusing, dan penglihatan kabur.
Jangan mengemudi atau mengoperasikan alat berat setelah mengonsumsi
obat ini.
 Jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis, segera temui dokter.

Dosis dan Aturan Pakai Diazepam


Dosis diazepam untuk setiap pasien berbeda-beda. Dokter akan menentukan dosis
berdasarkan kondisi yang ditangani, usia pasien, respons terhadap obat, serta
bentuk sediaan obat. Berikut adalah dosis diazepam yang umum diberikan:
Dosis dewasa

 Gangguan kecemasan
2-10 mg, dikonsumsi 2-4 kali.

 Kejang
2-10 mg, dikonsumsi 2-4 kali.
 Gejala putus zat akibat alkohol
5-10 mg setiap 6-8 jam.

Dosis lansia atau pasien dengan kondisi khusus


Dimulai dari 2-2,5 mg, dikonsumsi 1-2 kali. Dosis dapat dinaikan secara perlahan
jika dibutuhkan.
Dosis anak-anak
1-2,5 mg, dikonsumsi 3-4 kali/hari. Dosis dapat dinaikan secara perlahan jika
dibutuhkan.
Untuk diazepam dalam bentuk suntik atau supositoria, dokter akan
menyesuaikannya dengan kondisi pasien di rumah sakit.

Cara Menggunakan Diazepam dengan Benar


Konsumsi diazepam sesuai dengan anjuran dokter. Selalu baca keterangan pada
kemasan sebelum menggunakan obat. Jangan menambah atau mengurangi dosis
tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Diazepam dalam bentuk tablet dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Bila
obat yang diberikan dalam bentuk cairan, gunakan sendok ukur yang tersedia dalam
kemasan obat. Jangan gunakan perlatan makan seperti sendok makan atau sendok
teh.
Simpan diazepam di tempat yang tertutup dalam suhu ruangan dan tidak dibekukan.
Hindarkan dari hawa panas, ruangan lembap, dan paparan sinar matahari langsung,
serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi dengan Obat Lain


Berikut ini adalah beberapa risiko yang dapat terjadi jika menggunakan diazepam
bersamaan dengan obat-obatan tertentu:

 Penurunan kesadaran dan gangguan pernapasan, bila digunakan dengan


obat golongan opioid (misalnya morfin).
 Peningkatan efek mengantuk, jika digunakan dengan obat antivirus
zidovudine.
 Peningkatan risiko terjadinya efek samping salah satu obat, jika digunakan
dengan obat antipsikotik dan antihistamin.
 Peningkatan risiko terjadinya efek samping diazepam, jika dikonsumsi
dengan isoniazid, cimetidine, erythromycin, ketoconazole, dan omeprazole.
 Penurunan efektivitas diazepam, bila digunakan bersamaan
dengan rifampicin, carbamazepine, phenytoin, dan antasida.
 Penurunan efektivitas kedua obat, jika digunakan dengan thiopental.

Efek Samping Menggunakan Diazepam


Reaksi tiap orang terhadap sebuah obat dapat berbeda-beda. Beberapa efek
samping yang umum terjadi akibat penggunaan diazepam adalah:
 Mengantuk atau pusing
 Lemas
 Penglihatan kabur
 Gangguan keseimbangan
 Kelemahan otot
 Gemetar (tremor)
 Mudah lupa dan merasa bingung
 Gelisah

Segera hubungi dokter bila timbul efek samping yang lebih parah, seperti

 Sulit bicara
 Kesulitan buang air kecil
 Depresi
 Halusinasi
 Penyakit kuning
 Sulit bernapas

Lihat lebih lanjut mengenai:

 Gangguan Kecemasan Umum


 Kejang

Terakhir diperbarui: 12 November 2019


Ditinjau oleh: dr. Tjin Willy
Referensi

Diskusi Terkait
Punya pertanyaan seputar kesehatan?
Tanya Dokter
1 Balasan
3 hari yang lalu

Sering merasa gelisah, ketakutan dan stres


Oleh: Suci Alfiah

Dijawab oleh Dokter


sore dok, saya suci 22 tahun. saya mau bertanya, saya sering sekali merasakan
kegelisahan, dan ketakutan secara tiba-tiba. saya merasakan seperti akan...
1 Balasan
4 hari yang lalu

Anda mungkin juga menyukai