Anda di halaman 1dari 5

Alprazolam adalah obat golongan benzodiazepine, yang biasanya digunakan untuk

mengatasi gangguan kecemasan dan serangan panik. Obat ini dapat membuat
penggunanya merasa lebih tenang dan tidak terlalu tegang.
Alprazolam bekerja di dalam otak dan saraf untuk menghasilkan efek menenangkan
dengan meningkatkan aktivitas zat kimia alami dalam tubuh yang disebut asam
gamma-aminobutirat (GABA).

Merek dagang: Alprazolam OGB Mersi, Frixitas, Xanax / Xanax XR, Zyprax, Atarax,
Opizolam, Zolastin

Tentang Alprazolam
Golongan Benzodiazepine

Kategori Obat resep

Mengatasi kecemasan, serangan panik, dan kecemasan yang


Manfaat berkaitan dengan depresi

Dikonsumsi oleh Dewasa

Kategori Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia,
kehamilan dan tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari
menyusui risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.
Bentuk Tablet

Peringatan:
 Berhati-hatilah dan beri tahu dokter jika Anda alergi dengan golongan obat
benzodiazepine atau menderita jenis alergi lainnya.

 Hindari mengemudi atau mengoperasikan alat berat ketika menjalani pengobatan


dengan alprazolam. Obat ini berpotensi menyebabkan pusing dan kantuk. Orang-
orang lanjut usia akan lebih sensitif dengan alprazolam. Mereka cenderung lebih
mengantuk dan bisa mengalami gangguan keseimbangan.

 Waspada bagi penderita penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), gangguan ginjal,
gangguan hati, apnea tidur, dan glaukoma.

 Kemampuan mengingat Anda mungkin menurun sesaat setelah mengonsumsi obat


ini. Untuk mengurangi dampaknya, pastikan Anda tidur secara cukup.

 Hentikan konsumsi obat ini secara bertahap dengan mengurangi dosis secara
perlahan-lahan. Menghentikan konsumsi obat ini secara mendadak dapat
menimbulkan gejala putus obat, seperti mengeluarkan keringat dingin, tremor, kram
otot, muntah, keringat dingin, kejang-kejang, atau berperilaku di luar kesadaran.

 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Dosis Alprazolam
Alprazolam umumnya diberikan sebanyak 0,25-0,5 mg, 2-3 kali sehari. Dosis
maksimum alprazolam adalah 4 mg per hari. Dosis akan ditingkatkan atau dikurangi
secara bertahap sesuai dengan kondisi kesehatan, usia, dan respons pasien
terhadap obat ini.

Mengonsumsi Alprazolam dengan Benar


Pastikan untuk membaca petunjuk pada kemasan obat dan mengikuti anjuran dokter
dalam mengonsumsi alprazolam.

Usahakan untuk mengonsumsi alprazolam pada waktu yang sama setiap harinya
untuk memaksimalkan efek obat. Jangan mengubah dosis alprazolam kecuali
disarankan oleh dokter Anda.

Jika Anda lupa mengonsumsi alprazolam, disarankan untuk segera melakukannya


jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat,
abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Obat ini bisa menyebabkan gejala-gejala kecanduan. Jadi jika ingin menghentikan
pemakaian alprazolam, ikuti anjuran dari dokter. Jangan menghentikan atau
melanjutkan pengobatan dengan alprazolam kecuali disarankan oleh dokter. Dosis
obat bisa dikurangi perlahan sebelum akhirnya dihentikan. Hal ini dilakukan untuk
menghindari gejala putus obat atau menyebabkan penyakit kambuh.

Interaksi Obat
Berikut ini adalah beberapa risiko yang mungkin terjadi jika menggunakan
alprazolam bersamaan dengan obat-obatan tertentu, di antaranya:

 Meningkatkan konsentrasi alprazolam di dalam darah jika digunakan bersama


dengan obat yang mengandung zat penghambat CYP3A4, misalnya nefazodone,
fluvoxamine, cimetidine, fluozetine, propoxyphene, sertraline, diltiazem, dan antibiotik
macrolide (erythromycin, clarithromycin, troleandomycin).
 Dapat mempertinggi metabolisme obat (biotransformasi) jika digunakan bersama dengan
obat yang mengandung zat penginduksi CYP34A, misalnya ritonavir.

 Berpotensi mengakibatkan ketergantungan jika digunakan bersama dengan obat sedatif


hipnotik (central nervous system depressant).
 Meningkatkan risiko efek samping fatal (misalnya peningkatan konsentrasi obat di dalam
darah) apabila digunakan bersama dengan obat yang mengandung zat penghambat CYP3A4
berdosis tinggi, misalnya ketoconazole dan itraconazole.
 Dapat meningkatkan kadar obat digoxin dalam darah jika dikonsumsi bersamaan dengan obat
tersebut.
 Dapat meningkatkan konsentrasi steady-state plasma dari imipramine dan desipramine jika
dionsumsi dengan obat-obatan tersebut.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Alprazolam


Dokter umumnya akan melakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum meresepkan alprazolam.
Segera temui dokter jika Anda mengalami efek samping seperti:

 Peningkatan produksi air liur.

 Perubahan gairah seksual.

 Perubahan suasana hati.

 Gangguan ingatan.

Perhatikan juga jika Anda mengalami efek samping yang tergolong jarang seperti penyakit
kuning, muncul gejala alergi, kejang-kejang, kesulitan berbicara, kesulitan bernapas,
halusinasi, atau gangguan keseimbangan. Segera temui dokter untuk mendapatkan
penanganan
ALPRAZOLAM
Tablet

:: KOMPOSISI ::
ALPRAZOLAM 0,25
Tiap tablet mengandung:
Alprazolam 0,25 mg

ALPRAZOLAM 0,5
Tiap tablet mengandung:
Alprazolam 0,5 mg

ALPRAZOLAM 1,0
Tiap tablet mengandung:
Alprazolam 1,0 mg

:: INDIKASI ::
Pengobatan jangka pendek, ansietas sedang atau berat dan ansietas yang
berhubungan dengan depresi.

:: KONTRAINDIKASI ::
 Pasien yang hipersensitif terhadap golongan benzodiazepin.
 Glaukoma sudut sempit akut.
 Miastenia gravis, insufisiensi pulmonary akut, kondisi fobia dan obsesi psikosis
kronik.
 Anak dan bayi prematur.

:: DOSIS DAN CARA PEMBERIAN ::


Dewasa:
0,25-0,5 mg, 3 kali sehari. Jika perlu dosis dapat dinaikkan dengan interval 3-4 hari
hingga maksimum 4 mg sehari dalam dosis terbagi.

Untuk pasien lanjut usia, debil (lemah) dan gangguan fungsi hati berat:
0,25 mg, 2-3 kali sehari, ditingkatkan bertahap jika perlu.

:: PERINGATAN DAN PERHATIAN ::


 Dapat terjadi ketergantungan, hindari pemakaian jangka panjang.
 Jangan digunakan sebagai pengobatan tunggal pada pasien depresi atau
kecemasan dengan depresi.
 Pasien penyakit hati dan ginjal kronik, penyakit pernafasan, kelemahan otot dan
riwayat penyalahgunaan obat atau alkohol, penderita kelainan kepribadian yang
nyata.
 Hati-hati pemakaian pada penderita insufisiensi pulmonary kronik.
 Selama menggunakan obat ini dilarang mengendarai atau mengoperasikan mesin.
 Wanita hamil dan menyusui
 Pemakaian pada anak di bawah usia 10 tahun tidak diketahui keamanannya dengan
pasti.
:: EFEK SAMPING ::
 Mengantuk, kelemahan otot, ataksia, amnesia, depresi, light-headedness, bingung,
halusinasi, pandangan kabur.
 Jarang terjadi: sakit kepala, insomnia, reaksi paradoksikal, tremor, hipotensi,
gangguan gastrointestinal, ruam, perubahan libido, menstruasi tidak teratur, retensi
urin, diskrasia darah dan ikterus.

:: INTERAKSI OBAT ::
 Efek ditingkatkan oleh depresan saraf pusat, alkohol dan barbiturat.
 Ekskresi dihambat oleh simetidin.

Anda mungkin juga menyukai