Obat Sintetik
Alprazolam
Humaira Zakiya (2106654302)
Pengantar Farmasi A
Obat Sintetik
Obat sintetik merupakan obat yang terbuat oleh bahan
sintetik. Obat jenis sintetik ini dimanfaatkan serta
diresepkan oleh para dokter ataupun tenaga medis
lainnya untuk mengobati penyakit tertentu.
Pertama kali Dr. Leo Sternbach membuat benzodiazepine yaitu Librium pada tahun
1956. Tujuannya adalah untuk mengurangi kecanduan serta secara teori aman untuk
obat penenang seperti obat bius. Dr. Sternbach meraciknya dengan komposisi
''Valium'', ''Klonopin‘’, dan obat lainnya yang mirip. Pasien pertama untuk penggunaan
Alprazolam ini yaitu pada tahun 1969 serta diberikan pada 1976. Alprazolam atau yang
biasa disebut dengan Xanax ini pertama kali dirilis oleh perusahaan Upjohn pada tahun
1981. Aprozolam pertama kali diperbolehkan penggunaannya pada tahun 1981.
Cara Kerja Alprazolam
Obat alprazolam bekerja dengan cara meningkatkan efek bahan
kimia di dalam otak. Kemampuan ini kemudian dapat meningkatkan
keseimbangan neurotransmitter yang memblokir impuls antara sel-sel
saraf di otak. Pada orang dengan gangguan kecemasan,
neurotransmitter tersebut sering kali berada di tingkat rendah.
Meski masih dibutuhkan studi lebih lanjut, para ahli percaya efek dari
obat alprazolam dikarenakan kemampuannya yang sangat mengikat
kompleks reseptor GABA-benzodiazepine. Kemampuan alprazolam
tersebut dapat meningkatkan afinitas untuk GABA (neutrotransmitter
yang memblokir impuls antara sel-sel saraf di otak). GABA tingkat
rendah seringkali berhubungan dengan gangguan kecemasan.
Dosis dan Aturan Pakai
• Dewasa (rentang usia 18-64 tahun) • Dewasa (rentang usia 18-64 tahun)
0,25-0,5 mg sebanyak 3 kali/hari. Dosis 0,5-1 mg sebanyak 1-3 kali/hari. Dosis
ditingkatkan setiap 3-4 hari sekali. Dosis ditingkatkan tiap 3-4 hari. Dosis
maksimum 4 mg per hari bila maksimum 4-6 mg per hari.
dibutuhkan.
• Lansia
• Lansia 0,25 mg satu kali/hari. Dosis dapat
0,25 mg sebanyak 2-3 kali/hari. Dosis ditingkatkan jika dibutuhkan.
dapat ditingkatkan jika dibutuhkan.
Cara Konsumsi
• Pastikan untuk membaca petunjuk pada kemasan obat dan
mengikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi alprazolam.
• Usahakan untuk mengonsumsi obat pada waktu yang sama setiap
harinya.
• Jangan mengubah dosis alprazolam kecuali disarankan oleh
dokter.
• Jangan mengunyah atau menelan bulat-bulat obat ini.
• Jika menggunakan jenis sirup, gunakan sendok takar obat atau
tutup dari botol obat. Jangan menggunakan sendok lain karena
dapat menimbulkan penggunaan dosis yang salah.
• Alprazolam bisa menyebabkan gejala-gejala kecanduan. Jangan
menambah atau menghentikan pemakaian tanpa saran dokter.
Cara Penyimpanan
• Alprazolam baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari
cahaya langsung dan tempat lembap. Jangan disimpan di
kamar mandi dan jangan dibekukan.
Konsumsi alkohol sebaiknya dihindari sebab penggunaan obat ini dapat meningkatkan
efek samping dari alkohol. Bahkan, interaksi alprazolam dengan alkohol dapat
berdampak fatal, atau sampai pada kematian.
Makanan lain yang sebaiknya dihindari sebab dapat berinteraksi dengan alprazolam
adalah jeruk bali atau jus jeruk bali. Jika mengonsumsi makanan ini ketika sedang
menggunakan alprazolam, dikhawatirkan akan menimbulkan efek samping yang akan
membahayakan kesehatan.
Referensi
Amri, F. (2012). Farmakologi alprazolam dalam mengatasi gangguan panik. Jurnal
Kedokteran Syiah Kuala, 12(3), 187-190.
Dawson, G. W., Jue, S. G., & Brogden, R. N. (2012). Alprazolam. drugs, 27(2), 132-147.
Lydiard, R. B., Laraia, M. T., Ballenger, J. C., & Howell, E. F. (2016). Emergence of
depressive symptoms in patients receiving alprazolam for panic disorder. The
American journal of psychiatry.
Sulfiyana, H., Herman, & Rahman, M. (n.d.). Jurnal Farmasi Sandi Karsa (JFS) (Vol. 5).
Farmasi Sandi Karsa Makassar. https://media.neliti.com/media/publications/286093-
studi-perbandingan-tingkat-pengetahuan-m-4c97569e.pdf
Terima
Kasih!