OLEH :
HILDA MAULINA
2018.01.00.02.012
DEFENISI
Obat anti anxietas adalah sekelompok
psikofarmaka yang dapat mengurangi atau
menghilangkan gejala cemas.
Efek perifer:
vasodilatasi koroner(pada pemberian IV)
blokade neuromuskular (pada pemberian dosis
tinggi).
Golongan benzodizepin menurut lama kerjanya dibagi
dalam 4 golongan:
Senyawa yang bekerja sangat cepat.
Senyawa bekerja cepat, t1/2 kurang dari 6 jam:
triazolam, zolpidem, zolpiklon.
Senyawa yang bekerja sedang, t1/2 antara 6-24 jam:
estazolam, temazepam.
Senyawa yang bekerja dengan t1/2 lebih dari 24 jam:
flurazepam, diazepam, quazepam.
MEKANISME KERJA
Sindrom ansietas disebabkan hiperaktivitas dari system
limbic SSP yang terdiri dari dopaminergic,
noradrenergic, serotoninnergic neurons yang
dikendalikan oleh GABA-ergic neurons. Mayoritas
neurotransmitter yang melakukan inhibisi di otak adalah
asam amino GABA (gamma-aminobutyric acid A).
Secara selektif reseptor GABA akan membiarkan ion
Chlorida masuk ke dalam sel, sehingga terjadi
hiperpolarisasi neuron dam menghambat penglepasan
transmisi neuronal. Secara umum obat – obat
antiansietas ini bekerja di reseptor GABA.
Benzodiazepine menghasilkan efek pengikatan terhadap
reseptor GABA tersebut.
PEMILIHAN OBAT
Benzodiazepine memiliki rasio terapetik yang tinggi
sebagai anti ansietas dan kurang menimbulkan adiksi
dengan toksisitas yang rendah dibandingkan dengan
meprobamate atau fenobarbital.
Benzodiazepine sebagai “drug of choice” karena
memiliki spesifisitas, potensi dan keamanannya.
Spectrum klinis benzodiazepine meliputi efek anti
ansietas (lorazepam, clobazam, bromazepam),
antikonvulsan, anti insomnia (nitrazepam/flurazepam),
dan premedikasi tingkat operatif (midazolam).
PENGATURAN DOSIS
Efek klinis terlihat bila kadar obat dalam darah telah
mencapai “steady state” dimana dapat dicapai 5-7 hari
dengan dosis 2-3 kali sehari. Onset of action cepat dan
langsung memberikan efek.
Mulai dengan dosis awal (dosis anjuran) naikkan
dosis setiap 3-5 hari sampai mencapai dosis optimal
dipertahankan 2-3 minggu diturunkan 1/8 x setiap 2-
4 minggu dosis minimal yang masih efektif
(maintenance dose) bila kambuh dinaikkan lagi dan
bila tetap efektif pertahankan 4-8 minggu
tapering off.
EFEK SAMPING
Efek samping Benzodiazepin sakit kepala, pandangan
kabur, vertigo, mual/muntah, diare, nyeri epigastrik,
nyeri sendi, nyeri dada dan inkontinensia. Penggunaan
kronik benzodiazepin memiliki risiko terjadinya
ketergantungan dan penyalahgunaan.
Untuk menghindari efek tersebut disarankan pemberian
obat tidak lebih dari 3 minggu.
Pada penghentian penggunaan secara tiba-tiba, dapat
timbul disforia, mudah tersinggung, berkeringat, mimpi
buruk, tremor, anoreksi serta pusing kepala.
Oleh karena itu penghentian penggunaan obat sebaiknya
secara bertahap
DIAZEPAM
Farmakokinetik
- Masa paruhnya bertambah panjang dengan
meningkatnya usia, pada usia 20 tahun kira-kira 20 jam,
dan kira-kira 90 jam pada usia 80 tahun.
Kardiovaskuler
Menyebabkan vasodilatasi sistemik yang ringan
dan menurunkan cardiac out put. Tidak mempengaruhi
frekuensi denyut jantung, perubahan hemodinamik
mungkin terjadi pada dosis yang besar atau apabila
dikombinasi dengan opioid.
Respiratori
Mempengaruhi penurunan frekuensi nafas dan
volume tidal , depresi pusat nafas mungkin dapat terjadi
pada pasien dengan penyakit paru atau pasien dengan
retardasi mental.
Saraf otot
Menimbulkan penurunan tonus otot rangka yang
bekerja di tingkat supraspinal dan spinal, sehingga sering
digunakan pada pasien yang menderita kekakuan otot
rangka.
LORAZEPAM
Farmakokinetik
Lorazepam dipercaya diabsorsi secara oral dan
intramuskuler
Absorbsi pada pemberian lorazepam secara
intramuskular berlangsung cepat dan lengkap.
Waktu paruh singkat (10-20 jam) dibandingkan
diazepam
Akumulasi kecil selama pemberian dosis berulang
Farmakokinetik
Pada pemberian secara oral, alprazolam diabsorpsi dengan
baik dan absorpsinya tidak dipengaruhi oleh makanan
sehingga dapat diminum dengan atau tanpa makanan.
Konsentrasi puncak dalam darah dicapai dalam waktu 1 -
2 jam setelah pemberian oral dengan waktu paruh
eliminasinya adalah 12 - 15 jam. Waktu paruh ini berbeda-
beda untuk pasien usia lanjut (16,3 jam), orang dewasa
sehat (11 jam), pasien dengan gangguan fungsi hati
(antara 5,8 - 65,3 jam) serta pada pasien dengan masalah
obesitas (9,9 - 40,4 jam).
Sekitar 70 - 80% alprazolam terikat oleh protein plasma.
Alprazolam mengalami metabolisme di hati menjadi
metabolit aktifnya dan metabolit lainnya yang tidak
aktif. Metabolit aktif ini memiliki kekuatan 1 kali
dibandingkan dengan alprazolam, tetapi waktu paruh
metabolit ini hampir sama dengan alprazolam.
Buspiron
Tidak memperlihatkan kegiatan GABAergik dan anti
konvulsan
Antagonis selektif reseptor serotonin postsinaps 5-HT 1A di
hipokampus
Potensi antagonis dipaminergiknya rendah
Efek antiansietas baru timbul pada penggunaan 10-15 hari
(bukan untuk penggunaan akut).
Waktu paruh eliminasi buspiron adalah 2-4 jam, dan
disfungsi hati dapat memperlambatnya.
Efek samping berupa takikardi, palpitasi, nervousness,
keluhan gastrointestinal, parastesia dan miosis.