Anda di halaman 1dari 36

MIKROBIOLOGI

“BAKTERI –BAKTERI PENYEBAB


PENYAKIT”

NAMA KELOMPOK
1.HILDA MAULINA
2.POPPY LIZIA PERMATA
3.MEILIN NOFITA SARI
4.FADHILA DWI UTARI
BAKTERI PATOGEN

 Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria)


adalah kelompok organisme yang tidak memiliki
membran inti sel.
Patogen adalah organisme atau mikroorganisme yang
menyebabkan penyakit  pada organisme lain.

Jadi, bakteri patogen merupakan bakteri


yang dapat menyebabkan penyakit dan dapat ditemukan
diberbagai tempat, tersebar luas di tanah, air, udara,
tanaman, hewan dan manusia.
Bakteri diketahui memasuki inang melalui organ-organ tubuh antara
lain :
1.Saluran pernapasan, melalui hidung dan mulut yang dapat
menyebabkan penyakit saluran pernapasan seperti salesma,
pneumonia, tuberculosis.
2.Saluran pencernaan melalui mulut yang dapat menyebabkan
penyakit tifus, para tifus, disentri, dll.
3.Kulit dan selaput lendir. Adanya luka meskipun kecil dapat
memungkinkan mikroba seperti staphylicoccus yang menyebabkan
bisul.
4.Saluran urogenital
5.Darah
Faktor - Faktor yang membuat bakteri bersifat patogenik:
 1.Fimbriae
  Fimbriae disebut juga pili adalah struktur yang menyerupai
rambut yang terdapat  pada permukaan tubuh bakteri. Fimbriae
membantu bakteri melekatkan diri pada tempat-tempat tertentu
dalam tubuh sehingga mencegah bakteri hanyut oleh cairan
tubuh.
2.Flagela
  Flagela adalah struktur panjang yang menyerupai ekor yang
membantu bakteri untuk berenang atau bergerak. Flagela ini
membantu bakteri berpindah tempat menuju tempat yang
terinfeksi dan bertahan hidup. Oleh karena itu, flagela
membantu meningkatkan patogenisitas bakteri.
3.Racun/Toksin
  Bakteri menghasilkan senyawa beracun yang menyebabkan
efek merugikan pada tubuh. Senyawa ini tidak lain adalah toksin
yang antara lain memicu muntah dan diare. Toksin ini sangat
berbahaya dan bisa menyebabkan nyeri hebat, demam tinggi,
serta mengakibatkan kelumpuhan.

4.Invasif 
  Beberapa bakteri memiliki kemampuan menyerang sel-sel
tubuh sehingga menyebabkan patogenisitas. Bakteri membuat
sel-sel tubuh menjadi rusak dan hancur saat memakan isi sel.
JENIS-JENIS BAKTERI PENYEBAB PENYAKIT

1. Salmonella Typhii, Penyebab penyakit Thypus


Salmonella adalah penyebab utama dari penyakit yang
disebarkan melalui makanan (foodborne diseases). Pada
umumnya, serotipe Salmonella menyebabkan penyakit pada
organ pencernaan. Penyakit yang disebabkan oleh Salmonella
disebut salmonellosis. S. typhi menyebabkan penyakit demam
tifus (Typhoid fever), karena invasi bakteri ke dalam pembuluh
darah dan gastroenteritis, yang disebabkan oleh keracunan
makanan/intoksikasi.
Demam tifus (typhoid ) terjadi karena :
- Bakteri melampirkan dan menginfeksi lapisan usus kecil yang
memproduksi diare
- Ada ulcerations diproduksi di dinding usus yang menyebabkan
hilangnya elektrolit (natrium, kalium, klorida, dll), yang
merupakan elemen penting untuk metabolisme normal
- Menyebabkan septicemia. Setelah di aliran darah mereka
dapat menginfeksi organ, terutama empedu kandung kemih,
limpa dan sumsum tulang
- Dinding usus bisa berlubang dan mikroorganisme masuk ke
rongga perut dan biasanya menyebabkan kematian.
- Masa inkubasi bakteri ini bervariasi dari 1 sampai 3 minggu.
2. Shigella Dysenteriae, Penyebab penyakit Disentri
Shigella dysenteriae adalah spesies dari genus Shigella.
Shigella adalah termasuk bakteri gram negative, termasuk
bakteri non-spora, anaerobic serta bakteri yang nonmotil.
Kontaminasi S. Dysenteriae dapat disebabkan melalui
kontaminasi terhadap makanan dan minuman. Selain itu, tangan
yang kotor juga dapat menjadi media penyebaran bakteri ini,
karena ketika terjadi interaksi antara tangan dan makanan,
bakteri ini kemudian berpindah sampai akhirnya makanan
tersebut masuk kedalam mulut.
3. Vibrio Cholerae, Penyebab penyakit Kolera
Vibrio cholerae merupakan bakteri gram negatif, berbentuk
basil (batang) dan bersifat motil (dapat bergerak), memiliki
struktur antogenik dari antigen flagelar H dan antigen somatik O,
gamma-proteobacteria, mesofilik dan kemoorganotrof,
 berhabitat alami di lingkungan akuatik dan umumnya berasosiasi
dengan eukariot.
Spesies Vibrio kerap dikaitkan dengan sifat patogenisitasnya
pada manusia, terutama V. cholerae penyebab penyakit kolera di
negara berkembang yang memiliki keterbatasan akan air bersih
dan memiliki sanitasi yang buruk.
Ciri utama penyakit kolera adalah buang air besar encer berwarna
putih seperti air tajin (cucian beras) dengan bau yang amis.  
 
4. Haemophilus Influenzae, Penyebab penyakit Influenza
Haemophilus influenzae merupakan bakteri yang berbentuk
batang Gram negative dan merupakan bakteri yang tidak harus
membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya. Pada tahun
1930, bakeri ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu koloni R yang
dibentuk oleh kuman-kuman yang tidak ramah lingkungan (tak
bersimpai) dan koloni S yang dibentuk oleh sebaliknya, yaitu oleh
kuman-kuman yang bersimpai.
Haemophilus influenzae sangat peka terhadap desinfektan
dan kekeringan. Bakteri ini tumbuh optimum pada suhu 37 C dan
pada pH 7.4 sampai 7.8 dalam suasana CO2 10%.
5. Streptococcus Pneumoniae, Penyebab penyakit Pneumonia
Bakteri ini berbentuk Kokus dan berbentuk lanset,
berpasangan (diplokokus) dan berselubung. Pneumokokus tipe III
berbentuk bulat, baik dari eksudat maupun perbenihan. Rantai
panjang pada perbenihan yang mengandung sedikit magnesium.
Gram positif dan pada perbenihan tua gram negatif, tidak
membentuk spora, tidak bergerak (tidak berflagel).
Bakteri ini adalah penyebab penyakit pneumonia lobaris,
juga sinusitis, otitis media, osteomielitis, artritis, periotonitis,
ulserasi kornea dan meningitis. Dari pneumonia lobaris dapat
terjadi komplikasi berupa septikemia, empiema, endokarditis,
perikarditis, meningitis, dan artriris. Pneumonia sekunder oleh
pneumokokus setelah infeksi virus. Pneumokokus menyebabkan
penyakit melalui kemampuannya berbiak dalam jaringan.
6. Mycobacterium Tubercolosis, Penyebab penyakit TBC
Mycobacterium adalah salah satu bakteri yang banyak ditemukan
di masyarakat. Salah satu spesiesnya adalah Mycobacterium
tuberculosis yang dapat menularkan kuman tuberculosis melalui
udara, percikan dahak, atau ludah yang terinfeksi oleh kuman
tuberculosis.
Sifat-sifat pertumbuhan bakteri tersebut secara bakteriologik adalah:
- Tidak membentuk spora dan tidak bergerak
- Berbentuk coccoid dan seperti benang
- Gram positif staf (sulit diwarnai dengan gram, memerlukan waktu
lama)
- Tahan asam dan alkohol, berwarna merah dengan pulasan Ziehl-
Nellsen
- Tumbuh lambat pada media buatan (6-8 minggu)
Sifat pertumbuhan kuman tuberculosis adalah aerob, sukar
tumbuh pada media biasa, dan memerlukan pembenihan
istimewa (mengandung telur). Suhu optimum 37° C, pH optimum
pembenihan antara 6,0 - 8,0 dan pH optimum antara 6,5 - 6,8.
Bakteri yang menyerang manusia biasanya melalui udara
yang tercemar bakteri tuberculosis, melalui hirupan nafas dan
masuk ke dalam paru-paru melalui bronkus dan menyebar di
dalam paru dalam waktu lama.
7. Clostridium Tetani, Penyebab tetanus
Clostridium tetani adalah bakteri berbentuk batang lurus,
langsing, berukuran panjang 2-5 mikron dan lebar 0,4-0,5
mikron. Bakteri ini membentuk eksotoksin yang disebut
tetanospasmin. Bakteri ini terdapat di tanah terutama tanah
yang tercemar tinja manusia dan binatang. Clostridium tetani
termasuk bakteri gram positif anaerobic berspora, mengeluarkan
eksotoksin. Clostridium tetani menghasilkan 2 eksotosin yaitu
tetanospamin dan tetanolisin. Tetanospaminlah yang dapat
menyebabkan penyakit tetanus.
Penyebabran bakteri Clostridium tetani dalam bentuk spora
masuk ke tubuh melalui luka yang terkontaminasi dengan debu,
tanah, tinja binatang atau pupuk. Biasanya penyakit terjadi
setelah luka tusuk yang dalam misalnya luka yang disebabkan
tertusuk paku, pecahan kaca, kaleng, atau luka tembak, karena
luka tersebut menimbulkan keadaan anaerob yang ideal. Selain
itu luka laserasi yang kotor, luka bakar, dan patah tulang terbuka
juga akan megakibatkan keadaan anaerob yang ideal untuk
pertumbuhan C. Tetani ini.
8. Neisseria Meningtidis, Penyebab Meningitis
Bakteri Neisseria meningitis (meningokokus) memiliki ciri
identik pada warna dan karakteristik Karakteristik Umumnya
dengan Neisseria gonorrhoeae. Ciri khas bakteri ini adalah
berbentuk diplokokus gram negative, berdiameter kira-kira 0,8
μm. Neisseria meningitis tidak bergerak (nonmotil) dan tidak
mampu membentuk spora.
Meningokokus bisa menyebabkan infeksi pada selaput yang
menyelimuti otak dan sumsum tulang belakang (meningitis),
infeksi darah dan infeksi berat lainnya pada dewasa dan anak-
anak.
9. Neisseria Gonorrheae, Penyebab penyakit Kencing Nanah
Bakteri Neiserria gonorrhoeae berbentuk oval dengan
ukuran 0,8µm x 0,6 µm, berpasangan (kadang-kadang berupa
single coccus) dan berhadapan menurut sumbu panjangnya
menyerupai biji kopi. Dari biakan murni, 25% tampak dalam
betuk berpasangan / diplococcus, 75% tampak kokus tunggal.
Bakteri ini menyebabkan penyakit gonorrhoe atau kencing
nanah. Penyakit ini merupakan penyakit kelamin yang sering
terjadi dan manusia merupakan satu-satunya hospes alamiah.
10. Treponema Pallidum, Penyebab penyakit Sifilis
Treponema pallidum merupakan bakteri yang motil (dapat
bergerak), yang umumnya menginfeksi melalui kontak seksual
langsung, masuk ke dalam tubuh inang melalui celah di antara
sel epitel. Organisme ini juga dapat ditularkan kepada janin
melalui jalur transplasental selama masa-masa akhir kehamilan.
Struktur tubuhnya yang berupa heliks memungkinkan
Treponema pallidum bergerak dengan pola gerakan yang khas
untuk bergerak di dalam medium kental seperti lendir (mucus).
Dengan demikian organisme ini dapat mengakses sistem
peredaran darah dan getah bening inang melalui jaringan dan
membran mucosa.
 
Penyakit akibat Treponema pallidum yaitu Sifilis ini
penyebarannya tidak seluas gonorea, tetapi lebih menakutkan
karena kerusakan yang mungkin ditimbulkannya lebih besar.
Seperti gonorea, penyakit ini disebarkan melalui kontak langsung
dengan luka-luka pada orang yang ada pada stadium menular.
Manusia merupakan satu-satunya habitat tempat hidup
bakteri Treponema pallidum yang menyebabkan penyakit sifilis.
Sifilis berjangkit secara alamiah hanya pada manusia dan
terutama ditularkan lewat hubungan kelamin atau dari ibu yang
terinfeksi kepada janinnya (sifilis bawaan atau sebelum lahir)
lewat ari-ari.
11. Microbacterium Leprae, Penyebab Lepra
Secara Karakteristik Umum bakteri ini berbentuk pleomorf
lurus dengan kedua ujung bulat dengan ukuran panjang 1-8
mikron dan lebar 0,2 - 0,5 mikron, bersifat tahan asam,
berbentuk batang dan gram positif, biasanya berkelompok dan
ada yang tersebar satu-satu, hidup dalam sel terutama jaringan
yang bersuhu dingin seperti kulit, mukosa hidung, saraf tepi
(terutama sel Schwann).
Mycobacterium leprae ini mampu bertahan pada hembusan
kering dari hidung selama 7 hari pada suhu 20,6°C dengan
kelembaban 43,7% dan 10 hari pada suhu 35,7° dengan
kelembaban 77%. M. leprae dikatakan mampu bertahan diluar
tubuh manusia selama beberapa bulan pada kondisi yang sesuai,
misalnya: tanah, air.
Mycobacterium lepra merupakan agen penyakit
Lepra(penyakit Hansen) adalah infeksi menahun yang
terutama ditandai oleh adanya kerusakan saraf perifer
(saraf di luar otak dan medulla spinalis), kulit, selaput
lendir hidung, buah zakar (testis) dan mata.
THANK YOU
1. Asmaul husna : apa itu penyakit pneumoia dalam
kehidupan sehari hari, apa gelaja dan pencegahannya
( Yang menjawab : Fadhila dwi utari)
2. Husna : bisakah menjelaskan tentang struktur masing
masing bakteri tersebut dan pada ph berapa disertakan
gambar ( Yang menjawab : Meilin nofita sari)
3. Seprika : treponema pallidum , sifilis bisa menular
kepada ibu hamil dan janinnya, bagaimana bisa
penularan sifilis tersebut mengenai janin dan apa
tingkat terparah dari itu ( yang menjawab : poppy lizia
permata)
4. Sherly : apakah semua bakteri yang mempunyai
flagel menyababkan penyakit ( yang menjawab :
poppy lizia permata)
5. Refi : apakah bakteri yang baik dapat manjadi
bakteri patogen juga , apa penyebab nya, dan
contoh ( yang menjawab : poppy lizia permata)
6. Suci : treponema pallidum sama dengan
gonorhoae, kerusakan apa yang ditimbulkan ,
bagaimana bakteri mempertahankan dirinya
tersebut ( yang menjawab : fadhila dwi utari dan
poppy lizia permata)
7. Hanifah : invasif apa itu , bagaimana cara dia
membuat bakteri bersifat patogen ( yang menjawab
: fadhila dwi utari)
8. Deby : perbedaan bakteri yang R dab S ( yang
menjawab : Hilda Maulina dan Fadhila Dwi utari
9. Irvan : Perbedaan gelaja tbc dan penyakit paru
lainnya apakah sama ,apa obatnya ( yang menjawab
: Fadhila dwi utari )
10. tiara :darah , bagaimana bakteri masuk melalui
darah , bakteri apa saja masuk melalui darah ( Yang
menjawab : Meilini nofita sari
11. fakhrur : bakteri apa yang paling berbahaya
( yang menjawab : Hilda Maulina

Anda mungkin juga menyukai