Lingkungan Makanan
Tanah Udara
Akuatik
*Usia
*Hereditas
*Status imunisasi
*Terapi yg dijalani
*Status nutrisi
*Kelelahan
Infeksi dapat terjadi dimana saja; rumah,
rumah sakit, sekolah, kampus, dll. *Stres
Periode Inkubasi
periode sejak masuknya
kuman kedlam tubuh sampai
dg munculnya gejala.
Periode predromal Tahapan
periode munculnya gejala proses
infeksi
umum sampai muncul
gejala spesifik
Periode sakit
timbul manifestasi
Periode konvalensi
gejala menurun sampai
Individu kembali normal/ sembuh
Sistem Pernapasan
Menghidrolisis sukrosamonosakarida,
S. mutans Menempel di Hasil fermentasi fruktosa dan glukosa
permukaan gigi metabolisme
Enzim
Difermentasi
glukosiltransferase
Cara penularan :
Air dan pangan yang tercemar, tangan yang kotor, kontak
langsung dengan feses.
2. Pneumonial Pneumokokal
Infeksi bakteri akut ditandai dengan serangan
mendadak dengan demam menggigil, sesak nafas,
batuk. Pada anak kecil disertai kejang.
Cara penularan :
Medium udara, percikan ludah, kontak langsung lewat
mulut, dan melalui kontak benda-benda yang digunakan
bersama
Bakteri masuk ke dalam tubuh
Adhesi-Kolonisasi
PROSES
PATOGENESIS
Invasi
BAKTERI
Kehidupan intraseluler
Perusakan organ/jaringan
Parasit kelompok organisme yang hidup, berkembang biak,
& menghisap makanan dari organisme lain yg ditumpanginya.
1. Aspergillosis
penyakit pernafasan yang
disebabkan oleh jamur dan
tersifat oleh adanya ganguan
penafasan yang berat.
Jamur bisa menyerang keseluruh
organ, namun umumnya
menyerang system pernapasan.
Media utama kontak : Udara
2. Filariasis
Nyamuk menggigit
penderita filariasis Mikrofilaria
menyumbat
Terjadi saluran limfe
pembesaran
Pediculosis disebabkan oleh kutu penghisap darah,
serangga dan parasit lainnya
Schistosomoasis disebabkan oleh parasit Trematoda
Amubiasis disebabkan oleh Amoeba
Ascariasis disebabkan oleh parasit Ascaris Lumbricoides
(cacing usus)
Anchilostomiasis disebabkan oleh parasit Ancylostoma
Duodenale (cacing tambang)
Enterobiasis disebabkan oleh parasit Enterobius
Vermicularis (cacing kremi)
1. Dengue
Demam Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
dan ditularkan melalui gigitan nyamuk.
Ada empat jenis dengue yang diberi nomor 1, 2, 3, dan 4.
Siklus penyebaran yang normal dari dengue adalah dari manusia ke
manusia melalui nyamuk.
HEAT ( KALOR )
GROSS : TUMOR
PAIN ( DOLOR )
FUNGSIOLESA
Dolor
Dolor adalah rasa nyeri,
terasa pada jaringan yang mengalami infeksi.
terjadi karena sel yang mengalami infeksi
bereaksi mengeluarkan zat tertentu sehingga
menimbulkan nyeri.
Rasa nyeri mengisyaratkan bahwa terjadi
gangguan atau sesuatu yang tidak normal
[patofisiologis]
Kalor adalah rasa panas
terjadi karena tubuh
mengkompensasi aliran darah lebih
banyak ke area yang mengalami
infeksi untuk mengirim lebih banyak
antibody dalam memerangi antigen
atau penyebab infeksi
= pembengkakan.
Pada area yang mengalami
infeksi akan mengalami
pembengkakan karena
peningkatan permeabilitas sel
dan peningkatan aliran darah.
Rubor adalah kemerahan,
terjadi pada area yang
mengalami infeksi karena
peningkatan aliran darah ke area
tersebut sehingga menimbulkan
warna kemerahan.
Fungsio laesa adalah perubahan
fungsi dari jaringan yang mengalami
infeksi.
demam, malaise, anoreksia dan nausea,
vomiting, sakit kepala dan diare.
1. Usia ( bayi: immature system immune pada
usia 2-3 bulan IgG, lansia: terjadi kelemahan
system immune).
2. Heriditas (kelainan bawaan berupa
rendahnya serum immunoglobulin).
3. Status imunisasi (status imun lengkap atau
tidak ini berhubungan dengan infeksi yang
timbul)
4. Terapi yang sedang dijalani (radiasi atau
chemotherapy menyebabkan penekanan
pembentukan sel-sel darah)
5. Status nutrisi (status nutrisi yang kurang baik
memudahkan tubuh daya tahan rendah, berkaitan
dengan tidak seimbang proses metabolism dalam
tubuh sehingga akan mempengaruhi sintesa
protein)
6. Kelelahan (dapat mempermudah timbulnya infeksi
akibat tubuh mudah rentan terhadap penyakit)
7. Stres (mengakibatkan peningkatan cortisone,
selanjutnya berakibat pada penurunan anti
inflamasi)
Hyperemia
Exudation
Migrasi leukosit
Dikarenakan perubahan pada
pembuluh vaskuler yang kecil
Cairan protein masuk ke insterstitial
• Cairan meningkat ---- mendilusi toxin
Protein meningkat
• GLOBULIN sebagai antibodi
• FIBRIN untuk mencegah MO menyebar dan
pemulihan jaringan
PMN dan MN menuju area yang ada
jejas/injuri
1. Peradangan serosa
Ditandai : extravasasi cairan protein sel
Sebagian besar peradangan akut bermula
sebagai bentuk serosa
Komponen eksudat : cairan bening plasma
darah
menandakan peradangan derajat ringan
terjadi bila adanya iritasi ringan pada
membrana mukosa dan serosa
Ditandai : eksudasi plasma fibrinogen
Komponen utama eksudat : fibrin
Menandakan peradangan akut dengan
kerusakan vasculer yang cukup hebat
Jaringan tampak kaku, kusam, dengan
warna putih – kuning ( karena kandungan
fibrin)
Lapisan fibrin pada membrana mukosa
sering membentuk ‘pseudo-membran
Biasanya terjadi pada organ yg banyak
kapilernya
Menandakan peradangan perakut hebat
Makroskopis : organ mengalami
perdarahan
Mikroskopis : banyak eritrosit diluar
vasculer
Komponen utama eksudat : darah
4. Peradangan Katarrhal
PERADANGAN
1. Berdasarkan derajat keparahan
a. Mild
= Peradangan derajat ringan
- Jaringan sedikit mengalami cidera
- Daerah radang sedikit mengalami
hiperemis, edema, eksudasi
Vasodilation; mis : histamine, nitric oxide.
Vasoconstriction; mis : thromboxane.
Increase vessel permeability; Mis : histamine,
bradykinin.
Produce pain; Mis : bradykinin
Produce fever; Mis : IL-1, T N F
Chemotactic; Mis : IL8
b. Moderate
= peradangan derajat sedang
- jaringan yang meradang lebih luas
dari mild
- vaskularisasi jelas
- Peningkatan infiltrasi sel-sel radang
c. Severe
= Peradangan derajat hebat
- Jaringan yang mengalami radang luas
- Vascularisasi sangat jelas
- Eksudasi dan peningkatan leukosit
didaerah radang sangat nyata
a.Peradangan Lokal
= Peradangan yang terjadi terlokalisasi
pada satu tempat saja
b. Peradangan Multifokal
= Peradangan terlokalisasi yang terjadi
pada berbagai tempat
c. Peradangan Difusa
= Peradangan yang terjadi menyeluruh
pada suatu organ
a.Peradangan Perakut
= peradangan yg berlangsung sangat cepat
- berlangsung: menit – beberapa jam
- disebabkan : agen yg sangat poten
- kematian dapat terjadi tanpa didahului
adanya gejala klinis
- contoh : Avian Influenza
= Peradangan yang terjadi dalam kurun
waktu 6 jam sampai beberapa hari
- Peradangan dapat sembuh atau dapat pula
menimbulkan kematian
- Ciri ‘panca radang’ dapat teramati dg jelas
- Mikroskopis : adanya perdarahan lokal,
edema, sel neutrofil dominan dan sedikit
limfosit
= Peradangan yg berlangsung beberapa
minggu
- disebabkan : agen yg kurang poten
- biasanya berakhir dengan kesembuhan
- pada daerah radang : makrofag, sel plasma,
limfosit, giant cell.
- proliferasi fibroblast minimal
= Peradangan yang berlangsung berminggu-
minggu sampai tahunan
- agen mampu bertahan terhadap sistem
pertahanan tubuh
- sel radang yang dominan : limfosit,
makrofag, giant cell.
- contoh : TBC, kemasukan benda asing
Agen asing dinetralisir
Sel-sel radang berkurang
Eksudasi cairan berkurang
Permiabilitas vaskuler normal
Regenerasi sel-sel jaringan
I Fase Inflammasi
a. Homeostatis = terjadi vasokontriksi
oleh media catekolamin dan
prostaglandin diikuti terjadinya agregasi
platelet serta proses aktifitas thromboplastin
(clotting)
b. Inflammasi = terjadinya vasodilatasi kapiler-
kapiler sekitar daerah radang, aktivasi sel-sel
radang sampai proses fagositosis
a. GRANULASI
tersusunnya colagen primer di daerah
luka/radang, diikuti pelapisan oleh fibroblast
terjadinya proses angiogenesis
b. KONTRAKSI
matrik yang tersusun oleh colagen dan
fibroblast mengadakan kontraksi menarik tepi
luka untuk menutup luka
c. EPITHELIALISASI
pertumbuhan sel-sel epithel
Terbentuknya colagen baru/colagen sekunder
yang lebih kuat menutupi luka
Terbentuknya “scar” /jaringan parut sebagai
jaringan penyambung
Jaringan yang mudah mengalami regenerasi :
kulit, saluran cerna, gusi
Organ yang mudah mengalami regenerasi,
asalkan bentuk jaringan masih baik saat
meradang : hati, sel-sel kelenjar
Sel-sel yang sangat sulit mengalami
regenerasi : jantung,. otak
1. Kesembuhan Primer
Terjadi pada luka, di mana tepi luka mudah
ditautkan. Contoh : luka insisi saat bedah
2. Kesembuhan Sekunder
Terjadi pada luka, yang tepinya sulit ditautkan
dan biasanya disertai terbentuknya jaringan
granulasi yang cukup banyak. Contoh : luka
karena trauma, luka yang dalam
ada/tidaknya suplai darah
Status gizi individu ( protein ; vit.C )
Ada/tidaknya infeksi
Ada/tidaknya diabetes melitus
Sedang dalam pengobatan glukokortikoid
Kadar sel darah putih dalam sirkulasi