yg lain
2. SEBAGAI MEKANISME PROTEKSI
HOST :
Resident flora mempunyai suasana ekologi di
lokasi yang dihuninya sehingga m.o patogen
sulit untuk memperbanyak diri di tempat
tersebut tidak cukup mendapat nutrisi
Staphylococcus sp.
Streptococcus sp.
Micrococcus
Corynebacterium
Propionibacterium
Yeast terutama Candida sp.
Flora Normal pada Kulit
Bakteri anaerob:
1. Bacteroides sp.
2. Fusobacterium sp.
3. Prevotella sp.
4. Peptostreptococcus sp.
Jika saliva yg mengandung flora tsb. teraspirasi
dapat menyebabkan necrotizing pneumoniae,
abses paru dan empyema.
Flora Normal pada Saluran Cerna
Pada manusia normal yg berpuasa, lambung
mengandung sedikit m.o OK. pH
yg rendah & enzim (+)
Dosis infektif:
1. Shigella spp.: 103
2. Salmonella spp. dan Vibrio spp. : 105-108
Patogenisitas KEMAMPUAN M.O utk
menyebabkan penyakit
PATHOGENESIS BAKTERI
DIPENGARUHI :
1.
1.
1. Transmisi
3. Daya invasi
4. Toksigenitas
1. TRANSMISI
Cara transmisi bakteri dan m.o lainnya
SANGAT PENTING DIKETAHUI ok.
dengan memutus rantai transmisi cara
terbaik mencegah infeksi
Cara transmisi berbagai penyakit infeksi bisa
dari orang ke orang, tapi juga bisa ditransmisi
dari sumber2 lainnya seperti tanah, air, &
hewan
TRANSMISI :
1. TRANSMISI VERTIKAL
Bakteri, virus, dan mikroba lainnya
ditransmisi dr. ibu ke janin dlm.
kandungannya 3 cara :
a. Via plasenta
b. Pada jalan lahir selama partus
c. Via menyusui (breastfeeding)
2. TRANSMISI HORIZONTAL
Transmisi dari orang ke orang
TEMPAT MASUKNYA (PORTAL OF ENTRY)
M.O KE DALAM TUBUH MANUSIA :
1. Saluran pernapasan
(via airborne respiratory droplet)
2. Saluran pencernaan
(via makanan & minuman terkontaminasi)
3. Saluran genitalia
(via kontak seksual)
4. Kulit
(via kontak kulit, jarum suntik terkontaminasi,
transfusi darah, gigitan serangga)
2. PERLENGKETAN KE
PERMUKAAN SEL
Bakteri tertentu memiliki struktur khusus
untuk melekatkan diri pd permukaan sel
manusia
CONTOH : pili, kapsul atau glycocalyx
Dalam mekanisme perlekatan ini penting
adanya reseptor spesifik untuk melekatnya
organisme pada permukaan sel jaringan host
2. PERLENGKETAN KE
PERMUKAAN SEL
Bakteri yg tidak memiliki mekanisme ini
sering non-patogen
CONTOH Pili dari N. gonorrhoeae & E.
coli yang melekatkan bakteri tsb pada epitel
sal. kemih
3. DAYA INVASI
Kemampuan penetrasi ke jaringan, mengatasi
pertahanan tubuh, berkembang biak &
menyebar
2. LEUKOSIDIN
Destruksi neutrofil (PMN) dan makrofag
3. KOAGULASE
Dihasilkan oleh S. aureus
Mempercepat pembentukan fibrin clot dari
fibrinogen clot dapat memproteksi bakteri
dari fagositosis dengan membalut organisme
dgn layer fibrin
ANTIFAGOSITIK :
1. Kapsul antifagositik paling penting pada
beberapa patogen penting spt :
S. pneumoniae , N. meningitidis
2. Protein dinding sel kokus Gram (+), seperti M-
protein dari Strep. pyogenes
4. TOKSIGENITAS
bakteri :
1. Eksotoksin
2. Endotoksin
EKSOTOKSIN
Eksotoksin diproduksi oleh beberapa bakteri
Gram-positif dan Gram-negatif
Heat labile (>60C)
Eksotoksin disekresi oleh bakteri
Eksotoksin adalah polipeptida antigen
(Ag) yg baik terbentuknya antibodi
antitoksin berguna untuk pencegahan
atau pengobatan penyakit spt, tetanus
EKSOTOKSIN
Eksotoksin bisa dihilangkan toksisitasnya
dgn formaldehide (toxoid) yg berguna
sebagai vaksin protektif sebab
antigenisitasnya tetap, tapi toksisitasnya
hilang
Enterotoksin adalah eksotoksin penting yg
dihasilkan bakteri Gram-negatif yaitu E. coli
dan V. Cholerae (cholera toxin) penyebab
diare (watery diarrhea)
Eksotoksin
Eksotoksin Endotoksin
Tempat Dikeluarkan oleh bakteri Merupakan bagian
produksi hidup, konsentrasi dlm kesatuan dr dinding sel
cairan sangat tinggi bakteri Gram negatif
Struktur kimia Polipeptida Kompleks
lipopolisakarida
Sifat fisik Relatif tdk stabil, dgn Relatif stabil, aktivitas
pemanasan, aktivitas toksin menetap
toksin menurun walaupun dipanaskan
Sifat Sangat antigenik, Tidak menginduksi
imunologis menghasilkan antitoxin dlm terbentuknya antitoxin,
jml byk, dpt dibuat toxoid tdk dapat dibuat toxoid
Toksisitas Sangat toksik, dpt Kurang toksik, dosis
menyebabkan kematian besar baru kematian
Reaksi tubuh Tdk ada reaksi panas / Reaksi demam (+)
demam