Anda di halaman 1dari 35

Peranan Flora Normal

Tubuh Terhadap Penyakit

Oleh: dr. Edwin Yosua Silitonga


Pembimbing: dr. Sofyan Lubis, DMM
Flora Normal
Populasi sekelompok mikroorganisme (m.o),
bakteri dan fungi, merupakan permanent
resident dan transient resident di beberapa
tempat tertentu di tubuh manusia
Pada kulit, saluran nafas, saluran cerna, dan
genitourinaria
Flora normal bervariasi dlm jumlah & jenis di
berbagai tempat
Banyak terdapat di tubuh manusia KECUALI
Organ Internal TIDAK memiliki flora normal

Area susunan syaraf pusat


Darah
Bronchi bgn bawah & alveoli
Hati
Limpa
Ginjal, & Kandung Kemih
Flora Normal
Menetap
= Permanent resident

M.O yang jenisnya RELATIF


TETAP & terdapat pada tempat
tertentu serta usia tertentu di
tubuh manusia
Flora Normal Sementara
= TRANSIENT ORGANISM

M.O yg non patogen atau potensial patogen


Berdiam selama beberapa jam, hari atau
minggu
Berasal dari lingkungan sekitar
Jika terganggu, m.o ini  berkoloni,
berproliferasi  penyakit
Perbedaan flora normal dan
carrier
CARRIER STAGE :
Keadaan dimana seseorang sbg tempat
berkembangbiaknya m.o yg potensial patogen
Dapat menjadi sumber infeksi pada orang lain
Biasa pd infeksi asymptomatis, atau
Pada org yg baru sembuh dr suatu penyakit ttp
tetap membawa m.o tsb dlm tbhnya utk waktu
yang lama
Kolonisasi

Jika m.o tinggal pada host sifatnya dalam


jangka waktu yang lama, tidak sementara,
maka dinyatakan m.o tsb sudah
BERKOLONISASI pada host
Peranan flora normal pada
manusia
1. DAPAT MENYEBABKAN PENYAKIT :
Khusus pd pasien imunocompromised &
pasien debil

Pd tempat biasa, m.o ini non patogen,


tetapi menjadi patogen pd bagian tubuh
yg lain
2. SEBAGAI MEKANISME PROTEKSI HOST :
Bakteri resident mempunyai suasana ekologi
di tempat tsb sehingga m.o patogen sulit
untuk memperbanyak diri disitu

Jika flora normal terganggu  m.o patogen


dapat berkembang biak & menyebabkan
penyakit
3. SEBAGAI PENYEDIA NUTRISI :
Bakteri di usus  penghasil bbrp vit B & vit K

Orang yang kurang mengkonsumsi makanan


dan mendpt pengobatan dgn antibiotik dpt
mengalami defisiensi vitamin o/k reduksi flora
normal di usus
Oportunisme

Jika daya tahan tubuh menurun, m.o

dalam keadaan biasa bersifat non

patogen  patogen shg menimbulkan

penyakit
Flora Normal tubuh
Flora Normal pada Kulit

Staphylococcus sp.
Streptococcus sp.
Micrococcus
Corynebacterium
Propionibacterium
Yeast  terutama Candida sp.
Flora Normal pada Saluran Cerna
Kolon tempat utama bakteri dlm tubuh
Jenis bakteri yg terdpt dlm kolon :
1. Bacteroides fragilis
2. Bifidobacterium sp.
3. Eubacterium sp.
4. Coliforms
5. Streptococcus faecalis
6. Lactobacillus
7. Clostridium perfringens
8. Eschericia coli
Flora Normal Saluran Genitourinaria

Lactobacillus
Streptococcus
Corynebacterium
Mycoplasma
Peptococcus
Actinomycetes
Yeast
Hubungan
Mikroorganisme dgn
Host / Manusia

Ditentukan oleh keseimbangan antara


virulensi kuman & daya tahan host /
manusia
(imunitas spesifik & non spesifik)
Derajat patogenitas yg
Virulensi dinyatakan dgn JUMLAH
kuman M.O YG DIBUTUHKAN
untuk dapat
menyebabkan penyakit

Patogeni KEMAMPUAN M.O utk


tas
menyebabkan penyakit
Pathogenesis bakteri
dipengaruhi :

1.
.
Transmisi

2. Perlengketan ke permukaan
sel
3. Daya invasi

4. Toksigenitas
1. Transmissi
Cara transmisi bakteri dan m.o lainnya
SANGAT PENTING DIKETAHUI ok. dengan
memutus rantai transmisi  cara
terbaik mencegah infeksi
Cara transmisi berbagai penyakit infeksi
bisa dari orang ke orang, tapi juga bisa
ditransmisi dari sumber2 lainnya seperti
tanah, air, & hewan
TRANSMISI :
1. TRANSMISI VERTIKAL
 Bakteri, virus, dan mikroba lainnya
ditransmisi dr. ibu ke janin dlm.
kandungannya  3 cara :
a. Via plasenta
b. Dalam jalan lahir selama partus
c. Via ASI (breastmilk)

2. TRANSMISI HORIZONTAL
 Transmisi dari orang ke orang
4 Tempat masuknya (portal of entry) m.o ke
dalam tubuh manusia :
1. Saluran pernapasan

(via airborne respiratory droplet) TERBANYAK


2. Saluran pencernaan

(via makanan & minuman terkontaminasi)

3. Saluran genitalia

(via kontak seksual)

4. Kulit

(via kontak kulit, jarum suntik terkontaminasi, transfusi darah, gigitan serangga)
2. Perlengketan ke
permukaan sel

Bakteri tertentu memiliki struktur khusus


untuk melekatkan diri pd permukaan sel
manusia
CONTOH : pili, kapsul atau glycocalyx
Mekanisme perlekatan ini  esensial untuk
organisme yg melekat pada membran
mukosa (selaput lendir)
2. Perlengketan ke
permukaan sel

Bakteri yg tidak memiliki mekanisme ini


sering non-patogen
CONTOH`  Pili dari N. gonorrhoeae & E.
coli yang melekatkan bakteri tsb pada
epitel sal. kemih
3. Daya invasi
Kemampuan penetrasi ke jaringan,
mengatasi pertahanan tubuh, berkembang
biak & menyebar

Dipengaruhi komponen permukaan

(cth : kapsul polisakarida Streptococcus


pneumoniae) serta enzim2 tertentu
Enzim yg berperan dalam
invasi bakteri
1. COLLAGENASE & HYALURONIDASE
Degradasi collagen dan hyaluronic acid
Memudahkan bakteri menyebar melalui
jaringan subkutan
Enzim ini penting  cellulitis yg disebabkan
Streptococcus pyogenes

2. LEUKOSIDIN
Destruksi neutrofil (PMN) dan makrofag
3. KOAGULASE
Dihasilkan oleh S. aureus
Mempercepat pembentukan fibrin clot dari
fibrinogen  clot dapat memproteksi
bakteri dari fagositosis dengan membalut
organisme dgn layer fibrin

4. PROTEASE imunoglobulin (Ig) A


Degradasi IgA  organisme bisa melekat
pada membrana mukosa
Diproduksi  N. gonorrhoeae, Haemophilus
influenzae dan Strept. pneumoniae
Selain enzim-enzim tersebut, beberapa faktor
virulensi lainnya  kontribusi pada proses invasif,
dengan membatasi mekanisme pertahanan
tubuh, terutama proses fagositosis

ANTIFAGOSITIK :
1. Kapsul  antifagositik paling penting pada
beberapa patogen penting spt : S.
pneumoniae , N. Meningitidis
2. Protein dinding sel kokus Gram (+), seperti M-
protein dari Strep. Pyogenes
4. Toksigenitas

Terdapat 2 jenis toksin yang dihasilkan oleh

bakteri :

1. Eksotoksin

2. Endotoksin
Eksotoksin

Eksotoksin diproduksi oleh beberapa


bakteri Gram-positif dan Gram-negatif
Eksotoksin disekresi oleh bakteri
Eksotoksin adalah polipeptida  antigen
(Ag) yg baik  terbentuknya antibodi
antitoksin  berguna untuk pencegahan
atau pengobatan penyakit spt, tetanus
Eksotoksin
Eksotoksin bisa dihilangkan toksisitasnya
dgn formaldehide (toxoid) yg berguna
sebagai vaksin protektif sebab
antigenisitasnya tetap, tapi toksisitasnya
hilang
Enterotoksin adalah eksotoksin penting yg
dihasilkan bakteri Gram-negatif yaitu E.
coli dan V. Cholerae (cholera toxin) 
penyebab diare (watery diarrhea)
Eksotoksin

Dihasilkan oleh bakteri


Gram positif :
Beberapa bakteri Gram
Corynebacterium diphteria
negatif :
Clostridium tetani
Shigella dysentriae
Clostridium botulinum
Vibrio cholerae
Clostridium difficile
Eschericia coli
Staphylococcus aureus
Streptococcus pyogenes Bordetella pertussis
Endotoksin

Endotoksin hanya ada pada bakteri Gram-


negatif
Endotoksin merupakan komponen dari
dinding sel  lipopolisakarida (LPS)
Antigenisitas endotoksin rendah  tidak
digunakan sebagai vaksin
Endotoksin

Dihasilkan oleh bakteri :


Salmonella
Shigella
Brucella
Neisseria
Vibrio cholera
Escherichia coli
Pseudomonas aeruginosa
Perbedaan antara Eksotoksin & Endotoksin

Eksotoksin Endotoksin
Tempat Dikeluarkan oleh bakteri Merupakan bagian
produksi hidup, konsentrasi dlm kesatuan dr dinding
cairan sangat tinggi sel bakteri Gram neg
Struktur kimia Polipeptida Kompleks
lipopolisakarida
Sifat fisik Relatif tdk stabil, dgn Relatif stabil, aktivitas
pemanasan, aktivitas toksin menetap
toksin menurun walaupun dipanaskan
Sifat Sangat antigenik, Tidak menginduksi
imunologis menghasilkan antitoxin terbentuknya antitoxin,
dlm jml byk, dpt dibuat tdk dapat dibuat toxoid
toxoid
Toksisitas Sgt toksik, dpt Krg toksik, dosis besar
menyebabkan kematian baru  kematian
Reaksi tubuh Tdk ada reaksi panas / Reaksi demam (+)
demam

Anda mungkin juga menyukai