B. Bahan kajian :
Pokok bahasan:
Keloid
Sub pokok bahasan:
1. Defenisi Keloid
2. Etiologi dan epidemiologi Keloid
3. Anamnesis Keloid
4. Patogenesis dan patofisiologi Keloid
5. Pemeriksaan fisik Keloid
6. Pemeriksaan penunjang Keloid
7. Kriteria diagnosis Keloid
8. Diagnosis banding Keloid
1
5. kriteria diagnosis
6. diagnosis banding
7. memberikan contoh kasus
E. Evaluasi: Materi ini akan diujikan pada akhir modul dalam bentuk Mini cex dan DOPS
F. Referensi :
Buku standar Kompetensi Dokter Spesialis Bedah Plastik. Perapi Pusat, Jakarta, 2006
Burton S Calaude, Escaravage V. Dermal Hypertrophies. In Bolognya,J. Dermatolgy, 2 nd
ed. New York, Mosby,2003
Freedberg, Irwin M. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine, 6thed. New York:
McGraw-Hill,2003
Kryger B Zol. Hypertrophic Scars and Keloids.In Practical Plastic Surgery. Landes
Bioscience, 2007
2
SATUAN ACUAN PEMBELAJARAN
Mata Kuliah : Modul Bedah Plastik
Kode Mata Kuliah : MKK 422
Waktu Pertemuan : 1 x 50’
Pertemuan ke- :2
A. Tujuan Instruksional
1. Capaian pembelajaran :
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, peserta didik semester 2 Program Studi
Orthopaedi akan dapat memberikan tatalaksana yang tepat terkait kasus Keloid
2. Kemampuan akhir yang diharapkan :
Peserta didik dapat melakukan penatalaksanaan kasus keloid
B. Bahan kajian :
Pokok bahasan:
Manajemen Keloid
Sub pokok bahasan:
1. Tatalaksana dan manajemen pengelolaan Keloid
2. Prognosis Keloid
3. Komplikasi Keloid
3
kesempatan mahasiswa
untuk bertanya
3. Memberikan gambaran
umum tentang materi
perkuliahan yang akan
datang
E. Evaluasi: Materi ini akan diujikan pada akhir modul dalam bentuk Mini cex dan DOPS
F. Referensi:
Buku standar Kompetensi Dokter Spesialis Bedah Plastik. Perapi Pusat, Jakarta, 2006
Burton S Calaude, Escaravage V. Dermal Hypertrophies. In Bolognya,J. Dermatolgy, 2nd
ed. New York, Mosby,2003
Freedberg, Irwin M. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine, 6thed. New York:
McGraw-Hill,2003
Kryger B Zol. Hypertrophic Scars and Keloids.In Practical Plastic Surgery. Landes
Bioscience, 2007
4
Mata Kuliah : Bedah Plastik
Kode Mata Kuliah : MKK 422
Waktu Pertemuan : 1 x 50’
Pertemuan ke- :3
A. Tujuan Instruksional
1. Capaian pembelajaran :
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, peserta didik semester 2 Program Studi
Orthopaedi akan dapat memberikan tatalaksana yang tepat terkait kasus Kontraktur
2. Kemampuan akhir yang diharapkan :
Setelah mengikuti perkuliahan ini, peserta didik akan dapat melakukan diagnosa dan
talaksana Kontraktur
B. Bahan kajian :
Pokok bahasan:
Kontraktur
Sub pokok bahasan:
1. Definisi Kontraktur
2. Etiologi dan epidemiologi Kontraktur
3. Anamnesis Kontraktur
4. Patogenesis dan patofisiologi Kontraktur
5. Pemeriksaan fisik Kontraktur
6. Pemeriksaan penunjang Kontraktur
7. Kriteria diagnosis Kontraktur
8. Diagnosis banding Kontraktur
5
7. memberikan contoh kasus
E. Evaluasi: Materi ini akan diujikan pada akhir modul dalam bentuk Mini cex dan DOPS
F. Referensi :
Buku standar Kompetensi Dokter Spesialis Bedah Plastik. Perapi Pusat, Jakarta, 2006
Burton S Calaude, Escaravage V. Dermal Hypertrophies. In Bolognya,J. Dermatolgy, 2 nd
ed. New York, Mosby,2003
Freedberg, Irwin M. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine, 6thed. New York:
McGraw-Hill,2003
Kryger B Zol. Hypertrophic Scars and Keloids.In Practical Plastic Surgery. Landes
Bioscience, 2007
6
SATUAN ACUAN PEMBELAJARAN
Mata Kuliah : Bedah Plastik
Kode Mata Kuliah : MKK 422
Waktu Pertemuan : 1 x 50’
Pertemuan ke- :4
A. Tujuan Instruksional
1. Capaian pembelajaran :
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, peserta didik semester 2 Program Studi
Orthopaedi akan dapat memberikan tatalaksana yang tepat terkait kasus Kontraktur
2. Kemampuan akhir yang diharapkan :
Peserta didik dapat melakukan penatalaksanaan kasus Kontraktur
B. Bahan kajian :
Pokok bahasan:
Manajemen Kontraktur
Sub pokok bahasan:
1. Tatalaksana dan manajemen pengelolaan Kontraktur
2. Prognosis Kontraktur
3. Komplikasi Kontraktur
7
3. Memberikan gambaran
umum tentang materi
perkuliahan yang akan
dating
E. Evaluasi: Materi ini akan diujikan pada akhir modul dalam bentuk Mini cex dan DOPS
F. Referensi:
Buku standar Kompetensi Dokter Spesialis Bedah Plastik. Perapi Pusat, Jakarta, 2006
Burton S Calaude, Escaravage V. Dermal Hypertrophies. In Bolognya,J. Dermatolgy, 2nd
ed. New York, Mosby,2003
Freedberg, Irwin M. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine, 6thed. New York:
McGraw-Hill,2003
Kryger B Zol. Hypertrophic Scars and Keloids.In Practical Plastic Surgery. Landes
Bioscience, 2007
8
Mata Kuliah : Bedah Plastik
Kode Mata Kuliah : MKK 422
Waktu Pertemuan : 1 x 50’
Pertemuan ke- :5
A. Tujuan Instruksional
1. Capaian pembelajaran :
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, peserta didik semester 2 Program Studi
Orthopaedi akan dapat memberikan tatalaksana yang tepat terkait kasus Bibir
Sumbing
2. Kemampuan akhir yang diharapkan :
Setelah mengikuti perkuliahan ini, peserta didik akan dapat menegakkan diagnosis
Bibir Sumbing
B. Bahan kajian :
Pokok bahasan:
Bibir Sumbing
Sub pokok bahasan:
1. Definisi Bibir Sumbing
2. Etiologi dan epidemiologi Bibir Sumbing
3. Anamnesis Bibir Sumbing
4. Patogenesis dan patofisiologi Bibir Sumbing
5. Pemeriksaan fisik Bibir Sumbing
6. Pemeriksaan penunjang Bibir Sumbing
7. Kriteria diagnosis Bibir Sumbing
8. Diagnosis banding Bibir Sumbing
9
7. memberikan contoh kasus
E. Evaluasi: Materi ini akan diujikan pada akhir modul dalam bentuk Mini cex dan DOPS
F. Referensi :
Buku standar Kompetensi Dokter Spesialis Bedah Plastik. Perapi Pusat, Jakarta, 2006
Burton S Calaude, Escaravage V. Dermal Hypertrophies. In Bolognya,J. Dermatolgy, 2 nd
ed. New York, Mosby,2003
Freedberg, Irwin M. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine, 6thed. New York:
McGraw-Hill,2003
Kryger B Zol. Hypertrophic Scars and Keloids.In Practical Plastic Surgery. Landes
Bioscience, 2007
10
Waktu Pertemuan : 1 x 50’
Pertemuan ke- :6
A. Tujuan Instruksional
1. Capaian pembelajaran :
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, peserta didik semester 2 Program Studi
Orthopaedi akan dapat memberikan tatalaksana yang tepat terkait kasus Bibir
Sumbing
2. Kemampuan akhir yang diharapkan :
Peserta didik dapat melakukan penatalaksanaan kasus Bibir Sumbing
B. Bahan kajian :
Pokok bahasan:
Manajemen Bibir Sumbing
Sub pokok bahasan:
1. Tatalaksana dan manajemen pengelolaan Bibir Sumbing
2. Prognosis Bibir Sumbing
3. Komplikasi Bibir Sumbing
3. Memberikan gambaran
umum tentang materi
11
perkuliahan yang akan
datang
E. Evaluasi: Materi ini akan diujikan pada akhir modul dalam bentuk Mini cex dan DOPS
F. Referensi:
Buku standar Kompetensi Dokter Spesialis Bedah Plastik. Perapi Pusat, Jakarta, 2006
Burton S Calaude, Escaravage V. Dermal Hypertrophies. In Bolognya,J. Dermatolgy, 2nd
ed. New York, Mosby,2003
Freedberg, Irwin M. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine, 6thed. New York:
McGraw-Hill,2003
Kryger B Zol. Hypertrophic Scars and Keloids.In Practical Plastic Surgery. Landes
Bioscience, 2007
12
Mata Kuliah : Bedah Plastik
Kode Mata Kuliah : MKK 422
Waktu Pertemuan : 1 x 50’
Pertemuan ke- :7
A. Tujuan Instruksional
1. Capaian pembelajaran :
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, peserta didik semester 2 Program Studi
Orthopaedi akan dapat memberikan tatalaksana yang tepat terkait kasus Palatoschisis
2. Kemampuan akhir yang diharapkan :
Setelah mengikuti perkuliahan ini, peserta didik akan dapat menegakkan diagnosis
Palatoschisis
B. Bahan kajian :
Pokok bahasan:
Palatoschisis
Sub pokok bahasan:
1. Definisi Palatoschisis
2. Etiologi dan epidemiologi Palatoschisis
3. Anamnesis Palatoschisis
4. Patogenesis dan patofisiologi Palatoschisis
5. Pemeriksaan fisik Palatoschisis
6. Pemeriksaan penunjang Palatoschisis
7. Kriteria diagnosis Palatoschisis
8. Diagnosis banding Palatoschisis
13
Penutup 1. Memberikan pertanyaan untuk - Mendengarkan
mengukur tingkat pemahaman - Bertanya
mahasiswa - Menjawab
2. Memberikan kesempatan pertanyaan
mahasiswa untuk bertanya
3. Memberikan gambaran umum
tentang materi perkuliahan
yang akan dating
E. Evaluasi: Materi ini akan diujikan pada akhir modul dalam bentuk Mini cex dan DOPS
F. Referensi :
Buku standar Kompetensi Dokter Spesialis Bedah Plastik. Perapi Pusat, Jakarta, 2006
Burton S Calaude, Escaravage V. Dermal Hypertrophies. In Bolognya,J. Dermatolgy, 2 nd
ed. New York, Mosby,2003
Freedberg, Irwin M. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine, 6thed. New York:
McGraw-Hill,2003
14
Mata Kuliah : Bedah Plastik
Kode Mata Kuliah : MKK 422
Waktu Pertemuan : 1 x 50’
Pertemuan ke- :8
A. Tujuan Instruksional
1. Capaian pembelajaran :
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, peserta didik semester 2 Program Studi
Orthopaedi akan dapat memberikan tatalaksana yang tepat terkait kasus Palatoschisis
2. Kemampuan akhir yang diharapkan :
Peserta didik dapat melakukan penatalaksanaan kasus Palatoschisis
B. Bahan kajian :
Pokok bahasan:
Manajemen Palatoschisis
Sub pokok bahasan:
1. Tatalaksana dan manajemen pengelolaan Palatoschisis
2. Prognosis Palatoschisis
3. Komplikasi Palatoschisis
3. Memberikan gambaran
15
umum tentang materi
perkuliahan yang akan
dating
E. Evaluasi: Materi ini akan diujikan pada akhir modul dalam bentuk Mini cex dan DOPS
F. Referensi:
Buku standar Kompetensi Dokter Spesialis Bedah Plastik. Perapi Pusat, Jakarta, 2006
Burton S Calaude, Escaravage V. Dermal Hypertrophies. In Bolognya,J. Dermatolgy, 2 nd
ed. New York, Mosby,2003
Freedberg, Irwin M. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine, 6thed. New York:
McGraw-Hill,2003
16
SATUAN ACUAN PEMBELAJARAN
B. Bahan kajian :
Pokok bahasan:
Luka Bakar
Sub pokok bahasan:
1. Definisi Luka Bakar
2. Etiologi dan epidemiologi Luka Bakar
3. Anamnesis Luka Bakar
4. Patogenesis dan patofisiologi Luka Bakar
5. Pemeriksaan fisik Luka Bakar
6. Pemeriksaan penunjang Luka Bakar
7. Kriteria diagnosis Luka Bakar
8. Diagnosis banding Luka Bakar
C. Kegiatan belajar, media dan alat pengajaran :
Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Media dan alat
mahasiswa pengajaran
Pendahuluan 1. Mendeskripsikan - Mendengarkan - Laptop
materi perkuliahan yang akan - Mencatat - LCD
disampaikan
2. Menjelaskan relevansi dari
materi perkuliahan yang akan
disampaikan
3. Menginformasikan tujuan dari
materi perkuliahan
17
6. diagnosis banding
7. memberikan contoh kasus
E. Evaluasi: Materi ini akan diujikan pada akhir modul dalam bentuk Mini cex dan DOPS
F. Referensi :
Buku standar Kompetensi Dokter Spesialis Bedah Plastik. Perapi Pusat, Jakarta, 2006
Burton S Calaude, Escaravage V. Dermal Hypertrophies. In Bolognya,J. Dermatolgy, 2 nd
ed. New York, Mosby,2003
Freedberg, Irwin M. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine, 6thed. New York:
McGraw-Hill,2003
18
Mata Kuliah : Bedah Plastik
Kode Mata Kuliah : MKK 422
Waktu Pertemuan : 1 x 50’
Pertemuan ke- : 10
A. Tujuan Instruksional
1. Capaian pembelajaran :
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, peserta didik semester 2 Program Studi
Orthopaedi akan dapat memberikan tatalaksana yang tepat terkait kasus Luka Bakar
2. Kemampuan akhir yang diharapkan :
Peserta didik dapat melakukan penatalaksanaan kasus Luka Bakar
B. Bahan kajian :
Pokok bahasan:
Manajemen Luka Bakar
Sub pokok bahasan:
1. Tatalaksana dan manajemen pengelolaan Luka Bakar
2. Prognosis Luka Bakar
3. Komplikasi Luka Bakar
3. Memberikan gambaran
19
umum tentang materi
perkuliahan yang akan
datang
E. Evaluasi: Materi ini akan diujikan pada akhir modul dalam bentuk Mini cex dan DOPS
F. Referensi:
Buku standar Kompetensi Dokter Spesialis Bedah Plastik. Perapi Pusat, Jakarta, 2006
Burton S Calaude, Escaravage V. Dermal Hypertrophies. In Bolognya,J. Dermatolgy, 2 nd
ed. New York, Mosby,2003
Freedberg, Irwin M. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine, 6thed. New York:
McGraw-Hill,2003
20
Mata Kuliah : Bedah Plastik
Kode Mata Kuliah : MKK 422
Waktu Pertemuan : 1 x 50’
Pertemuan ke- : 11
A. Tujuan Instruksional
1. Capaian pembelajaran :
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, peserta didik semester 2 Program Studi
Orthopaedi akan dapat memberikan tatalaksana yang tepat terkait kasus Hipospadia
2. Kemampuan akhir yang diharapkan :
Setelah mengikuti perkuliahan ini, peserta didik akan dapat menegakkan diagnosis
Hipospadia.
B. Bahan kajian :
Pokok bahasan:
Hipospadia
Sub pokok bahasan:
1. Definisi Hipospadia
2. Etiologi dan epidemiologi Hipospadia
3. Anamnesis Hipospadia
4. Patogenesis dan patofisiologi Hipospadia
5. Pemeriksaan fisik Hipospadia
6. Pemeriksaan penunjang Hipospadia
7. Kriteria diagnosis Hipospadia
8. Diagnosis banding Hipospadia
21
7. memberikan contoh kasus
E. Evaluasi: Materi ini akan diujikan pada akhir modul dalam bentuk Mini cex dan DOPS
F. Referensi:
Buku standar Kompetensi Dokter Spesialis Bedah Plastik. Perapi Pusat, Jakarta, 2006
Burton S Calaude, Escaravage V. Dermal Hypertrophies. In Bolognya,J. Dermatolgy, 2 nd
ed. New York, Mosby,2003
Freedberg, Irwin M. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine, 6thed. New York:
McGraw-Hill,2003
22
Mata Kuliah : Bedah Plastik
Kode Mata Kuliah : MKK 422
Waktu Pertemuan : 1 x 50’
Pertemuan ke- : 12
A. Tujuan Instruksional
1. Capaian pembelajaran :
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, peserta didik semester 2 Program Studi
Orthopaedi akan dapat memberikan tatalaksana yang tepat terkait kasus Hipospadia
2. Kemampuan akhir yang diharapkan :
Peserta didik dapat melakukan penatalaksanaan kasus Hipospadia
B. Bahan kajian :
Pokok bahasan:
Manajemen Hipospadia
Sub pokok bahasan:
1. Tatalaksana dan manajemen pengelolaan Hipospadia
2. Prognosis Hipospadia
3. Komplikasi Hipospadia
3. Memberikan gambaran
23
umum tentang materi
perkuliahan yang akan
dating
E. Evaluasi: Materi ini akan diujikan pada akhir modul dalam bentuk Mini cex dan DOPS
F. Referensi:
Buku standar Kompetensi Dokter Spesialis Bedah Plastik. Perapi Pusat, Jakarta, 2006
Burton S Calaude, Escaravage V. Dermal Hypertrophies. In Bolognya,J. Dermatolgy, 2 nd
ed. New York, Mosby,2003
Freedberg, Irwin M. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine, 6thed. New York:
McGraw-Hill,2003
24
SATUAN ACUAN PEMBELAJARAN
B. Bahan kajian :
Pokok bahasan:
Fraktur Maksilofasial
Sub pokok bahasan:
1. Definisi Fraktur Maksilofasial
2. Etiologi dan epidemiologi Fraktur Maksilofasial
3. Anamnesis Fraktur Maksilofasial
4. Patogenesis dan patofisiologi Fraktur Maksilofasial
5. Pemeriksaan fisik Fraktur Maksilofasial
6. Pemeriksaan penunjang Fraktur Maksilofasial
7. Kriteria diagnosis Fraktur Maksilofasial
8. Diagnosis banding Fraktur Maksilofasial
25
2. etiologi
3. pemeriksaan fisik
4. patofisiologi dan pathogenesis
5. kriteria diagnosis
6. diagnosis banding
7. memberikan contoh kasus
E. Evaluasi: Materi ini akan diujikan pada akhir modul dalam bentuk Mini cex dan DOPS
F. Referensi :
Buku standar Kompetensi Dokter Spesialis Bedah Plastik. Perapi Pusat, Jakarta, 2006
Burton S Calaude, Escaravage V. Dermal Hypertrophies. In Bolognya,J. Dermatolgy, 2 nd
ed. New York, Mosby,2003
Freedberg, Irwin M. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine, 6thed. New York:
McGraw-Hill,2003
26
Kode Mata Kuliah : MKK 422
Waktu Pertemuan : 1 x 50’
Pertemuan ke- : 14
A. Tujuan Instruksional
1. Capaian pembelajaran :
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, peserta didik semester 2 Program Studi
Orthopaedi akan dapat memberikan tatalaksana yang tepat terkait kasus Fraktur
Maksilofasial
2. Kemampuan akhir yang diharapkan :
Peserta didik dapat melakukan penatalaksanaan kasus Fraktur Maksilofasial
B. Bahan kajian :
Pokok bahasan:
Manajemen Fraktur Maksilofasial
Sub pokok bahasan:
1. Tatalaksana dan manajemen pengelolaan Fraktur Maksilofasial
2. Prognosis Fraktur Maksilofasial
3. Komplikasi Fraktur Maksilofasial
3. Memberikan gambaran
27
umum tentang materi
perkuliahan yang akan
datang
E. Evaluasi: Materi ini akan diujikan pada akhir modul dalam bentuk Mini cex dan DOPS
F. Referensi:
Buku standar Kompetensi Dokter Spesialis Bedah Plastik. Perapi Pusat, Jakarta, 2006
Burton S Calaude, Escaravage V. Dermal Hypertrophies. In Bolognya,J. Dermatolgy, 2 nd
ed. New York, Mosby,2003
Freedberg, Irwin M. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine, 6thed. New York:
McGraw-Hill,2003
28
Mata Kuliah : Bedah Plastik
Kode Mata Kuliah : MKK 422
Waktu Pertemuan : 1 x 50’
Pertemuan ke- : 15
A. Tujuan Instruksional
1. Capaian pembelajaran :
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, peserta didik semester 2 Program Studi
Orthopaedi akan dapat memberikan tatalaksana yang tepat terkait kasus Fraktur
Mandibula
2. Kemampuan akhir yang diharapkan :
Setelah mengikuti perkuliahan ini, peserta didik akan dapat menegakkan diagnosis
Fraktur Mandibula.
B. Bahan kajian :
Pokok bahasan:
Fraktur Mandibula
Sub pokok bahasan:
1. Definisi Fraktur Mandibula
2. Etiologi dan epidemiologi Fraktur Mandibula
3. Anamnesis Fraktur Mandibula
4. Patogenesis dan patofisiologi Fraktur Mandibula
5. Pemeriksaan fisik Fraktur Mandibula
6. Pemeriksaan penunjang Fraktur Mandibula
7. Kriteria diagnosis Fraktur Mandibula
8. Diagnosis banding Fraktur Mandibula
29
7. memberikan contoh kasus
E. Evaluasi: Materi ini akan diujikan pada akhir modul dalam bentuk Mini cex dan DOPS
F. Referensi :
Buku standar Kompetensi Dokter Spesialis Bedah Plastik. Perapi Pusat, Jakarta, 2006
Burton S Calaude, Escaravage V. Dermal Hypertrophies. In Bolognya,J. Dermatolgy, 2 nd
ed. New York, Mosby,2003
Freedberg, Irwin M. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine, 6thed. New York:
McGraw-Hill,2003
30
Waktu Pertemuan : 1 x 50’
Pertemuan ke- : 16
A. Tujuan Instruksional
1. Capaian pembelajaran :
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, peserta didik semester 2 Program Studi
Oerthopaedi akan dapat memberikan tatalaksana yang tepat terkait kasus Fraktur
Mandibula
2. Kemampuan akhir yang diharapkan :
Peserta didik dapat melakukan penatalaksanaan kasus Fraktur Mandibula
B. Bahan kajian :
Pokok bahasan:
Manajemen Fraktur Mandibula
Sub pokok bahasan:
1. Tatalaksana dan manajemen pengelolaan Fraktur Mandibula
2. Prognosis Fraktur Mandibula
3. Komplikasi Fraktur Mandibula
3. Memberikan gambaran
umum tentang materi
31
perkuliahan yang akan
datang
E. Evaluasi: Materi ini akan diujikan pada akhir modul dalam bentuk Mini cex dan DOPS
F. Referensi:
Buku standar Kompetensi Dokter Spesialis Bedah Plastik. Perapi Pusat, Jakarta, 2006
Burton S Calaude, Escaravage V. Dermal Hypertrophies. In Bolognya,J. Dermatolgy, 2 nd
ed. New York, Mosby,2003
Freedberg, Irwin M. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine, 6thed. New York:
McGraw-Hill,2003
32