I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RSUD CURUP melalui
program sasaran keselamatan pasien rumah sakit,maka keselamatan pasien diupayakan
terlaksana secara optimal dan berkesinambungan.
Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah
sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi : assessmen risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
Pada Pedoman Pelayanan Instalasi Bedah Sentral ini, keselamatan pasien terdiri dari
keselamatan pasien yang dilakukan operasi. Maka setiap tindakan dan pelayanan yang
diberikan harus mempertimbangkan terhadap kesejahteraan pasien tersebut.
b. Mengurangi terjadinya kejadian yang tidak diinginkan ( KTD ) di Rumah Salit Umum
Daerah Curup ,terutama pada bidang pelayanan anestesi dan bedah (PAB )
II. HASIL KEGIATAN
A. Pelaksanaan Kegiatan
1. Tehnik pelaksanaan kegiatan
Kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Assemen Pra bedah dilakukan oleh tim
kamar operasi dengan menginstrumen penilaian pelaksanaan Assemen Pra Bedah diunit
kamar operasi. pelaksanaan Assemen Pra Bedah yang dimonitoring meliputi :
Untuk mengimplementasikan kegiatan keselamatan pasien maka Rumah Sakit
mengadopsi pada International Patient Safety Goals (IPSG) / Sasaran Keselamatan
Pasien , yaitu :
JUMLAH = X 100%
5. Hasil Monitoring
Berikut ini adalah hasil monitoring pelayanan pelaksanaan Assemen Pra Bedah
diunit kamar operasi pada bulan Juli – September 2019.
Keterangan :
a. Berdasarkan hasil audit didapat bahwa terjadi peningkatan dari bulan ke bulan
walaupun belum cukup baik yang diharapkan dalam proses pelaksanaan Assemen
Pra Bedah adalah sebagai berikut :
b. Petugas yang sudah mulai mematuhi terutama dalam pengisian atau melakukan
pendokumentasian assemen pra bedah terutama oleh dokter yang melakukan
pembedahan.
III. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil monitring dan evaluasi diatas dapat disimpulkan :
1. Hasil monitoring pelayanan Pelaksanaan Assemen Pra Bedah bulan Juli mencapai nilai
rata-rata 97% dan meningkat pada bulan Agustus-September dengan nilai 96 % dan
99%.
2. Hasil monitoring proses Pelaksanaan Assemen Pra Bedah Juli 2019 berdasarkan scoring
dinilai baik sekali dan meningkat pada bulan Agustus-September 2019 berdasarkan
scoring dinilai baik sekali.
4. Kepatuhan petugas terhadap Assemen Pra Bedah sudah terus meningkat dari bulan ke
bulan bahkan mencapai 100 % di bulan terakhir monev
B. REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT
1. Sosialisasi dan edukasi kepada petugas kamar operasi terutama dokter operator yang
melakukan pembedahan tentang penerapan regulasi Assemen Pra Bedah
2. Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi terkait Assemen Pra Bedah setiap pemindahan
pasien dari Ruang Penerimaan Pasien ke Kamar Operasi.
3. Operator harus mengecek kembali pada status pasien terutama dalam hal
pengisian dan dokumentasi assemen Pra bedah