Anda di halaman 1dari 5

Nursing care planning

Nama : Tn.I.S Jenis Kelamin : laki- laki

Umur : 22 Tahun Ruangan : Yudha

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN PERENCANAAN


TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 1. Nyeri berhubungan dengan Setelah dilakukan Mandiri : Mandiri :
Distensi kandung tindakan 1. Kaji nyeri, perhatikan lokasi, 1. Nyeri tajam, intermiten dengan
kemih,ditandai dengan: keperawatan intensitas (skala 0-10). dorongan berkemih sekitar kateter
DS : Pasien mengatakan diharapkan Nyeri menunjukan spasme kandung kemih,
hilang dengan yang cendrung lebih berat pada
 Nyeri di daerah perut spasme terkontrol pendekatan suprapubik
bagian bawah dengan criteria;
 Kualitas/skala nyeri  pasien tampak 2. Berikan tindakan kenyamanan dan 2. Menurunkan tegangan otot,
sedang (4-6) rileks aktivitas terapeutik. Dorong penggunaan memfokuskan kembali perhatian, dan
 Nyeri menyebar dari  tidak ada tekhnik relaksasi, termasuk latihan dapat meningkatkan kamampuan
daerah perut bagian distensi nafas dalam, visualisasi, pedoman koping.
bawah sampai  skala nyeri (0) imajinasi.
kepinggang  tidak ada nyeri
 Sifat nyeri hilang tekan HE:
timbul  Ku baik 3. Anjurkan pasien Pertahankan patensi 3. Mempertahankan fungsi kateter
DO kateter dan Pertahankan selang bebas dan menurunkan resiko distensi /
 Ekspresi wajah meringis dari lekukan spasme kandung kemih
 Keadaan umum lemah
 Ada Distensi abdomen
4. Anjurkan pasien meningkatkan 4. Menurunkan iritasi dengan
 Nyeri tekan daerah
pemasukan cairan 3000 ml / hari sesuai mempertahankan aliran cairan konstan
vesika urinaria
toleransi. kedalam mukosa kandung kemih
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan eliminasi “vesikolitiasis”
Kolaborasi : Kolaborasi :
5. Berikan obat sesuai instruksi untuk 5. Obat anti spasmodic mencegah
nyeri dan spasme. spasme kandung kemih.

2 Setelah dilakukan Mandiri


Perubahan eliminasi urine tindakan 1. Awasi pengeluaran dan 1. Memberikan informasi tentang
berhubungan dengan stimulasi keperawatan karakteristik urine. fungsi ginjal dan adanya
kandung kemih oleh batu diharapkan komplikasi,contoh infeksi dan
ditandai dengan: Perubahan eliminasi perdarahan.perdarahan dapat
DS : Pasien mengatakan urin teratasi dengan menidikasikan peningkatan
kriteria ; obstruksi atau iritasi ureter
 perut terasa kembung
 perut tidak
dan penuh
kembung 2. Dorong meningkatkan pemasukan 2. Peningkatan hidrasi membilas
 kencing tak disadari
 tidak memakai cairan. bakteri,darah,dan debris dan
DO
kateter dapat membantu lewatnya batu
 Warna urin Kuning  foto KUB: tak
bercampur darah ada obstruksi 3. Selidiki keluhan kandung kemih 3. Retensi urine dapat
 terpasang slang kateter pada vesika penuh;palpasi untuk terjadi,menyebabkan distensi
volley ukuran 18 urinaria distensisuprapubik.perhatikan jaringan(kandung kemih/ginjal
 Foto KUB,terdapat  ureum penurunan keluaran urine,adanya dan potensial resiko
obstruksi kalkuli pada normal:20- 35 edema periorbital/tergantung. infeksi,gagal ginjal.
vesika urinaria g/24 jam
 Foto BNO,letak batu  kreatinin normal: 4. Observasi perubahan status 4. Akumulasi sisa uremik dan
melintang 1 - 2 g/24 jam mental,perilaku atau tingkat ketidak seimbangan elektrolit
 Ureum: 37 g/24 jam  kalsium normal : kesadaran dapat terjadi toksik pada SSP.
 Kreatinin: 4 g/24 jam 30 – 50 mg/24 Kolaborasi
 Kalsium: 54 mg/dl jam 5. Awasi pemeriksaan 5. Peninggian BUN,kreatinin dan
 fosfat normal: laboratorium,contoh elektrolit mengindikasikan
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan eliminasi “vesikolitiasis”
 fosfat 1200 mg/24 jam 300 – 1000 elektrolit,BUN,kreatinin disfungsi ginjal.
 asam urat 1300 mg/24 mg/24 jam 6. Berikan obat sesuai 6. Meningkatkan pH
jam  asm urat normal indikasi,contoh: urine(alkalinitas) untuk
100 – 1000 asetazolamid(diamox),alupirinol(Z menurunkan pembentukan batu
mg/24 jam iloprin); asam

3 Setelah dilakukan
tindakan Mandiri
keperawatan 1. Awasi pemasukan dan 1. Membandingkan keluaran
Resiko tinggi kekurangan
diharapkan resiko pengeluaran cairan actual dan yang diantisipasi
volume cairan berhubungan
tinggi kekurangan membantu dalam evaluasi
dengan mual dan muntah
volume cairan tidak adanya/derajat statis atau
ditandai dengan:
terjadi dengan kerusakan ginjal.
DS: pasien mengatakan
criteria:
 mual  tidak ada mual 2. Catat insiden muntah, perhatikan 2. Mual/muntah secara umum
 muntah  tidak muntah karakteristik dan frekwensi berhubungan dengan kolik
DO:  KU baik muntah ginjal karena saraf ganglion
 Suhu badan : seliaka pada kedua ginjal dan
 Keadaan umum lemah 36,5 – 37,5 ° C lambung pencatatan dapat
 Suhu badan : 38,5 ° C  Denyut nadi : 75- membantu mengesampingkan
 Denyut nadi : 87 85 x/menit kejadian abdominal lain yang
x/menit  Tekanan darah menyebabkan nyeri atau
 Tekanan darah : : 120/80 – menunjukkan kalkulus.
140/90 mmHg 130/90 mmHg
3. Tingkatkan pemasukan cairan 3. Mempertahankan
sampai 3-4 L/hari dalam toleransi keseimbangan cairan untuk
jantung. hemostatis juga
tindakan”mencuci”yang dapat
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan eliminasi “vesikolitiasis”
membilas batu keluar.dehidrasi
dan ketidakseimbangan
elektrolit dapat terjadi
sekunder terhadap kehilangan
cairan berlebihan (muntah dan
diare)

4. Awasi tanda vital.evaluasi 4. Indicator hidrasi/volume


nadi,pengisian kapiler,turgor sirkulasi dan kebutuhan
kulit,dan membrane mukosa. intervensi.

Kolaborasi
5. Awasi hb/ht,elektrolit, 5. Mengkaji hidrasi dan
keefektifan/kebutuhan
intervensi.
6. Berikan cairan IV 6. Mempertahankan volume
sirkulasi (bila pemasukan oral
tidak cukup)

7. Berikan diet tepat,cairan 7. Makanan mudah cerna


jernih,makanan lembut sesuai menurunkan aktivitas
toleransi GI/iritasi dan membantu
mempertahankan cairan dan
keseimbangan nutrisi

8. Berikan obat sesuai 8. Menurunkan mual/muntah.


indikasi:antiemetik,contoh
proklorperazin(compazin)
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan eliminasi “vesikolitiasis”
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan eliminasi “vesikolitiasis”

Anda mungkin juga menyukai