Pasien Perioperatif
• Bistrian 1974
• Pattigrew (1984) 1 dari 5
pasien mengalami PEM
• Hill (2000) 1 dari 2 sampai 3
pasien memperlihatkan bukti
PEM
• Windsdor dan Hill (1988)
40% mengalami kehilangan BB
>10% dg gangguan fungsi hati,
otot rangka, saluran nafas
komplikasi pasca bedah lama
hari rawat lebih lama
NUTRISI PERIOPERATIVE
• Phase preoperatif,
• Phase intraoperatif, Tujuannya untuk
• Phase postoperatif mencapai hasil optimal
dari operasi
Kerja tim dari ahli
Mengurangi
bedah, anastesi, morbiditas operasi :
dietitian, perawat dll. infeksi luka operasi,
penyembuhan luka,
pneumonia, sepsis dll.
STATUS GIZI KONDISI PASKA
PREOPERATIF OPERATIF
PNI (% resiko) =
158 – 16,6 (alb) – 0,78 (TSF) – 0,2 (TFN) – 5,8 (L)
PNI (% RISIKO)
• INTERVENSI
Sesuai dengan diagnosis masalah gizi
• MONEV:
Asupan makan: energi, lemak, karbohidrat,
protein,
Tanda & gejala pada diagnosis gizi
Penatalaksanaan Diet Pada
Prabedah
Baik Kurang
Dukungan Nutrisi
SG baik SG kurang
Prosedur Prosedur
Definitif minimal
Nutrisi Pre-operasi
Malnutrisi meningkatkan komplikasi pasca-operasi
70
60
50
40 SGA A
30 SGA B
SGA C
20
10
0
Infection (%) LOS (Days)
p < 0,005 (Infection)
P < 0,001 (LOS)
1.Braga M, et al. Perioperative immunonutrition in patients undergoing cancer surgery: Arch Surg 1999; 134(4):428-433.
2.Senkal M, A et al. 1999. Outcome and cost-effectiveness of perioperative enteral immunonutrition in patients undergoing
elective upper gastrointestinal tract surgery
3.Tepaske R, et al. Effect of preoperative oral immune-enhancing nutritional supplement on patients at high risk of infection
after cardiac surgery: Lancet 2001;
4.Braga M, et al. 2002. Preoperative oral arginine and n-3 fatty acid supplementation improves the immunometabolic host
response and outcome after colorectal resection for cancer. Surgery 2002
Manfaat Dukungan Nutrisi
Nutrisi Enteral
- Oral Suplemen
- Tube feeding
- Nutrisi Paranteral
Types of feeding tubes
Dengan operasi :
1. Gastrostomy tubes
2. Jejunostomy tubes
PUASA PRA BEDAH
• Hasil studi brady, dkk (2003) tidak ada bukti
pasien diberikan cairan 2 sampai 3 jam prebedah
mempunyai risiko aspirasi/regurgitasi dibandingkan
dengan puasa 12 jam prebedah atau lebih lama lagi
pada beberapa kasus.
• Rekomendasi Aspen (2006) Puasa semalam
sebelum operasi tidak diperlukan pada sebagian
besar pasien. Untuk menghindari risiko aspirasi
pada pasien yang menjalani pembedahan dapat
minum cairan jernih 2 jam sebelum anastesi dan
makanan padat dianjurkan sampai 6 jam sebelum
pembedahan (Kriteria A).
PEMBERIAN KH PADA PRABEDAH
• Penelitian Hausel dkk; Hofman dkk; spies dkk, Pemberian
minuman yang mengandung karbohidrat sebanyak 800 ml
semalam sebelum operasi dan 400 ml pada saat 2 jam
prebedah tidak menyebabkan risiko aspirasi.
• Penelitian soop, dkk (1998, 2004)pada pasien kolorectal,
asupan hipoosmolar dengan minuman yang mengandung
12,5% karbohidrat menunjukkan penurunan resistensi
insulin paska bedah.
• Penelitian Hausel, dkk (2005) dan Bisgaard, dkk (2004) pada
pasien laparoscopi cholecystectomy, menunjukan penurunan
mual dan muntah paska bedah pada kelompok yang
diberikan minuman berkabohidrat dibandingkan dengan
kelompok yang puasa.