RUMKIT TULEHU
DI SUSUN OLEH :
Rais Hamka
AKADEMI KEPERAWATAN
2011
Laporan Praktek Klinik Asuhan Keperawatan ini telah disetujui oleh pembimbing Klinik
Lapangan dan Pembimbing Klinik Institusi Pendidikan serta disahkan oleh Ka Ur Praktek
Diketahui
Disahkan Oleh
Ka Bag Akademik
Dj. Kelrey,S.Sit
Nip. 140057142
Puji syukur kita panjatkan kepada ALLA SWT yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan
sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan keperawatan ini yang diberi judul :
Rupture tendon merupakan Salah satu kasus yang sering terjadi disekitar kita, tentunya
dalam melakukan Aplikasi tindakan yang perlu disesuaikan dengan teori Keperawatan
sehingga tindakan yang dilakukan sesuai dengan dengan protap yang berlaku, dengan alas
an ini penulis mencoba menguraikan tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh
seorang perawat yang professional.
Semoga apa yang disampaikan ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun para pembaca
dan “setiap manusia pasti melakukan kesalahan untuk itu saran dan kritik sangat
diharapkan.
BAB I
Laporan Pendahuluan
Otot
Gambar. 1.a
serat
kolagen
tendon
Serat Sharpe
Tulang
periostium
Ekstendor
digitorum
Ekstensor
retinakulu
Tendon
Ligament
transversa
asuhan keperawatan Gawat Darurat dengan Ruptur Tendon
Selubung
Tendon
Gambar .2.a
BAB II
DAFTAR PUSTAKA
Gambar. 3.a
2. Penyebab
4. Trauma benda tajam atau tumpul pada tangan maupun bawah betis.
1. Rasa sakit mendadak dan berat dapat dirasakan di bagian belakang pergelangan
Tangan, kaki atau betis
4. Pemeriksaan Penunjang
1. Pergerakan otot tangan maupun tumit, jika pergerakan tersebut lemah atau tidak
ada maka dicurigai cedera Tendon
5. Pengobatan
Tindakan non pembedahan dengan orthotics atau theraphi fisik. Tindakan tersebut
biasanya dilakukan untuk non atlit karena penyembuhanya lama atau pasienya
2. Primary Survey
1.2. Airway
Pertahankan jalan napas, perhatikan jalan napas pasien, jika terdapat sumbatan
2.2. Breathing
Jalan napas yang baik tidak menjamin ventilasi napas yang baik. pertukaran
gas terjadi pada saat bernapas mutlak untuk pertukaran oksigen (O2) dan
mengeluarkan karbondiosida dari tubuh.
5.2. Eksposur
Eksposur dilakukan di RS, tetapi jika perlu dapat membuka pakaian pasien,
misalnya membuka pakaian pasien untuk pemeriksaan Thoraks. Di RS harus
dibuka secara keseluruhan untuk evaluasi kembali.
3. Survey Sekunder
1. Kaji riwayat Trauma
Sangat penting untuk mengetahui riwayat Trauma, karena penampilan luka
biasanya tidak sesuai dengan parahnya cedera.
4. Diagnose Keperawatan
1. Kerusakan Kontuinitas jaringan otot berhubungan dengan putusnya Tendon
Ekstensor Digitorum.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan putusnya Tendon penghubung
antara Otot Ekstensor Digitorum dengan Falangs.
5. Intervensi Keperawatan
1. Kerusakan Kontuinitas jaringan otot berhubungan dengan putusnya Tendon
Ekstensor Digitorum
a. Kaji tanda-tanda Vital tiap 2 jam
b. Kaji area Laserasi secara menyeluruh.
c. Pasang O2 dengan kanule ganda sebanyak 2 liter/jam.
d. Lakukan anestesi local dengan system Bloker pada area Aksila.
e. Lakukan penyambungan kembali dengan jahitan pada area Tendon yang
putus.
f. Lakukan pemasangan Gips.
Rupture Tendon
Cedera/Trauma
Laserasi
Putusnya Kontuinitas
Hematoma dan Kaku
otot
Kelemahan
Nyeri Akut Perubahan pola istirahat
dan tidur
Gangguan Mobilitas
Fisik
A. Identitas pasien
Nama : Tn. A
Umur : 17 Tahun
Alamat : Batu Merah
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Tanggal masuk : 28 – 04 – 2011 pukul 11.00 wit
Tanggal pengkajian : 28 – 04 – 2011 pukul 11.30 wit
No. reg : 016304
Diagnosis : RUPTUR TENDON
Penanggung jawab : Tn. W.S
B. Data pengkajian
1. Keluhan utama masuk rumah sakit :
Pasien tiba di OK dalam keadaan tendon putus
D. Data
K/U : Lemah
Airway : Tidak ada Obstruksi
Breathing : Gerakan Dada simetris, pernapasan normal dan
teratur dengan frekuensi 24 x/menit
Circulation : Nadi regular dengan frekuensi 60 x/menit kulit teraba
hangat dengan suhu 36,90 C, dan T/D 110/70
mmHg
Disability : Compos Mentis dengan GCS : 15
Respon Mata (E) :4
Respon motorik (M) : 6
Respon Verbal (V) :5
F. Klasifikasi Data
Data Subyektif
pasien mengatakan tidak terlalu bisa menggerakkan tangan kanan.
Pasien mengatakan otot tulang tangan saya terputus.
Data obyektif
Pasien tiba di OK dalam keadaan tendon putus
Pasien Nampak kaku menggerakkan tangan kanannya,
H. Diagnose Keperawatan
Data obyektif
Pasien tiba di OK dalam keadaan tendon putus
Pasien Nampak kaku menggerakkan tangan kanannya,
Data Subyektif
pasien mengatakan tidak terlalu bisa menggerakkan tangan kanan.
Data obyektif
Pasien Nampak kaku menggerakkan tangan kanannya,
Hasil :
TD : 110/70 mmHg
Suhu : 36,90 C
Nadi : 60 x/Menit
Pernapasan : 32 x/Menit
Hasil : Laserasi hanya terdapat pada daerah tangan kanan pasien pada jari tengah
pasien
Hasil :
O2 dengan kanule ganda sebanyak 2 liter/jam telah terpasang
Pasien dapat bernapas secara adekuat
Hasil :
Tindakan hecting telah dilakukan.
Hasil :
Tindakan pemasangan Gips telah dilakukan
J. Tujuan tindakan
www.inewscatcher.com
www.levaquintendonrupturelawsuit.com