OLEH :
NAMA : SITI ARAFAH HARISMANIA
NIM : P27820518033
Laporan praktik klinik Keperawatan Medikal Bedah dengan judul Asuhan Keperawatan pada
klien “ “ dengan masalah Ruptur Tendon di Ruang Bougenville RSUD Koesma Tuban telah
disahkan pada tanggal
Pembimbing Akademik
2.1 DEFINISI
Tendon adalah jaringan fibrosa yang melekat otot ke tulang dalam tubuh
manusia. Pasukan diterapkan pada tendon mungkin lebih dari 5 kali berat badan Anda. .
Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, tendon dapat snap atau pecah . Kondisi yang
membuat pecah lebih mungkin termasuk suntikan steroid ke dalam tendon, penyakit
tertentu (seperti gout atau hiperparatiroidisme).
Meskipun terbilang jarang, sebuah pecah tendon bisa menjadi masalah serius dan
dapat mengakibatkan mengerikan sakit dan cacat permanen jika tidak diobati. Setiap jenis
pecah tendon memiliki tanda-tanda dan gejala sendiri dan bisa diobati baik operasi atau
medis tergantung pada beratnya pecah dan kepercayaan dari ahli bedah .
Tendon adalah pita jaringan fibrosa yang fleksibel terletak di bagian belakang
pergelangan kaki yang menghubungkan otot betis dengan tulang tumit.. Tendon adalah
struktur dalam tubuh yang menghubungkan otot ke tulang. Otot rangka dalam tubuh
bertanggung jawab untuk m enggerakkan tulang, sehingga memungkinkan untuk berjalan,
melompat, angkat, dan bergerak dalam banyak cara. Ketika otot kontraksi, hal itu menarik
pada tulang menyebabkan gerakan ini. Struktur yang memancarkan kekuatan kontraksi
otot ke tulang disebut tendon. Ruptur tendon adalah robek, pecah atau terputusnya
tendon.
2.2 ETIOLOGI
1. Penyakit tertentu, seperti arthritis dan diabetes
2. Obat-obatan, seperti kortikosteroid dan beberapa antibiotik yang dapat
meningkatkan risiko pecah
3. Cedera dalam olah raga, seperti melompat dan berputar pada olah raga badminton,
tenis, basket dan sepak bola
4. Trauma benda tajam atau tumpul.
2.3 MANIFESTASI KLINIS
1. Nyeri yang hebat
2. Memar
3. Terdapat kelemahan
4. Ketidakmampuan untuk menggunakan lengan atau kaki yang terkena
5. Ketidakmampuan untuk memindahkan bidang yang terlibat
6. Ketidakmampuan untuk menanggung beban
7. Terdapat deformitas
2.5 PATOFISIOLOGI
Kerusakan pada jaringan otot karena trauma langsung (impact) atau tidak
langsung (overloading). Cedera ini terjadi akibat otot tertarik pada arah yang
salah,kontraksi otot yang berlebihan atau ketika terjadi kontraksi ,otot belum
siap,terjadi pada bagian groin muscles (otot pada kunci paha),hamstring (otot paha
bagian bawah),dan otot guadriceps. Fleksibilitas otot yang baik bisa menghindarkan
daerah sekitar cedera memar dan membengkak.
2.8 PENATALAKSANAAN
1. Tindakan pembedahan dapat dilakukan, dimana ujung tendon yang terputus
disambungkan kembali dengan teknik penjahitan. Tindakan pembedahan dianggap
paling efektif dalam penatalaksanaan tendon yang terputus.
2. Tindakan non pembedahan dengan orthotics atau theraphi fisik. Tindakan
tersebut biasanya dilakukan untuk non atlit karena penyembuhanya lama atau
pasienya menolak untuk dilakukan tindakan operasi.
2.9 PATHWAY
Serat kolagen mulai meluncur melewati satu sama lain (ketegangan 4-8%)
Ruptur Tendon
Gangguan Integritas
Gangguan Citra Tubuh Kulit/Jaringan
DAFTAR PUSTAKA
1. Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher
4. J Bone Joint Surg Am. Management of Chronic Ruptures of the Achilles Tendon. J
Tendon.
BAB III
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PADA PASIEN DENGAN MASALAH RUPTUR TENDON
3. 1 PENGKAJIAN
I. DATA DEMOGRAFI
Biodata
Nama :
Tempat, tanggal lahir :
Jenis Kelamin :
Alamat, no telp. :
Suku/Bangsa :
Pekerjaan :
Diagnosa Medis :
No. Medical Record :
Tanggal masuk :
Tanggal Pengkajian :
V. PEMERIKSAAN FISIK
6. Sistem Indera
a. Mata
- Sklera : putih, ikterus, merah, perdarahan :
- Kelopak mata, bulu mata, alis, lipatan epikantus dengan ujung
atas telinga :
- Visus :
- Lapang pandang :
b. Hidung
- Penciuman, perih di hidung, trauma, mimisan :
- Sekret yang menghalangi penciuman :
- Fungsi penciuman :
c. Telinga
- Keadaan daun telinga, operasi telinga :
- Kanal auditoris :
- Membran tympani :
- Fungsi pendengaran :
7. Sistem saraf
- Kesadaran : composmentis, sopor, apatis, coma, somnolen, gelisah
- GCS : E = ........... V= ........... M= .......... Nilai total = .............
- Iritasi meningen ( kaku kuduk, lasaque sign, kernig sign, brudzinski
sign ):
- Pupil mata : isokor/anisokor, miosis/medriasis
8. Sistem muskuloskeletal
- Kepala ( bentuk kepala ) :
- Tulang belakang : normal, skoliosis, lordosis, kifosis
- Ekstremitas atas : tidak ada kelainan, patah tulang, peradangan,
perlukaan, gerakan sendi terbatas.
- Ekstremitas bawah : tidak ada kelainan, patah tulang, peradangan
perlukaan, gerakan sendi terbatas
- Kemampuan pergerakan : parese, paralise, hemiparese
9. Sistem Integumen
- Rambut ( distribusi ditiap bagian tubuh, tekstur, kelembapan,
kebersihan )
- Kulit ( perubahan warna, temperatur, kelembapan, bulu kulit, erupsi,
tahi lalat, ruam, tekstur, perlukaan )
- Kuku ( warna, permukaan kuku, mudah patah, kebersihan )
10. Sistem Perkemihan
- Produksi urin : ........ ml/hari, frekuensi berkemih: .... x/hari
- Warna : ............... Bau : ..............
- Kemampuan berkemih :
- Menetes - Inkontinensia
- Nyeri - Retensi
- Panas - Hematuria
- Sering - Nocturia
- Cytostomi
b. Laki – laki
- Keadaan gland penis ( uretra ) :
- Testis ( sudah turun/belum ) :
- Pertumbuhan rambut ( kumis, janggut, ketiak ) :
- Pertumbuhan jakun :
- Perubahan suara :
3.5 EVALUASI
Evaluasi Keperawatan adalah kegiatan yang terus menerus dilakukan untuk
menentukan apakah rencana keperawatan efektif dan bagaimana rencana keperawatan
dilanjutkan, merevisi rencana atau menghentikan rencana keperawatan.
(Manurung, 2011)
BAB IV
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PADA PASIEN NY.I DENGAN MASALAH RUPTUR TENDON
4.1 PENGKAJIAN
VIII. DATA DEMOGRAFI
Biodata
Nama : Ny.I
Tempat, tanggal lahir : Palang, 13 Juni 1990
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat, no telp. : Palang
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : Guru
Diagnosa Medis : Ruptur tendon extensor pedis
No. Medical Record : 00153**
Tanggal masuk : 20 April 2020 pukul 11.00
Tanggal Pengkajian : 21 April 2020 pukul 08.00
3. Pola Eliminasi
Buang angin terakhir 1 jam yang lalu (pukul 06.00) dan buang air besar 1
jam yang lalu (pukul 05.00). Buang air besar konsistensi lunak dan berwarna
coklat, normal seperti biasanya dengan frekuensi 1 minggu 3 kali. Buang air
kecil tidak nyeri, warna urin kuning, dan volum normal seperti biasa dengan
frekuensi 4-5 kali/ hari.
4. Pola Latihan Aktivitas dan Olahraga
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah berolahraga.
Semenjak pasien sakit, pasien hanya bisa tiduran diranjang saja karena nyeri di
bagian kaki dan susah untuk melakukan aktifitas.
5. Pola Kognitif Perseptual
Pasien mengatakan tidak ada keluhan pada sistem inderanya, semua
masih normal. Sedangkan pola kognitif, klien mengatakan bahwa sebelum
dibawa kerumah sakit klien masih dapat bekerja sebagai guru SMP.
6. Pola Istirahat dan Tidur
Klien mengatakan kebiasaan istirahat dan tidur sebelum masuk
Rumah Sakit adalah klien tidur siang 2 jam/hari, klien tidur malam selama 7
jam/hari, dan klien mengatakan tidak ada kebiasaan sebelum tidur.
Sedangkan selama di Rumah Sakit klien mengatakan bahwa klien hanya
tidur selama 3-4 jam karena merasakan nyeri.
7. Pola Konsep Diri dan Presepsi Diri
Klien mengatakan bahwa klien harus cepat sembuh, agar bisa
beraktifitas seperti semula.
8. Pola Peran Hubungan
Keluarga klien mengatakan hubungan klien dengan keluarga dan
masyarakat sekitar sangat baik. Begitu pula hubungan pasien dengan murid,
wali murid dan teman sejawat sangat baik.
5.Sistem Pencernaan
1. Sistem Indera
a. Mata
- Konjungtiva anemis -/-
- Sklera ikterik -/-
- Pupil bulat isokor, diameter 3 mm / 3 mm
- Refleks cahaya langsung +/+,
- reflex cahaya tidak langsung +/+
- Visus OD/OS: tidak ada kelainan
a. Hidung
Epistaksis tidak ada, nyeri tekan tidak ada, kebersihan cukup, nafas
cuping tidak ada. Fungsi penciuman normal
b. Telinga
Bentuk normal, tidak ada luka, perdarahan, ataupun cairan
2. Sistem saraf
- Kesadaran : composmentis
- GCS : E = 4. V= 5 M= 6 Nilai total = 15
- Iritasi meningen : tidak ada
- Pupil mata : isokor
3. Sistem muskuloskeletal
- Kepala ( bentuk kepala ) : Normosefali tanpa tanda trauma
- Tulang belakang : normal
- Ekstremitas atas : tidak ada kelainan
- Ekstremitas bawah : terdapat luka robek dipunggung kaki ukuran 5cm
x 4 cm, dasar tulang. Tampak tendon extensor digitorum longus dan
tendon hallucis longus ruptur. Tampak a. dorsalis pedis ruptur. Drop
foot (+)
Palpasi : krepitasi (-)
ROM : Ekstensi metatarsophalangeal (-) Fleksi
metatarsophalangeal (+)
Supinasi (+), Pronasi (+)
Dorsofleksi (-), Plantarfleksi (+)
- Kemampuan pergerakan : parese
4. Sistem Integumen
- Rambut : lembab dan kotor
- Kulit : warna sawo matang, temperatur suhu panas , kelembapan
cukup baik, tidak ada tahi lalat, tidak ada ruam, turgor kulit jelek
- Kuku : bersih dan tidak panjang
5. Sistem Perkemihan
- frekuensi berkemih: 4-5 x/hari
- Warna : kuning Bau : amonia
- Kemampuan berkemih :
- Menetes - Inkontinensia
- Nyeri - Retensi
- Panas - Hematuria
- Sering () - Nocturia
- Cytostomi
6. Sistem Reproduksi
Tidak ada kelainan
7. Sistem Immun
Tidak ada alergi apapun
Darah Rutin
Hematokrit 41 % 37 – 54
VII. TERAPI
- Inj. Ceftriaxone 1g
- Gentamisin 40 mg
- Inj. Ketorolac 15 mg
- Inj. Ranitidine 4mg
Rujuk dokter spesialis orthopedi untuk eksplorasi dan repair tendon.
4. 2 ANALISA DATA
2. DS : -
DO :
• kerusakan jaringan atau
lapisan kulit
• nyeri dan perdarahan
Faktor mekanis
bagian punggung kaki Gangguan
(penekanan pada
- Suhu : 37,1oC Integritas
tendon)
- Nadi: 90 x/menit Jaringan
- Pernafasan : 22 x/menit
- Tekanan darah 110/70
mmHg
3. Ds :
-Klien mengatakan nyeri saat
bergerak
-Klien merasa cemas saat
bergerak
-Klien enggan melakukan
pergerakan
Do :
-Gerakan terbatas
-Fisik lemah
-Terdapat luka terbuka pada
punggung kaki klien
Kerusakan
- Suhu : 37,1oC Gangguan
integritas struktur
- Nadi: 90 x/menit Mobilitas Fisik
tendon
- Pernafasan : 22 x/menit
- Tekanan darah 110/70
mmHg
5. Ds :
-Klien mengatakan sulit tidur
-Klien mengatakan pola tidur
berubah yang awal sebelum
MRS yaitu 7 jam/hari menjadi
3-4jam.
Hambatan Gangguan Pola
Do : lingkungan Tidur
- Suhu : 37,1oC (tindakan)
- Nadi: 90 x/menit
- Pernafasan : 22 x/menit
- Tekanan darah 110/70
mmHg
4.4 IMPLEMENTASI