BANTAENG
OLEH :
ENCENG HERAWATI
NIM 18.06.009
CI LAHAN CI INSTITUSI
2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. R DENGAN
OLEH :
ENCENG HERAWATI
NIM 10.06.009
CI LAHAN CI INSTITUSI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sisi. Pada hemiparese terjadi kelemahan sebagian anggota tubuh dan lebih
ringan dari pada hemiplegi. Penyebab tersering hemiparesis pada orang dewasa
gambaran bahwa adanya kelainan atau lesi sepanjang traktu spiramidalis. Lesi
ini dapat disebabkan oleh berkurangnya suplai darah, kerusakan jaringan oleh
trauma atau infeksi, atau pun penekanan langsung dan tidak langsung oleh
B. Tujuan
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Hemiparese adalah kelemahan otot-otot lengan dan tungkai pada satu sisi.
Pada hemiparese terjadi kelemahan sebagian anggota tubuh dan lebih ringan
kelumpuhan LMN, yang melanda otot-otot yang disarafi oleh saraf kranial yang
terlibat dalam lesi. Tergantung pada lokasi lesi paralitiknya, sehingga dapatlah
mesensefalon.
B. Etiologi
Jika terdapat kelumpuhan pada lengan dan kaki padasisi yang sama, dan
jika tanda UMN merujuk pada lesi sentral, maka lesi kemungkinan berada di
korda spinalis servikal atau otak. Nyeri leher atau pada daerah dermatom
sebelumnya, dan progresi menjadi derajat maksimum dalam 24 jam pada orang
dengan hipertensi atau usia lanjut merupakan indikasi telah terjadi stroke. Jika
tidak terdapat gejala - gejala serebral, dapat diduga terjadi myelitis transverses
(beberapa hari) dan lebih sering menyerang keempat tungkai. Begitu pula
Jika hemiparesis yang berasal dari serebral berprogresi dalam hari atau
minggu, dapat dicurigai lesi massa serebral, baik pada pasien anak-anak atau
venosus, abses otak, atau infeksi lainnya. Kelainan otak metabolic biasanya
merujuk pada lesi serebral dari pada lesi di leher, dan penyebabnya dapat
1. Trombus
darah akan mengganggu aliran darah bila terjadi diotak maka akan
penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke otak bila dalam waktu yang lama
maka akan mengakibatkan iskemik dan akhirnya infark dan terjadi kematian
jaringan otak.
2. Emboli.
Emboli yaitu lepasnya plak lemak, udara, pada pembuluh darah yang
akan mengikuti aliran darah hingga sampai pada otak dan akan menempel
pada pembuluh darah di otak. Bila terjadi pada pembuluh darah kecil akan
3. Hemoragi Intraserrebral.
4. Hemoragi Subarakhnoid.
hipoksia lalu iskemik dan bila terjadi lama maka akan infark dan akhirnya
kematian jaringan.
D. Manifestasi Klinis
Gejala - gejala stroke muncul akibat daerah tertentu tak berfungsi yang
disebabkan oleh terganggunya aliran darah kedaerah tersebut. Gejala itu muncul
1. Sementara
dan hilang sendiri dengan atau tanpa pengobatan. Hal ini disebut Transient
ischemic attack (TIA). Serangan bisa muncul lagi dalam wujud sama,
Gejala timbul lebih dari 24 jam dan ini disebut reversible ischemic
4. Sudah menetap/permanen
Hal ini disebabkan gangguan aliran darah makin lama makin berat
E. Komplikasi
1. Hipoksia serebral karena terjadi sebagai akibat dari oksigen yang ke otak
tidak adekuat
2. Edema cerebri: karena adanya infark di otak menyebabkan Na+ dalam
otak.
F. Pemeriksaan Penunjang
1. CT Scan
2. Angiografi serebral
3. Pungsi Lumbal
adanya perdarahan
G. Penatalaksanaan
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Pengkajian Primer
a. Airway.
b. Breathing.
yang sulit dan / atau tak teratur, suara nafas terdengar ronchi /aspirasi.
c. Circulation.
takikardi, bunyi jantung normal pada tahap dini, disritmia, kulit dan
2. Pengkajian Sekunder
o Data Subyektif:
- Kesulitan dalam beraktivitas ; kelemahan, kehilangan sensasi atau
paralysis.
o Data obyektif:
kelemahan umum.
- Gangguan penglihatan
b. Sirkulasi
o Data Subyektif:
o Data obyektif:
- Hipertensi arterial
c. Integritas ego
o Data Subyektif:
o Data obyektif:
kegembiraan.
- Kesulitan berekspresi diri.
d. Eliminasi
o Data Subyektif:
- Inkontinensia, anuria
e. Makan/ minum
o Data Subyektif:
o Data obyektif:
f. Sensori Neural
o Data Subyektif:
arachnoid.
lumpuh/mati.
stimuli taktil.
- Reaksi dan ukuran pupil : tidak sama dilatasi dan tak bereaksi pada
sisi lateral.
g. Nyeri / kenyamanan
o Data Subyektif:
o Data obyektif:
h. Respirasi
o Data Subyektif:
Perokok (factor resiko).
i. Keamanan
o Data obyektif:
- Tidak mampu mengenali objek, warna, kata, dan wajah yang pernah
dikenali.
suhu tubuh.
j. Interaksi sosial
o Data obyektif:
Problem berbicara,
B. Diagnosa Keperawatan
eksremitas.
C. Intervensi
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral b/d kelemahan atau paralisis
eksremitas.
Intervensi :
a. Pantau TTV
Intervensi :
pasien
Intervensi :
Intervensi :
komunikasi
berkomunikasi
Intervensi :
PENUTUP
A. KESIMPULAN
satu sisi. Pada hemiparese terjadi kelemahan sebagian anggota tubuh dan
maksimum dalam 24 jam pada orang dengan hipertensi atau usia lanjut
B. SARAN
sistematis.
Cynthia M, taylor dkk: 2010. Diagnosa keperawatan dengan rencana asuhan. Edisi
EGC
Silbernagl, stefan dan florian lang. Teks & Atlas berwarna patofisiologi, 2007.
Jakarta : EGC
LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN DIAGNOSA MEDIS
BANTAENG
OLEH :
NIM 18.06.006
CI LAHAN CI INSTITUSI
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
2018
OLEH :
NIM 18.06.006
CI LAHAN CI INSTITUSI
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
2018