PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu penyakit non infeksi yang berkembang saat ini adalah
keluarganya.
pada bagian salah satu sisi tubuh. (sumber: Kamus Keperawatan Sue
dengan adanya tonus yang abnormal atau cidera otak yang berkaitan
dengan obstruksi aliran darah otak.(sumber: Patofisiologi, Elizabeth J.
Corwin)
B. Tujuan
1. Tujuan umum
keperawatannya.
2. Tujuan khusus
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Sekitar 80% dari orang yang mengalami stroke memiliki beberapa tingkat
kesulitan bergerak satu sisi, atau menderita kelemahan pada satu sisi tubuh
mereka. Kondisi ini disebut hemiparesis, yang disebabkan oleh stroke dan
otak, multiple sclerosis, dan penyakit lain dari otak atau sistem saraf.
dengan adanya tonus yang abnormal atau cidera otak yang berkaitan
Corwin)
B. Etiologi
1. Sisi kanan hemiparese : melibatkan cidera pada otak sisi kiri. Sisi otak
2. Sisi kiri hemiparese : melibatkan cidera pada sisi otak kanan. Yang
2007).
jenis ini memiliki kelemahan pada kaki, lengan dan wajah. Kondisi ini
mempengaruhi satu bagian tubuh lebih berat dari yang lain (Warlow et
al, 2007).
atau kejanggalan pada satu sisi tubuh seseorang. Kaki seseorang sering
1. kelumpuhan satu sisi seluruh tubuh yang melibatkan wajah, lengan dan
kaki.
D. Patofisiologi
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan tulang belakang. Sekitar
oleh selaput otak (meningen) dan terdiri atas otak besar (cerebrum) pada
bagian upper brain, otak kecil (cerebelum) dan batang otak (brain stem)
pada bagian belakang otak, serta pembuluh darah otak dan sistem limbik.
Terdapat substansia alba yang terdiri atas serabut saraf dan substansia
mejadi dua bagian, yakni hemisfer kiri dan hemisfer kanan. Kedua bagian
tersebut terdiri atas korteks yang membentuk sulkus dan girus. Sejumlah
sulkus yang besar membagi cerebrum menjadi empat lobus, yaitu (1) lobus
bicara. Selain itu lobus frontalis bertanggung jawab pada perilaku yang
merupakan daerah sensorik primer untuk rasa raba dan pendengaran, serta
(4) lobus occipitalis sebagai penerima informasi yang berasal dari retina
ujung propioseptif otot dan tendon serta reseptor raba dan tekan, (2) lobus
yang saling berhubungan. (1) mid brain yang terdiri atas mesensefalon dan
diensefalon, (2) pons yang terdiri atas substansia alba dan berfungsi untuk
2003).
perilaku, dan memori. Struktur anatomi sistim limbik terdiri dari gyrus
E. Pathway
F. Pemeriksaan penunjang
1. CT-Scan
2. Angiografi
3. fungsi lumbal
4. MRI
5. EEG
6. Ultrasonografi
G. Komplikasi
1. Hipoksia serebral
2. edema cerebri
3. Distritmia jantung
1. diuretik
2. antikoagulan
I. Pengkajian keperawatan
I. BIODATA
A. Identitas Klien
Nama lengkap
Jenis kelamin
Usia
Ttl
Status
Agama
Suku/Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
B. Identitas penanggung jawab
Nama
Usia
Alamat
Hubungan dengan klien
Pekerjaan
II. RIWAYAT KESEHATAN
A. Keluhan Utama
B. Riwayat Kesehatan Sekarang
C. Riwayat Kesehatan Masalalu
2. Leher
3. Thorax dan Paru
4. Jantung
5. Abdomen
6. Ginjal : Tidak ada masalah
7. Genetalia
8. Muskuluskeletal
Tangan dan Kaki : simetris, tidak ada oedema, tidak berkeringat, tidak
tremor, tidak ada nyeri tekan hilang rasa pada tangan sebelah kanan
(hemiparesis dextra).
9. Integumen
J. Diagnosa keperawatan
K. Rencana keperawatan
PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan membahas diagnosa keperawatan yang muncul pada
sebagai berikut ;
mendukung untuk diagnosa pertukaran gas yaitu tampak terlihat repirasi pasien
Bronkhitis sehingga mampu untuk mengangkat diagnosa tersebut karena pasien terlihat
belum sepenuhnya sadar dan masi terpasang okseigen untuk membantu pernapasan
berpakaian dan makan). Hal ini tidak muncul karena pasien dengan konsisi masih
belum sadara sepenuhnya dan masi bedrest total di tempat tidaur dengan di
restrain sehingga pasien untuk perawatan diri sendiri masi dibantu oleh perawat
bangsal. Diagnosa keperawaatan yang dapat dia,bi yaitu devisist volume cairan
karena data yang dapat mendukung yaitu pasien masi terpasang NGT, kateter.
Turgr kulit tidak elastis sehingga diagnosa yang dapat diangkat yaitu devisit
volume cairan;. Utntuk diagnosa yang terakhir yaitu kami mebfangkat resiko jatut
karena terlihat dari pasien dengan restrain yang pasangm pasien juga sering
terbangun, posisi pasien yaitu sering berada dipinggir bed pasien sendiri’
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
perdarahan otak non traumatic. Hemiparase umumnya disebabkan oleh lesi pada
saliran kortikospinalis, yang berjalan turun dari kortikal neuron di lobus frontal ke
motor nuron saraf tulang belakang yang betanggung jawa untuk gerakan otot-otot
300 untuk menurunkan tekanan intrakranial lakukan pemeriksaan intensif tekanan darah
dan tingkat kesadaran pengobatan antihipertensi dan diuresis untuk klien yang
EGC