Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian
Hemiparese adalah suatu penyakit sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak,
progresif ,cepat, berupa neurologis yang berlangsung 24 jam atau lebih langsung
menimbulkan kematian dan disebapkan oleh gangguan peredaran otak non traumatic.
B. Etiologi
Jika terdapat kelumpuhan pada lengan dan kaki pada sisi yang sama , dan jika tanda
kelumpuhan merujuk pada lesi setral, maka lesi kemungkinan berada dikorda spinalis
servikal atau otak. Nyeri leher atau pada daerah dermatom servikal dapat menjadi bukti
tempat lesi.
Penyebab terjadi tersering pada Hemiparese pada orang dewasa yaitu infark serebral atau
pendarahan. Awitan secara mendadak, serangan iskemik transien sebelumnya dan progresi
menjadi derajat maksimum dalam 24 jam pada orang dengan hipertensi atau usia lanjut
merupakan indekasi telah terjadi stroke. Jika tidak terdapat gejala-gejala serebral dapat
diduga terjadi miyelitis transfersus dari kordaspinalis servikal, tetapi kondisi ini berprogresi
secara lambat ( dalam beberapa hari) dan lebih sering menyerang keempat tungkai
begitupula dengan sklerosis.
Jika Hemiparese berasal dari serebral beprogresi dalam hari atau minggu,dapat
dicurigai lesi massa serebral, baik pada pasien anak-anak atau dewasa. Selain tumor otak,
kemungkinan lain termaksud malformasi arteriovenosus, abses otak, atau infeksi lainya
kelainan otak metabolik biasanya mengakibatkan tanda bilateral dengan gangguan mental,
tetapi merupakan penyebab Hemiparese yang jarang. Secara umum, Hemiparese biasanya
merujuk pada lesi serebral dari pada lesi dileher, dan penyebapnya dapat ditemukan dengan
melihat gejala klinis dan dengan CT MRI.
C. Faktor resiko
Faktor resiko pada Hemiparese yaitu:
1. Faktor yang tidak dapat diubah: usia, jenis kelamin ras, riwayat keluarga, riwayat
stroke, riwayat jantung koroner
2. Faktor yang dapat diubah: Hipertensi, DM, merokok, penyalahgunaan obat dan
alkohol, hematokrit meningkat.
D. Patofisilogi
1. Trombus
Timbunan/ kumpulan plak lemak yang menempel pada pembulu darah akan
mengganggu aliran darah bila terjadi diotak maka akan menyebapkan aterosklerosis
pembulu darah sehingga akan mengakibatkan penurunan supkai oksigen dan nutrisi
keotak bila dalam waktu yang lama maka akan mengakibatkan iskemik dan akhirnya
infark dan terjadi kematian jaringan otak.
2. Emboli
Emboli yaitu lepasnya plak lemak, udara dan pembulu darah yang akan
mengikuti aliran darah hingga sampai pada otak dan akan menempel pada pembulu
darah di otak. Bila terjadi pada pembulu darah kecil akan menimbulkan sumbatan,
gejala muncul tergantung dari daerah yang disuplai oleh pembulu darah tersebut.
3. Hemoragi intraserebral.
Pecah pembulu darah akan menekan jaringan otak dan menurunkan aliran
darah sehingga terjadi iskemi dan akhirnya infark.
4. Hemoragisubaraknoid
Aneurisma akan menimbulkan perdarahan otakakan sehingga terjadi edema
serebri yang dapat menekan pembulu darah sehingga terjadi dihipoksia lalu
iskemik dan bila terjadi lama maka akan infrak dan akhirnya kematian jaringan.
E. Pathway

F. Manifestasi Klinis
Pada Hemiparese gejala utamanya adalah timbulnya deficit neurologis mendadak
didahului gejala prodromal. terjadi pada waktu terjadi pada waktu istrahat atau bangun
pagi dan biasanya kesadaran tidak menurun kecuali bisa embolus cukup besar, biasanya
terjadi pada usia <50 tahun.
Manifestasi Klinis pada Hemiparese akut dapat berupa
1. Kelumpuhan wajah anggota badan
2. Gangguan sensabilitas pada satu atau lebih anggota badan
3. Perubahan mendadak status mental
4. Ataksia
5. Vertigo, mual dan muntah
G. Komplikasi
1. Hipoksia serebral karena terjadi sebagai akibat dari oksigen yang ke otak tidak
adekuat
2. Edema cerebri: karena adanya infark di otak menyebabkan Na+ dalamcairan ekstrasel
3. terdepolarisasi masuk ke intrasel sehingga menarik cairan ke intra sel yang
mengakibatkan terjadinya edema serebri.
4. Disritmia jantung: irama jantung terganggu karena adanya sumbatan diotak.
H. Gangguan yang muncul :
1. Defisit Neurologis
a. Homonimus hemianopsia (kehilangan setengah lapang penglihatan). Tidak
menyadari orang / objek ditempat kehilangan penglihatan,mengabaikan salah satu
sisi tubuh, kesulitan menilai jarak
b. Kehilangan penglihatan perifer. Kesulitan melihat pada malam hari, tidak
menyadari objek atau batas objek
c. Diplopia : penglihatan ganda.
2. Defisit motorik
a. hemiparese
Kelemahan wajah,lengan dan kaki pada sisi yang sama
b. Hemiplegia
Parlisis wajah, lengan dan kaki pada sisi yang sama
c. Ataksia
Berjalan tidak mantap , tegak, tidak mampu menyatukan kaki
d. Disatria
Kesulitan untuk membentuk kata
e. Disfagia
Kesulitan dalam menelan
3. Defisit sensori
a. afasia ekspresif
Ketidakmampuan menggunakan simbol berbicara
b. afasia reseptif
Tidak mampu menyusun kata-katayang diucapkan
c. Afasia global
Kombinasi baik afasia reseptif dan ekpresif
4. Defisit kongnitif
a. kehilangan memori jangka pendek dan jangka menengah
b. penurunan lapang perhatian
c. kerusakan kemampuan untuk berkonsentrasi
d. alasan abstrak buruk
e. perubahan penilaian
I. Pemeriksaan penunjang
1. CT Scan Memperlihatkan adanya edema, hematma, iskemia dan adanya infark
2. Angiografi serebral membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik seperti
perdarahan atau obstruksi arteri
3. fungsi lumbal
 Menunjukan adanya tekanan normal
 Tekanan meningkat dan cairan yang mengandung darah menunjukan adanya
perdarahan
4. MRI: Menunjukan daerah yang mengalami nfark, hemoragik
5. Ultrasonografi dopler :mengidentifikasi penyakit arteriovena
Daftar Pustaka
Brunner & Suddart.2002. Keperawatan medical- Bedah Vol 2. Jakarta: EGC
Corwin, EJ.2009. Buku Saku Patofisilogi, 3 Edisi Revisi. Jakarta: EGC
Muttaqin, Arif.2011. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem
Persarafan. Salemba Medika.,Jakarta

Anda mungkin juga menyukai