KTI
Mei Setiawati
NIM. P1337420314049
JURUSAN KEPERAWATAN
2017
ASUHAN KEPERAWATAN RISIKO TINGGI INFKSI PADA NY.W DENGAN
POST SECTIO CAESAREA DI RUANG CEMPAKA RSUD KRATON
KABUPATEN PEKALONGAN
KTI
Mei Setiawati
NIM. P1337420314049
JURUSAN KEPERAWATAN
2017
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P1337420314049
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Laporan Kasus yang saya tulis ini
adalah benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan
pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil
tulisan atau pikiran saya sendiri. Kecuali yang dengan sengaja penulis ambil
sebagai rujukan dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Mei Setiawati
NIM.P1337420314049
iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Dewan Penguji
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII
Keperawatan Pekalongan
v
PRAKATA
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang mana telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul “Asuhan Keperawatan Risiko Tinggi
Infeksi Pada Ny.W denganPost Sectio Casearea di Ruang Cempaka RSUD
Kraton Kabupaten Pekalongan” ini telah selesai tepat pada waktunya.
Kesempatan kali ini penulis akan mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan, bimbingan dan bantuan baik
secara langsung maupun tidak langsung, baik materi maupun moril dalam
pelaksanaan Laporan Kasus yaitu kepada:
1. Sugiyanto, S.Pd, M.App, Sc, selaku direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes
Semarang
2. Putrono, S.Kp, Ns, M.Kes selaku ketua jurusan keperawatan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Semarang
3. Suryo Pratikwo, S.Pd, SKM., M.Kes. selaku Ketua Program Studi DIII
Keperawatan Pekalongan
4. Afiyah Sri Harnany, A.Kep, M.Si selaku pembimbing penyusunan laporan
kasus dan anggota penguji
5. Elsye Rumimper, S.Pd, SST selaku ketua penguji
6. Hartati, SKM., M.Kes selaku anggota
7. Segenap staf pengajar dan karyawan Program Studi Diploma III Keperawatan
Pekalongan
8. Ayah Slamet Martoyo, ibu Sumirah dan Keluarga Besar penulis, dan semua
pihak yang telah berbuat banyak memberikan dorongan dan bantuan, dan
selalu memberikan fasilitas berbagai segi, semangat, dukungan serta do’a
kepada penulis, sehingga terselesaikannya Laporan Kasus ini.
vi
9. Sahabat terbaik dari zaman mahasiswa baru sampai menuju wisuda Devi
Nuraini, Dwi Mekar Sari, Fani Dwi Afriyani, Arie Hellsa Sahara,
Khoirunisa’, Irsalina Hizwati, Yunita Lestari. Terimakasih untuk semangat
dan dukunganya semoga kita tetap ber delapan. Sahabat yang selalu ada dan
senantiasa ada Afit Nurhikmah, Annida Fauziah Budiarni, dan Indah Triani
yang tak pernah lelah memberi semangat dan dukungan kepada penulis.
10. Kelompok Maternitas Prodi DIII Keperawatan Pekalongan, teman–teman
seperjuangan satu kelas yang selalu memberi support moral dan spiritual
kepada penulis dalam menyusun Laporan Kasus.
11. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan
Kasus yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam
menyusun Laporan Kasus.Karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari para pembaca.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL......................................................................................i
HALAMAN JUDUL.........................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................vi
KATA PENGANTAR.......................................................................................vii
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1
B. Tujuan Penulisan.....................................................................................2
C. Manfaat Penulisan...................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sectio Caesarea
1. Pengertian sectio caesarea................................................................5
2. Indikasi dilakukan nya sectio caesarea............................................5
3. Komplikasi........................................................................................6
B. Risiko Tinggi Infeksi
1. Pengertian.........................................................................................6
2. Jenis Mikroorganisme yang Menyebabkan Infeksi..........................7
3. Jenis infeksi......................................................................................7
4. Cara Penularan.................................................................................8
5. Faktor yang Mempengaruhi Infeksi.................................................9
viii
6. Patofisiologi.....................................................................................9
7. Pathway(Terlampir).........................................................................10
C. Pengelolaan Risiko Tinggi Infeksi Pada Luka Post Operasi
Sectio Caesarea
1. Pengertian luka.................................................................................10
2. Proses penyembuhan luka................................................................10
3. Pencegahan risiko tinggi infeksi......................................................11
4. Penatalaksanaan...............................................................................13
D. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Asuhan Keperawatan Risiko
Tinggi
1. Pengkajian.........................................................................................14
2. Diagnosa Keperawatan......................................................................19
3. Perencanaan.......................................................................................20
4. Implementasi.....................................................................................25
5. Evaluasi.............................................................................................27
BAB V SIMPULAN
A. Simpulan..................................................................................................45
B. Saran........................................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Pathways Risiko Tinggi Infeksi pada Ibu Sectio Caesarea
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Persalinan dengan Sectio Caesarea bukan hal yang baru bagi para
ibu,untuk golongan menengah dan golongan atas.Peningkatan persalinan
dengan Sectio Caesarea ini di sebabkan karena berkembang indikasi, makin
kecilnya risiko dan mortalitas pada Sectio Caesareayang di dukung dengan
kemajuan tehnik operasi.Sectio Caesarea adalah suatu persalinan buatan,
janin di lahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim,
dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram.
(Wiknjosastro, Sairudin, Rachmadi 2010).
Melahirkan denganSectio Caesarea memiliki risiko terjadinya
komplikasi, salah satu komplikasi yang mungkin terjadi adalah infeksi,
karena adanya sayatan yang dapat menyebabkan pintu masuknya
kuman.Risiko infeksi meningkat pada Sectio Caesareadengan indikasi
Ketuban Pecah Dini (KPD), kala I dan kala II lama. Menurut Potter dkk
(2015) infeksi merupakan proses infasif oleh mikroorganisme dan berpotensi
di dalam tubuh yang menyebabkan sakit.
Menurut Gibbson. L (2010) Indonesia mempunyai angka Sectio
Caesarea kira-kira 11% untuk rumah sakit pemerintah, dan rumah sakit
swasta bisa lebih dari 30%.Menurut Hamidah dan Ermawati, di Jawa Tengah
kejadian operasi Sectio Caesareamencapai 32%. Berdasarkan angka di
RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan, angka Sectio Caesareatahun 2015
sebanyak 583 kasus atau 23,61% dari 2.469 persalinan, pada tahun 2016 dari
bulan Januari sampai September sebanyak 324 kasus atau 21.16% dari 1.531
persalinan. Berdasarkan data kegiatan kebidanan di RSUD Kraton Kabupaten
Pekalongan pada tahun (2015) terdapat infeksi dengan data infeksi sebanyak
3 yang mengalami infeksi.
1
2
Menurut Nanda (2015) risiko tinggi infeksi yaitu keadaan ketika individu
berisiko terserang agens patogenik atau opertunistik (virus, jamur, bakteri,
protozoa atau parasit lain) Apabila risiko infeksi tidak diatasi, dapat
menyebabkan infeksi yang menyebar ke organ lain. Dampak infeksi
menyebabkan nyeri berkepanjangan dengan rasa panas disekitar luka, ibu
tidak dapat tidur, mobilitas ibu terganggu yang dapat mempengaruhi nafsu
dan makan, ibu menjadi lemas karena ibu kurang nutrisi sehingga
mengganggu keadaan penyembuhan luka, mengganggu mobilitas dan
kemandirian ibu sehingga tidak bisa merawat diri dan bayi, yang berarti
menambah waktu penyembuhannya, yang berarti pula akan menambah biaya.
Kondisi ibu yang demikian akan mengganggu produksi dan kelancaran Air
Susu Ibu (ASI) sehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangan bayi.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu melaksanakan asuhan keperawatan risiko tinggi infeksi
pada Ny.W denganPost Sectio Caesareadi Ruang Cempaka RSUD
Kraton Kabupaten Pekalongan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada pasien risiko tinggi infeksi
dengan Post Sectio Caesarea.
b. Mampu menentukan diagnosa keperawatan risiko tinggi infeksi pada
pasien dengan Post Sectio Caesarea.
c. Mampu menentukan rencana keperawatan pada pasien risiko tinggi
infeksiPost Sectio Caesarea.
d. Mampu melakukan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk
pemecahan masalah risiko tinggi infeksi pada pasienPost Sectio
Caesarea.
e. Mampu melakukan penelitian atau evaluasi pencapaian tujuan
pegelolaan risiko tinggi infeksi pada pasien Post Sectio Caesarea.
f. Mampu melaksanakan evaluasi keperawatan setelah melaksanakan
asuhan keperawatan yang telah di berikan pada pasien risiko tinggi
infeksi Post Sectio Caesarea.
g. Mampu menganalisis atau membahas hasil pengkajian,maslaah
keperawatan, perencanaan, risiko tinggi infeksi Post Sectio
Caesarea.
C. Manfaat Penulisan
A. Sectio Sesarea
1. Pengertian
Sectio Caesareaadalah suatu persalinan buatan, janin dilahirkan
melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat
rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram.
(Wiknjosastro, Sairudin, Rachmadi, 2010)
5
6
d) Fetal Distress
e) Preeklamsia berat
f) Penyakit kardiovaskuler dan diabetes
g) Ibu dengan HIV sebelum inpartu
h) Gemeli, menurut Estman, sectio sesarea dianjurkan :
Bila janin pertama letak lintang atau presentasi bahu, bila
terjadi interlock, distosia oleh karena tumor dan Iintra
Uterin Fetal Death (IUFD)
(Rasjidi, 2009)
3. Jenis infeksi
a. Kolonisasi
Merupakan suatu proses dimana benih mikroorganisme dapat
tumbuh dan berkembang menjadi flora normal, tetapi tidak bisa
menyebabkan penyakit. Infeksi terbentuk ketika flora normal
berhasil menyerang bagian tubuh yang tidak efektif dan patogen
tersebut dapat merusak jaringan.
b. Infeksi local
Terjadi jika terdapat mikroorganisme dibagian tubuh tertentu dan
menyebabkan bagian tubuh tersebut rusak.
c. Infeksi sistemik
Terjadi karena terdapat mikroorganisme di dalam individu tersebut.
d. Infeksi kronik atau akut
Infeksi yang terjadi dalam jangka waktu yang lama dan biasanya
terjadi berbulan–bulan bahkan sampai menaun.
5. Tanda–tanda infeksi
Tanda infeksi secara klinis dapat dilihat pada respon klien, baik lokal
maupun sistemik. Tanda infeksi pada lokal meliputi:
a. Rubor atau kemerahan merupakan tanda yang pertama yang dilihat
saat terjadi infeksi.
b. Kalor atau panas merupakan sifat dari reaksi infeksi yang hanya
terjadi pada permukaan tubuh.
c. Dolor rasa sakit/nyeri terjadi akibat perubahan ion-ion tertentu
/perubahan pH lokal yang dapat merangsang ujung-ujung saraf.
d. Tumor atau bengkak disebabkan oleh pengiriman cairan dan sel
sel dari sirkulasi darah ke jaringan interstitial.
e. Fungsio Laesa atau perubahan fungsi/keterbatasan gerak. Yang
menyebabkan organ tersebut terganggu dalam menjalankan fungsinya
secara normal.
Tanda infeksi sistemik meliputi demam, malaise, anoreksia, mual,
muntah, sakit kepala dan diare.
(Price & Wilso dalam Mubarak& Chayatin, 2008, p. 178)
8. Pathway (Terlampir)
1. Pengertian luka
Kulit merupakan bagian tubuh paling luar yang berguna
melindungi diri dari trauma luar serta masuknya benda asing.Apabila
kulit terkena trauma, maka dapat menyabkan luka, yaitu suatu keadaan
terputusnya kontinuitas jaringan tubuh, yang dapat menyebabkan
terganggunya fungsi tubuh sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-
hari.
(Musrifatul & aziz 2006)
4. Penatalaksanaan
a. Cuci tangan
b. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
c. Jaga privasi pasien
d. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
e. Atur pasien senyaman mungkin
f. Pasang perlak dan pengalasnya
g. Gunakan sarung tangan steril
h. Buka plester dan balutan dengan menggunakan pinset
i. Kaji luka (tekan daerah sekitar luka, lihat luka apakah luka dalam
keadaan kering/basah/keluar pus/cairan, serta lihat sekitar balutan
luka dan integritas kulit sekitar luka)
j. Bersihkan luka dengan menggunakan
savlon/sublimat,H202.boorwater atau NaCl 0,9 % sesuai dengan
keadaan luka. Lakukan hingga bersih.
k. Berikan obat luka
l. Tutup luka dengan menggunakan kasa steril
m. Rapikan pasien
n. Bereskan alat
o. Lepas sarung tangan dan cuci tangan
p. Dokumentaikan tindakan
(Musrifatul Uliyah 2006)
Pemberian antibiotik dalam pengobatan infeksi PostSectio
Caesareamasih juga di perlukan beberapa tindakan khusus untuk
mempercepat penyembuhan infeksi seperti pada luka jahitan dengan cara
merawat luka menggunakan prinsip sterilisasi. Mengobservasi keadaan
balutan dan mengkaji apakah ada tanda-tanda infeksi seperti adanya
kemerahan, edema, rembesan pus.Jika pada pembalut luka terjadi
perdarahan atau keluar cairan ganti balutan sehingga tidak terjadi risiko
infeksi.
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Meliputi nama, umur, pendidikan, suku bangsa, pekerjaan,
agama, alamat, status perkawinan, ruang rawat inap, nomor medikal
record, diagnosa medik dan biodata penanggung jawab.
b. Riwayat pasien Riwayat pasien
1) Keluhan utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui masalah yang
dihadapi yang berkaitan dengan luka PostSectio
Caesareamisalnya pasien mengatakan merasa panas dan perih
pada luka PostSectio Caesarea.
2) Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan atau ganguan yang berhubungan dengan kondisi yang
dirasakan saat ini. Misalnya pasien mengatakan merasakan
nyeri pada luka PostSectio Caesarea.
3) Riwayat kesehatan dahulu
Penyakit lain yang dapat mempengaruhi penyakit sekarang.
Misalnya apakah dulu pernah melahirkan melalui PostSectio
Caesarea, apakah punya penyakit Diabetus Militus dan
hipertensi.
4) Riwayat kesehatan keluarga
Apakah di dalam anggota keluarga mempunyai penyakit yang
menulalar atau yang menurun, seperti penyakit Hipertensi,
Diabetus Militus, lain-lain.
c. Riwayat Perkawinan
Berapa kali menikah, usia saat menikah dan berapa lama pernikahan.
d. Riwayat obstetri
1) Riwayat kehamilan yang lalu
Sudah berapa kali hamil, berapa kali melakukan pemeriksaan
kehamilan, ada atau tidaknya gangguan kehamilan yang lalu.
2) Riwayat persalinan yang lalu
Persalinan spontan atau operasi, siapa yang menolong persalinan
dan berapa lama proses persalinan dan berapa jumlah darah
yang keluar.
3) Riwayat nifas yang lalu
Terjadi perdarahan atau tidak, berapa darah yang keluar,
bagaimanana keadaan bayi, dan jenis kelamin bayi.
4) Riwayat persalinan sekarang dan nifas sekarang
Berapa banyak jumlah darah yang keluar, berapa lama proses
persalinan, jenis persalinan, tanggal serta jam persalinan. Jenis
kelamin anak, keadaan bayi meliputi panjang badan dan berat
badan.Keadaan plasenta, kontraksi uterus, dan tinggi fundus
uteri.
e. Kehidupan sosial budaya
Pasien dan keluarga menganut adat istiadat yang
menguntungkan atau yang merugikan pasien, khususnya pada masa
nifas misalnya pada kebiasaan pantangan makanan.
f. Eliminasi
Eliminasi urine kemampuan ibu dalam berkemih, apakah bisa
spontan dan menggunakan kateter atau tidak. Keadaan urin meliputi:
warna, bau dan berapa jumlah urin (dalam cc). Eliminasi fecal
kemampuan ibu dalam Buang Air Besar (BAB), apakah bisa spontan
atau tidak, berapa kali ibu buang air besar, dan keadaan feses
konsistensi, warna, bau dan frekuensi .
g. Aktivitas dan latihan
Pengkajian dilakukan dengan tujuan untuk menilai
kemampuan dan aktivitas pasien. jika pasien mampu merawat diri
sendiri maka skor tingkat aktivitasnya 0, jika pasien memerlukan
bantuan alat dalam melakukan aktivitasnya maka skor nya 1, pasien
memerlukan bantuan, penngawasan orang lain maka tingkat
aktivitasnya 2, pasien memerlukan bantuan, pengawasan orang lain
dan pengawasan maka skor tingkat aktivitasnya 3, dan terakhir jika
pasien sangat tergantung dan tidak dapat melakukan atau
berpartisipasi dalam perawatan maka tingkat aktivitas pasiennya 4.
h. Makanan dan cairan
Makanan yang dianjurkan pada ibu nifas meliputi makanan
yang mengandung banyak protein, berapa kali makan dalam sehari,
menu makanan yang dikonsumsi ibu pasca bersalin, adakah
pantangan dalam mengkonsumsi makanan pasca bersalin, habis
berapa porsi.Berapa cairan dan minuman yang masuk dan apakah
ada diet yang dilakukan secara khusus.
i. Istirahat
Meliputi pola istirahat dan tidur pasien, berapa jam pasien tidur
dan kebiasaan pasien tidur siang dan penggunaan waktu luang.
f. Personal Hygiene
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu selalu menjaga kebersihan
tubuh, misalnya apa ibu sudah mandi/belum, kebersihan kuku dan
sehari ganti baju berapa kali. Terutama pada daerah genetalia, karena
pada masa nifas masih mengeluarkan lochea.
Meliputi kebersihan ibu dan bayi misalnya ibu sudah
mandi/belum, kebersihan kuku, sehari ganti baju berapa kali.
j. Data psikososial
Respon ayah terhadap bayi, respon ibu terhadap bayi dan
perencanaan KB.
k. Data pengetahuan
Seberapa jauh pengetahuan ibu tentang perawatan luka
PostSectio Caesarea, setelah melahirkan sehingga akan
menguntungkan selama masa nifas.
l. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
Menilai keadaan sakit pasien dari hasil inspeksi secara
keseluruhan, dengan kriteria pasien dalam keadaan baik atau
lemah.
2) Tanda-tanda vital
Meliputi pemeriksaan tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasan.
3) Pengkajian head to toe
a) Kepala
Bentuk kepala, terdapat luka/tidak
b) Rambut
Warna rambut pasien dan keadaan rambut bersih/kotor,
mudah rontok atau tidak.
c) Mata
Konjuntivapalpebrae anemis/ananemis,
skleraikterik/anikterik, dan bagaimana dilatasi pupil.
d) Hidung
Kebersihan hidung, terdapat polip/tidak, ada secret/tidak .
e) Mulut
Kaji kebersihan mulut pasien, ada/tidak pembesaran
tongsilitis, gigi dalam keadaan caries/tidak.Mukosa bibir
lembab atau kering. TelingaSimetris/ tidak, terdapat
serumen/tidak, pasien mendengar dengan keadaan normal
atau tidak
f) Leher
Ada/ tidak terdapat pembesaran kelenjer tiroid, hepar,
maupun vena jugularis.
g) Dada
(1) Paru–paru
Bentuk dada dan amati pernafasan pasien hitung
frekuensi dan irama pernafasan pasien. Palpasi
kesimetrisan getaran pada dada. Perkusi dinding thorax
amati bunyi yang ditimbulkan apakah sonor, redup,
pekak atau hipersonor.
(2) Payudara
Kaji bentuk simetris atau tidak, terdapat
pembengkakan/tidak, kebersihan, keadaan puting
menonjol/tidak dan keadannya lecet/tidak, hiper
pigmentasi pada aerola mammae, kaji adanya gangguan
dalam pemberian Air Susu Ibu (ASI), kolostrum sudah
keluar/belum, Pengeluaran ASI lancar/tidak.
(3) Jantung
Jantung inspeksi adanya ictus cordis, pembesaran pada
jantung, auskultasi bunyi jantung apakah ada bunyi
jantung tambahan, palpasi adanya ictus cordis.
(Agustinus, 2007, p. 11)
h) Keadaan abdomen
Kaji adanya striae, linea,Tinggi Fundus Uteri (TFU), dan
kontraksi uterus. Lihat kondisi balutan pada luka PostSectio
Caesarea, apakah kering atau rembes.Disekitar luka apakah
terdapat/tidak tanda-tanda infeksi seperti rasa panas,
kemerahan, nyeri, terjadi pembengkakan dan perubahan
fungsi/ keterbatasan gerak. Berapa panjang luka post
operasi dan apakah terdapat nyeri tekan disekitar luka post
operasi. Kandungan kemih teraba penuh/ tidak.
i) Keadaan genitalia
Kaji keadaan lochea, lochea normalnya: Merah hitam
(lochea rubra), bau biasa, tidak ada bekuan darah atau butir-
butir darah beku (ukuran jeruk kecil), jumlah perdarahan
yang ringan atau sedikit. Abnormalnya: merah terang, bau
busuk, mengeluarkan darah beku, perdarahan hebat. Periksa
keadaaan perineum yang perlu di perhatikan: kemerahan
pada perinium, adakah edema atau pembengkakan pada
labia, adakah lebam pada labia/ perdarahan bawah kulit,
pengeluaran pervagina, adakah pertautan atau pelekatan
pada jaringan.
j) Ekstremitas
Ekstremitas atas: pasien terpasang infus atau tidak, apakah
ada gangguan kekakuan atau tidak, simetris/ tidak.
Ekstremitas bawah: kaji adanya varises, edema, refleks
positif atau tidak.
2. Data penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Golongan darahkadar Haemoglobin, hematocrit, leukosit.
3. Data Fokus
a. Data subjektif
1) Pasien mengatakan merasakan rasa panas dan nyeri pada daerah
luka PostSectio Caesarea
2) Pasien mengatakan tidak mengetahui penyebab terjadinya infeksi
3) Pasien mengatakan tidak mengetahui cara perawatan luka
PostSectio Caesarea
4) Pasien mengatakan tidak mengetahui tanda-tanda infeksi.
5) Pasien mengatakan tidak mengetahui cara pencegahan terjadinya
infeksi lukaPostSectio Caesarea.
b. Data Objektif
1) Tanda-tanda vital merupakan pengukuran fungsi tubuh yang
paling dasar untuk mengetahui tanda klinis dan berguna untuk
menegakan diagnosis suatu penyakit dan berfungsi dalam
menentukan perencanaan perawatan. Tanda vital utama secara
rutin di pantau:
a) Suhu
Ibu yang berisiko tinggi infeksi akan mengabaikan
keperluannya sehingga tidak makan dan minumdan ibu
menjadi dehidrasi sehingga terjadi kenaikan suhu.
b) Tekanan darah, ibu yang mengalami risiko tinggi infeksi
PostSectio Caesareaakan mempengaruhi tekanan darah
menjadi naik.
c) Pernafasan
Risiko tinggi infeksi dapat mengakibatkan rasa sesak di dada
karena nyeri pada PostSectio Caesareasehingga respiratory
rateakan meningkat
d) Abdomen: warna kulit disekitar luka tampak kemerahan,
TFU hari 1-3 sekitar 1-3 cm. Kontraksi uterus teraba keras.
Apakah di daerah luka terdapat tanda-tanda infeksi seperti
kemerahan, panas, nyeri, pembengkakan dan perubahan
fungsi. Berpakah panjang luka operasi.
e) Rahim: Biasanya kontraksi uterus kuat
f) Lokhea: Pada hari 1-3 warna lokhea kemerahan, jumlah
sedang dan bau anyir
g) Perineum
(1) Terdapat pengeluaran pervagina.
(2) Jumlah pengeluaran pervaina.
4. Diagnosa Keperawatan
Menurut Nurarif (2015) diagnosa keperawatan yang muncul pada
risiko tinggi infeksi PostSectio Caesareaadalah risiko tinggi berhubungan
dengan prosedur invasif.Sedangkan menurut Doenges (2001) diagnosa
yang muncul pada risiko tinggi infeksi PostSectio Caesareayaitu risiko
tinggi berhubungan dengan trauma pembedahan.
a. Risiko infeksi
b. Risiko gangguan pola tidur
c. Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
d. Hambatan mobilitas fisik
e. Defisit perawatan diri
f. Ketidakefektifan pemberian ASI
5. Perencanaan
Menurut Mitayani 2011 tujuan dari diagnosa risiko tinggi infeksi
adalah tidak terjadi infeksi, dengan kriteria hasil klien bebas dari infeksi
dan pencapaian tepat waktu dalam pemulihaan luka tanpa komplikasi.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan perawatan luka diharapkan tidak
terjadi infeksi pada pasien, dengan kriteria hasil :
a. Pasien dapat mendemonstrasikan tehnik untuk menurunkan risiko
danatau meningkatkan penyembuhan.
b. Menunjukan luka bebas dari drainase purulen dengan tanda awal
penyembuhan (misalnya : penyatuan tepi–tepi luka) uterus lunak/
tidak nyeri tekan dengan aliran darah dan kateter lokhia normal.
6. Intervensi
a. Anjurkan dan gunakan tehnik mencuci tangan yang benar.
Rasional : membantu mencegah atau menghalangi penyebaran infeksi
b. Observasi balutan luka PostSectio Caesarea
Rasional: balutan steril menutupi luka pada 24 jam pertama kelahiran
PostSectio Caesarea..Membantu melindungi luka dari cidera atau
kontaminasi.Rembesan dapat menandakanhematoma, gangguan
penyatuan jahitan, atau dehidens luka, memerlukan intervensi
lanjut.Pengangkatan balutan memungkinkan insisi mengering dan
meningkatkan penyembuhan.
c. Observasi pengeluaran pervagina meliputi: jumlah, bau dan warna.
Rasional: secara normal lokhia berbau amis; namun, pada
endometritis rabas mungkin purulen dan berbau busuk, dan dapat
gagal munjukkan kemajuan normal dari lokhea rubra menjadi serosa
sampai alba.
d. Observasi terhadap kemerahan, edema, nyeri, eksudat, atau gangguan
penyatuan.
Rasional: tanda-tanda ini menandakan infeksi luka, biasanya
disebabkan oleh streptokokus,stapilokokus, atau spesien pseudomonas.
e. Kaji Tinggi fundus uteri dan kontraksi uterus: perhatikan perubahan
involusi atau adanya nyeri tekan uterus yang ekstrim.
Rasional: setelah kelahiranSectio Caesareafundus tetap pada
ketinggian umbilikus selama sampai 5 hari, bila involusi mulai,
disertai dengan peningkatan aliran lokhea. Pelambatan involusi
meningkatkan risiko endometritis.Perkembangan nyeri tekan ekstrem
menandakan kemungkinan jaringan plasenta tertahan atau infeksi.
f. Kaji tanda-tanda vital
Rasional: demam pasca operasi hari ketiga, leukosit, dan takikardia
menunjukan infeksi.
g. Kaji asupan nutrisi pasien perhari. perhatikan penampilan kuku jari
dan kulit. Perhatikan berat badan sebelum hamil dan penambah berat
badan pranatal.
Rasional: pasien yang berat badannya 20% dibawah berat normal, atau
yang anemia atau malnutrisi, lebih rentan terhadap infeksi
pascapartum dan dapat memerlukan diet khusus.
7. Implementasi
a. Implementasi hari pertama:
1) Gunakan tehnik mencuci tangan yang benar dengan prinsip 5
momen.
2) Melakukan tindakan cuci tangan yang benar dengan 6 langkah.
3) Mengobservasi balutan luka PostSectio Caesareaapakah ada
darah atau tidak, kotor atau bersih.
4) Mengkaji keadaan luka pasien
5) Mengukur tinggi fundus uteri
6) Mengukur kontraksi uterus
7) Mengkaji pengeluaran pervagina meliputi warna, bau dan jumlah.
8) Mengukur tanda–tanda vital pasien
9) Mengkaji asupan nutrisi pasien perhari
10) Membantu pasien dalam memenuhi personal hygiene: mandi, oral
hygiene, ganti pakaian, memotong kuku bila panjang, vulva
hygiene, bersihkan cateter, dan mencuci tangan dengan prosedur
yang benar.
11) Melaksanakan pemberian obat sesuai terapi
12) Mengkaji skala aktivitas dalam kemandirian pasien.
METODA
A. Metode Penulisan
B. Sample
2. Kriteria Eksklusi
28
29
D. Ruang Lingkup
F. Analisis
Almatsir, Sunita. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka
Alimul Aziz. 2003. Riset keperawatan dan Tekhnik Penulisan Ilmiah. Edisi
pertama. Jakarta : Salemba Medika.
Mubarak & Chayatin. 2008. Buku ajar kebutuhan dasar manusia: teori & aplikasi
Keperawatan
NANDA NIC-NOC edisi revisi jilid 3. Jogjakarta. Mediaction
Rasjidi, imam. (2009). Manual Secsio Sesarea & Laparotomi Kelainan Adneksa :
Berdasarkan Evidence Based. Jakarta : sagung seto.
Sulistyawati Ari. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Edisi 1.
Yogyakarta : Andi Offset
Sulistiyaningsih. (2012). Metodologi Penelitian kebidanan :
Kuantitatif- Kualitatif. Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha
Ilmu
I. Pengkajian
A. Identitas Pasien
Nama : Agama :
Umur : No.RM :
Pendidikan : Diagnosa Medis :
Pekerjaan : Tanggal Masuk :
Suku/Bangsa : Tanggal Pengkajian :
C. Keluhan Utama
1. Apakah pasien mengungkapkan rasa panas dan nyeri pada luka
post sectio caesarea?
2. Klien mengatakan khawatir akan penyembuhan luka : Ya/Tidak
D. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
a. Apakah ada penyakit tertentu yang diderita klien yang
mempengaruhi masa nifas?
2. Riwayat kesehatan dahulu
a. Apakah klien mempunyai riwayat atau penyakit akut, kronik
seperti : jantung, diabetes mellitus, hipertensi yang
mempengaruhi masa nifas ?
b. Apakah ada riwayat persalinan Sectio Caesareasebelumnya ?
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Apakah klien dan keluarga menderita penyakit keturunan ?
b. Apakah klien dan keluarga menderita atau mempunyai riwayat
penyakit menular ?
E. Riwayat Perkawinan
1. Berapa kali klien menikah ?
2. Berapa lama klien menikah ?
3. Apakah status perkawinannya syah atau tidak ?
F. Riwayat Obstetri
G...P...A...
1. Riwayat menstruasi
a. HPHT ?
b. HPL ?
2. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Anak JK / Kehamilan Persalinan Nifas
ke Usia UK Komplikasi Jenis Komplikasi komplikasi laktasi
H. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
b. Tanda-tanda vital
Nadi :
Suhu :
Tekanan darah :
Pernafasan :
c. Kepala : bagaimana kebersihan kulit kepala ? bagaimana keadaan
rambut ? sudah berapa lama belum keramas ?
d. Mata : apakah klien mengalami gatal pada mata ? bagaimana
kebersihan mata ?
e. Hidung : bagaimana kebersihan hidung klien ? apakah banyak sekret
? apakah gatal ?
f. Mulut : bagaiman kebersihan mulut klien ? apakah bau mulut ?
apakah ada sariawan ?
g. Gigi : bagaimana kebersihan gigi klien ? adakah karies ? adakah
lubang gigi ?
h. Telinga : apakah banyak serumen ? bagaimana kebersihan telinga
klien ?
i. Dada
1) Jantung :
2) Paru-paru :
3) Payudara :
a) Simetris : Ya / Tidak
b) Pembengkakan : Ya / Tidak
c) Produksi ASI : Lancar / Tidak
d) Pemancaran ASI : Lancar / Tidak
j. Abdomen : bagaimana kontraksi uterusnya ? bagaimana keadaan
luka ? adakah tanda – tanda infeksi ? berapa tinggi TFU ?
k. Kulit : sudah berapa kali mandi semenjak operasi ? apakah berdaki
dan kotor ? adakah lesi ? apa warna kullit klien ?
l. Kuku : bagaimana kebersihan kuku klien ?
m. Genetalia : bagaimana kebersihan daerah vulva klien ? apakah cairan
yang keluar ? bagaimana bentuk ? warna ?
n. Ekstremitas atas dan bawah :
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
Albumin Leukosit :
:
Pemeriksaan Urine :
Hemoglobin
:
Lampiran 1.3
Keterangan :
0 : benar – benar mandiri 3 :memerlukan bantuan atau beberapa pengawasan
1 :memerlukan penggunaan alat 4 : memerlukan pengawasan total
bantu 2 : memerlukan bantuan 5 : memerlukan bantuan total
minimal
INSTRUMEN PENGKAJIAN DATA FOKUS RISIKO TINGGI INFEKSI
PADA LUKA POST SECTIO CAESAREA
A. Data Subjektif
1 Klien mengungkapkan rasa panas dan
nyeri pada luka post sectio caesarea
2 Waktu tidur pasien cukup
3 Pasien makan satu porsi habis
4 Pasien menjalankan diit tertentu
5 Pasien mengetahui cara perawatan luka
post sectio caesarea
6 Pasien mengetahui tanda – tanda infeksi
7 Pasien mengetahui cara pencegahan
terjadinya infeksi lukapost sectio caesarea
B. Data Objektif
Tanda – tanda vital:
1 a. Suhu
b. Nadi
c. Pernafasan
d. Tekanan
Darah Abdomen
2 a. Ada striae linea di abdomen
b. TFU
c. Kontraksi uterus teraba keras/lembek
d. kondisi balutan pada luka post
secsio caesaria apakah kering atau
rembes
e. Di daerah luka terdapat tanda –
tandainfeksi : kemerahan
f. Di daerah luka terdapat tanda –
tanda infeksi: panas
g. Di daerah luka terdapat tanda – tanda
infeksi: nyeri
h. Di daerah luka terdapat tanda – tanda
infeksi: pembengkakan
i. Di daerah luka terdapat tanda – tanda
infeksi: perubahan fungsi
j. panjang luka post operasiPerineum
3 Perineum
a. Ada pengeluaran pervagina
b. Ibu mendemonstrasikan cara
perawatan luka