KTI
Oleh:
NIM. P1337420214075
JURUSAN KEPERAWATAN
2017
i
LAPORAN KASUS
KTI
Oleh:
NIM. P1337420214075
JURUSAN KEPERAWATAN
2017
ii
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN
NIM : P1337420214075
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa laporan kasus yang saya tulis ini adalah
benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan
pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil
tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan laporan kasus ini adalah
hasil plagiat maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
v
PRAKATA
vi
10. Kedua orang tua, kedua kakak beserta keluarga yang telah memberi motivasi
dan semangat sampai saat ini.
11. Rekan-rekan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang Prodi D III
Keperawata Purwokerto.
12. Pihak-pihak yang telah memberikan saran dan bantuan dalam penyelesaian
laporan ini.
Semoga atas semua yang telah diberikan akan mendapatkan balasan dari
Allah SWT. Penulis menyadari dalam penyusunan laporan kasus ini masih
terdapat banyak kekurangan. Untuk itu penulis membuka diri, mengharapkan
segala kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak serta
memohon maaf yang setulus-tulusnya.
Besar harapan penulis semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat. Amin.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Dokumentasi Asuhan Keperawatan
2. Skala Keletihan SSRT (Subjective Self Rating Test)
3. Lembar Bimbingan
4. Surat Keterangan Pengambilan Kasus
5. Daftar Riwayat Hidup
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
Ada beberapa gejala yang timbul akibat partus lama salah satunya
adalah keletihan. Keletihan yang ditimbulkan oleh pasien setelah mengalami
pembedahan adalah keluhan utama yang sering terjadi pada pasien post
operasi. Lemasnya tubuh, hilangnya kekuatan otot pada pasien, mual muntah,
status gizi yang turun dan lamanya rawat inap post operasi juga merupakan
dampak dari pembedahan abdomen (Jensen et al., 2011 dalam Fitriyana,
2012). Kelelahan post operasi adalah komplikasi umum dan pertama terjadi
setelah operasi. Kelelahan pasca operasi terjadi selama 90 hari setelah bedah
abdomen (George, 2002 dalam Fitriyana, 2012).
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
1. Bagi penulis.
Sebagai sarana dan alat dalam memperoleh pengetahuan dan
pengalaman khususnya dalam bidang maternitas pada kasus keletihan
pada post sectio caesarea.
2. Bagi institusi.
a. Institusi Rumah Sakit
Memberikan masukan kepada rumah sakit melalui proses
keperawatan yang dilakukan.
b. Institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka meningkatkan dan
mengembangkan ilmu keperawatan.
4
3. Bagi praktisi.
Dapat dijadikan masukan dan informasi bagi seluruh praktisi kesehatan
dalam menentukan kebijakan pada masa yang akan datang khususnya
dalam pemberian asuhan keperawatan dan penanganan pada pasien
dengan keletihan post sectio casarea.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Sectio Caesarea
a. Pengertian
5
6
a. Pengertian
2) Pada janin :
a) Denyut jantung janin cepat atau hebat atau tidak teratur
bahkan negarif, airketuban terdapat mekonium, kental
kehijau-hijauan, berbau.
b) Kaput succedaneum yang besar.
c) Moulage kepala yang hebat.
d) Kematian janin dalam kandungan.
e) Kematian janin intra parental.
3. Keletihan
a. Pengertian
1. Pengkajian
b. Data Objektif :
1) Penurunan efektifitas kerja karena peningkatan penggunaan
energi.
2) Ketidakmampuan mempertahankan rutinitas seperti aktivitas
sehari-hari.
3) Ketidak mampuan untuk mengembalikan energi meskipun
setelah tidur.
4) Peningkatan kebutuhan istirahat karena keletihan.
5) Kurang energi atau ketidakmampuan untuk mempertahankan
tingkat aktivitas fisik biasa.
6) Lesu atau tidak bergairah.
2. Diagnosa
NIC :
a. Manajemen Energi :
METODA PENULISAN
A. Metoda Penulisan
13
14
A. HASIL
Laporan kasus ini berisi rangkaian asuhan keperawatan pada Ny. S
dengan diangnosa keperawatan keletihan berhubungan dengan kelesuhan
fisiologis pada ibu post sectio caesarea hari ke-0 dengan indikasi partus lama
di ruang Flamboyan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
1. Biodata Klien
Klien bernama Ny. S berusia 23 tahun dengan status marital
P1A0, dan berjenis kelamin perempuan. Klien berasal dari suku Jawa,
bangsa Indonesia dan beragama islam. Pendidikan terakhir klien adalah
SMA dan sekarang bekerja sebagai ibu rumah tangga. Alamat klien di
Ds. Cindaga RT 3 RW 12 Kecamatan Kebasen Banyumas dengan
diagnosa medis post sectio caesarea dengan indikasi partus lama. Pasien
masuk ke rumah sakit pada tangga 21 April 2017 dengan nomor rekam
medis 02005201.
2. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 22 April 2017 pukul 07.00 di
ruang Flamboyan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
Narasunber data pengkajian adalah klien dan ibu klien .
a. Riwayat Keperawatan (Nursing History)
Ny. S mengatakan awalnya mengalami kenceng-kenceng
pada pukul 23.00 tanggal 20 April 2017 kemudian pasien datang ke
puskesmas Kebasen untuk memeriksakan keadaannya, pada pukul
02.00 tanggal 21 April 2017 keluar lendir darah dari jalan lahir
pasien. Pasien di rujuk ke rumah sakit Margono Soekarjo pada pukul
19.00 karena inpartu kala 1 fase laten dengan his his yang tidak
adekuat. Setelah dilakukan pemeriksaan dan observasi di ruang VK
pasien di indikasi dilakukan tindakan sectio caesarea atas indikasi
partus lama. Operasi dimulai pukul 24.00 WIB dan selesai pukul
15
16
3) Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang didapatkan hasil
laboratorium pada tanggal 21 April 2017 antara lain hemoglobin
normal 11.7 g/dL (nilai normal 11.7 – 15.5 g/dL), leukosit
normal 11680 /uL (nilai normal 3600 – 11000 /uL), hematokrit
normal 37% (nilai normal 35 – 47 %), eritrosit normal 4.5
10^6/uL (nilai normal 3.8 – 5.2 10^6/uL), trombosit normal
324.000 /uL (nilai normal 150.000 – 440.000), MCV normal
81.5 fL (nilai normal 80-100 fL), MCH normal 26.1 pg (nilai
normal 26 - 34 pg), MCHC normal 32.1 % (nilai normal 32 – 36
%), RDW tinggi 18.3 % (nilai normal 11.5 – 14.3 %), MPV
normal 10.2 fL (nilai normal 9.4 – 12.3 fL), basofil normal 0.1
% (nilai normal 0 – 1 %), eosinofil rendah 0.2 % (nilai normal 2
– 4 %), batang rendah 1.2 % (nilai normal 3 - 5 %), segmen
tinggi 72.6 % (nilai normal 50 – 70 %), limfosit rendah 19.5 %
(nilai normal 25 – 40 %), monosit normal 6.4 % (nilai normal 2
– 8 %).
Pemeriksaan penunjang yang didapatkan hasil
laboratorium pada tanggal 22 April 2017 antara lain hemoglobin
normal 12 g/dL (nilai normal 11.7 – 15.5 g/dL), leukosit tinggi
20240 /uL (nilai normal 3600 – 11000 /uL), hematokrit normal
37% (nilai normal 35 – 47 %), eritrosit normal 4.6 10^6/uL
(nilai normal 3.8 – 5.2 10^6/uL), trombosit normal 321.000 /uL
(nilai normal 150.000 – 440.000), MCV normal 80.6 fL (nilai
normal 80-100 fL), MCH normal 26.1 pg (nilai normal 26 - 34
pg), MCHC normal 32.4 % (nilai normal 32 – 36 %), RDW
tinggi 18.1 % (nilai normal 11.5 – 14.3 %), MPV normal 10.2 fL
(nilai normal 9.4 – 12.3 fL), basofil normal 0.1 % (nilai normal
0 – 1 %), eosinofil rendah 0.0 % (nilai normal 2 – 4 %), batang
rendah 1.1 % (nilai normal 3 - 5 %), segmen tinggi 82.5 % (nilai
21
Kelesuan (dari skala 2 menjadi skala 5); (3) Kegiatan sehari-hari (ADL)
(dari skala 3 menjadi skala 5). Keterangan skala yang digunakan pada
kriteria hasil diatas yaitu: (1) Berat, (2) Cukup berat, (3) Sedang, (4)
Ringan, (5) Tidak ada.
Intervensi yang digunakan pada diagnosa keletihan berhubungan
dengan kelesuhan fisiologis yaitu menggunakan NIC Manajemen energi.
Dengan intervensi yaitu (1) Kaji status fisiologis pasien yang
menyebabkan kelelahan, (2) Gunakan instrumen yang valid untuk
mengukur kelelahan, (3) Atur penggunaan energi untuk mencegah
keletihan dan mengoptimalkan fungsi, (4) Monitor intake/nutrisi untuk
mengetahui sumber nutrisi yang adekuat.
5. Pelaksanaan (Implementation)
Implementasi atau tindakan yang penulis lakukan didasarkan pada
perencanaan pada tanggal 22 April 2017 (1) Mengkaji status fisiologis
pasien yang menyebabkan kelelahan, (2) Mengunakan instrumen yang
valid untuk mengukur kelelahan, (3) Mengatur penggunaan energi untuk
mencegah keletihan dan mengoptimalkan fungsi, (4) Memonitor
intake/nutrisi untuk mengetahui sumber nutrisi yang adekuat.
Implementasi yang dilakukan penulis pada hari Sabtu, 22 April
2017 pukul 07.00 WIB ttv pasien tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80
x/menit, respirasi 20 x/menit, suhu 36,8 C. Pukul 07.10 mengkaji status
fisiologis pasien yang menyebabkan kelelahan dengan respon Ny. S
mengatakan kelelahan di sebabkan karea proses pembedahan , obat yang
digunakan dan karena partus lama yang terjadi lebih dari 12 jam. Pukul
08.40 WIB menggunakan instrumen yang valid untuk mengukur
kelelahan yaitu dengan menggunakan skala keletihan dengan respon Ny.
S yaitu total skore yang didapatkan pada pengkajian tingkat keletihan
adalah 71 dan termasuk kedalam tingkat keletihan menengah. Pukul
09.10 WIB mengatur penggunaan energi untuk mencegah keletihan
dengan cara menganjurkan pasien untuk istirahat dan tidak terlalu banyak
mengobrol dengan pengunjung yang datang. Dengan respon Ny. S dan
23
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil laporan kasus dan pembahasan, penulis dapat
menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Pasien bernama Ny. S, berjenis kelamin perempuan dan berumur 23
tahun, dengan status marital P1A0, dengan alamat Ds. Cindaga RT 3 RW
12 Kecamatan Kebasen Banyumas. Diagnosa medis Ny. S adalah post
sectio caesarea dengan indikasi partus lama. Ny. S. merasa lemas, letih,
merasa ingin berbaring dan kaki terasa berat. Ny. S menunjukkan tanda-
tanda keletihan seperti lemas dan berbaring ditempat tidur, aktifitas
tampak dibantu oleh keluarga, tekanan darah 110/ 90 mmHg, nadi 85
x/menit, respirasi 21 x/menit, suhu 37,0 C.
2. Didapatkan diagnosa keperawatan keletihan berhubungan dengan
kelesuhan fisiologis ditandai dengan data subjektif yaitu Ny. S
mengatakan merasa lemas, letih, merasa ingin berbaring dan kaki terasa
berat, serta data objektifnya yaitu Ny. S terlihat lemas, dan berbaring
ditempat tidur dan aktifitas tampak dibantu oleh keluarga, tekanan darah
110/ 90 mmHg, nadi 85 x/menit, respirasi 21 x/menit, suhu 37,0 C.
3. Intervensi yang sudah direncanakan dapat diterapkan pada klien dengan
NOC : Tingkat kelelahan dan NIC : Manajement energi.
4. Implementasi yang dilakukan selama 3 kali 24 jam dari tanggal 22-24
April 2017 adalah untuk mengatasi keletihan dengan tujuan Ny. S
menunjukan kelelahan dan kelesuan berkurang serta dapat melakukan
kegiatan sehari-hari (ADL) secara mandiri.
5. Evaluasi yang didapatkan selama 3 hari asuhan keperawatan, dapat
disimpulkan bahwa masalah keletihan berhubungan dengan kelesuhan
fisiologis sudah teratasi sebagian dengan nilai skala keletihan SSRT
(Subjective Self Rating Test) adalah 57 (keletihan ringan).
31
32
B. SARAN
Untuk pengembangan lebih lanjut dan membantu asuhan keperawatan
maternitas dengan keletihan penulis memberikan saran yang diharapkan akan
bermanfaat, hal tersebut diantaranya :
1. Bagi Pihak Rumah Sakit
Bagi pihak rumah sakit diharapkan menerapkan penggunaan skala
keletihan untuk mengukur tingkat keletihan pada pasien yang mengalami
keletihan pada ibu post operasi sectio caesarea dengan menggunakan
skala SSRT (Subjective Self Rating Test), karena skala SSRT merupakan
skala yang digunakan untuk mengukur tingkat keletihan pasien.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil laporan ini diharapkan dapat menjadi tambahan wawasan ilmu
pengetahuan tentang keletihan pada pasien post operasi secsio caesarea
agar keletihan keletihan yang dialami dapat berkurang.
3. Bagi Keluarga
Bagi pihak keluarga untuk lebih memperhatikan kondisi klien dan tetap
mendampingi klien. Karena klien masih memerlukan bantuan dalam
melakukan aktivitasnya.
Fitriyana, M. (2012). Hubungan antara kadar albumin pre operasi dengan tingkat
kelelahan pada pasien post operasi bedah mayor di Rsud Banyumas.
Skripsi tidak dipublikasikan. Purwokerto: Jurusan Keperawatan, Fakultas
Kedokteran Dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Jendral Soedirman, (online),
(jos.unsoed.ac.id, diakses 27 Desember 2016).
Pratiwi, W. I. (2016). Upaya peningkatan istirahat tidur pada ibu post sectio
caesarea di RSU Assalam Gemolong. Publikasi Ilmiah tidak
dipublikasikan. Surakarta: Program Studi Keperawatan, Fakultas Ilmu
Kesehatan, Universitas Muhammadiah Surakarta, (online),
(eprints.ums.ac.id, diakses13 Mei 2017)
Saragih, B., Hapsari, E. D., Sumarni. (2015). Hubungan tingkat kelelahan dengan
postpartum blues pada ibu postpartum pasca gempa di wilayah puskesmas
jetis kabupaten Bantul [Abstrack], Penelitian Ilmiah, (online),
(http://www.obsgyn.nhm.ac.id, diakses 25 Desember 2016).
Setyowati, A. (2013). Studi kasus asuhan keperawatan nyeri pada ny. W dengan
post sectio caesarea dengan indikasi cephalopelvic disproportion (CPD)
di ruang Cempaka RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. KTI tidak
dipublikasikan. Surakarta: Program Studi DIII Keperawatan, STIKES
Kusuma Husada Surakarta, (online), (http://stikeskusumahusada.ac.id,
diakses 11 Januari 2017 ).
Sumelung, V., Kundre, R., Karundeng, M. (2014). Faktor – faktor yang berperan
meningkatnya angka kejadian sectio caesarea di rumah sakit umum daerah
liun kendage tahuna. Ejurnal Keperawatan, (online), Vol. 2 No. 1,
(http://ejournal.unsrat.ac.id, diakses 11 Desember 2016).
Zainiyah, H. (2014). Hubungan usia dan paritas ibu dengan kejadian partus lama
di IRNA C RSUD Syarifah Ambami Rato Ebhu Bangkalan. Penelitian
Ilmiah, (online), (http://www.obsgyn.nhm.ac.id, diakses 10 Desember
2016).
Lampiran 1
Oleh:
NIM. P1337420214075
JURUSAN KEPERAWATAN
2017
ASUHAN KEPERAWATAN KELETIHAN
PADA NY. S P1A0 DENGAN POST SECTIO CAESAREA HARI KE-0
DENGAN INDIKASI PARTUS LAMA
DI RUANG FLAMBOYAN RSUD Prof Dr. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO
A. PENGKAJIAN
Nama Mahasiswa : Dinar Nuning Prasasti
NIM : P1337420214075
Tanggal : Ruang Flamboyan RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo
Tanggal : 22 April 2017
1. Identitas
a. Identitas klien
Nama : Ny. S
Umur : 23 tahun
Status Marital : P1A0
Alamat : Cindaga RT 3 RW 12, Kecamatan Kebasen
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Masuk : 21 April 2017
No. RM : 02005201
Diagnosa Medis : Post Sectio Caesarea Dengan Indikasi
Partus Lama
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. D
Umur : 24 tahun
Pedidikan : S1
Pekerjaan : Karyawan BUMN
Alamat : Cindaga RT 3 RW 12 Kecamatan Kebasen
Hub. dengan pasien : Suami
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri di daerah luka operasi.
P : Agen cidera fisik (prosedur invasi).
Q : Seperti ditusuk-tusuk.
R : Nyeri didaerah abdomen (luka bekas operasi).
S : Skala nyeri 6.
T : Terus menerus, bertambah jika bergerak.
b. Keluhan Tambahan
Pasien mengatakan merasa lemas, letih, merasa ingin berbaring dan
kaki terasa berat.
Total skore yang didapatkan pada pengkajian tingkat keletihan pada
Ny. S yaitu, 71 dan termasuk dalam kelelahan menengah.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang pada tanggal 21 April 2017 pukul 19.00 atas rujukan
dari Puskesmas Kebasen dengan G1P0A0 usia 23 tahun hamil 39
minggu. Pasien mulai merasa kenceng-kenceng pada pukul 23.00
tanggal 20 April 2017 kemudian pasien dibawa ke Puskesmas
Kebasen, pada pukul 02.00 tanggal 21 April 2017 keluar lendir darah
dari jalan lahir pasien. Pasien dirujuk ke RSUD Prof. Dr. Margono
Soekarjo Purwokerto pukul 19.00 karena inpartu kala 1 fase laten
dengan his yang tidak adekuat. Riwayat ANC teratur ke Puskesmas,
dengan HPHT 18 Juli 2016 dan HPL 25 April 2017 setelah
dilakukan pemeriksaan dan observasi di ruang VK, pasien di indikasi
untuk dilakukan tindakan sectio caesarea atas indikasi partus lama.
Operasi dimulai pukul 24.00 WIB dan selesai pukul 01.15 WIB
tanggal 22 April 2017, bayi lahir normal dan berjenis kelamin laki-
laki.
d. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien sebelumnya belum pernah dirawat dirumah sakit, dan ini
merupakan kelahiran anak pertamanya. Pasien baru pertama kali di
rawat di rumah sakit dan dioperasi.
e. Riwayat Obstetrikus
1) Riwayat kehamilan
Pasien mengatakan belum pernah hamil sebelumnya, kelahiran
anak yang sekarang merupakan kelahiran anak yang ke 1.
2) Riwayat Persalinan
a) Persalinan saat ini
Jenis persalinan : Sectio Caesarea
Penolong : Dokter Sp. OG
Komplikasi ibu dan anak : -/-
Jenis kelamin : laki-laki
Keadaan bayi : Normal
PB/ BB bayi : 48 cm / 2600 gr
Lingkar dada : 33 cm
Lingkar kepala : 33 cm
Keadaan laktasi : ASI sudah keluar
3) Riwayat Ante Natal Carae (ANC)
a) Trimester I
Periksa ke puskesmas setiap 1 bulan sekali, keluhan selama
hamil trimester I mual-mual sebanyak kurang lebih 2-4
kali/hari.
b) Trimester II
Periksa ke puskesmas setiap 1 bulan sekali, tidak ada
keluhan selama trimester II.
c) Trimester III
Periksa ke puskesmas setiap 1 bulan sekali pada usia
kehamilan 8 bulan. Periksa ke puskesmas 2 minggu sekali
pada kehamilan 9 bulan selama trimester III kaki bengkak.
4) Riwayat Persalinan Dan Kelahiran Saat Ini
a) Lama persalinan : 75 menit
b) Tipe persalinan : Sectio Caesarea
c) Masalah dalam persalinan : Partus Lama
3. Pola Fungsional Gordon
a. Pola Persepsi Kesehatan
DS : Pasien mengatakan kesehatan itu penting, jika pasien atau
keluarga ada yang sakit, segera dibawa ke tempat pelayanan
kesehatan terdekat.
DO : Pasien sebelumnya dirawat di puskesmas Kebasen dan di rujuk
ke RSUD Prof. Dr. Margono Soekajo.
b. Pola Nutrisi Dan Metalobik
DS : Pasien mengatakan nafsu makannya berkurang, pasien makan
3x sehari akan tetapi pasien hanya menghabiskan 3/4 makanan
yang diberikan oleh rumah sakit serta minum 5-7 gelas/hari.
DO : Pasien terlihat menghabiskan 1 porsi dari makanan yang di
sediakan rumah sakit.
c. Pola Eliminasi
DS : Pasien mengatakan setelah operasi belum BAB, BAB terakhir 2
hari yang lalu. Buang air kecil melalui selang kencing yang di
pasang sebelum operasi.
DO : Pasien terpasang DC, jumlah urin 1500/ hari, warna kuning,
bau khas.
d. Pola Latihan Dan Aktivitas
DS : Pasien mengatakan merasa lemas, letih, dan merasa ingin
berbaring serta semua aktivitasnya dibantu oleh suami dan
ibunya.
DO : Keluarga pasien tampak membantu aktivitas pasien, klien
tampak lemas dan berbaring ditempat tidur
Tabel 1 ADL
Pola Latihan Dan Aktivitas
1 Makan /minum √
2 Mandi √
3 Toileting √
4 Berpakaian/berhias √
5 ROM √
6 Ambulasi √
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dibantu alat
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu alat dan orang lain
4 : Dibantu total
e. Pola Istirahat Tidur
DS : Pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan selama tidur dan
terbangun ketika memberikan ASI kepada anaknya.
DO : Pasien tidur malam 5- 6 jam, kemudian tidur siang.
f. Pola Persepsi Dan Kognitif
DS : Pasien mengatakan takut untuk bergerak karena apabila
bergerak merasa nyeri pada luka post operasi caesar. Pasien
juga mengatakan belum terlalu paham kapan waktu yang
diperbolehkan untuk bergerak.
DO : Pasien tampak berbaring ditempat tidur, pasien tampak enggan
bergerak. Semua aktivitasnya dibantu oleh suami dan ibunya.
g. Pola Persepsi Dan Konsep Diri
DS : Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk, dirasakan terus
menerus didaerah luka post operasi, nyeri semakin bertambah
jika bergerak. Namun pasien merasa yakin keadaannya akan
cepat membaik.
DO : Pasien tampak meringis kesakitan pasien juga kooperatif
dengan semua tindakan keperawatan yang diberikan.
h. Pola Peran Dan Hubungan
DS : Pasien mengatakan hubungan dengan suami, keluarga dan
tetangga terjalin dengan baik.
DO : Pasien tampak ditunggui oleh keluarganya, pasien juga tampak
dikunjungi oleh tetangganya.
i. Pola Reproduksi Seksual
DS : Pasien mengatakan sudah menikah.
DO : Pasien berjenis kelamin perempuan.
j. Pola Koping Dan Pertahanan Diri
DS : Pasien mengatakan apabila ada masalah selalu dibicarakan
dengan keluarganya.
DO : Pasien di rawat di ruang flamboyant RSUD Prof. Dr. Margono
Soekarjo atas persetujuan suaminya.
k. Pola Keyakinan Dan Nilai
DS : Pasien mengatakan dirinya beragama islam.
DO : Pasien tampak berdoa.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Cukup
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital : TD : 110/ 80 mmHg, N : 80 x/menit,
R : 20 x/menit, S : 36,8 C
d. Kepala
1) Bentuk : Mesochepal
2) Rambut : Tidak rontok, hitam, panjang, bersih
3) Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
fungsi penglihatan baik
4) Hidung : Simetris, tidak ada pembesaran polip
5) Telinga : Simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran
baik
6) Mulut & gigi : Tidak ada stomatitis, bersih, mukosa lembab
7) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
e. Dada : Bentuk simetris
1) Payudara : Pembesaran simetris, aerola kehitaman,
konsistensi lembek, puting susu menonjol, asi sudah keluar
2) Jantung
a) Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
b) Palpasi : Teraba ictus cordis pada dada kiri
c) Perkusi : Redup
d) Auskultasi : Regular, tidak terdengar bunyi tambahan
3) Paru-paru
a) Inspeksi : Pengembangan paru kanan dan kiri simetris
b) Palpasi : Gerakan dada kanan dan kiri terasa sama,
tidak ada nyeri tekan
c) Perkusi : Redup
d) Auskultasi : Tidak ada suara tambahan
f. Abdomen
1) Inspeksi : Terdapat luka post sectio caesarea yang tertutup
perban ± 20 cm, pada sekitar luka tidak terdapat kemerahan,
tidak bengkak, kondisi balutan bersih.
2) Palpasi : TFU 2 jari dibawah pusar, kontraksi baik, letak
uterus ditengah, terdapat nyeri tekan pada radius 4 cm pada
luka post operasi sectio caesarea. Tidak ada distensi kandung
kemih.
3) Perkusi : Timpani
4) Auskultasi : Bising usus normal
g. Genetalia : Perineum utuh, kebersihan cukup, lokhea rubra
(merah), jumlah lokhea ± 50 cc, konsisten cair, bau khas, tidak
terdapat bendungan lokhea, terpasang DC
h. Ekstermitas
1) Atas : Tidak ada edema, terpasang RL 20 tpm.
2) Bawah : Tidak ada edema, tidak ada varises
i. Kulit : Turgor kulit baik, warna kulit sawo matang, tidak
ada dermatitis, capillary reffil < 2 detik
j. Penyesuaian Dengan Bayi
Respon ibu sangat senang terhadap kelahiran bayinya karena
bayinya berjenis kelamin perempuan sesuai dengan yang
diharapkannya
k. Riwayat KB
Pasien mengatakan belum pernah menggunakan KB sebelumnya.
l. Rencana KB
Pasien mengatakan ingin menggunakal KB suntik.
m. Pengkajian Bio psiko sosial
1) Taking on (tahapan meniru)
Pasien mengatakan meniru ibunya dalam memulai peran seorang
ibu.
2) Taking in
Pasien mengatakan mulai membayangkan peran yang akan ia
lakukan sebagai seorang ibu.
3) Letting go
Pasien mengatakan ia sudah meninggalkan perannya dimasa lalu
dan memulai peran yang baru menjadi seorang ibu.
5. Pemeriksaan Penunjang
Tabel 2 Hasil Laboratorium
Pemeriksaan Laboratorium Sebelum Operasi Tanggal 21 April 2017
Pemeriksaaan Hasil Satuan Nilai
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Hemoglobin 11.7 g / Dl 11.7 – 15.5
Leukosit H 11680 U/L 3600 – 11000
Hematocrit 37 % 35 – 47
Eritrosit 4.5 10e6 / Ul 3.8 – 5.2
Trombosit 324.000 / Ul 150000 – 440000
MCV 81.5 Fl 80 – 100
MCH 26.1 Pg / cell 26 – 34
MCHC 32.1 % 32 – 36
RDW H 18.3 % 11.5 – 14.5
MPV 10.2 Fl 9.4 – 12.3
Hitung Jenis
Basofil 0.1 % 0–1
Eosinophil L 0.2 % 2–4
Batang L 1.2 % 3–5
Segmen H 72.6 % 50 – 70
Limfosit L 19.5 % 25 – 40
Monosit 6.4 % 2–8
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Hemoglobin 12.0 g / Dl 11.7 – 15.5
Leukosit H 20240 U/L 3600 – 11000
Hematocrit 37 % 35 – 47
Eritrosit 4.6 10e6 / Ul 3.8 – 5.2
Trombosit 321.000 / Ul 150000 – 440000
MCV 80.6 Fl 80 – 100
MCH 26.1 Pg / cell 26 – 34
MCHC 32.4 % 32 – 36
RDW H 18.1 % 11.5 – 14.5
MPV 10.2 Fl 9.4 – 12.3
Hitung Jenis
Basofil 0.1 % 0–1
Tabel lanjutan
Eosinophil L 0.0 % 2–4
Batang L 1.1 % 3–5
Segmen H 82.5 % 50 – 70
Limfosit L10.5 % 25 – 40
Monosit 5.8 % 2– 8
6. Laporan Operasi
Operasi dilakukan pada tanggal 22 april 2017 pada pukul 24.00 – 01.15
WIB. Diagnosa bedah yaitu sectio caesarea dengan indikasi partus lama.
Jenis pembedahan adalah sectio caesarea transperitonial. Jenis anastesi
spinal.
7. Therapy
22 April 2017
Infus RL 20 tpm + drip Oxytocin 20 IU
Amoxicilin 3 x 500 gram
Asam Mefenamat 2 x 500 gram
Adfer 2 x 1 tab
Ketorolac 2 x 1 :30 mg
23 April 2017
Amoxicilin 3 x 500 gram
Asam Mefenamat 2 x 500 gram
Adfer 2 x 1 tab
Ketorolac 2 x 1 :30 mg
24 April 2017
Amoxicilin 3 x 500 gram
Asam Mefenamat 2 x 500 gram
Adfer 2 x 1 tab
Ketorolac 2 x 1 :30 mg
B. ANALISA DATA
Tabel 4 Analisa Data
NO Data Fokus Etiologi Problem
1 DS : pasien mengatakan nyeri pada Agen Injuri Nyeri Akut
luka operasi Fisik
P : Luka insisi
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri didaerah abdomen (luka
bekas operasi)
S : skala nyeri 6
T : terus menerus, bertambah jika
bergerak
Kemampuan 0 1 2 3 4
perawatan diri
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
ROM √
Ambulasi √
Tabel lanjutan
Total skore yang didapatkan pada
pengkajian tingkat keletihan pada Ny.
S yaitu, 71 dan termasuk dalam
kelelahan menengah.
TD : 120/ 90 mmHg, N : 85 x/menit,
R : 22 x/menit, S : 37,1 C
3 DS : - Prosedur Resiko
DO : terdapat luka post operasi yang Invasive Infeksi
tertutup perban sepannjang ± 20
cm, sekitar balutan luka tidak
terdapat kemerahan, tidak bengkak,
kondisi balutan bersih. Terpasang
infus RL 20 tetes/ menit, leukosit
sebelum operasi H 11680 u/L dan
leukosit setelah operasi
H 20240 u/ L
TD : 110/ 90 mmHg, N : 83 x/menit,
R : 21 x/menit, S : 36,9 C
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Setelah dilakukan pengkajian selama 3 hari di dapatkan 3 diagnosa yang telah
diurutkan berdasarkan prioritas pasien :
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik.
2. Keletihan berhubungan dengan kelesuhan fisiologis.
3. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive.
D. INTERVENSI
Tabel 5 Intervensi Keperawatan
DX NOC NIC
dengan
pengunjung yang
datang
10.00 III - Memonitor TFU - TFU pasien 2 jari di atas
pasien pusar
- Memonitor - Kontraksi uterus keras
kontraksi uterus
pasien
- Memonitor - Pengeluaran lokea 50cc
Dinar
pengeluaran lokea
- Mengobservasi - Terlihat terdapat luka
tanda dan gejala post sectio caesarea
infeksi lokal yang tertutup perban ±
20 cm, pada sekitar luka
tidak terdapat
kemerahan, tidak
bengkak, dan kondisi
balutan bersih, adanya
nyeri tekan di radius 4
cm dari luka operasi
10.40 I - Mengendalikan - Pasien kooperatif dan
faktor lingkungan mau melakukan apa
(suara bising) yang dianjurkan
Dinar
10.45 III - Memotivasi - Pasien memahami
pasien untuk instruksi dan mengikuti
istirahat instruksi yang di
berikan
11.00 III - Membatasi - Keluarga memahami Dinar
jumlah instruksi dan mengikuti
pengunjung instruksi yang di
berikan dengan
berkunjung secara
bergantian Dinar
- Meningkatkan - Pasien mengerti dan
intak nutrisi yang mengikuti instruksi
tepat yang diberikan
12.15 II - Memonitor - Pasien manghabiskan ¾
intake/nutrisi porsi makanan yang
untuk mengetahui disediakan oleh rumah
sumber nutrisi sakit
yang adekuat Dinar
12.45 I,III - Memonitor ttv - TD : 110/ 70 mmHg
pasien N : 85 x/menit
R : 24 x/menit
S : 36,5 C
Dinar
Tabel lanjutan
13.45 III - Memonitor TFU - TFU pasien 2 jari di atas
pasien pusar
- Memonitor - Kontraksi uterus keras
kontraksi uterus
pasien
- Memonitor - Pengeluaran lokea 40cc
pengeluaran lokea
- Mengobservasi - Terlihat terdapat luka Dinar
tanda dan gejala post sectio caesarea
infeksi lokal yang tertutup perban ±
20 cm, pada sekitar luka
tidak terdapat
kemerahan, tidak
bengkak, dan kondisi
balutan bersih, adanya
nyeri tekan di radius 4
cm dari luka operasi
III S:-
O : Terdapat luka post operasi yang tertutup perban
sepanjang ± 20 cm, sekitar balutan luka tidak
terdapat kemerahan, tidak bengkak, kondisi balutan
bersih.
TD : 110/ 80 mmHg, N : 80 x/menit,
R : 20 x/menit, S : 36,8 C Dinar
Tabel lanjutan
A: Masalah resiko infeksi belum teratasi
Indicator Awal Tujuan Akhir
Kemerahan 3 5 4
Nyeri 2 5 3
Ketidakstabilan suhu 3 5 4
Hilang nafsu makan 3 5 4
P: Lanjutkan intervensi
1. Observasi tanda dan gejala infeksi local
2. Monitor ttv
3. Berikan intake nutrisi yang tepat
Senin I S : pasien mengatakan nyeri pada luka operasi, nyeri
24/4/2017 bertambah jika bergerak.
18.00 P : Luka insisi
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri didaerah abdomen (luka bekas operasi)
S : skala nyeri 3
T : terus menerus, bertambah jika bergerak
O : terdapat nyeri tekan pada radius 4 cm, pasien tidak Dinar
tampak meringis kesakitan, tampak balutan luka
post sectio sepanjang ± 20 cm di abdomen.
TD : 110/ 90 mmHg, N : 83 x/menit, R : 21 x/menit
S : 36,9 C
A : Masalah nyeri akut belum teratasi
Indikator Awal Tujuan Akhir
Melaporkan adanya nyeri 2 5 4
Ekspresi nyeri 2 5 4
Tekanan darah 4 5 5
Kehilangan selera makan 3 5 5
P : Lanjutkan intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri
2. Ajarkan terknik non farmakologi
3. Tingkatkan kebutuhan istirahat
S:-
O : Terdapat luka post operasi yang tertutup perban
sepanjang ± 20 cm, sekitar balutan luka tidak
terdapat kemerahan, tidak bengkak, kondisi balutan
bersih.
TD : 110/ 90 mmHg, N : 83 x/menit, R : 21 x/menit
S : 36,9 C
A: Masalah resiko infeksi belum teratasi
Indicator Awal Tujuan Akhir
Dinar
Kemerahan 3 5 4
Nyeri 2 5 4
Ketidakstabilan suhu 3 5 5
Hilang nafsu makan 3 5 5
P: Lanjutkan intervensi
1. Observasi tanda dan gejala infeksi local
2. Monitor ttv
3. Berikan intake nutrisi yang tepat
Lampiran 2.1
Hasil Pengukuran Tingkat Keletihan Pada Ny. S P1A0 Post Sectio Caesarea
Dengan Indikasi Prtus Lama Hari Ke-0 Di Ruang Flamboyan
Keterangan
SS (sangat sering) :4
S (sering) :3
K (kadang) :2
T (tidak pernah) :1
30 : tidak lelah.
31-60 : kelelahan ringan.
61-90 : kelelahan menengah.
90-120 : kelelahan berat.
Total skore yang didapatkan pada pengkajian tingkat keletihan pada Ny. S yaitu :
71 dan termasuk dalam kelelahan menengah
Lampiran 2.2
Hasil Pengukuran Tingkat Keletihan Pada Ny. S P1A0 Post Sectio Caesarea
Dengan Indikasi Prtus Lama Hari Ke-1 Di Ruang Flamboyan
RSUD Prof Dr. Margono Soekardjo Purwokerto
Keterangan
SS (sangat sering) :4
S (sering) :3
K (kadang) :2
T (tidak pernah) :1
30 : tidak lelah.
31-60 : kelelahan ringan.
61-90 : kelelahan menengah.
90-120 : kelelahan berat.
Total skore yang didapatkan pada pengkajian tingkat keletihan pada Ny. S yaitu :
66 dan termasuk dalam kelelahan menengah.
Lampiran 2.3
Hasil Pengukuran Tingkat Keletihan Pada Ny. S P1A0 Post Sectio Caesarea
Dengan Indikasi Prtus Lama Hari Ke-2 Di Ruang Flamboyan
RSUD Prof Dr. Margono Soekardjo Purwokerto
Keterangan
SS (sangat sering) :4
S (sering) :3
K (kadang) :2
T (tidak pernah) :1
30 : tidak lelah.
31-60 : kelelahan ringan.
61-90 : kelelahan menengah.
90-120 : kelelahan berat.
Total skore yang didapatkan pada pengkajian tingkat keletihan pada Ny. S yaitu :
57 dan termasuk dalam kelelahan ringan.
Lampiran 3
LEMBAR BIMBINGAN
PENYUSUNAN TUGAS AKHIR DIPLOMA III
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PURWOKERTO
JURUSAN KEPERAWATAN - POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
NIM : P1337420214075
Telepon : a. HP : 081325668114
b. E-mail : dnrprasasti@gmail.com
Riwayat Pendidikan :