Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN PENGETAHUAN KANKER SERVIKS

DENGAN PERILAKU MELAKUKAN IVA ATAU


PAP SMEAR PADA IBU-IBU USIA 25-50 TAHUN
DI DUSUN GREGES DONOTIRTO KRETEK
BANTUL YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :
Retno Wahyu Wulandari
201510104090

PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2017
i
HUBUNGAN PENGETAHUAN KANKER SERVIKS
DENGAN PERILAKU MELAKUKAN IVA ATAU
PAP SMEAR PADA IBU-IBU USIA 25-50 TAHUN
DI DUSUN GREGES DONOTIRTO KRETEK
BANTUL YOGYAKARTA1
Retno Wahyu Wulandari2, Sri Lestari3

INTISARI
Latar belakang: Kanker serviks berdasarkan data GLOBOCAN, IARC tahun
2012 terdapat 14.067.894 dan 8.201.990 kematian akibat kanker didunia. Di Asia
dilaporkan 312.990 kasus kanker serviks (59%) dan 50% mengalami kematian. Di
Indonesia tahun 2015 angka kejadian kanker serviks diperkirakan 100/100.00
pertahun. Skrining IVA atau papsmear efektif untuk menurunkan morbiditas dan
mortalitas.
Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui hubungan tentang kanker serviks
dengan perilaku metode IVA atau Papsmear pada ibu-ibu usia 25-50 tahun di Dusun
Greges Donotirto Kretek Bantul.
Metode Penelitian: Penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini menggunakan
rancangan deskriptive analitik. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 84 orang.
Metode pengumpulan data yang di gunakan adalah kuesioner. Analisis data di
lakukan dengan Chi-Square.
Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa 1) tingkat pengetahuan tentang kanker
serviks pada ibu-ibu berpengetahuan sedang sebanyak 44 (52,4%) responden 2)
perilaku ibu-ibu terhadap metode IVA atau papsmear memiliki perilaku tertutup
sebanyak 52 (61,9%) responden dan memiliki perilaku terbuka sebanyak 32 (38,1%)
responden 3) ada hubungan tingkat pengetahuan tentang kanker serviks dengan
perilaku ibu-ibu, dari hasil uji statistik dengan Chi-Square diperoleh p-value sebesar
0,027<0,05.
Simpulan dan Saran: Terdapat hubungan tingkat pengetahuan tentang kanker
serviks dengan perilaku ibu-ibu di Dusun Greges Donotirto Kretek Bantul. Untuk
lebih mengoptimalkan upaya preventif khususnya mengenai kanker serviks dan
pemeriksaan IVA atau Pap Smear.

Kata Kunci : Kanker Serviks, Perilaku


Kepustakaan :37 buku (2008-2016), 7 Jurnal, 7 website
1
Judul Skripsi
2
Mahasiswa Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

ii
THE CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE
ON CERVICAL CANCER AND BEHAVIOR IN
CONDUCTING VISUAL INSPECTION OF THE
UTERINE CERVIK (IVA) OR PAP SMEAR ON
THE 25-50 YEARS OLD WOMEN IN
GREGES VILLAGE DONOTIRTO
KRETEK BANTUL
YOGYAKARTA1
Retno Wahyu Wulandari2, Sri Lestari3

ABSTRACT
Background: Based on the data from GLOBOCAN, IARC in 2015, there were
14.067.894 cases of cervical cancer and 8.201.575 cancer-related deaths worldwide.
In Asia, it was reported that there were 312.990 cases of cervical cancer (59%) and
50% of the cases resulted in deaths. In Indonesia, in 2015, it was assumed that there
were 100/100.000 cases of cervical cancer. The IVA or Pap Smear screening is
effective to reduce morbidity and mortality rates.
Objective: The objective of this study is to find out the correlation between the
cervical cancer and IVA or Pap Smear method behavior on the 25-50 years old
women in Greges village, Donotirto, Kretek, Bantul.
Method: The research was kuantitatif. It used deskriptive analitik. The samples
were 84 people. The data were collected through questioner. The analysis was
conducted by Chi-Square.
Result: The result of this study showed that 1) there are 44 (52,4%)
respondents who have moderate level of knowledge on cervical cancer; 2) there are
52 (61,9%) respondents who have introvert behavior and 32 (38,1%) respondents
who have extrovert behavior regarding the IVA or papsmear method; 3) there is
correlation between the level of knowledge on cervical cancer and the behavior of
the middle-aged women (respondents), based on the Chi-Square test, it obtained p
value 0,027<0,05
Conclusion and Suggestion : There is a correlation between the level of
knowledge on cervical cancer and the behaviour of the middle-aged women in
Greges village, Donotirto, Kretek, Bantul. It is suggested to do more optimization on
preventive actions, especially for cervical cancer and IVA or Pap Smear
examination.

Key words : Behavior, Cervical Cancer


References : 37 books (2008-2016), 7 journals, 7 internet sources
1
Thesis title
2
Student of Diploma IV Midwifery Program, Faculty of Health Sciences, ‘Aisyiyah
University of Yogyakarta
3
Lecturer of ‘Aisyiyah University of Yogyakarta

iii
PENDAHULUAN serviks dan variabel dependent/terikat
Menurut data World health yaitu perilaku melakukan IVA atau
organization (WHO), pada tahun 2015 Pap Smear. Populasi adalah ibu-ibu
di seluruh dunia terdapat 14,1 juta yang tinggal di di Dusun Greges
kasus kanker baru, 8,2 juta kematian Donotirto Kretek Bantul. Sampel
akibat kanker, 32,6 juta orang yang penelitian ini berjumlah 84 orang.
hidup dengan kanker (dalam waktu 5 Teknik pengambilan sampel
tahun dari diagnosis) dan hampir 87% menggunakan Chi-Square.
kasus terjadi di Negara berkembang. HASIL PENELITIAN
Angka kejadian kanker serviks 1. Karakteristik Responden
tertinggi di Afrika yaitu lebih dari 45 a. Umur Responden
per 100.000 orang per tahun, di susul Karakterstik responden
Asia Tenggara 30-44,9 per 100.000 berdasarkan umur responden
perempuan tiap tahun. dapat dilihat pada tabel berikut
Berdasarkan data GLOBOCAN, ini:
International Agency for Research on Tabel 4.1 Karakteristik
Cancer (IARC), diketahui pada tahun responden berdasarkan umur
2015 terdapat 14.067.894 kasus baru Responden
kanker dan 8.201.575 kematian akibat Umur f (%)
kanker di seluruh dunia. Di Asia, 25-30 14 16.7
dilaporkan 312.990 adalah kasus 31-35 17 20.2
kanker serviks (59%) dan 50% 36-40 22 26.2
mengalami kematian. Angka kejadian 41-45 20 23.8
kanker serviks di Indonesia 46-50 11 13.1
berdasarkan data Departemen
Total 84 100.0
Kesehatan RI tahun 2015,
diperkirakan 100/100.000 pertahun (Sumber : WHO, 2009)
(Depkes, 2015). Berdasarkan tabel 4.1 hasil
Skrining IVA efektif akan penelitian tentang karakteristik
memberikan kontribusi untuk responden berdasarkan umur
menurunkan mortalitas dan morbiditas menunjukkan bahwa sebagian
yang terkait dengan keganasan kanker besar responden berumur 36-40
serviks. Studi klinis besar , skrining tahun sebanyak 22 responden
IVA telah menunjukan kepekaan (26,2%), sedangkan sebagian
klinis mulai dari 41%-92% mendekati kecil responden berumur 46-50
standar dari kolposkopi. IVA tahun sebanyak 11 responden
meningkatkan deteksi hingga 30%. (12,1%).
TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan hasil
Diketahuinya hubungan kuesioner pengetahuan tentang
pengetahuan tentang kanker serviks pertama kali menikah
dengan perilaku metode IVA atau Pap didapatkan usia <20 tahun
Smear pada ibu-ibu usia 25-50 tahun (29,7%) dan berdasarkan butir
di dusun Greges Donotirto Kretek soal kuesioner no 6 didapatkan
Bantul tahun 2017. bahwa usia >35 tahun tidak
METODE PENELITIAN mempunyai resiko tinggi
Penelitian ini menggunakan terhadap kanker serviks (65,4%)
metode deskriptive analitik dengan b. Pendidikan Responden
pendekatan cross sectional. Variabel Karakterstik responden
independent/bebas yaitu tingkat berdasarkan pendidikan
pengetahuan ibu-ibu tentang kanker

1
responden dapat dilihat pada Tabel 4.4 Karakteristik
tabel berikut ini: responden berdasarkan
Tabel 4.2 Karakteristik responden pendapatan
berdasarkan pendidikan responden Pendapatan f (%)
Pendidikan f (%) <1.297.700 53 63.1
SD 9 10.7 =1.297.700 26 31.0
SMP 27 32.1 >1.297.700 5 6.0
SMA 44 52.4 Total 84 100.0
PT 4 4.8 (Sumber : Primer, 2017)
Total 84 100.0 Berdasarkan tabel 4.4 hasil
(Sumber : Primer, 2017) penelitian tentang karakteristik
Berdasarkan tabel 4.2 hasil responden berdasarkan
penelitian tentang karakteristik pendapatan responden
responden berdasarkan pendidikan menunjukkan bahwa sebagian
menunjukkan bahwa sebagian besar besar responden memiliki
responden berpendidikan SMA pendapatan kurang dari
sebanyak 44 responden (52,4%), <1.297.700 sebanyak 53
sedangkan sebagian kecil responden (63,1 %) sedangkan
berpendidikan perguruan tinggi lebih dari sebagian kecil
sebanyak 4 responden (4,8%). >1.297.700 sebanyak 5
c. Pekerjaan responden (6%)
Karakterstik responden 2. Tingkat Pengetahuan Tentang
berdasarkan pekerjaan responden Kanker Serviks pada ibu-ibu di
dapat dilihat pada tabel berikut ini: Dusun Greges Kretek Bantul
Tabel 4.3 Karakteristik Hasil Tingkat Pengetahuan
responden berdasarkan Tentang Kanker Serviks pada ibu-
pekerjaan ibu di Dusun Greges Kretek Bantul
Pekerjaan F (%) Eksklusif dapat dilihat pada tabel
Wiraswasta 2 2.4 4.5
Karyawan 6 7.1 Tabel 4.5 Tingkat Pengetahuan
IRT 30 35.7 kanker serviks pada ibu-ibu di
Pedagang 9 10.7 Dusun Greges Kretek Bantul
Buruh 36 42.9 Pengetahuan F (%)
PNS 1 1.2 Kurang 32 38.1
Total 84 100.0 Sedang 44 52.4
(Sumber:Primer2017) Baik 8 9.5
Berdasarkan tabel 4.3 hasil Total 84 100.0
penelitian tentang karakteristik (Sumber : Primer, 2017)
responden berdasarkan pekerjaan Pada tabel 4.2 dapat dilihat
menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan tentang kanker
responden bekerja sebagai buruh serviks paling banyak
sebanyak 36 responden (42,9%), berpengetahuan sedang sebanyak
sedangkan sebagian kecil bekerja 44 responden (52,4%), sedangkan
sebagai PNS sebanyak 1 responden sebagian kecil memiliki
(1,2%). pengetahuan baik sebanyak 8
d. Status Ekonomi responden (9,5%). Hal ini, dari
Karakterstik responden analisa butir soal no. 10 (54,7%)
berdasarkan pendapatan responden ibu mrnyatakan tidak mendapatkan
dapat dilihat pada tabel berikut ini: penyuluhan dari petugas kesehatan

2
dalam 2 tahun terakhir, no.3 4. Hubungan Tingkat Pengetahuan
(60,7%) ibu mau melakukan Tentang Kanker Serviks dengan
IVA/Pap Smear secara rutin 1 Perilaku ibu-ibu
tahun sekali, no. 16 (59,5%) ibu-ibu Tabel 4.7 Tabulasi silang tingkat
mendapatkan informasi melalui pengetahuan tentang kanker serviks
televisi dan no. 13 (58,3%) dengan perilaku ibu-ibu
sebagian besar ibu-ibu jika berobat Hubungan tingkat pengetahuan
ke Puskesmas Kretek tidak tentang kanker serviks dengan
mendapatkan informasi dan arahan perilaku ibu-ibu di analisis
untuk pemeriksaan IVA/Pap menggunakan Chi-Square. Dibawah
Smear. ini tabulasi silang tingkat
3. Perilaku ibu-ibu di Dusun Greges pengetahuan tentang kanker serviks
Donotirto Kretek Bantul dengan perilaku ibu-ibu.
terhadap Metode IVA atau Pap
Smear Perilaku
Hasil Perilaku ibu-ibu di Tabulasi silang
Dusun Greges Donotirto Kretek Perilaku Ibu-ibu
Pengeta Total
Bantul terhadap Metode IVA atau Ter P-
Pap Smear dapat dilihat pada tabel huan buk value
berikut : Tentang Tertutup a
Tabel 4.6 Perilaku ibu-ibu di Dusun kanker
Greges Donotirto Kretek Bantul serviks F % F % F %
terhadap IVA /Pap Smear Kurang 18 21,4 14 16,7 32 28,1 0,027
Perilaku F (%) Sedang 32 38,1 12 14,3 44 52,4
Tertutup 52 61.9 Baik 2 2.4 6 7,1 8 9,5
Terbuka 32 38.1
Total 84 100.0 TOTAL 52 61,9 32 38,1 84 100
(Sumber: Primer, 2017) (Sumber: Sekunder, 2017)
Pada tabel 4.3 dapat dilihat Berdasarkan tabel di atas dapat
responden perilaku ibu-ibu paling dilihat bahwa paling banyak
banyak memiliki perilaku tertutup responden dengan pengetahuan yang
sebanyak 52 (61,9%) responden, sedang memiliki kecenderungan
sedangkan paling sedikit memiliki perilaku tertutup dengan responden
perilaku terbuka sebanyak 32 berjumlah 32 (38,1%) responden.
responden (38,1%). Hal ini, pada Penguji hipotesis dilakukan dengan
kuesioner perilaku (60,7%) menggunakan analisis korelasi Chi
responden bersedia IVA setiap square. Analisis ini digunakan untuk
tahun, (53,5%) ibu-ibu tidak ingin mengukur koefisien korelasi antara
melakukan IVA/Pap Smear karena dua variabel. Berdasarkan hasil
dilakukan dibagian organ penelitian ini diperoleh harga
reproduksi, (65,4%) ibu-ibu tidak koefisien hubungan tingkat
akan melakukan pemeriksaan pengetahuan tentang kanker serviks
walaupun dilakukan oleh bidan, dengan perilaku ibu-ibu p-value
perawat, dokter professional, sebesar 0,027< 0,05. Dari hasil
(59,5%) ibu-ibu tidak akan periksa tersebut dapat disimpulkan bahwa
IVA/Pap Smear walaupun harga ada hubungan tingkat pengetahuan
pemeriksaan IVA lebih murah tentang kanker serviks dengan
dibandingkan dengan pemeriksaan perilaku ibu-ibu dengan melakukan
Pap Smear. IVA atau Pap Smear.

3
PEMBAHASAN deteksi dini kanker serviks.
1. Karakteristik Responden Penyebaran masalah kesehatan
Hasil penelitian menyatakan yang berbeda berdasarkan status
karakteristik responden berdasarkan ekonomi dalam mencegah penyakit
umur menunjukkan bahwa sebagian dan adanya perbedaan sikap hidup
besar responden berumur 36-40 dan perilaku yang dimiliki
tahun sebanyak 22 responden seseorang.
(26,3%), artinya responden 2. Tingkat Pengetahuan Tentang
termasuk dalam umur yang Kanker Serviks pada ibu-ibu di
beresiko terjadinya kanker serviks, Dusun Greges Kretek Bantul
hasil penelitian dikuatkan oleh teori Hasil penelitian didapatkan
Diananda (2012), faktor resiko tingkat pengetahuan tentang kanker
terjadinya kanker serviks selain serviks paling banyak
terpapar IMS antara lain wanita berpengetahuan sedang sebanyak
yang berumur >35 tahun dan masih 44 responden (52,4%). Faktor yang
aktif berhubungan seksual, umur mempengaruhi pengetahuan
pertama kali berhubungan, usia responden yaitu pendidikan,
pertama kali menikah atau menikah diketahui bahwa sebagian besar
pada usia < 20 tahun. Pada analisis responden berpendidikan SMA
butir kuesioner tentang pertama kali sebanyak 44 responden (52,4%),
menikah didapatkan usia <20 tahun Menurut Aman (2009), mengatakan
(28,7%). bahwa tingkat pendidikan
Berdasarkan penelitian merupakan faktor yang
didapatkan sebagian besar mempengaruhi perilaku masyarakat
responden berpendidikan SMA dalam kesehatan yang selanjutnya
sebanyak 44 responden (52,4%), akan berdampak pada derajat
hasil ini sesuai menurut penelitian kesehatan. Menurut penelitian
Martini (2013), pengetahuan dan Martini (2013), pengetahuan dan
pendidikan ibu tentang kanker pendidikan ibu tentang kanker
serviks akan membentuk sikap serviks akan membentuk sikap
positif terhadap rendahnya deteksi positif terhadap rendahnya deteksi
dini kanker serviks. Hal ini juga dini kanker serviks. Hal ini juga
merupakan faktor dominan dalam merupakan faktor dominan dalam
pemeriksaan deteksi dini kaker pemeriksaan deteksi dini kaker
serviks. Pengetahuan dan serviks.
pendidikan yang dimiliki wanita Pengetahuan sedang
usia subur tersebut akan dijelaskan dari hasil kueisoner
menimbulkan kepercayaan ibu menyatakan bahwa menjawab
tentang deteksi dini kanker serviks. benar kanker serviks atau kanker
Sebagian besar responden leher rahim adalah kanker yang
bekerja sebagai buruh tani menginfeksi didalam rahim,
sebanyak 36 responden (42,9%), responden juga mengetahui bahwa
dan sebagian besar responden penyebab utama kanker serviks
memiliki pendapatan kurang dari yaitu infeksi virus HPV (Human
<1.297.700 sebanyak 53 responden Papilloma Virus), sebagian besar
(63,1 %), hal ini akan berpengaruh responden menyatakan bahwa
pada status ekonomi, hal ini pasangan seksual hanya satu suami
dikuatkan oleh penelitian Martini bukan faktor resiko kanker serviks.
(2013), status ekonomi juga Uraian tersebut merupakan
berpengaruh terhadap rendahnya hasil kuisoner dari responden

4
tentang definisi kanker serviks, pasangan usia subur di wilayah
sedangkan (62,2%) responden kerja Puskesmas Sangkrah,
masih salah dalam memberikan Kelurahan Sangkrah, Kecamatan
jawaban kuisoner seperti responden Pasar Kliwon, Surakarta
membenarkan bahwa usia >35 menyatakan hasil terdapat
tahun tidak mempunyai resiko hubungan yang signifikan antara
tinggi terhadap kanker serviks, pengetahuan tentang deteksi dini
padahal justru menurut teori kanker serviks dengan perilaku
Diananda (2012), menyatakan deteksi dini kanker serviks pada
faktor resiko terjadinya kanker pasangan usia subur di wilayah
serviks selain terpapar IMS antara kerja Puskesmas Sangkrah
lain wanita yang berumur >35 Kecamatan Pasar Kliwon Surakarta
tahun dan masih aktif berhubungan (p-value= 0,017).
seksual, umur pertama kali 3. Perilaku ibu-ibu di Dusun Greges
berhubungan, usia pertama kali Donotirto Kretek Bantul
menikah atau menikah pada usia < terhadap Metode IVA atau Pap
20 tahun, penggunaan antiseptik, Smear
wanita perokok, paritas, nutrisi dan Hasil penelitian pada perilaku
penggunaan kontrasepsi hormonal ibu-ibu paling banyak memiliki
dalam jangka waktu lama, diduga perilaku tertutup sebanyak 52
mempermudah terjadinya kanker (61,9%) responden. perilaku
serviks. Pengetahuan yang dimiliki tertetutup yang dimiliki responden
responden dijelaskan pada hasil akan berdampak pada kegagalan
kuisoner menyatakan bahwa manfaat pemeriksaan dini. Menurut
sebagian besar responden tidak Notoadmojo (2007), perilaku
mendapatkan penyuluhan tentang kesehatan adalah suatu respons
pemeriksaan IVA atau Pap Smear seseorang (organisme) terhadap
dalam 2 tahun terakhir, namun stimulus atau objek yang berkaitan
sebagian kecil lainnya mendapatkan dengan sakit dan penyakit, sistem
penyuluhan. Responden juga pelayanan kesehatan, makanan, dan
menyatakan telah mengetahui minuman, serta lingkungan.
informasi pemeriksaan IVA atau Faktor yang mempengaruhi
Pap Smear melalui televisi. didapatkannya perilaku tertutup,
Hasil penelitian ini sesuai salah satunya karena faktor
dengan hasil penelitian Martini pekerjaan. Sebagian besar
(2013), tentang hubungan responden bekerja sebagai buruh
karakteristik, pengetahuan dan sebanyak 36 responden (42,9%),
sikap wanita pasangan usia subur buruh tani merupakan pekerja
dengan tindakan pemeriksaan lepas, yang tidak memiliki banyak
papsmer di Puskesmas Sukawati II waktu, sehingga informasi terbatas
hasil penelitian menyatakan Hasil saat mereka bekerja saja, penelitian
dari penelitian ini adalah responden Sukanti (2007), menunjukan bahwa
≥ 35 tahun 28 (56%), wanita yang tidak bekerja lebih
berpendidikan menengah 38 (76%), banyak melakukan pemeriksaan
sebagian besar bekerja 35 (70%). papsmear daripada wanita bekerja,
Hasil penelitian ini juga hal tersebut berkaitan dengan waktu
sesuai dengan jurnal milik Utami dan pelayanan kesehatan.
(2013), hubungan tingkat Hal ini, diperkuat oleh teori
pengetahuan dengan perilaku Notoatmodjo (2010), yang
deteksi dini kanker serviks pada menyatakan bahwa ekonomi adalah

5
salah satu faktor yang sangat Hasil penelitian mengenai
mempengaruhi perilaku perilaku tertutup dapat dilihat
masyarakat, apabila penghasilan dengan jelas pada hasil kuisoner
masyarakat cukup maka mereka bahwa terdapat 92% responden
akan memenuhi kebutuhan dengan tidak melakukan Pap Smear,
maksimal dan sebaliknya apabila perilaku tertutup juga ditunjukkan
penghasilan masyarakat kurang, dari 39% responden tidak
maka mereka akan mengabaikan melakukan pap smear secara rutin 1
kebutuhannya termasuk dalam tahun sekali. Perilaku tertutup ini
mencari pelayanan kesehatan. juga ditunjukkan oleh responden
Faktor yang mempengaruhi dengan tidak bersedia melakukan
perilaku responden kebanyakan tes IVA atau Pap Smear karena
tertutup salah satunya Faktor dilakukan pada organ reproduksi
predisposisi, faktor tersebut yaitu bagian dalam. Responden
tingkat sosial ekonomi. Hasil menyatakan akan melakukan
penelitian diketahui berdasarkan pemeriksaan Pap Smear ketika
pendapatan responden mengalami keputihan yang banyak
menunjukkan bahwa sebagian besar dan terus menerus dan atau
responden memiliki pendapatan perdarahan setelah senggama.
kurang dari <1.297.700 sebanyak (59,5%) responden yang tidak
53 responden (63,1 %). Hasil setuju melakukan pemeriksaan IVA
penelitian ini dapat diartikan bahwa meskipun harga lebih murah dari
sebagian besar responden memiliki pemeriksaan Pap Smer.
tingkat ekonomi rendah karena Hasil ini dikuatkan oleh
memiliki penghasilan dibawah gaji penelitian Tanjung Sari (2010),
UMR. Hal ini sesuai dengan teori hubungan karakteristik dengan
Lawrence Green (1980) dalam perilaku Pap Smear pada ibu
Notoatmodjo (2007), perilaku pasangan usia subur (PUS) di
diperilaku oleh salah satu faktor Puskesmas Kalasan Sleman. Hasil
utama yaitu faktor predisposisi dari penelitian ini adalah ibu yang
yaitu hal-hal yang berkaiatan melakukan Pap Smear di
dengan kesehatan, sistem nilai yang Puskesmas Kalasan sebagaian besar
dianut masyarakat, tingkat memiliki ekonomi cukup (83,3%).
pendidikan, tingkat sosial ekonomi, 4. Hubungan pengetahuan tentang
pekerjaan. kanker serviks dengan perilaku
Hasil penelitian ini juga metode IVA atau Pap Smear
dikuatkan oleh teori menurut pada ibu-ibu di dusun Greges
Soetjiningsih dalam Sarwono Donotirto Kretek Bantul tahun
(2007), menyatakan bahwa status 2017.
sosial ekonomi adalah kedudukan Hasil penelitian pada tabulasi
atau posisi seseorang dalam silang paling banyak responden
masyarakat, status sosial ekonomi dengan pengetahuan yang sedang
adalah gambaran tentang keadaan memiliki kecenderungan perilaku
seseorang atau suatu masyarakat tertutup dengan responden
yang ditinjau dari segi sosial berjumlah 32 (38,1%) responden.
ekonomi, gambaran itu seperti pengetahua respoden dalam
tingkat pendidikan, pendapatan dan kategori sedang hal ini dikarenakan
sebagainya. Status ekonomi respoden mendapatkan informasi
kemungkinan besar merupakan hanya dari televisi, meskipun
pembentuk gaya hidup keluarga. demikian responden memiliki

6
tambahan informasi melalui tidaknya informasi tentang
petugas kesehatan. kesehatan atau fasilitas kesehatan,
Hal ini, sesuai dengan pengambil keputusan (personal
penelitian Utami (2013), autonomy), situasi yang
menyatakan tabulasi silang memungkinkan untuk bertindak
hubungan pengetahuan ibu tentang atau tidak bertindak (action
deteksi dini kanker serviks situation).
menunjukkan bahwa responden Berdasarkan penelitian ini
dengan pengetahuan sedang menyatakan penelitian didapatkan
memiliki sebagian besar tidak sebagian besar responden memiliki
melakukan deteksi dini kanker perilaku tertutup, faktor yang
serviks (84%) lebih tinggi mempengaruhi perilaku tertutup
dibandingkan yang melakukan salah satunya dukungan sosial, ini
deteksi dini kanker serviks (16%). sesuai dengan teori Menurut
Informasi yang didapatkan Lawrence Green (1980) dalam
responden akan mempengaruhi Notoatmodjo (2007), dukungan
perilaku responden, informasi sosial tersebut didapatkan dari
tentang kanker serviks paling keluarga, pelayanan kesehatan, dan
banyak didapatkan dari televisi. suami. Hasil kuisoner pada
Hasil wawancara kepada 25 orang pelayanan kesehatan, responden
wanita usia subur. 10 (23,3%) menyatakan petugas kesehatan
orang ibu mengatakan hanya tidak memberikan pelayanan datang
pernah mendengar tentang kanker ke rumah ibu untuk melakukan
serviks namun tidak mengetahui pemeriksaan IVA atau Pap Smear.
lebih lanjut mengenai kanker Hasil penelitian pada harga
serviks, 5 (4,6%) orang ibu koefisien hubungan tingkat
mengatakan tidak pernah pengetahuan tentang kanker serviks
mendengar tentang kanker serviks, dengan perilaku ibu-ibu p-value
6 (5,6%) orang ibu mengetahui sebesar 0,027< 0,05. Hasil tersebut
tentang IVA dan Pap Smear dan 4 disimpulkan bahwa ada hubungan
(4%) orang ibu mengatakan tidak tingkat pengetahuan tentang kanker
minat melakukan pemeriksaan IVA serviks dengan perilaku ibu-ibu.
dan Pap Smear karena takut Hasil penelitian ini sama dengan
terhadap hasil yang akan hasil penelitian Apriani (2012),
diterimanya nanti serta ketakutan hubungan tingkat pengetahuan ibu
terhadap alat-alat yang akan kanker serviks dengan perilaku
digunakan saat melakukan pemeriksaan Pap Smear di
pemeriksaan IVA dan Pap Smear. Puskesmas Umbulharjo I
Uraian di atas menjelaskan bahwa Yogyakarta. Hasil dari penelitian
pengetahuan responden sebagian ini adalah tingkat pengetahuan
besar belum memiliki pengetahuan tentang kanker serviks dalam
yang banyak terkati pemeriksaan kategori cukup yaitu sebanyak 29
IVA dan Pap Smear. responden (69%), minat IVA atau
Pengetahuan akan Pap Smear kategori tinggi yaitu 40
mempengaruhi perilaku kesehatan. responden (95,2%).
Perilaku kesehatan itu merupakan SIMPULAN
fungsi dari niat sesorang bertindak Tingkat pengetahuan ibu-ibu
sehubungan dengan kesehatan dan tentang kanker serviks paling
perawatan kesehatannya, dukungan banyak berpengetahuan sedang
sosial dari masyarakat sekitar, ada sebanyak 44 responden (52,4%).

7
Perilaku ibu-ibu paling banyak diterbitkan. Yogyakarta:
memiliki perilaku tertutup Fakultas Ilmu Kesehatan DIV
sebanyak 52 (61,9%) responden. Bidan Pendidik Universitas
Terdapat hubungan tingkat ‘Aisyiyah Yogyakarta
pengetahuan tentang kanker serviks DepKes, RI. (2013). Profil Dinas
dengan perilaku ibu-ibu di Dusun Kesehatan Provinsi Daerah
Greges Donotito Kretek Bantul. Istimewa Yogyakrta: Yogyakarta
SARAN (http://www.depkes.go.id/resour
1. Bagi Petugas puskemas Kretek ces/download/profil/PROFIL_K
Diharapkan agar lebih ES_PROV_2011/P.Prov.DIY_1
mengoptimalkan upaya preventif 1.pdf)
khususnya mengenai kanker Diananda, Rama. (2012). Mengenal
serviks dan pemeriksaan Seluk Beluk Kanker.
IVA/Pap Smear dalam bentuk Yogyakarta: Kata Hati
penyuluhan. Oktavyan Y, (2013). Hubungan
2. Bagi Responden tingkat pengetahuan tentang
Meningkatkan tindakan kanker serviks dengan sikap
preventif terjadinya kanker terhadap pemeriksaan papsmear
serviks secara dini dengan cara PUS di Puskesmas Semanu
meningkatkan pengetahuan GunungKidul. Jurnal Permata
tentang kanker serviks dan Indonesia vol.6. no. 2: ISSN
pemeriksaan IVA/Pap Smear 2086-9185.
dalam upaya deteksi dini Martini. (2013). Hubungan
terhadap penyakit kanker serviks karakteristik, pengetahuan dan
dan meningkatkan kewaspadaan sikap wanita pasangan usia
terhadap penyakit kanker serviks subur dengan tindakan
dengan periksa IVA/Pap Smear
pemeriksaan papsmear di
secara rutin.
Puskesmas Sukawati II. Tesis
3. Bagi peneliti selanjutnya
diterbitkan. Denpasar: Program
a. Hasil penelitian ini dapat
Pascasarjana Universitas
dijadikan referensi untuk
Udayana.
menambah penelitian tentang
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
bagaimana memberikan
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
pengetahuan tentang kanker
Rineka Cipta
serviks agar memiliki
Romauli. (2009). Kesehatan
perilaku terbuka terhadap
Reproduksi. Yogyakarta: Nuha
pemeriksaan Pap smear.
Medika
b. Penelitian ini dapat
Saraswati, S. (2010). 52 Penyakit
digunakan sebagai informasi
Perempuan. Yogyakarta: Kata
baru dan sebagai dasar untuk
Hati
penelitian selanjutnya dengan
Sukaca, E. Bertiani. (2009). Cara
pengembangan metode
Cerdas Menghadapi Kanker
penelitian yang sesuai dengan
Serviks. Yogyakarta: Genius
perkembangan keilmuan.
Publisher.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. (2010). Metode penelitian
Apriani, (2012). Hubungan Tingkat
kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Pengetahuan Ibu Tentang
Bandung: Alfabetta
Kanker Serviks Dengan Perilaku
Tanjung, Sari. (2010). Hubungan
Pemeriksaan Papsmear Di
Karakteristik Dengan Perilaku
Puskesmas Umbulharjo I
Papsmear Pada Ibu Pasangan
Yogyakarta. Skripsi tidak

8
Usia Subur (PUS) di
Puskesmas Kalasan Sleman.
Skripsi tidak diterbitkan.
Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Kesehatan DIV Bidan Pendidik
Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta
Tapan, Erik. (2005). Kanker,
Antioksidan dan Terapi
Komplementer. Jakarta: PT
Elek Media Komputindo
Utami, N.M., Irdawati., Zulaichah, E.,
(2013). Hubungan yang
signifikan antara pengetahuan
tentang deteksi dini kanker
serviks dengan perilaku deteksi
dini kanker serviks pada
pasangan usia subur di wilayah
kerja Puskesmas Sangkrah
Kecamatan Pasar Kliwon
Surakarta. Skripsi tidak
diterbitkan. Surakarta: Program
Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah
World Health Organization (WHO).
(2012). Data kasus kanker
diseluruh dunia.
http://www.who.int/cancer/det
ection/breastcancer/en/index1.
html.(diakses 12 Oktober
2016)
Widyastuti. (2009). Kesehatan
Reproduksi. Yogyakarta: Firtamaya

Anda mungkin juga menyukai