INFEKSI DENGUE
PROPOSAL
(STUDI LITERATUR)
Oleh:
NIM. 1814313453022
MALANG
2021
GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN ANTIGEN NON
DENGUE
PROPOSAL
(STUDI LITERATUR)
Oleh:
NIM. 1814313453022
MALANG
2021
HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL
Oleh
1814313453022
Oleh
Nur Azly Metarani
NIM. 1814313453022
Telah di uji pada
Hari :
Tanggal :
Dan dinyatakan lulus oleh :
Penguji Ketua
………………………………
NIDN.
Pembimbing I Pembimbing II
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Karna atas limpahan Rahmat
(NS1) pada pasien suspek infeksi dengue”, dengan baik dan lancar. Proposal Karya
tulis ini disusun dalam rangkah memenuhi tugas akhir untuk menyusun Karya Tulis
Maharani Malang.
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Atas terselesaikannya Proposal, penulis
1. Reny Tri Febriani, SST., M.Kes selaku Ketua STIKes Maharani Malang yang
7. Terima kasih untuk pacar saya Andri Saputra yang selalu Support dan
mungkin masih jauh dari apa dikatakan sempurna karena keterbatasan ilmu
yang penulis miliki.Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun
Malang, 2021
Peneliti
BAB I
PENDAHULUAN
tersebut meninggal dunia. Demam dengue (DD) dan DBD telah merupakan
merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue. Virus ini
memberikan gejala klinis dari ringan sampai berat bahkan dapat menimbulkan
kematian. Gejala klinis demam dengue yaitu demam akut, sakit kepala,
yang membedakan demam dengue dan demam berdarah dengue (Khairinisa &
Permatasari, 2018)
Dari data yang masuk hingga tanggal 29 Januari 2019 tercatat jumlah
Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan Januari tahun
jumlah kasus meninggal sebanyak 43 kasus. Pada awal tahun 2019 tercatat
(NTT) yaitu Sumba Timur, Sumba Barat, Manggarai Barat, Ngada, Timor
beberapa hari, bahkan dalam hitungan jam penderita dapat masuk dalam
deteksi dini terhadap infeksi virus ini. Saat ini, telah dikembangkan suatu
mendeteksi atau mendiagnosis infeksi virus dengue lebih awal, bahkan pada
hari pertama onset demam karena protein NS1 bersirkulasi dalam konsentrasi
tinggi dalam darah pasien selama awal fase akut. Adanya pemeriksaan NS1
ini sangat penting karena dapat dilakukan terapi suportif dan pemantauan
mendiagnosis infeksi virus dengue lebih awal karena protein NS1 bersirkulasi
dengan konsentrasi tinggi dalam darah pasien selama awal fase akut.9
Flavivirus dan pen-ting untuk replikasi dan viabilitas virus. Dengan adanya
Pada Pasien Suspek Infeksi Dengue melalui metode studi Literatur (Ety 2019)
Antigen Non Struktural 1 (Ns1) Pada Pasien Suspek Infeksi Dengue yang di
1.3 Tujuan
dengue.
mempemudah mendeteksi jenis infeksi pada pasien suspek dengue lebih awal dan
KAJIAN PUSTAKA
dengan sebaran di seluruh wilayah tanah air. Gejala yang akan muncul seperti
ditandai dengan demam mendadak, sakir kepala, nyeri belakang bola mata, mual
dan menifestasi perdarahan seperti mimisan atau gusi berdarah serta adanya
mengalami fase demam selama 2-7 hari, fase pertama: 1-3 hari ini penderita akan
merasakan demam yang cukup tinggi 400C, kemudian pada fase ke-dua penderita
mengalami fase kritis pada hari ke 4-5, pada fase ini penderita akan mengalami
turunnya demam hingga 370C dan penderita akan merasa dapat melakukan
aktivitas kembali (merasa sembuh kembali) pada fase ini jika tidak mendapatkan
pengobatan yang adekuat dapat terjadi keadaan fatal, akan terjadi penurunan
yang ketiga ini akan terjadi pada hari ke 6-7 ini, penderita akan merasakan
demam kembali, fase ini dinamakan fase pemulihan, di fase inilah trombosit akan
Afrika, dan Amerika Utara. Penyakit ihni kemudian dikenali dan dinamai pada
1779. Wabah besar global dimulai dih Asia Tenggara pada 1950-an dan hingga
1975 demam berdarah ini telah menhjadi penyebab kematian utama di antaranya
Infheksi dengue tersebahr luas di wilayah tropis dan sub tropis dan lebih
dari 100 negara anggota WHOh termasuk dalam wilayah endemis infeksi
dengue. Diperkirakan 50 juta-100 juta terinfeksi dengue setiap tahun dan 500.000
negara merupahkan wilayah endemis DBD kecuali Republik Rakyat Korea. Pada
tahun 2012 laporan WHO menyebutkan bahwa 0,29 juta kasus terlaporkan dari
dan pada tahun 2015 case fatality rate (CFR) sebesar 0,97%.(Khairinisa &
Permatasari, 2018)
Epidemiologi DBD merupakan fenomena hubungan yang kompleks antara
host, agent dan lingkungan. Manusia merupakan amplifying host dari virus
termashuk di dalamnya virus dengue. Agent DBD adalah virus dengue dan
dilaporkan ada 4 serotipe yaitu: DENV 1-4. Serotipe DENV dapat bersirkulasi
secara tunggal, maupun lebih dari satu dalam area yang sama. Infeksi dari salah
satu serotipe memberikanh kekebalan dalam jangka panjang pada serotipe yang
sama, namun tidak memberi kekebalan pada serotipe yang berbeda. Infeksi
mempengaruhi faktor lingkungan yang lain, diantaranya curah hujan dan suhu.
replikasi virus dan perkembangan larva vektor. Faktor lingkungan sosial yang
vektor, meliputi jentik, pupa, nyamuk dewasa maupun telur. Survei jentik
merupakan metode yang praktis dan umum digunakan. Output survei jentik dapat
mengukur house index (HI), container index (CI), breteau index (BI), serta angka
CI, BI serta ABJ terkait dengan transmisi dengue di suatu wilayah. Jenis dan
berpengaruh pada keberadaan jentik nyamuk (Ikawati et al., Paul et al., 2018).
Keberadaan larva nyamuk dengan kasus DBD memiliki Odd Ratio (OR) sebesar
14,94. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan situasi DBD serta indikator
2.1.3Penularan
aegypti. Ini adalah spesies nyamuk yang menggigit pada siang hari, dengan
menghisap darah dari seseorang yang sedang dalam fase demam akut
(viraemia), yaitu 2 hari sebelum panas sampai 5 hari setelah demam timbul.
mengisap darah penderita yang sedang viremia dan tetap infektif selama
dalam luka gigitan ke tubuh orang lain. Setelah masa inkubasi di tubuh
manusia selama 34 hari (rata-rata selama 4-6 hari) timbul gejala awal
penyakit.(Ety,2019)
sepanjang hari, nyeri kepala, nyeri saat menggerakan bola mata dan nyeri
lebih berat dapat menimbulkan nyeri ulu hati, perdarahan saluran cerna,
syok, hingga kematian. Masa inkubasi penyakit ini 3-14 hari, tetapi pada
(Prayoga, 2017)
(Prayoga, 2017)
2.1.5Manifestasi Klinis
Demam berdarah menurut (WHO, 2015) adalah, penyakit seperti flu berat
menyebabkan kematian. Dengue harus dicurigai bila demam tinggi (40 ° C / 104
° F) disertai dengan 2 d ari gejala berikut: sakit kepala parah, nyeri di belakang
mata, nyeri otot dan sendi, mual, muntah, pembengkakan kelenjar atau ruam.
Gejala biasanya berlangsung selama 2-7 hari, setelah masa inkubasi 4-10 hari
setelah gigitan dari nyamuk yang terinfeksi. Dengue yang parah adalah
peringatan terjadi 3-7 hari setelah gejala pertama dalam hubungannya dengan
penurunan suhu (di bawah 38 ° C / 100 ° F) dan meliputi: sakit parah perut,
muntah terus menerus, napas cepat, gusi berdarah, kelelahan, kegelisahan dan
darah di muntah. 24-48 jam berikutnya dari tahap kritis dapat mematikan;
perawatan medis yang tepat diperlukan untuk menghindari komplikasi dan risiko
himokonsentrasi.
b. Derajat II : Derajat I disertai dengan perdarahan spontan pada kulit
cepat dan lemah, tekanan darah turun (20 mm Hg) atau hipotensi
tidak Terukur.
mirip dengan demam berdarah. Tapi setelah beberapa hari orang yang
muncul bintik-bintik kecil seperti darah pada kulit dan patch lebih besar dari
b. Demam
c. Sakit kepala
f. Muntah
c. Ruam Generalized
b. Berkeringat.
c. demam akut
d. sakit kepala
e. myalgia
f. atralgia
g. leukopenia
h. trombositopenia
Fitur klinis DD yang sulit dibedakan pada fase awal sakit (≤ 3 hari) dan
diagnosis dengue yang dipakai saat ini di Indonesia adalah kriteria WHO 2009,
yang menyatakan bahwa diagnosis infeksi virus dengue (probable dengue) adalah
adanya (1) dua kriteria klinis (sakit kepala, mual/muntah/nyeriperut, nyeri retro-
orbita, mialgia, atralgia, ruam kulit, uji tourniquet (+), dan manifestasi
perdarahan spontan); (2) disertai hasil uji laboratorium konfirmasi seperti RT-
PCR, isolasi virus, deteksi antigen NS-1, deteksi antibodi. Terdapat dua tipe uji
cepat dengue yang saat ini digunakan, yaitu deteksi antigen NS-1 dan/atau
antibodi (IgG/IgM) dengue dengan metode immunochromatography. Deteksi
antigen NS-1 akan digunakan pada fase awal sakit, yaitu ≤ 5 hari pertama gejala
klinis timbul,24 sebaliknya deteksi antibodi akan dipakai setelah lima sakit.
awal sakit, karena uji ini mempunyai nilai sensitifitas yang tertinggi pada 1-3 hari
antibody terutama IgM serta menurun pada infeksi sekunder.25 Meskipun mudah
lebih dini kepada pasien, uji ini masih mempunyai kekurangan karena kurang
Lestari, 2016)
terdeteksi tinggi serum pasien selama pada fase akut infeksi. Antigen
ini dapat dideteksi baik pada infeksi primer maupun infeksi sekunder,
sekunder. Ag NS1 dapat dideteksi dalam darah mulai dari hari pertama
dengue, dan bahkan hdapat terdeteksi pada hari pertama mulai demam.
(Putra, 2016)
2. Prosedur
a. Sampel darah vena diambil dari vena mediana cubiti sebanyak 2 cc.
(EDTA).
digunakan.
3. Interpretasi Hasil
garis Control (C) saja.
Control (C).
2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan
a. Kelebihan
(Prayoga, 2017)
b. Kekurangan
Resiko tes demam berdarah NS1 sangat kecil. Pasien mungkin akan merasa
KERANGKA KONSEP
Studi Literatur
Gejala : demam,ruam,nyeri
otot dan sendi
Peeriksaan Demam
Dengue
Non Struktual-1
Virus dengue masuk ke dalam tubuh setelah digigit nyamuk betina aedes
aegpty. Kemudian virus dengue masuk ke dalam darah dan menginfeksi sel serta
kuper). Akibat infeksi virus dengue pada sel-sel fagosit ,maka akan terjadi
demam,ruam,nyeri otot dan sendi. Pada saat itulah akan di lakukan pemeriksaan
METODE PENELITIAN
Adapun tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Konseptualisasi
Analisa
Deskriptif
dengan tujuan untuk memberikan gambaran detail mengenai suatu gejala atau
(Siregar, 2016). Desain penelitian yang dipilih adalah kuantitatif yaitu Gambaran
hasil pemeriksaan Antigen Non Struktual 1 (NS1) pada pasien suspek infeksi
dengue.
literatur adalah penelitian yang tidak lepas dari literatur-literatur ilmiah dimana
data diperoleh dari sumber yang relevan terhadap permasalahan yang akan
diteliti dengan melakukan studi pustaka menggunakan buku, jurnal, artikel, atau
4.2.2 Populasi
4.2.3 Sampel
Kritera inklusi dan eksklusi penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :
Kriteria Eksklusi
Inklusi
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu:
Suspek Infeksi Dengue merupakan analisis hasil deteksi antigen non struktural
1 (NS1) dengue pada pasien yang diduga terinfeksi virus dengue sebanyak 3
orang (10%) menunjukkan hasil positif antigen NS1 pada hari ke 3 dan 4
NS1 pada hari ke 2 dan 5 demam. Pada penelitian yang di lakukan oleh
Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan data yang diperoleh bukan dari pengamatan langsung. Akan
tetapi data tersebut diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-
peneliti terdahulu seperti: buku dan laporan ilmiah primer atau asli yang terdapat di
dalam artikel atau jurnal (tercetak dan/atau non-cetak) berkenaan dengan Gambaran
Hasil Pemeriksaan Antigen Non Struktual 1 (Ns1) Pada Pasien Suspek Infeksi
Dengue
4.5. Starategi pencarian literatur
Non Struktual 1 (Ns1), Pasien Suspek Infeksi Dengue Dan menggunakan database
assesment kelayakan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi, sehingga didapatkan
Studi literatur ini menggunakan literatur terbitan tahun 2016-2021 yang dapat
diakses fulltext dalam format pdf dan scholarly (peer reviewed journals). Kriteria
jurnal yang sesuai dengan kriteria inklusi direview adalah artikel jurnal penelitian
berbahasa Indonesia dan Inggris (Internasional dan nasional) dengan subyek manusia,
Kriteria jurnal yang terpilih untuk review adalah jurnal yang didalamnya terdapat
tema Gambaran Hasil Pemeriksaan Antigen Non Struktual 1 (Ns1) Pada Pasien
kemudian dikumpulkan dan dibuat ringkasan jurnal meliputi nama peneliti, tahun
temuan dan yang terakhir kelebihan dan kekurangan. Ringkasan jurnal penelitian
tersebut dimasukan ke dalam tabel diurutkan sesuai alphabet dan tahun terbit setelah
itu data yang sudah terkumpul kemudian dicari persamaan dan perbedaannya lalu
PENGUMPULAN DATA
Jurnal ditemukan lewat internet sesuai kata kunci
PENGOLAHAN DATA
Jurnal dilakukan skrining ( di eksklusi)
ANALISA DATA
Metode naratif
HASIL
Literatur
NIM : 1814313453022
DENGUE
Dosen Mahasiswa
pembb 2
Gejala
penulisan sitasi ya
sitasi
- Penulisan di lengkapi
Gambaran Hasil
Pemeriksaan Antigen
Infeksi Dengue
BAB 1
konsul.
yaa
LEMBAR KONSULTASI
DENGUE
Dosen Mahasiswa
dan 1
- Ditambahkan Program
studi.
- Keseluruhan naskah
hipotesis.
literatur
3. 5/09/2021 IV - Baca panduan penulisan
kti,sitasi di perbaiki
lengkapi
plagiasi
- Daftar pustaka
dikonsistensikan,missal
huruf,judul,titik,koma,dll