Anda di halaman 1dari 4

FORMAT LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Analisis Tindakan Pemasangan EKG Pada Tn. W


Di Ruang Cempaka Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang

Hari : Senin
Tanggal : 16 Agustus 2021
Jam : 09.40
A. Keluhan Utama
Klien datang dengan keluhan nyeri dada serta sesak nafas. Nyeri timbul
ketika klien melakukan aktivitas dan sesak semakin bertambah. Klien
mengatakan nyeri seperti di tekan-tekan, nyeri berada di dada sebelah kiri,
klien mengatakan skala nyeri 6. Klien mengatakan lama nyeri 5-10 menit
dan bersifat hilang timbul.
B. Diagnosa Medis
Congestive Heart Failure (CHF)

C. Diagnosis Keperawatan
Penurunan curah jantung b.d penurunan irama jantung

D. Data yang mendukung diagnosis keperawatan


DS :
Klien mengeluh nyeri dada timbul jika melakukan aktifitas dan sesak
semakin bertambah
DO :
TD : 150/80 mmHg
Nadi : 90x/menit
Pernafasan : 28x/menit
Gambaran EKG : Gelombang P jumlahnya tidak dapat di identifikasi, interval P-
R tidak dapat dihitung
E. Dasar Pemikiran
Congestive Heart Failure (CHF) adalah suatu kondisi dimana

jantung mengalami kegagalan dalam memompa darah guna mencukupi

kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat. Hal

ini mengakibatkan peregangan ruang jantung (dilatasi) guna

menampung darah lebih banyak untuk dipompakan ke seluruh tubuh

atau mengakibatkan oto jantung kaku dan menebal. Jantung hanya

mampu memompa darah untuk waktu yang singkat dan dinding otot

jantung yang melemah tidak mampu memompa dengan kuat. Sebagai

akibatnya, ginjal sering merespons dengan menahan air dan garam. Hal

ini akan mengakibatkan bendungan cairan dalam beberapa organ tubuh

seperti tangan, kaki, paru, atau organ lainnya sehingga tubuh klien

menjadi bengkak (Congestive) 9Udjianti, 2010). Salah satu

pemeriksaan penunjang guna menegakkan diagnosa CHF yaitu EKG:

untuk menilai hipertropi atrium/ventrikel, iskemia, infark dan distritmia.

EKG adalah suatu mesin yang digunakan untuk mencatat aktivasi listrik

dari denyut jantung.

Menurut Smeltzer (2012) dalam Buku Ajar Keperawatan

Medikal-Bedah, gagal jantung disebabkan dengan berbagai keadaan

seperti :

a. Kelainan otot jantung

b. Aterosklerosis koroner

c. Hipertensi sistemik atau pulmonal (peningkatan after load)

d. Penyakit jantung lain

e. Faktor sistemik
F. Prinsip Tindakan Keperawatan
Prosedur EKG merupakan tindakan keperawatan dengan prinsip bersih
karena bukanlah tindakan invasuf. Secara umum prinsip-prinsip
pemasangan EKG seperti menyiapkan alat-alat (Mesin EKG, jelly dan
tissue), pasien diposisikan supinasi. Anjurkan pasien untuk tidak tegang
dan tetap rileks.

G. Bahaya Dilakukan Tindakan


a. Apabula adanya kerusakan alat EKG

H. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan


1. Tirah baring/ bedrest dalam posisi supinasi/ semifowler
2. Observasi tanda-tanda vital
3. Kolaborasi pemberian terapi oksigen
4. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi

I. Hasil yang di dapatkan setelah di lakukan tindakan


S:
Klien mengatakan nyeri dada tidak timbul jika melakukan aktifitas dan
sesak semakin berkurang
O:
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 87x/menit
Pernafasan : 24x/menit
Gambaran EKG : Gelombang P jumlahnya tidak dapat diidentifikasi,
interval P-R tidak dapat dihitung
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
J. Evaluasi Diri
Dalam pemasangan EKG sudah berusaha semaksimal mungkin
sesuai dengan SOP. Akan tetapi untuk interpretasi/membaca hasil EKG
masih perlu banyak belajar lagi.

K. Daftar pustaka/ referensi


Udjianti, Wajan J. 2010. Keperawatan Kardiovaskuler . . Jakarta:
Salemba medika
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. (2013). Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Brunner & Suddarth, edisi 8. Jakarta : EGC.

Mengetahui

Mahasiswa Praktikan, Pembimbing Klinik/CI

(Elis Puji Lestari) (H. Wasludin, S.KM, M.Kes)

Anda mungkin juga menyukai