Anda di halaman 1dari 10

Asuhan Keperawatan Pada Tn.A.

U Dengan
Acute Decompensated Heart Failure (ADHF)
di Ruang cvcu

Oleh :
PUTRI RIDWAN BAKARI
C03121081
Identitas Klien
Nama : TN. A.U
Umur : 62 tahun
Alamat : Ipilo
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Hari rawat ke : hari ke 25
No. RM : 08-41-51
Tanggal Masuk : 17-6-2022
Tanggal Pengkajian : 11-7-2022
Diagnosa Medis: Acute Decompensated heart failure
(ADHF)
Alasan masuk rumah sakit: pasien datang ke rumah sakit aloei
saboei pada tanggal 17-6-2022 pukul 01.15 dengan keluhan sesak
nafas, badan terasa berat sejak 3 hari, di sertai batuk, jalan beberapa
langkah terasa sesak, tidur menggunakan 3 bantal, ada riwayat DM
Alasan masuk ICU : pasien masuk diruangan Hcu Kardio
pindahan dari UGD pada tanggal 17-6-2022 dengan keluhan sesak
napas, badan terasa berat sejak 3 hari disertai batuk, ada riwayat
DM, terpasang IVFD Nacl o,9% kesadaran composmentis, Gcs 15
Keluhan utama: Sesak
Riwayat penyakit Sekarang :saat dilakukan pengkajian pada
tanggal 11-7-2022 pasien mengeluh sesak dan sulit untuk melakukan
aktivitas , pasien tampak lemah, pasien tampak pucat , aktivitas
pasien tampak dibantu oleh keluarga,kesadaran composmentis,GCS
15, Tanda-tanda Vital : Tekanan darah 90/60 mmhg, frekuensi nadi
89x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu tubuh 36°c.
spo2 :100%,terpasang Nacl 0,9%
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM tgl 28-06-2021
1. Hematology
Hemoglobin : 11.6 g/dl
Eritrosit : 4.58 juta/ul
Leukosit = 10.4 ribu/ ul
Trombosit = 155 ribu/ul
Hematokrit = 38.6 %
2. Fungsi Ginjal
Ureum : 44 mg/dl
Kreatinin : 1.5 mg/dl
3. Glukosa darah
Glukosa sewaktu : 271 mg/dl
Elektrolit
Na : 137 mmol/I
K : 3.8 mmoI/I
CI : 104 mmoI/I
TERAPI/PROGRAM Medis
Cairan Nacl 0,9%
Ranitidin 2x1 / Iv
Neporapid 3x12 u/ iv
CPG 1x75 g/o
Digoxin 1x seperdua / o
Citirizine 3x10g/o
KCL 2X1/o
Spinorolactone 15 g /1-0-0
Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung b/d perubahan kontraktilitas
ditandai dengan:
DS: pasien mengeluh sesak nafas
DO :- Gambar ekg aritmia
 Warna kulit pucat
 Tekanan darah menurun
2. Intoleran aktivitan b/d imobilitas di tandai dengan
mengeluh lelah, lemah.
DS: pasien mengeluh badan terasa lelah dan letih
DO : - pasien nampak di bantu saat beraktivitas
- Pasien tampak berbaring
- Pasien tampak lemah
Intervensi
1. Penurunan curah jantung
Perawatan jantung (I.02075)
- Observasi
Identifikasi tanda/gejala primer Penurunan curah jantung (meliputi dispenea, kelelahan, adema
ortopnea paroxysmal nocturnal dyspenea, peningkatan CPV)
Identifikasi tanda /gejala sekunder penurunan curah jantung (meliputi peningkatan berat badan,
hepatomegali ditensi vena jugularis, palpitasi, ronkhi basah, oliguria, batuk, kulit pucat)
Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah ortostatik, jika perlu)
Monitor intake dan output cairan
Monitor berat badan setiap hari pada waktu yang sama
Monitor saturasi oksigen
Monitor keluhan nyeri dada (mis. Intensitas, lokasi, radiasi, durasi, presivitasi yang mengurangi nyeri)
Monitor EKG 12 sadapan
Monitor aritmia (kelainan irama dan frekwensi)
Monitor nilai laboratorium jantung (mis. Elektrolit, enzim jantung, BNP, Ntpro-BNP)
Monitor fungsi alat pacu jantung
Periksa tekanan darah dan frekwensi nadisebelum dan sesudah aktifitas
Periksa tekanan darah dan frekwensi nadi sebelum pemberian obat (mis. Betablocker, ACEinhibitor,
calcium channel blocker, digoksin)
- Terapeutik
Posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan kaki kebawah atau posisi nyaman
Berikan diet jantung yang sesuai (mis. Batasi asupan kafein, natrium, kolestrol,
dan makanan tinggi lemak)
Gunakan stocking elastis atau pneumatik intermiten, sesuai indikasi
Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi hidup sehat
Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stres, jika perlu
Berikan dukungan emosional dan spiritual
Berikan oksigen untuk memepertahankan saturasi oksigen >94%
- Edukasi
Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
Anjurkan berhenti merokok
Ajarkan pasien dan keluarga mengukur berat badan harian
Ajarkan pasien dan keluarga mengukur intake dan output cairan harian
 Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
Rujuk ke program rehabilitasi jantung
2. Intoleransi aktivitas
Manajemen enegi (I.05178)
- Observasi
Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
Monitor kelelahan fisik dan emosional
Monitor pola dan jam tidur
Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
- Terapeutik
Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. cahaya, suara, kunjungan)
Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan
- Edukasi
Anjurkan tirah baring
Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
- Kolaborasi
• Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
Terim Kasih

Anda mungkin juga menyukai