A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Menurut (Heriana,2018) Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan
bergerak dimana manusia memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup.
Kemampuan aktivitas seseorang tidak dapat terlepas dari kekuatan sistem
persyarafan dan muskuloskeletal.
Istrahat merupakan keadaan relaks tanpa adanya tekanan emosional, bukan
hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan
ketenangan. Istrahat berarti berhenti sebentar untuk melepaskan lelah, bersantai,
untuk menyegarkan diri atau suatu keadaan melepaskan diri dari segala hal yang
membosankan, menyulitkan bahkan menjengkelkan (Rahmadani, 2018).
Beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali, terkadang
berjalan-jalan ditaman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istrahat
(Rahmadani, 2018).
2. Klasifikasi
Menurut hidayat (2017) jenis tidur dibagi menjadi 2 yaitu Slow wave sleep
atau tidur gelombang lambat disebut pola tidur biasa dan pola tidur paradox yang
disebut rapid eye movement.
a. Pola tidur biasa juga disebut sebagai tidur non-rem (non repid eye
movement). Pada keadaan ini sebagai besar organ tubuh secara berangsur-
angsur menjadi kurang aktiv pernafasan teratur. Kecapaian denyut jantung
berkurang, otot mulai berelaksasi, mata dan wajah diam tanpa bergerak
berlangsung <1jam dan pada fase ini biasanya orang masih bisa
mendengarkan suara disekitarnya sedangkan dengan demi kian akan cepat
terbangun dari tidurnya (Hidayat,2017).
b. Pola tidur poradoksal disebut juga sebagai tidur Rem ( Repid Eye
Movement) pada fase ini akan terjadi gerakan-gerakan mata secara cepat
denyut jantung dan pernafasan yang naik turun, sedangkan otot-otot
mengakami pengenduran. Fase tidur Rem (fase tidur nyenyak)
berlangsung selama <20 menit (Mubarak,2017).
3. Etiologi
a. Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur yang sangat
banyak dari normal. Namun demikian keadaan sakit menjadikan pasien
kurang tidur atau tidak dapat tidur. Misalnya pada pasien
asma,bronchitis, penyakit cordiovaskuler, dan penyakit persyarafaan.
b. Lingkungan
c. Pasien yang bisa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman.
Kemudian terjadi suasana yang akan menghambat tidurnya (Torwoto,
2016).
d. Motivasi
e. Maka dapat mempengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan
untuk tetap bangun dan waspada menahan kentut (Torwono, 2016)
f. Kelelahan
g. Kelelahan dapat memperpendek periode pertama dari tahap REM
h. Kecemasan
i. Pada keadaan cemas seseorang mungkin meningkatkan saraf simpolis
sehingga mengganggu tidurnya.
j. Alkohol
k. Alkohol menekan REM secara normal, sehingga yang tahan minum
alkohol dapat mengakibatkan insomnia dan lekas marah.
l. Obat- obatan
1) Diuretik : penyebab insomnia
2) Intidepresan : menyupresi REM
3) Kafem : meningkatkan saraf simpolis
4) Beta bloker : menimbulkan insomnia
5) Narkotika menyupresi REM
6) mampu
Tidak Kerusakan
Sering Berkeinginan untuk
beraktivitas terbangun meningkatkan tidur kontuinitas tulang
selama
Kehilangan siklus tidur
Meningkatkan Ketidakcukupan
daya otot
tidur kebiasaan energi
Kelemahan
mobilitas dan
krepitasi
Imobilitas
Intoleransi
aktivitas
10 | P r o g r a m P r o f e s i N E R S F I K E S U M G
nyaman setelah 9. Anjurkan melakukan
beraktivitas aktivitas secara bertahap
3. Merasa lelah 10. Anjurkan
Objektif menghubungi perawat
1. Tekanan darah jika tanda dan gejala
berubah >20% kelelahan tidak
dari kondisi berkurang
istirahat. Kolaborasi
2. Gambaran EKG 11. Kolaborasi dengan
menunjukan ahli gizi tentang cara
aritmia meningkatkan asupan
saat/setelah makanan.
aktivitas.
3. Gambaran EKG
menunjukan
iskemia.
4. Sianosis
Kondisi Klinis:
1. Anemia
2. Aritmia
3. Gagal jantung
kongesif
4 Kesiapan Setelah dilakukan Dukungan Tidur
peningkatan tidur d.d intervensi keperawatan Definisi: memfasilitasi
mengekspresikan selama 1x6 jam maka pola siklus tidur dan terjaga yang
keinginan untuk tidur membaik dengan teratur.
meningkatkan tidur. kriteria hasil: Observasi:
Kategori: psikologis 1. Keluhan sulit tidur 1. Identifikasi pola aktivitas
Subkategori: meningkat dan tidur
aktivitas dan isirahat 2. Keluhan sering terjaga 2. Identifikasi faktor
Definisi : meningkat pengganggu tidur
11 | P r o g r a m P r o f e s i N E R S F I K E S U M G
Pola penurunan 3. Kelelahan tidak puas (fisik/psikologis)
kesadaran alamiah tidur meningkat 3. Identifikasi makanan dan
dan periodik yang minuman yang
memungkinkan mengganggu tidur
istirahat adekuat, 4. Identifikasi obat tidur
mempertahankan yang dikonsumsi
gaya hidup dan di Terapeutik
inginkan dan dapat 5. Modifikasi lingkungan
ditingkatkan. batasi waktu tidur siang
Gejala dan tanda jika perlu
mayor 6. Fasilitasi menghilangkan
Subjektif : stress sebelum tidur
1. Mengespresikan 7. Tetapkan jadwal tidur
keinginan untuk rutin
meningkatkan Edukasi
tidur 8. Jelaskan pentingnya tidur
Objektif cukup selama sakit
1. Jumlah waktu 9. Anjurkan menepati
tidur sesuai kebiasaan waktu tidur
dengan 10. Anjurkan
pertumbuhan menghindari
perkembangan makanan/minuman yang
Gejala dan tanda mengganggu tidur
minor 11. Anjurkan
Subjektif: penggunaan obat tidur
1. Tidak yang tidak mengandung
menggunakan supresot terhadap tidur
obat tidur REM
Objektif: 12. Ajarkan faktor-faktor
1. Menerapkan yang berkonstibusi
rutinitas tidur terhadap penggunaan
12 | P r o g r a m P r o f e s i N E R S F I K E S U M G
yang pola tidur
meningkatkan 13. Ajarkan relaksasi
kebiasaan tidur otot autogenik atau cara
Kondisi Klinis nonfarmakologi lainnya
1. Pemulihan pasca
operasi
2. Nyeri kronis
3. Kehamilan sleep
apnea
5 Resiko intoleransi Setelah dilakukan Manajemen Energi
aktifitas d.d intervensi keperawatan Definisi : mengedintifikasi
gangguan sirkulasi selama 1x6 jam maka dan mengelola penggunaan
dan riwayat toleransi aktivitas dan mengelola penggunaan
intoleransi aktivitas meningkat dengan kriteria energi untuk mengatasi dan
sebelumnya hasil: mencegah kelelahan dan
Kategori : fisiologis 1. Frekuensi nadi mengoptimalkan proses
Subkategori : meningkat penyembuhan.
aktivitas dan istirahat 2. Keluhan lelah menurun Observasi
Definisi: 3. Dispnea saat aktivitas 1. Identifikasi gangguan
Beresiko mengalami menurun fungsi tubuh yang
ketidakcukupan 4. mengakibatkan kelelahan
energi untuk 2. Monitor kelelahan fisik
melakukan aktivitas dan emosional
sehari-hari. 3. Monitor pola dan jam
Faktor resiko: tidur
1. Gangguan 4. Monitor lokasi dan
sirkulasi ketidaknyamanan
2. Ketidakbugaran selamamelakukan
status fisik aktivitas
3. Riwayat Terapeutik
intoleransi 5. Sediakan lingkungan
13 | P r o g r a m P r o f e s i N E R S F I K E S U M G
aktivitas nyaman dan rendah
sebelumnya stimulus
4. Tidak 6. Lakukan latihan rentang
berpengalaman gerak positif atau aktif
dengan suatu 7. Berikan aktivitas
aktivitas distraksi yang
5. Gangguan menyenangkan
pernapasan 8. Fasilitasi duduk disisi
Kondisi Klinis: tempat tidur jika tidak
1. Anemia dapat berpindah/berjalan
2. Aritmia Edukasi
3. Gagal jantung 9. Anjurkan tirah baring
kongestif 10. Anjurkan melakuka
4. Penyakit katub aktivitas secara
jantung bertahap
11. Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan
gejala tidak berkurang
Kolaborasi
12. Kolaborasi dengn
ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan
14 | P r o g r a m P r o f e s i N E R S F I K E S U M G
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi (2016). Konsep Dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba
Medika
Perry Dan Potter (2017). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep. Proses
Dan Praktik. Edisi 4 volume I. Jakarta; EGC
Herlina Pelpina (2016). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Tanggerang
Selatan: Binarupa Aksara
Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2018) Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia :
Definisi Dan Indikator Diagnostik. Jakarta : DPP PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia :
Definisi Dan Tindakan Keperawatan. Jakarta : DPP PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI (2019) Standar Luaran Keperawatan Indonesia:
Definisi Dan Tindakan Keperawatan. Jakarta: DPP PPNI
15 | P r o g r a m P r o f e s i N E R S F I K E S U M G
RESUME KEPERAWATAN PADA NY.Fk DENGAN KEBUTAHAN
DASAR ISTIRAHAT DAN AKTIVITAS
No. RM :…
Tanggal : 27/02/2022
Tempat : IRD
I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : Ny. FK Umur : 69 Tahun
Tempat / Tanggal Lahir : Tenggela, 20/02/1953 Jenis Kelamin: Perempuan
Agama : Islam Suku : Gorontalo
Pendidikan : SD Dx. Medis : Aritmia
Alamat : Desa Tenggela Telepon :-
Tanggal masuk RS : 27/03/2022 Ruangan : IRD
Golongan Darah :O Sumber info : Pasien
II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. Diagnosa Medis : Aritmia
2. Keluhan Utama : Lemah
3. Keluhan Saat Ini : Pada saat dikaji pada tanggal 28 maret 2022
pukul 10:00 Pasien mengeluh
lemah dan lelah saat melakukan aktivitas
sudah lebih dari 1 minggu.
4. Riwayat Keluhan Saat Ini : pasien mengatakan datang ke RS ruangan
IRD pada hari minggu 27/03/2022 pukul
20:10 wita dengan bantuan keluarga
dengan keluhan selalu merasa lemah dan
lelah sudah lebih dari 1 minggu saat
melakukan aktivitas. Pasien mengatakan
selalu dibantu kelarga saat melakukan
aktivitas.
16 | P r o g r a m P r o f e s i N E R S F I K E S U M G
III. KEBUTUHAN DASAR / POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Aktivitas dan Latihan
Sebelum Sakit :Pasien mengatakan sebelum sakit bekerja sebagai
IRT dan sebagai tukang jahit pakaian
dirumah.Pasien bekerja sudah lebih dari 20 tahun
dan bekerja menjahit ketika menerima pesanan saja.
Pasien bekerja dirumah dan sering mengikuti
olahraga senam lansia ketika mengikuti pospindu di
desanya.
Saat sakit : Pasien mengatakan ketika sakit hanya terbaring
lemah di tempat tidur. Pasien sudah tidak
melakukan aktivitas lagi kecuali dengan bantuan
keluarga karena pasien selalu merasa lelah dan
lemah.
IV. PEMERIKSAAN FISIK
Hari Senin , 28 Maret 2022, pukul 10:15 Wita
1. Keadaan umum : Lemah
a. Kesadaran : Compos Mentis
b. Penampilan dihubungkan dengan usia :Penampilan sesuai dengan
usia pasien
c. Ekspresi wajah : Tampak lemah dan lelah
d. Kebersihan secara umum : Bersih
e. Tanda-tanda vital :
1. Tekanan Darah : 140/80 mmHg
2. Frekuensi Nadi : 115 kali/menit
3. Frekuensi Suhu : 36.50C
4. Frekuensi Pernapasan : 26 kali/menit
f. Berat Badan : 70 Kg
g. TinggiBadan : 162 cm
h. IMT : 26 Kg/m2
i. BBI : …. Kg
17 | P r o g r a m P r o f e s i N E R S F I K E S U M G
2. Head to toe
a. Ekstremitas atas dan bawah : Pasien mengatakan masih
bisa menggerakan seluruh ektermitas tetapi terasa lemah, tidak
terdapat kekakuan sendi, tidak ada peningkatan tonus otot, ada
refleks babinski telapak kaki pasien menekuk ketika diberi
ransangan, kekuatan otot 4444 4444
4444 4444
18 | P r o g r a m P r o f e s i N E R S F I K E S U M G
2. EKG
Hasil : Aritmia
3. Pemeriksaan Laboratorium
19 | P r o g r a m P r o f e s i N E R S F I K E S U M G
Hasil : Hemoglobin normal, leukosit normal, trombosit normal, MCH normal,
MCHC normal, N. Segmen normal, Limfosit normal, monosit berlebih, dan
glukosa sewaktu normal.
20 | P r o g r a m P r o f e s i N E R S F I K E S U M G
4. Penatalaksanaan medis (Uraian sesuai dengan anjuran medis) meliputi Obat-
obatan
No Nama Obat Dosis Manfaat Kontra Indikasi Efek Samping
1 IVFD NS 20 Mengganti cairan Hipersensivitas Detak jantung cepat,
0,9% + TPM plasma isotonik demam, gatal-gatal,
KCL 25 Intrave suara serak dan iritasi
mg na
2 Kalium 25 Meg Mengobati dan m Hipersensivitas Detak jantung melamb
Klorida Intrave encegah dan pasien at, nyeri dada, mati
na kekurangan hiperglikemia rasa, sakit perut dan
kalium diare
21 | P r o g r a m P r o f e s i N E R S F I K E S U M G
V. IDENTIFIKASI DATA
1. Keluhan (Data Subjektif)
- Pasien mengeluh selalu merasa lemah
- Pasien mengatakan selalu merasa Lelah
- Pasien mengatakan selalu di bantu keluarga dan perawat saat
melakukan aktivitas
2. Data objektif
- Keadaan umum : Lemah
- Ekspresi wajah : Tampak lemah dan Lelah
- Aktivitas dibantu oleh keluarga
- Kekuatan otot : 4444 4444
4444 4444
- Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 140 / 80 mmHg
Frekuensi nadi : 115 x/m
Suhu : 36,50C
Pernafasan : 26 x/m
VI. KLASIFIKASI/PENGELOMPOKKAN DATA BERDASARKAN
GANGGUAN KEBUTUHAN
1. Kebutuhan Aktivitas dan Istrahat (Intoleransi Aktivitas)
DO :
- Kesadaan umum : Lemah
- Ekspresi wajah : Tampak lemah dan Lelah
- Aktivitas dibantu oleh keluarga
- Kekuatan otot : 4444 4444
4444 4444
- Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 140 / 80 mmHg
Frekuensi nadi : 115 x/m
Suhu : 36,50C
Pernafasan : 26 x/m
22 | P r o g r a m P r o f e s i N E R S F I K E S U M G
- Terpasang IVFD Ns + KCL 25mg (IV)
DS :
- Pasien mengeluh selalu merasa lemah
- Pasien mengatakan selalu merasa Lelah
- Pasien mengatakan selalu di bantu keluarga dan perawat saat
melakukan aktivitas
23 | P r o g r a m P r o f e s i N E R S F I K E S U M G
VII. ANALISA DATA BERDASARKAN PATOFISIOLOGI DAN
PENYIMPANGAN KDM
Sinus AritmiaTakikardi
Aritmia
asethenia
Kelelahan
Intoleransi
Aktivitas
24 | P r o g r a m P r o f e s i N E R S F I K E S U M G
VIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
Tanggal muncul
NO Masalah
Masalah
1. 28 Maret 2022 Intoleransi Aktivitas
25 | P r o g r a m P r o f e s i N E R S F I K E S U M G
IX. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Insial Pasien : Ny. Fk Ruangan : IRD
No.RM :
No Diagnosa Luaran Intervensi
Keperawatan Keperawatan Keperawatan
1. Intoleransi Aktivitas Setelah dilakukan Manajemen energi
b.d kelemahan d.d intervensi Observasi
mengeluh lelah keperawatan selama 1. Monitor kelelahan
Data Subjektif : 1x6 jam maka fisik dan emosioal
1. Pasien mengeluh toleransi aktivitas 2. Monitor lokasi dan
selalu merasa meningkat dengan ketidaknyamanan
lemah kriteria hasil : selama melakukan
2. Pasien mengatakan 1. Frekuensi nadi aktivitas
selalu merasa lelah menurun Terapeutik
3. Pasien mengatakan 2. Keluhan lelah 3. Sediakan lingkungan
selalu dibantu menurun nyaman dan rendah
keluarga dan 3. Perasaan lemah stimulus
perawat saat menurun 4. Fasilitasi duduk disisi
melakukan tempat tidur Jika
aktivitas tidak dapat berpindah
Data Objektif : atau berjalan.
1. Keadaan umum: Edukasi
Lemah 5. Anjurkan tirah baring
2. Ekspresi wajah 6. Anjurkan melakukan
tampak lemah dan aktivitas secara
lelah bertahap
3. Aktivitas dibantu Kolaborasi
oleh keluarga 7. Kolaborasi dengan
4. Kekuatan otot : ahli gizi tentang cara
26 | P r o g r a m P r o f e s i N E R S F I K E S U M G
5. Tanda-tanda vital:
- Tekanan darah :
140/80 mmHg
- Suhu badan :
36˚C
- Frekuensi nadi :
115x/menit
- Frekuensi napas :
26x/menit
6. Terpasang cairan
IVFD NS 0,9% +
KCL 25 Mg
27 | P r o g r a m P r o f e s i N E R S F I K E S U M G
X. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Tgl/ Implementasi Tgl/ Evaluasi
Jam Jam
1. Intoleransi aktifitas
10:00 1. Memonitor lelelahan 12:00 S :pasien
b.d kelelahan d.d fisik dan emosional mengatakan
mengeluh lelah Dengan hasil: masih lemah dan
Data Subjektif : Pasien masih merasa merasa lelah
1. Pasien lemah O : KU: Lemah
mengeluh selalu10:15 2. Memonitor lokasi Ekspresi wajah :
merasa lemah ketidaknyamanan lemah dan lelah
2. Pasien selama melakukan Tanda-tanda vital:
mengatakan aktivitas - Tekanan darah:
selalu merasa Dengan hasil: 140/80 mmHg
lelah Seluruh tubuh pasien - Frekuensi
3. Pasien merasa lelah saat Nadi:
mengatakan beraktivitas 115x/menit
selalu dibantu 10:25 3. Menyediakan - Suhu badan:
keluarga dan lingkungan nyaman 36,5˚C
perawat saat dan rendah stimulus - Frekensi
melakukan Dengan hasil: pernapasan:29x
aktivitas Keluarga pasien /menit
Data Objektif : diingatkan untuk - Terpasang
1. Keadaan umum: tidak berisik dan cairan IVFD
Lemah dibatasi jumlah NS 0,9%+KCL
2. Ekspresi wajah kunjungan 25Mg
tampak lemah 10:37 4. Memfasilitasi duduk A : masalah
dan lelah disisi tempat tidur intoleransi
3. Aktivitas Dengan hasil: aktivitas belum
dibantu oleh Pasien dianjurkan teratasi
keluarga duduk disamping P : lanjutkan
4. Kekuatan otot: tempat tidur. Pasien intervensi:
bisa melakukan 1. Monitor
4444 4444 dengan bantuan kelelahan
4444 4444 perawat 2. Fasilitasi
5. Tanda-tanda 10:45 5. Menganjurkan tirah duduk disisi
vital: baring tempat tidur
- Tekanan darah : Dengan hasil: 3. Anjurkan tirah
140/80 mmHg Pasien dianjurkan baring
- Suhu badan : untuk berbaring 4. Kolaborasi
28 | P r o g r a m P r o f e s i N E R S F I K E S U M G
36˚C dengan posisi semi dengan ahli
- Frekuensi nadi : fowler. Pasien gizi tentang
115x/menit merasa nyaman cara
- Frekuensi napas 11:05 6. Menganjurkan meningkatkan
: 26x/menit melakukan aktivitas asupan
secara bertahap makanan
Dengan hasil:
Pasien dianjurkan
untuk berjalan.
Pasien masih dibantu
oleh perawat.
11:15 7. Mengolaborasi
dengan ahli gizi
tentang cara
meningkatkan
asupan makanan
Dengan hasil:
Dokter belum
melakukan
konsultasi dengan
ahli gizi
Cat: edukasi perawat
dilakukan
29 | P r o g r a m P r o f e s i N E R S F I K E S U M G