Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN (RESUME)

LEFT HEART DISEASE (LHD)


DI POLI JANTUNG RSUD PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMBIMBING AKADEMIK :

PEMBIMBING LAHAN :

DISUSUN OLEH :

SYAKIRATUN NIKMAH (P07120421040)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN MATARAM
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
A. TINJAUAN TEORI KASUS

1. Definisi
Penyakit jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak dapat
melaksanakan fungsinya dengan baik, sehingga kerja jantung sebagai
pemompa darah dan oksigen ke seluruh tubuh terganggu. Terganggunya
peredaran oksigen dan darah tersebut dapat disebabkan karena otot jantung
yang melemah, adanya celah antara serambi kiri dan serambi kanan yang
mengakibatkan darah bersih dan darah kotor tercampur (Anies, 2017).
2. Etiologi
Menurut Aritonang (2012), faktor- faktor yang menimbulkan penyakit
jantung ada dua faktor yaitu faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi
seperti riwayat keluarga, umur, dan jenis kelamin. Sedangkan faktor resiko
yang dapat dimodifikasi adalah hipertensi, merokok, diabetes militus,
dyslipidemia, obesitas, kurang aktifitas fisik, pola makan, konsumsi alkohol
dan stress.
3. Tanda dan Gejala
a. Rasa tidak nyaman didada
b. Mulai nyeri dada
c. Detak jantung kerap tidak teratur atau cepat
d. Sakit perut atau gangguan pencernaan
e. Pusing
f. Gampang lelah
g. Mendengkur
h. Kerap berkeringat dingin
i. Batuk
j. Kaki bengkak
k. Sesak napas
4. Patofisiologi
Penyakit jantung terutama penyakit jantung koroner terjadi dimulai dari
penyumbatan pembuluh jantung oleh plak pada pembuluh darah.
Penyumbatan pembuluh darah pada awalnya disebabkan peningkatan kadar
kolesterol LDL (low- density lipoprotein) darah berlebihan dan menumpuk
pada dinding arteri sehingga aliran darah terganggu dan juga dapat merusak
pembuluh darah. Penyakit jantung memiliki tanda dan gejala yang khas
diantaranya adalah penderita sering mengeluh lemah dan kelelahan. Penderita
mengalami nyeri dada dan sesak nafas, dada seperti tertekan benda berat,
bahkan terasa panas dan seperti diremas (Nadianto, 2018).
Selain tes darah dan rontgen dada, tes untuk mendiagnosis penyakit
jantung dapat mencakup, elektrokardiogram (EKG), pemantauan holter,
ekokardiogram, kateterisasi jantung, computerized tomography (CT) scan
pada jantung, magnetic resonance imaging (MRI) pada jantung (Samiadi,
2016).
5. Komplikasi dan Klasifikasi
a. Komplikasi penyakit jantung kiri
1. Sesak nafas dan nyeri dada
b. Klasifikasi Trauma kepala
1. Penyakit Jantung Koroner
2. Penyakit Jantung Rematik
3. Penyakit Jantung Bawaan
4. Gagal jantung
5. Penyakit Serebrovaskular (CVD)
6. Kelainan irama jantung
7. Penyakit Arteri Perifer
6. Pemeriksaan Diagnostic
a. Elektrokardiografi
b. Tes treadmill
c. CT angiogram
d. Uji kolesterol
e. CT calcium score
f. Ekokardiografi

B. TINJAUAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Data biografi
Identitas pasien seperti nama, umur, jenis kelamin, alamat, agama,
penanggungjawab, status perkawinan.
1) Riwayat keperawatan
b. Pemeriksaan Fisik
1) Sistem respirasi : suara nafas, pola nafas (kusmaull, cheyene stokes,
biot, hiperventilasi, ataksik)
2) Kardiovaskuler : pengaruh perdarahan organ atau pengaruh PTIK
3) Sistem saraf :
 Kesadaran GCS.
4) Sistem pencernaan
5) Kemampuan bergerak
6) Kemampuan komunikasi
7) Psikososial  data ini penting untuk mengetahui dukungan yang
didapat pasien dari keluarga.

c. Diagnosa Keperawatan Yang Muncul

Masalah keperawatan atau diagnosa keperawatan yang sering muncul


pada klien:
1. Resiko tinggi penurunan curah jantung b.d penurunan kontraktilita
sventrikel kiri, perubahan frekuensi, irama, konduki ektrikal
2. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan ketidakseimbangan
antara suplai oksigen jaringan yang kebutuhan akibat sekunder dari
penurunan curah jantung

3. Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan adanya sesak nafas


4. Resiko tinggi cedera yang berhubungan dengan pusing dan
kelemahan
C. NTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa keperawataan SLKI SIKI


Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan Observasi
tindakan keperawataan Identifikasi gangguan
selama ...x.... jam fungsi tubuh yang
diharapkan intoleransi mengakibatkan kelelahan
aktivitas dapat teratasi: Monitor kelelan fisik dan
1. Tingkat kesadaran emosional
meningkat Monitor lokasi dan
2. Saturasi oksigen ketidaknyamanan selama
meningkat melakukan aktivitas
3. Tekanan nadi Monitor pola dan jam tidur
membaik
4. Frekuensi nadi Terapeutik
membaik Berikan aktivitas distraksi
5. Frekuensi nafas yang menenangkan
membaik Lakukan latihan renang
6. Pengisian kapiler gerak fasif dan aktif
membaik Sediakan lingkungan
nyaman dan rendah
stimulus

Edukasi
Anjurkan tirah baring
Anjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
Ajarkan strategi koping
untuk mengurangi
kelelahan

Gangguan pola tidur Setelah dilakukan Observasi


tindakan Identifikasi pola aktivitas
keperawataan dan tidur
selama ...x.... jam Identifikasi faktor
diharapkan pengganggu tidur
gangguan Identifikasi makanan dan
pemenuhan minuman yang
istirahat dan tidur mengganggu tidur
dapat teratasi: Terapeutik
1. Keluhan tidak Modifikasi lingkungan
nyaman menurun Batasi tidur siang
2. Gelisah menurun Fasilitasi menghilngkan
3. Lelah menurun stres sebelum tidur
4. Keluhan sulit tidur Tetapkan jadwal tidur
menurun rutin
5. Pola hidup Lakukan prosedur untuk
membaik meningkatkan
6. Pola tidur kenyamanan
membaik Sesuaikan jadwal
7. Postur tubuh pemberian obat
membaik
Edukasi
Jelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit
Anjurkan menghindari
makanan dan minuman
yang mengganggu tidur
Ajarkan relaksasi otot
autogenik atau cara
nonfarmakologilainnya
Ajarkan faktor faktor yang
berkontribusi terhadap
gangguan pola tdur
7
8
1

Anda mungkin juga menyukai