Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

ASUHAN KEPERAWATAN ISTIRAHAT TIDUR PADA Ny. G


DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK)

OLEH :
INKA REGITA MARINA
01.1.19.00858

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS BAPTIS KEDIRI


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIPLOMA III
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN DASAR


NAMA : INKA REGITA MARINA
NIM : 01.1.19.00858
JUDUL : ASUHAN KEPERAWATAN ISTIRAHAT TIDUR PADA Ny. G
DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK)

Menyetujui, Kediri, 07 Desember 2020


Dosen Pembimbing Mahasiswa

Fidiana Kurniawati, S.Kep., Ns., Inka Regita Marina


M.Kep

Mengetahui,
Kaprodi Keperawatan Diploma III
STIKes RS Baptis Kediri

Dyah Ayu Kartika Wulansari, S.Kep., Ns., M.Kep


BAB I
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep istirahat tidur


1. Definisi
a. Pengertian Istirahat
Istirahat merupakan keadaan rileks tanpa adanya tekanan emosional bukan
hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan
ketenangan.Kata istirahat berati berhenti sebentar untuk melepaskan lelah
berasantai untuk menyegarkan diri atau suatu keadaan melepaskan diri dari
segala hal yang membosankan menyulitkan bahkan menjengkelkan.
Istirahat bermakna ketegangan relaksasi, tanpa stres emosional dan bebas dari
ensietas.Istirahat memulihkan energi seseorang yang memungkinkan orang
tersebut untuk menjalankan fungsi dengan optimal (Kozier, 2010).
Menurut Budiarti, 2014, istirahat merupakan keadaan tenang, rileks, tanpa
tekanan emodional dan beban dari kecemasan (ansietas). Istirahat bermakna
ketegangan, relaksasi tanpa stress emosional dan bebas dari ansietas.

b. Tidur
Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadarkan diri dimana persepsi dan reaksi
individu terhadap lingkungan menurun/hilang dan dapat dibangunkan kemali
dengan indera atau rangsangan yang cukup (gutyon, dalam buku Haswita, 2017).

2. Faktor yang Mempengaruhi Istirahat Tidur


a. Penyakit
Sesorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur lebih banyak dari
normal namun demikian keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak
dapat tidur.misalnya pada pasien dengan gangguan pernapasan seperti Asma,
Bronchitis dan Penyakit Persarafan.
b. Lingkungan
Pasien yang biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman kemudian
terjadi perubahan suasana seperti gaduh maka akan menghambat tidurnya
c. Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap
bangun dan waspada menahan ngantuk.
d. Kelelahan
Apabila mengalami kelelahan dapat memperpendek periode pertama dari tahap
REM
e. Kecemasan
Pada keadaan cemas seseorang mungkin meningkatkan saraf simpatis sehingga
menggangu tidurnya.
f. Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal seseorang yang tahan minum alkohol
dapat mengakibatkan Insomnia
g. Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur antara lain :
1) Diuretic: menyebabkan nokturia
2) Anti depresan: menekan REM menurunkan total waktu REM
3) Kafein: meningkatkan saraf simpatis
4) Beta Bloker: menimbulkan Insomnia
5) Narkotika: mensupensi REM

3. Tanda dan Gejala


a. Keletihan saat bangun atau letih sepanjang hari
b. Perubahan mood
c. Mengantuk sepanjang hari

4. Fisiologi Tidur
Fisiologi tidur terdiri dari :
a. Irama Sirkadian
Irama siklus 24 jam siang-malam disebut irama sirkadian. Irama sirkadian
memengaruhi perilaku dan pola fungsi biologis utama seperti suhu tubuh, denyut
jantung, tekanan darah, sekresi hormone, kemampuan sensorik dan suasana
hati.Irama sirkadian dipengaruhi oleh cahaya, suhu dan faktor eksternal seperti
aktivitas sosial dan rutinitas pekerjaan.
b. Tahapan tidur
Dua fase tidur normal : NREM (pergerakan mata yang tidak cepat), dan REM
(pergerakan mata yang cepat) terdiri dari :
1) Tahap 1 : NREM
Merupakan tingkatan paling dangkal dari tidur.Tahapan ini berakhir
beberapa menit sehingga orang mudah terbangun karena suara.Merasa telah
melamun setelah bangun.
2) Tahap 2 : NREM
Merupakan tidur bersuara.Terjadi relaksasi sehingga untuk bangun
sulit.Taha ini berakhir 0-20 menit.Fungsi tubuh menjadi lambat.
3) Tahap 3 : NREM
Menjadi tahap awal tidur yang dalam.Otot-otot menjadi relaks penuh
sehingga sulit untuk dibangunkan dan jarang bergerak.Tanda-tanda vital
menurun namun teratur.Berakhir 15-30 menit.
4) Tahap 4 : NREM
Menjadi tahap tidur mendalam.Individu menjadi sulit dibangunkan.
Jika individu kurang tidur, individu akan menyeimbangkan porsi tidurnya
pada tahap ini. Tanda-tanda vital menurun bermakna.Pada tahap ini terjadi
tidur sambil berjalan dan enuresis.Berakhir dalam waktu 15-30 menit.
5) Tahap 5 : REM
Pada tahap ini, individu akan mengalami mimpi. Respon pergerakan
mata yang cepat, fluktuasi jantung dan kecepatan respirasi dan peningkatan
tekanan darah.Terjadi tonus otot skelet penurunan dan sekresi lambung
meningkat.Berakhir dalam waktu 90 menit.Terjadi peningkatan tidur rem tiap
siklus dalam 20 menit.
(Saryono & Ti Widianti, 2011)

5. konsep Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Tidur


a. Pengkajian Umum
Mengkaji identitas pasien dengan format Nama Pasien, Nama Panggilan,
Umur, Status, Agama, Pendidikan, Pekerjaan, Penghasilan, Alamat, Diagnosa
Medis, Tanggal MRS, Tanggal Pengkajian, Golongan Darah

b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Perawat memfokuskan pada hal-hal yang menyebabkan klien meminta
bantuan pelayanan seperti :
a) Apa yang dirasakan klien
b) Apakah masalah atau gejala yang dirasakan terjadi secara tiba-tibaatau
perlahan dan sejak kapan dirasakan
c) Bagaimana gejala itu mempengaruhi aktivitas hidup sehari-hari
d) Apakah ada perubahan fisik tertentu yang sangat mengganggu klien. 

2) Riwayat Penyakit sekarang


Kaji kondisi yang pernah dialami oleh klien diluar gangguan yang
dirasakan sekarang khususnya gangguan yang mungkin sudah berlangsung
lama bila dihubungkan dengan usia dan kemungkinan penyebabnya, namun
karena tidak menganggu aktivitas klien, kondisi ini tidak dikeluhkan.

3) Riwayat kesehatan keluarga


Mengkaji kesehatan keluarga klien untuk menilai ada tidaknya
hubungan dengan penyakit yang sedang dialami oleh klien.Meliputi
pengkajian apakah pasien mengalami alergi atau penyakui keturunan.

4) Riwayat penyakit dahulu


Meliputi pengkajian apakah gangguan yang dirasakan pertama kali atau
sudah sering megalami gangguan pola tidur.

5) Tanda-Tanda Vital
a) Suhu Tubuh (°C)
b) Denyut Nadi (x/menit)
c) Tekanan Darah (mmHg)
d) Pernapasan (x/menit)
e) BB/TB (Kg/Cm)

6) Pola Aktivitas Sehari-hari


a) Kebutuhan Kebersihan Diri / Personal Hygiene
Mengkaji personal hygiene pasien (kebiasaan mandi dan
kebersihan, kebiasaan menyisir dan mencuci rambut)
b) Kebutuhan Nutrisi / Pola Nutrisi
(1) Pola kebiasaan makan
(2) Makanan yang disukai dan tidak disukai
(3) Adakah suolemen yang dikonsumsi
(4) Jumlah makan, minum yang masuk
(5) Adakah nyeri telan
(6) Fliktuasi BB 6 bulan terakhir naik/turun
(7) Diet khusus/makanan pantangan, nafsu makan, mual muntah,
kesulitan menelan
c) Kebutuhan Eliminasi / Pola Eliminasi BAK, BAB
(1) Kebiasaan BAK (frekuensi, warna, kesulitan BAK : stress,
nokturia, inkontinensia)
(2) Kebiasaan BAB (frekuensi, kesulitan, ada/tidak darah, penggunaan
obat pencahar)
d) Kebutuhan Oksigenasi
Mengukur dan mencatat frekuensi, irama dan kedalaman napas
pasien.
e) Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
(1) Membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan cairan peroral
(2) membatasi kebutuhan cairan
(3) menghitung balance cairan
(4) memberikan terapi intravena
(5) memasang infuse
(6) menghitung tetesan infuse
(7) melakukan perawatan infuse
(8) memberikan transfuse darah
f) Kebutuhan Aktivitas
Menciptakan lingkungan yang nyaman bagi klien saat tidur
g) Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Dikaji bagaimana keadaan kenyamanan dan rasa aman pasien
ketika di rumah sakit
h) Kebutuhan Psikososial dan Spiritual

7) Keadaan umum pasien


Meliputi kesadaran, postur tubuh, kebersihan diri, turgor kulit,
warna kulit.

8) Pemeriksaan Fisik
a) Pemeriksaan Leher dan Kepala
(1) Leher
Bentuk, gerakan, peningkatan JVP, pembesaran tyroid,
kelenjar getah bening, tonsil, nyeri waktu menelan
(2) Kepala
(a) Bentuk dan ukuran kepala, pertumbuhan rambut, kulit
kepala
(b) Mata (fungsi penglihatan, pupil, reflex, sclera, konjungtiva,
kebersihan diri)
(c) Telinga (fungsi pendengaran, bentuk, kebersihan, sekret,
nyeri telinga)
(d) Hidung (fungsi penghidu, keadaan lubang hidung, sekret,
nyeri sinus, polip)
(e) Mulut (kemampuan bicara, keadaan bibir, selaput mukosa,
warna lidah, keadaan gigi, bau napas, dahak)
b) Pemeriksaan Integumen
c) Pemeriksaan Payudara dan Ketiak
Kesimetrisan, luka, hiperpigmentasi, pengeluaran, massa, dll.
d) Pemeriksaan Dada / Thorak
(1) Inspeksi :Bentuk dada, kelainan bentuk dada, retraksi dada, jenis
pernafasan, pergerakan, keadaan, kulit dada, kecepatan,
kedalaman.
(2) Palpasi : kesimetrisan ekspansi dada saat bernafas,nyeri tekan,
massa, taktil fremitus
(3) Perkusi : bunyi paru
(4) Auskultasi : suara paru
e) Pemeriksaan Jantung
(1) Inspeksi : pulsasi aorta, ictus cordis
(2) Palpasi : point of maximum impuls, pusasi aorta
(3) Perkusi : batas jantung
(4) Bunyi jantung (S1, S2, mur-mur)
f) Pemeriksaan Abdomen
(1) Inspeksi : bentuk, warna kulit, jejas, ostomi, dll
(2) Auskultasi : frekuensi, peristaltic usus
(3) Perkusi : adanya udara, cairan, organ
(4) Palpasi : adanya massa, kekenyalan, ukuran organ, nyeri tekan
g) Pemeriksaan Genetalia dan sekitarnya
(1) Genetalia : terpasang alat bantu, kelainan genetalia, kebersihan
(2) Anus dan rectum : pembesaran vena/hemoroid, atresia ani,
peradangan, tumor
h) Pemeriksaan Muskuloskeletal
(1) Ektremitas atas : kelengkapan anggota gerak, kelainan jari :
sindaktil, pondaktil, tonus otot, kesimetrisan gerak, kekuatan
otot, koordinasi, pergerakan sendi bahu, siku, pergelangan
tangan, jari-jari, terpasang infus
(2) Ekstremitas bawah : kelengkapan anggota gerak, adanya edema
perofer, kekuatan otot, bentuk kaki, varises, kekuatan otot,
koordinasi, pergerakan panggul, lutut, pergelangan kaki dan jari
kaki.
i) Pemeriksaan Neurologi

9) Pemeriksaan penunjang medis


Pemeriksaan laoratorium :
a) Darah lengkap (Leukosit, Eritrosit, Hemoglobin, Hematokrit, MCV,
MCH, MCHC, Trombosit : Basofil, Eosinofil, Neutrofil, Limfosit,
Monosit)
b) Kimia Diabetes (Gua Darah Sewaktu)
c) Faal ginjal (Ureum, Creatinin)
d) Faal hati (SGOT, SGPT)
e) Elektrolit (Natrium, Kalium)

10) Pelaksanaan / terapi

11) Harapan klien / keluarga sehubungan dengan penyakit

c. Diagnose Keperawatan
1) Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang privasi dibuktikan dengan
pasien mengeluh sulit tidur, sering terjaga, tidak puas tidur, pola tidur
berubah, istirahat tidak cukup, kemampuan beraktivitas menurun, Pasien
tampak sering batuk, Pasien berbicara sambil memejamkan mata karena
ingin bisa tidur, Pasien bicara seperlunya karena sering batuk,
S:36,1oC,N:120x/menit, TD:110/70mmHg, P:32x/menit
SDKI
Gangguan Pola Tidur D.0055
Definisi
Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal.
Penyebab
1. Gambatan lingkungan (mis. Kelembapan lingkungan sekitar, suhu
lingkungan, pencahayaan, kebisingan, bau tidak sedap, jadwal
pemantauan/pemeriksaan/tindakan)
2. Kurang kontrol tidur
3. Kurang privasi
4. Resistreint fisik
5. Ketiadaan teman tidur
6. Tidak familiar dengan peralatan tidur
Tanda dan Gejala Mayor
Subjektif Objektif
1. Mengeluh sulit tidur (tidak tersedia)
2. Mengeluh sering terjaga
3. Mengeluh tidak puas tidur
4. Mengeluh pola tidur berubah
5. Mengeluh istirahat tidur tidak
cukup
Tanda dan Gejala Minor
Subjektif Objektif
1. Mengeluh kemampuan (tidak tersedia)
beraktivitas menurun
Kondisi Klinis Terkait
1. Nyeri/kolik
2. Hipertiroidisme
3. Kecemasan
4. Penyakit Paru Obstruktif Kronis
5. Kehamilan
6. Periode pasca partum
7. Kondisi pasca operasi

SLKI
Pola Tidur L.05045
Definisi
Keadekuatan kualitas dan kuantitas tidur.
Ekspektasi Membaik
Kriteria Hasil
Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
Menurun Meningkat
Keluhan sulit 1 2 3 4 5
tidur
Keluhan 1 2 3 4 5
sering terjaga
Keluhan tidak 1 2 3 4 5
puas tidur
Keluhan pola 1 2 3 4 5
tidur berubah
Keluhan 1 2 3 4 5
istirahat tidak
cukup
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
meningkat Menurun
Kemampuan 1 2 3 4 5
beraktivitas
Status Kenyamanan L.08064
Definisi
Keseluruhan rasa nyaman dan aman secara fisik, psikologi, spiritual, sosial, budaya dan
lingkungan.
Ekspektasi Menigkat
Kriteria Hasil
Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
Menurun Meningkat
Kesejahteraan 1 2 3 4 5
fisik
Kesejahteraan 1 2 3 4 5
psikologis
Dukungan 1 2 3 4 5
sosial dari
keluarga
Dukungan 1 2 3 4 5
sosial dari
teman
Perawatan 1 2 3 4 5
sesuai
keyakinan
budaya
Perawatan 1 2 3 4 5
sesuai
kebutuhan
Kebebasan 1 2 3 4 5
melakukan
ibadah
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
Meningkat Menurun
Keluhan tidak 1 2 3 4 5
nyaman
Gelisah 1 2 3 4 5
Kebisingan 1 2 3 4 5
Keluhan sulit 1 2 3 4 5
tidur
Keluhan 1 2 3 4 5
kedinginan
Keluhan 1 2 3 4 5
kepanasan
Gatal 1 2 3 4 5
Mual 1 2 3 4 5
Lelah 1 2 3 4 5
Merintih 1 2 3 4 5
Menangis 1 2 3 4 5
Iritabilitas 1 2 3 4 5
Menyalahkan 1 2 3 4 5
diri sendiri
Konfusi 1 2 3 4 5
Konsumsi 1 2 3 4 5
alkohol
Penggunaan 1 2 3 4 5
zat
Percobaan 1 2 3 4 5
bunuh diri
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk Membaik
Memori 1 2 3 4 5
masalalu
Suhu ruangan 1 2 3 4 5
Pola eliminasi 1 2 3 4 5
Postur tubuh 1 2 3 4 5
Kewaspadaan 1 2 3 4 5
Pola hidup 1 2 3 4 5
Pola tidur 1 2 3 4 5
Tingkat Keletihan L.05046
Definisi
Kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak pulih dengan istirahat.
Ekspektasi Menurun
Kriteria Hasil
Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
menurun meningkat
Verbalisasi 1 2 3 4 5
kepulihan
energi
Tenaga 1 2 3 4 5
Kemampuan 1 2 3 4 5
melakukan
aktivitas rutin
Motivasi 1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
Meningkat Menurun
Verbalisasi 1 2 3 4 5
lelah
Lesu 1 2 3 4 5
Gangguan 1 2 3 4 5
konsentrasi
Sakit kepala 1 2 3 4 5
Sakit 1 2 3 4 5
tenggorokan
Mengi 1 2 3 4 5
Sianosis 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Frekuensi 1 2 3 4 5
napas
Perasaan 1 2 3 4 5
bersalah
Memburuk Cukup Sdang Cukup Membaik
Memburuk Membaik
Selera makan 1 2 3 4 5
Pola napas 1 2 3 4 5
Libido 1 2 3 4 5
Pola istirahat 1 2 3 4 5

SIKI
Dukungan Tidur I.05174
Definisi
Memfasilitasi siklus tidur dan terjaga yang teratur.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi pola istirahat dan tidur
- Identifikasi faktor pengganggu tidur (mis. Kopi, the, alkohol, makan
mendekati waktu tidur, minum banyak air sebelum tidur)
- Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
Terapeutik
- Modifikasi lingkungan (mis. Pencahayaan, kebisingan, suhu, matras, dan
tempat tidur)
- Batasi waktu tidur siang, jika perlu
- Fasilitasi menghilangkan tress sebelum tidur
- Tetapkan jadwal tidur rutin
- Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (mis. pijat, pengaturan
posisi, terapi akupresur)
- Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/atau tindakan untuk menunjang siklus
tidur-terjaga
Edukasi
- Jelaskan pentingnya tidur cukupselama sakit
- Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
- Anjurkan menghindari makanan/minuman yang mengganggu tidur
- Anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak mengandung supresor terhadap
tidur REM
- Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap gangguan pola tidur (mis.
psikologis, gaya hidup, sering berubah shift kerja)
- Ajarkan relaksasi otot autogenic atau cara nonfarmakologis lainnya
Edukasi Aktivitas/Istirahat I.12362
Definisi
Mengajarkan pengaturan aktivitas dan istirahat.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuanmenerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan istirahat
- Jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Beri kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik/olahraga secara rutin
- Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok, aktivitas bermain atau aktivitas
lainnya
- Anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
- Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat (mis. Kelelahan, sesak
napas saat aktivitas)
- Ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis aktivitas sesuai kemampuan

d. Evaluasi
1) Pasien tidak merasakan batuk berdahak, sesak dan lemas lagi
2) Pasien tidak mengeluh sulit tidur Lagi
3) Tekanan darah pasien kembali normal
4) Pasien dapat beraktivitas kembali dengan baik

DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Tindakan Keperawatan. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia
Ferdara Rantika A.N. 2020. ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN
KEBUTUHAN AKTIVITAS ISTIRAHAT (TIDUR) PADA PASIEN KANKER DI
RUANG MAWAR RSUD dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI
LAMPUNG(Pengertian Istirahat Tidur). TANJUNGKARANG : POLITEKNIK
KESEHATAN TANJUNGKARANG
Nisa Agustin. 2017. Asuhan Keperawatan Penyakit Paru Obstruktif Kronik.
http://elib.stikesmuhgombong.ac.id/539/1/NISA%20AGUSTIN%20NIM.
%20A01401932.pdf (diakses 07 Desember 2020, 13.15 WIB)
Budiarti, F. 2014. Kebutuhan Istirahat Tidur.<Http://Fitria-Budiarti-
Fkp13.Web.Unair.Ac.Id/Artikel_Detail-99547-AprilKebutuhan%20istira-hat
%20tidur.Html> Diakses Pada Tanggal 21 Desember 2020 Pukul 17.15 WIB
E-jurnal. 2016. https://www.e-jurnal.com/2014/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
tidur.html (Diakses pada tanggal 21 Desember 2020, 17.30 WIB)
Repository. 2011. Fisiologi Tidur. https://www.e-jurnal.com/2014/01/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-tidur.html (Diakses 21 Desember 2020, 17.44 WIB)

STIKES RS. BAPTIS KEDIRI


PRODI KEPERAWATAN DIPLOMA III
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

NAMA MAHASISWA : INKA REGITA MARINA


NIM : 01.1.19.00858
RUANG :-
TANGGAL : 07 DESEMBER 2020
1. BIODATA
Nama Pasien : Ny. G
Nama Panggilan : Ny. G
Umur : 77 Tahun
Status : menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Penghasilan :-
Alamat : Kediri
Diagnosa Medis : Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Tanggal MRS : 07 Desember 2020
Tanggal Pengkajian : 07 Desember 2020
Golongan Darah :B

2. KELUHAN UTAMA
Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan sulit tidur karena selalu batuk dan
merasakan sesak nafas

3. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien datang ke Rumah Sakit Pada hari senin, 07 Desember 2020 jam 12.30 WIB dengan
keluhan sesak napas, lemas, dan batuk berdahak, pasien mengatakan dahak sulit keluar,
warna dahak putih, sebelumnya pasien sudah merasa sesak sejak kamis, 03 Desember
2020. Hasil pemeriksaan menunjukkan TD : 110/70 mmHg, N : 120 x/menit, RR : 32
x/menit, S : 36,1°C mendapatkan terapi IVFD RL 20 tpm, O 2 3 L/m, injeksi ranitidine 50
mg, injeksi dexamethasone dan reftriaxone 1 gram.

4. RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU


Pasien mengatakan pada bulan September 2020 pasien pernah dirawat di Rumah Sakit
dengan keluhan yang sama yaitu sesak, lemas, dan batuk berdahak. Pasien dirawat selama
10 hari.Pasien dahulu memasak menggunakan kayu bakar sebelum ada gas subsidi dari
pemerintah.

5. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Keluarga pasien mengatakan tidak ada yang mengalami penyakit seperti yang diderita
pasien saat ini.

GENOGRAM :
6. TANDA – TANDA VITAL
Suhu Tubuh : 36,1oC
Denyut Nadi : 120 x/ menit
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Pernafasan : 32 x/menit
TT / TB : 50Kg, 158 cm

7. POLA AKTIVITAS SEHARI – HARI


a. Kebutuhan Kebersihan Diri / Personal Hygiene
Sebelum sakit pasien mengatakan mandi 2 x sehari selalu menggunakan sabun dan
keramas 2 – 3 x seminggu.Saat dikaji pasien mengatakan diseka 2 x sehari
menggunakan air hangat dan dibantu keluarganya.

b. Kebutuhan Nutrisi / Pola Nutrisi


Sebelum sakit pasien mengatakan makan 2 – 3 kali sehari dengan sayur dan lauk pauk
dengan porsi sedang, minum  7 gelas/hari.Saat dikaji pasien menghabiskan ½ porsi
bubur kasar yang disediakan dari rumah sakit, minum  5 gelas.

c. Kebutuhan Eliminasi / Pola Eliminasi BAK, BAB


Sebelum sakit pasien mengatakan BAB dan BAK lancar, tidak ada masalah.Saat dikaji
pasien mengatakan BAK lancar, BAB terakhir hari sabtu.

d. Kebutuhan Oksigenasi
Sebelum sakit pasien mengatakan bernapas seperti biasa, tidak menggunakan alat bantu
pernapasan, tidak sesak tetapi sudah  2 bulan batuk berdahak, sirkulasi udara di rumah
cukup, jendela selalu terbuka dan terdapat ventilasi.
Saat dikaji pasien mengatakan batuk berdahak, tidak menggunakan alat bantu
pernapasan, RR 32 x/ menit, tidak menggunakan otot bantu pernapasan.

e. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit


Saat ini pemenuhan kebutuhan cairan pasien terdapat pada infuse yang terpasang pada
tangan kiri pasien.

f. Kebutuhan Aktivitas
Sebelum sakit pasien mengatakan tidak ada masalah dengan aktivitasnya sehari-hari
dan tidak menggunakan alat bantu seperti tongkat. Saat dikaji pasien hanya berbaring
di tempat tidur, segala aktivitasnya dibantu oleh anaknya, pasien merasa sesak napas
dan lemas.

g. Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman


Sebelum sakit pasien mengatakan merasa aman dan nyaman jika sedang berkumpul
dengan anak-anaknya. Saat dikaji pasien mengatakan tidak betah di Rumah Sakit.

h. Kebutuhan Psikososial dan Spiritual


Pasien selalu ramah baik dengan anggota keluarga maupun masyarakan di sekitar
tempat tinggalnya, setelah sakit pasien meras jarang untuk bersosialisasi terutama
dengan tetanga sekitarnya. Pasien mengatakan beragama islam, selalu menjalankan
sholat 5 waktu dan puasa wajib dan saat sakit pasien selalu berdoa untuk
kesembuhannya.

8. KEADAAN / PENAMPILAN UMUM PASIEN


keadaan umum pasien baik dengan kesadaran composmentis, GCS E4V5M6

9. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan Leher dan Kepala
1) Leher
a) Inspeksi : tidak ada oedema
b) Palpasi: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
2) Kepala
inspeksi : bentuk kepala simetris, tidak ada lesi, tidak ada hematom, rambut
beruban, bersih
a) Mata :
(1) Inspeksi : konjungtiva anemis, sclera anikterik, fungsi penglihatan baik,
simetris
b) Hidung :
(1) Inspeksi : bentuk hidung simetris, tidak ada lendir dan tidak ada polip, tidak
terpasang alat bantu napas
c) Mulut :
(1) Inspeksi mukosa bibir kering, lidah putih, gigi banyak yang sudah tanggal,
tidak ada pendarahan pada gusi, tidak ada stomatitis
d) Telinga :
(1) Inspeksi : simetris kanan dan kiri, sedikit serumen, tidak ada gangguan
pendengaran

b. Pemeriksaan Integumen
Saat dikaji terlihat pasien merasa lelah dengan kurangnya tidur akibat batuk yang terus
dirasakan

c. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak


Tidak dikaji

d. Pemeriksaan Dada / Thorak


1) Inspeksi : simetris, tidak ada lesi, tidak menggunakan otot bantu pernapasan, tidak
ada retraksi dinding dada
2) Palpasi : tidak ada nyeri tekan, vokal fremitus kanan dan kiri sama
3) Perkusi : bunyi sonor
4) Auskultasi : terdengar bunyi ronkhi di kedua paru-paru

e. Pemeriksaan Jantung
1) Perkusi : tidak terdapat pe,besaran jantung, dan tidak terdapat nyeri tekan
2) Buntui jantung normal

f. Pemeriksaan Abdomen
1) Inspeksi : cekung, tidak terdapat oedema, tidak ada lesi, bersih
2) Auskultasi : bising usus 14 x/menit
3) Palpasi : tidak ada nyeri tekan
4) Perkusi : suara timpani

g. Pemeriksaan Genetalia dan sekitarnya


Tidak terkaji

h. Pemeriksaan Muskuloskeletal
Ektremitas atas : tangan kanan terpasang infus RL 20 tpm, tidak ada lesi
Ektremitas bawah : tidak ada lesi dan oedema, tidak ada varises

i. Pemeriksaan Neurologi
Kesadaran composmentis dengan GCS E4V5M6

j. Pemeriksaan Status Mental


Selama sakit ini pasien terus mengeluh sulit tidur, ketika ia memejamkan mata dan
ingin tertidur, dia selalu merasakan ingin batuk dan merasa sesak, sehingga dia kurang
aktif dalam bergerak dan melakukan aktivitas.

10. PEMERIKSAAN PENUNJANG MEDIS


PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
Hematologi
Darah lengkap
Leukosit 8,76 /uL 3,6-11
Eritrosit 4,24 juta/L 3,8-5,2
Hemoglobin 11,5 mg/dL 11,7-15,5
Hematokrit 37,9 % 35-47
MCV 89,3 fL 80-100
MCH 27,1 26-34
MCHC 30,4 g/dL 32-36
Trombosit 402 g/dL 150-440
Hitungan jenis
Basofil 0,1 % 0,0-1,0
Eosinofil 2,3 % 2,0-4,0
Neutrofil 86,9 % 50,0-70,0
Limfosit 4,5 % 20-40
Monosit 6,2 % 20-80
Kimia Diabetes
GDS 170 mg/dL 70-105
Faal ginjal
Ureum 73 mg/dL 15-39
Creatinin 0,9 mg/dL 0,6-1,1
Faal hati
SGOT 15,00 u/L 0-35
SGPT 10,00 u/L 0-35
Elektrolit
Natrium 130,9 mEq/L 135-147
Kalium 4 07 mEq/L 3,5-5,0

11. PELAKSANAAN / TERAPI


a. Ceftriaxon 1 gr 2x1
b. Dexamtason 2x1
c. Ranitidin 2x1
d. Nebulizer ventolin : flexotide 1:1 per 12 jam
e. RL 20 tpm

12. HARAPAN KLIEN / KELUARGA SEHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT


Klien dan keluarga berharap bahwa pasien cepat sembuh dari sakitnya, supaya bisa
berkumpul lagi di rumah bersama anak dan cucunya

Kediri, 07 Desember 2020


Mahasiswa

(Inka Regita Marina)


ANALISA DATA
NAMA PASIEN : Ny. G
UMUR :77 Tahun
NO. REGISTER :-

DATA OBYEKTIF (DO) FAKTOR YANG MASALAH


DATA SUBYEKTIF (DS) BERHUBUNGAN/RISIKO KEPERAWATAN
(E) (SDKI)
DS : Kurang privasi Gangguan Pola Tidur
1. Mengeluh sulit tidur (D.0055)
2. Mengeluh tidak puas tidur
3. Mengeluh pola tidur berubah
4. Mengeluh istirahat tidak
cukup
5. Mengeluh kemampuan
beraktivitas menurun

DO :
1. Pasien tampak sering batuk
2. Pasien berbicara sambil
memejamkan mata karena
ingin bisa tidur
3. Pasien bicara seperlunya
karena sering batuk
4. TTV :
a. S:36,1oC
b. N:120x/menit
c. TD:110/70mmHg
d. P:32x/menit
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : Ny. G


UMUR : 77 Tahun
NO. REGISTER : -

N TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL TANDA


O MUNCUL (SDKI) TERATASI TANGAN
1. 07 Desember Gangguan pola tidur 09Desember Mhs. Inka
2020 berhubungan dengan kurang 2020
privasi dibuktikan dengan
pasien mengeluh sulit tidur,
sering terjaga, tidak puas tidur,
pola tidur berubah, istirahat
tidak cukup, kemampuan
beraktivitas menurun, Pasien
tampak sering batuk, Pasien
berbicara sambil memejamkan
mata karena ingin bisa tidur,
Pasien bicara seperlunya karena
sering batuk,
o
S:36,1 C,N:120x/menit,
TD:110/70mmHg, P:32x/menit
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : Ny. G


UMUR : 77 Tahun
NO REGISTER :-

DIAGNOSA KEPERAWATAN :Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang privasi


1. SLKI :Pola Tidur (L.05045)
a. Keluhan sulit tidur meningkat/menurun/membaik 4
b. Keluhan tidak puas tidur meningkat/menurun/membaik 4
c. Keluhan pola tidur berubah meningkat/menurun/membaik 4
d. Keluhan istirahat tidak cukup meningkat/menurun/membaik 4
e. Kemampuan beraktivitas meningkat/menurun/membaik 5

2. SLKI : Status Kenyamanan (L.08064)


a. Rileks meningkat/menurun/membaik 4
b. Keluhan sulit tidur meningkat/menurun/membaik 4
c. Lelah meningkat/menurun/membaik 4
d. Pola tidur meningkat/menurun/membaik 4

3. SLKI : Tingkat Keletihan (L.06046)


a. Kemampuan melakukan aktivitas rutin meningkat/menurun/membaik 5
b. Frekuensi napas meningkat/menurun/membaik 5
c. Pola napas meningkat/menurun/membaik 4

Keterangan : Espektasi silahkan disesuaikan dengan Masalah Keperawatan yang


diangkat
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA PASIEN :Ny. G


UMUR : 77 Tahun
NO.REGISTER : -

N DIAGNOSA KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONAL


O (SIKI)
1. Gangguan pola tidur berhubungan Dukungan Tidur (I.05174)
dengan kurang privasi dibuktikan Observasi Observasi
dengan pasien mengeluh sulit tidur, - Identifikasi pola aktivitas dan tidur - Untuk mengetahui pola aktivitas dan tidur pasien
sering terjaga, tidak puas tidur, pola - Identifikasi faktorpenganggu tidur (fisik dan/atau - Identifikasi pola penggangu tidur
tidur berubah, istirahat tidak cukup, psikologis)
kemampuan beraktivitas menurun, Terapeutik Terapeutik
Pasien tampak sering batuk, Pasien - Modifikasi lingkungan (mis. pencahayaan, - Mengubah lingkungan supaya pasien lebih merasa
berbicara sambil memejamkan mata kebisingan, suhu, matras, dan tempat tidur) nyaman
karena ingin bisa tidur, Pasien bicara - Batasi waktu tidur siang,jika perlu - Untuk mengontrol waktu tidur malam
seperlunya karena sering batuk - Tetapkan jadwal tidur rutin - Untuk mengatur jadwal tidur yang baik
- Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/atau tindakan - Supaya pasien dapat tertidur dengan nyenyak tanpa
untuk menunjang siklus tidur terjaga gangguan apapun.
Edukasi Edukasi
- Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit - Supaya pasien mengetaui pentingnyatidur cukup
selama sakit
- Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur - Supaya pola tidur dapat menjadi baik
- Anjurkan menghindari makanan/minuman yang - Supaya tidak memiliki gangguan saat tidur
mengganggu tidur
- Anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak - Supaya pasien dapat memenuhi keburuhan tidurnya
mengandung supresor terhadap tidur REM
- Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap - Supaya pasien mengetahui faktor apa saja yeng
gangguan pola tidur (mis. psikolgis, gaya hidup, mempengaruhi pola tidur
sering berubah shift bekerja)
Edukasi Aktivitas/Istirahat (I.12362)
Observasi Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima - Mengedukasi pasien tentang aktivitas dan istirahat
informasi supaya pasien dapat memahami dan mengetahui
- Sediakan media pengaturan aktivitas dan istirahat tindakan apa yang harus diketahui untuk
- Jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan sesuai memperbaiki pola tidur dan pola istirahat
kesepakatan
- Beri kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk
bertanya
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan
istirahat
- Jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
- Beri kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk
bertanya
Edukasi
- Anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
- Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat
(kelelahan, sesak napas saat aktivitas)
TINDAKANKEPERAWATAN

NAMAPASIEN :Ny.G
UMUR : 77Tahun
NO.REGISTER :-

N NO.DX TGL/JHA TINDAKAN KEPERAWATAN TANDA


O. M TANGAN
1. 1 07 - Mengidentifikasi Mhs. Inka
Desember pola aktivitas dan tidur
2020 - Mengidentifikasi
08.30 WIB faktor penganggu tidur (fisik
– 10.14 dan/atau psikologis)
WIB - Memodifikasi
lingkungan seperti tempat
tidur
- Membatasi waktu
tidur siang
- Menetapkan jadwal
tidur rutin
- Menyesuaikan jadwal
pemberian obat dan/atau
tindakan untuk menunjang
siklus tidur-terjaga
- Menjelaskan
pentingnya tidur cukup
selama sakit
- Menganjurkan
menepati kebiasaan waktu
tidur
- Menganjurkan
menghin dari makanan /
minuman yang mengganggu
tidur
10.45 WIB - Menganjurkanpenggu Mhs. Inka
– 11.43 naanobattiduryangtidakmeng
WIB andungsupresorterhadaptidur
REM
- Mengajarkanfaktor-
faktoryangberkontribusiterha
dapgangguanpolatidurseperti
psikologis

- Mengidentifikasikesi
apandankemampuanmenerim
ainformasi
- Menyediakanmediap
engaturanaktivitasdanistiraha
t
- Menjadwalkanpembe
rianpendidikankesehatansesu
aikesepakatan
- Memberikesempatan
kepadapasiendankeluargaunt
ukbertanya
- Menganjurkanmenyu
sunjadwalaktivitasdanistirah
at
- Mengajarkancaramen
gidentifikasikebutuhanistirah
atseperti kelelahan
dansesaknapassaataktivitas
TINDAKANKEPERAWATAN

NAMAPASIEN :Ny.G
UMUR : 77Tahun
NO.REGISTER :-

NO. NO.DX TGL/JAM TINDAKAN KEPERAWATAN TANDA


TANGAN
1. 1 08 - Mengidentifikasi Mhs. Inka
Desember pola aktivitas dan tidur
2020 - Mengidentifikasi
08.30 WIB faktor penganggu tidur (fisik
– 10.14 dan/atau psikologis)
WIB - Memodifikasi
lingkungan seperti tempat
tidur
- Membatasi waktu
tidur siang
- Menetapkan jadwal
tidur rutin
- Menyesuaikan jadwal
pemberian obat dan/atau
tindakan untuk menunjang
siklus tidur-terjaga
- Menjelaskan
pentingnya tidur cukup
selama sakit
- Menganjurkan
menepati kebiasaan waktu
tidur
- Menganjurkan
menghin dari makanan /
minuman yang mengganggu
tidur
10.45 WIB - Menganjurkan Mhs. Inka
– 11.43 penggunaan obat tidur yang
WIB tidak mengandung supresor
terhadap tidur REM
- Mengajarkan faktor-
faktor yang berkontribusi
terhadap gangguan pola tidur
seperti psikologis

- Mengidentifikasi
kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
- Menyediakan media
pengaturan aktivitas dan
istirahat
- Menjadwalkan
pemberian pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
- Memberi kesempatan
kepada pasien dan keluarga
untuk bertanya
- Menganjurkan
menyusun jadwal aktivitas
dan istirahat
- Mengajarkan cara
mengidentifikasi kebutuhan
istirahat seperti kelelahan
dan sesak napas saat
aktivitas
TINDAKANKEPERAWATAN

NAMAPASIEN :Ny.G
UMUR : 77Tahun
NO.REGISTER :-

NO NO.DX TGL/JAM TINDAKAN KEPERAWATAN TANDA


. TANGAN
1. 1 09 - Mengidentifikasi pola Mhs. Inka
Desember aktivitas dan tidur
2020 - Mengidentifikasi
08.30 faktor penganggu tidur (fisik
WIB – dan/atau psikologis)
10.14 - Memodifikasi
WIB lingkungan seperti tempat
tidur
- Membatasi waktu
tidur siang
- Menetapkan jadwal
tidur rutin
- Menyesuaikan jadwal
pemberian obat dan/atau
tindakan untuk menunjang
siklus tidur-terjaga
- Menjelaskan
pentingnya tidur cukup
selama sakit
- Menganjurkan
menepati kebiasaan waktu
tidur
- Menganjurkan
menghin dari makanan /
minuman yang mengganggu
tidur
10.45 - Menganjurkan Mhs. Inka
WIB – penggunaan obat tidur yang
11.43 tidak mengandung supresor
WIB terhadap tidur REM
- Mengajarkan faktor-
faktor yang berkontribusi
terhadap gangguan pola tidur
seperti psikologis

- Mengidentifikasi
kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
- Menyediakan media
pengaturan aktivitas dan
istirahat
- Menjadwalkan
pemberian pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
- Memberi kesempatan
kepada pasien dan keluarga
untuk bertanya
- Menganjurkan
menyusun jadwal aktivitas
dan istirahat
- Mengajarkan cara
mengidentifikasi kebutuhan
istirahat seperti kelelahan dan
sesak napas saat aktivitas
EVALUASI KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : Ny. G


UMUR : 77 Tahun
NO.REGISTER : -

NO NO. DX TGL/JAM EVALUASI TANDA


. KEPERAWATAN TANGAN
1. 1 07 S: Mhs. Inka
Desember 1. Mengeluhsulitt
2020 idur
11.50 WIB 2. Mengeluhtidak
puastidur
3. Mengeluhpolat
idurberubah
4. Mengeluhistira
hattidakcukup
5. Mengeluhkem
ampuanberaktivitasmenurun

O:
1. Pasientampaks
eringbatuk
2. Pasienberbicar
asambilmemejamkanmataka
renainginbisatidur
3. Pasienbicarase
perlunyakarenaseringbatuk
4. TTV :
a. S:36,1oC
b. N:120x/menit
c. TD:110/70mm
Hg
d. P:32x/menit

A : Masalah Keperawatan belum


teratasi

P : Intervensi Keperawatan akan


dilanjutkan dan didelegasikan
kepada perawat selanjutnya

EVALUASIKEPERAWATAN

NAMAPASIEN :Ny.G
UMUR : 77Tahun
NO.REGISTER :-

NO NO. DX TGL/JAM EVALUASI TANDA


. KEPERAWATAN TANGAN
1. 1 08 S: Mhs. Inka
Desember 1. Pasien
2020 mengatakan sulit tidur
11.50 WIB berkurang
2. Pasien
mengatakan masih sedikit
tidak puas tidur
3. Pasien
mengatakan istirahat sedikit
membaik
4. Pasien
mengatakan kemampuan
beraktivitas masih menurun

O:
1. Batuk pasien
berkurang
2. Pasien tidak
berbicara sambil
memejamkan mata
3. Pasien bicara
seperlunya karena sering
batuk
4. TTV :
a. S : 36 oC
b. N : 110
x/menit
c. TD :
110/70mmHg
d. P : 29 x/menit

A : Masalah Keperawatan teratasi


sebagian

P : Intervensi Keperawatan akan


dilanjutkan dan didelegasikan
kepada perawat selanjutnya

EVALUASI KEPERAWATAN
NAMAPASIEN : Ny.G
UMUR : 77Tahun
NO.REGISTER :-

NO NO. DX TGL/JAM EVALUASI TANDA


. KEPERAWATAN TANGAN
1. 1 09 S: Mhs. Inka
Desember 1. Pasien
2020 mengatakan dapat tidur
11.50 WIB tetapi terkadang masih
sering terbangun
2. Pasien
mengatakan masih sedikit
tidak puas tidur
3. Pasien
mengatakan istirahat cukup
membaik
4. Pasien
mengatakan kemampuan
beraktivitas masih menurun

O:
1. Batuk pasien
berkurang
2. Pasien tidak
berbicara sambil
memejamkan mata
3. Batuk pasien
sudah berkurang
4. TTV :
a. S : 36 oC
b. N : 100
x/menit
c. TD : 110/80
mmHg
d. P : 22 x/menit

A : Masalah Keperawatan teratasi


sebagian

P : Intervensi Keperawatan akan


dilanjutkan dan didelegasikan
kepada perawat selanjutnya
BUKTI ACC

Anda mungkin juga menyukai