OLEH :
INKA REGITA MARINA
01.1.19.00858
Mengetahui,
Kaprodi Keperawatan Diploma III
STIKes RS Baptis Kediri
b. Tidur
Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadarkan diri dimana persepsi dan reaksi
individu terhadap lingkungan menurun/hilang dan dapat dibangunkan kemali
dengan indera atau rangsangan yang cukup (gutyon, dalam buku Haswita, 2017).
4. Fisiologi Tidur
Fisiologi tidur terdiri dari :
a. Irama Sirkadian
Irama siklus 24 jam siang-malam disebut irama sirkadian. Irama sirkadian
memengaruhi perilaku dan pola fungsi biologis utama seperti suhu tubuh, denyut
jantung, tekanan darah, sekresi hormone, kemampuan sensorik dan suasana
hati.Irama sirkadian dipengaruhi oleh cahaya, suhu dan faktor eksternal seperti
aktivitas sosial dan rutinitas pekerjaan.
b. Tahapan tidur
Dua fase tidur normal : NREM (pergerakan mata yang tidak cepat), dan REM
(pergerakan mata yang cepat) terdiri dari :
1) Tahap 1 : NREM
Merupakan tingkatan paling dangkal dari tidur.Tahapan ini berakhir
beberapa menit sehingga orang mudah terbangun karena suara.Merasa telah
melamun setelah bangun.
2) Tahap 2 : NREM
Merupakan tidur bersuara.Terjadi relaksasi sehingga untuk bangun
sulit.Taha ini berakhir 0-20 menit.Fungsi tubuh menjadi lambat.
3) Tahap 3 : NREM
Menjadi tahap awal tidur yang dalam.Otot-otot menjadi relaks penuh
sehingga sulit untuk dibangunkan dan jarang bergerak.Tanda-tanda vital
menurun namun teratur.Berakhir 15-30 menit.
4) Tahap 4 : NREM
Menjadi tahap tidur mendalam.Individu menjadi sulit dibangunkan.
Jika individu kurang tidur, individu akan menyeimbangkan porsi tidurnya
pada tahap ini. Tanda-tanda vital menurun bermakna.Pada tahap ini terjadi
tidur sambil berjalan dan enuresis.Berakhir dalam waktu 15-30 menit.
5) Tahap 5 : REM
Pada tahap ini, individu akan mengalami mimpi. Respon pergerakan
mata yang cepat, fluktuasi jantung dan kecepatan respirasi dan peningkatan
tekanan darah.Terjadi tonus otot skelet penurunan dan sekresi lambung
meningkat.Berakhir dalam waktu 90 menit.Terjadi peningkatan tidur rem tiap
siklus dalam 20 menit.
(Saryono & Ti Widianti, 2011)
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Perawat memfokuskan pada hal-hal yang menyebabkan klien meminta
bantuan pelayanan seperti :
a) Apa yang dirasakan klien
b) Apakah masalah atau gejala yang dirasakan terjadi secara tiba-tibaatau
perlahan dan sejak kapan dirasakan
c) Bagaimana gejala itu mempengaruhi aktivitas hidup sehari-hari
d) Apakah ada perubahan fisik tertentu yang sangat mengganggu klien.
5) Tanda-Tanda Vital
a) Suhu Tubuh (°C)
b) Denyut Nadi (x/menit)
c) Tekanan Darah (mmHg)
d) Pernapasan (x/menit)
e) BB/TB (Kg/Cm)
8) Pemeriksaan Fisik
a) Pemeriksaan Leher dan Kepala
(1) Leher
Bentuk, gerakan, peningkatan JVP, pembesaran tyroid,
kelenjar getah bening, tonsil, nyeri waktu menelan
(2) Kepala
(a) Bentuk dan ukuran kepala, pertumbuhan rambut, kulit
kepala
(b) Mata (fungsi penglihatan, pupil, reflex, sclera, konjungtiva,
kebersihan diri)
(c) Telinga (fungsi pendengaran, bentuk, kebersihan, sekret,
nyeri telinga)
(d) Hidung (fungsi penghidu, keadaan lubang hidung, sekret,
nyeri sinus, polip)
(e) Mulut (kemampuan bicara, keadaan bibir, selaput mukosa,
warna lidah, keadaan gigi, bau napas, dahak)
b) Pemeriksaan Integumen
c) Pemeriksaan Payudara dan Ketiak
Kesimetrisan, luka, hiperpigmentasi, pengeluaran, massa, dll.
d) Pemeriksaan Dada / Thorak
(1) Inspeksi :Bentuk dada, kelainan bentuk dada, retraksi dada, jenis
pernafasan, pergerakan, keadaan, kulit dada, kecepatan,
kedalaman.
(2) Palpasi : kesimetrisan ekspansi dada saat bernafas,nyeri tekan,
massa, taktil fremitus
(3) Perkusi : bunyi paru
(4) Auskultasi : suara paru
e) Pemeriksaan Jantung
(1) Inspeksi : pulsasi aorta, ictus cordis
(2) Palpasi : point of maximum impuls, pusasi aorta
(3) Perkusi : batas jantung
(4) Bunyi jantung (S1, S2, mur-mur)
f) Pemeriksaan Abdomen
(1) Inspeksi : bentuk, warna kulit, jejas, ostomi, dll
(2) Auskultasi : frekuensi, peristaltic usus
(3) Perkusi : adanya udara, cairan, organ
(4) Palpasi : adanya massa, kekenyalan, ukuran organ, nyeri tekan
g) Pemeriksaan Genetalia dan sekitarnya
(1) Genetalia : terpasang alat bantu, kelainan genetalia, kebersihan
(2) Anus dan rectum : pembesaran vena/hemoroid, atresia ani,
peradangan, tumor
h) Pemeriksaan Muskuloskeletal
(1) Ektremitas atas : kelengkapan anggota gerak, kelainan jari :
sindaktil, pondaktil, tonus otot, kesimetrisan gerak, kekuatan
otot, koordinasi, pergerakan sendi bahu, siku, pergelangan
tangan, jari-jari, terpasang infus
(2) Ekstremitas bawah : kelengkapan anggota gerak, adanya edema
perofer, kekuatan otot, bentuk kaki, varises, kekuatan otot,
koordinasi, pergerakan panggul, lutut, pergelangan kaki dan jari
kaki.
i) Pemeriksaan Neurologi
c. Diagnose Keperawatan
1) Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang privasi dibuktikan dengan
pasien mengeluh sulit tidur, sering terjaga, tidak puas tidur, pola tidur
berubah, istirahat tidak cukup, kemampuan beraktivitas menurun, Pasien
tampak sering batuk, Pasien berbicara sambil memejamkan mata karena
ingin bisa tidur, Pasien bicara seperlunya karena sering batuk,
S:36,1oC,N:120x/menit, TD:110/70mmHg, P:32x/menit
SDKI
Gangguan Pola Tidur D.0055
Definisi
Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal.
Penyebab
1. Gambatan lingkungan (mis. Kelembapan lingkungan sekitar, suhu
lingkungan, pencahayaan, kebisingan, bau tidak sedap, jadwal
pemantauan/pemeriksaan/tindakan)
2. Kurang kontrol tidur
3. Kurang privasi
4. Resistreint fisik
5. Ketiadaan teman tidur
6. Tidak familiar dengan peralatan tidur
Tanda dan Gejala Mayor
Subjektif Objektif
1. Mengeluh sulit tidur (tidak tersedia)
2. Mengeluh sering terjaga
3. Mengeluh tidak puas tidur
4. Mengeluh pola tidur berubah
5. Mengeluh istirahat tidur tidak
cukup
Tanda dan Gejala Minor
Subjektif Objektif
1. Mengeluh kemampuan (tidak tersedia)
beraktivitas menurun
Kondisi Klinis Terkait
1. Nyeri/kolik
2. Hipertiroidisme
3. Kecemasan
4. Penyakit Paru Obstruktif Kronis
5. Kehamilan
6. Periode pasca partum
7. Kondisi pasca operasi
SLKI
Pola Tidur L.05045
Definisi
Keadekuatan kualitas dan kuantitas tidur.
Ekspektasi Membaik
Kriteria Hasil
Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
Menurun Meningkat
Keluhan sulit 1 2 3 4 5
tidur
Keluhan 1 2 3 4 5
sering terjaga
Keluhan tidak 1 2 3 4 5
puas tidur
Keluhan pola 1 2 3 4 5
tidur berubah
Keluhan 1 2 3 4 5
istirahat tidak
cukup
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
meningkat Menurun
Kemampuan 1 2 3 4 5
beraktivitas
Status Kenyamanan L.08064
Definisi
Keseluruhan rasa nyaman dan aman secara fisik, psikologi, spiritual, sosial, budaya dan
lingkungan.
Ekspektasi Menigkat
Kriteria Hasil
Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
Menurun Meningkat
Kesejahteraan 1 2 3 4 5
fisik
Kesejahteraan 1 2 3 4 5
psikologis
Dukungan 1 2 3 4 5
sosial dari
keluarga
Dukungan 1 2 3 4 5
sosial dari
teman
Perawatan 1 2 3 4 5
sesuai
keyakinan
budaya
Perawatan 1 2 3 4 5
sesuai
kebutuhan
Kebebasan 1 2 3 4 5
melakukan
ibadah
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
Meningkat Menurun
Keluhan tidak 1 2 3 4 5
nyaman
Gelisah 1 2 3 4 5
Kebisingan 1 2 3 4 5
Keluhan sulit 1 2 3 4 5
tidur
Keluhan 1 2 3 4 5
kedinginan
Keluhan 1 2 3 4 5
kepanasan
Gatal 1 2 3 4 5
Mual 1 2 3 4 5
Lelah 1 2 3 4 5
Merintih 1 2 3 4 5
Menangis 1 2 3 4 5
Iritabilitas 1 2 3 4 5
Menyalahkan 1 2 3 4 5
diri sendiri
Konfusi 1 2 3 4 5
Konsumsi 1 2 3 4 5
alkohol
Penggunaan 1 2 3 4 5
zat
Percobaan 1 2 3 4 5
bunuh diri
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk Membaik
Memori 1 2 3 4 5
masalalu
Suhu ruangan 1 2 3 4 5
Pola eliminasi 1 2 3 4 5
Postur tubuh 1 2 3 4 5
Kewaspadaan 1 2 3 4 5
Pola hidup 1 2 3 4 5
Pola tidur 1 2 3 4 5
Tingkat Keletihan L.05046
Definisi
Kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak pulih dengan istirahat.
Ekspektasi Menurun
Kriteria Hasil
Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
menurun meningkat
Verbalisasi 1 2 3 4 5
kepulihan
energi
Tenaga 1 2 3 4 5
Kemampuan 1 2 3 4 5
melakukan
aktivitas rutin
Motivasi 1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
Meningkat Menurun
Verbalisasi 1 2 3 4 5
lelah
Lesu 1 2 3 4 5
Gangguan 1 2 3 4 5
konsentrasi
Sakit kepala 1 2 3 4 5
Sakit 1 2 3 4 5
tenggorokan
Mengi 1 2 3 4 5
Sianosis 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Frekuensi 1 2 3 4 5
napas
Perasaan 1 2 3 4 5
bersalah
Memburuk Cukup Sdang Cukup Membaik
Memburuk Membaik
Selera makan 1 2 3 4 5
Pola napas 1 2 3 4 5
Libido 1 2 3 4 5
Pola istirahat 1 2 3 4 5
SIKI
Dukungan Tidur I.05174
Definisi
Memfasilitasi siklus tidur dan terjaga yang teratur.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi pola istirahat dan tidur
- Identifikasi faktor pengganggu tidur (mis. Kopi, the, alkohol, makan
mendekati waktu tidur, minum banyak air sebelum tidur)
- Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
Terapeutik
- Modifikasi lingkungan (mis. Pencahayaan, kebisingan, suhu, matras, dan
tempat tidur)
- Batasi waktu tidur siang, jika perlu
- Fasilitasi menghilangkan tress sebelum tidur
- Tetapkan jadwal tidur rutin
- Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (mis. pijat, pengaturan
posisi, terapi akupresur)
- Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/atau tindakan untuk menunjang siklus
tidur-terjaga
Edukasi
- Jelaskan pentingnya tidur cukupselama sakit
- Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
- Anjurkan menghindari makanan/minuman yang mengganggu tidur
- Anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak mengandung supresor terhadap
tidur REM
- Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap gangguan pola tidur (mis.
psikologis, gaya hidup, sering berubah shift kerja)
- Ajarkan relaksasi otot autogenic atau cara nonfarmakologis lainnya
Edukasi Aktivitas/Istirahat I.12362
Definisi
Mengajarkan pengaturan aktivitas dan istirahat.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuanmenerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan istirahat
- Jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Beri kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik/olahraga secara rutin
- Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok, aktivitas bermain atau aktivitas
lainnya
- Anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
- Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat (mis. Kelelahan, sesak
napas saat aktivitas)
- Ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis aktivitas sesuai kemampuan
d. Evaluasi
1) Pasien tidak merasakan batuk berdahak, sesak dan lemas lagi
2) Pasien tidak mengeluh sulit tidur Lagi
3) Tekanan darah pasien kembali normal
4) Pasien dapat beraktivitas kembali dengan baik
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Tindakan Keperawatan. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia
Ferdara Rantika A.N. 2020. ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN
KEBUTUHAN AKTIVITAS ISTIRAHAT (TIDUR) PADA PASIEN KANKER DI
RUANG MAWAR RSUD dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI
LAMPUNG(Pengertian Istirahat Tidur). TANJUNGKARANG : POLITEKNIK
KESEHATAN TANJUNGKARANG
Nisa Agustin. 2017. Asuhan Keperawatan Penyakit Paru Obstruktif Kronik.
http://elib.stikesmuhgombong.ac.id/539/1/NISA%20AGUSTIN%20NIM.
%20A01401932.pdf (diakses 07 Desember 2020, 13.15 WIB)
Budiarti, F. 2014. Kebutuhan Istirahat Tidur.<Http://Fitria-Budiarti-
Fkp13.Web.Unair.Ac.Id/Artikel_Detail-99547-AprilKebutuhan%20istira-hat
%20tidur.Html> Diakses Pada Tanggal 21 Desember 2020 Pukul 17.15 WIB
E-jurnal. 2016. https://www.e-jurnal.com/2014/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
tidur.html (Diakses pada tanggal 21 Desember 2020, 17.30 WIB)
Repository. 2011. Fisiologi Tidur. https://www.e-jurnal.com/2014/01/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-tidur.html (Diakses 21 Desember 2020, 17.44 WIB)
2. KELUHAN UTAMA
Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan sulit tidur karena selalu batuk dan
merasakan sesak nafas
GENOGRAM :
6. TANDA – TANDA VITAL
Suhu Tubuh : 36,1oC
Denyut Nadi : 120 x/ menit
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Pernafasan : 32 x/menit
TT / TB : 50Kg, 158 cm
d. Kebutuhan Oksigenasi
Sebelum sakit pasien mengatakan bernapas seperti biasa, tidak menggunakan alat bantu
pernapasan, tidak sesak tetapi sudah 2 bulan batuk berdahak, sirkulasi udara di rumah
cukup, jendela selalu terbuka dan terdapat ventilasi.
Saat dikaji pasien mengatakan batuk berdahak, tidak menggunakan alat bantu
pernapasan, RR 32 x/ menit, tidak menggunakan otot bantu pernapasan.
f. Kebutuhan Aktivitas
Sebelum sakit pasien mengatakan tidak ada masalah dengan aktivitasnya sehari-hari
dan tidak menggunakan alat bantu seperti tongkat. Saat dikaji pasien hanya berbaring
di tempat tidur, segala aktivitasnya dibantu oleh anaknya, pasien merasa sesak napas
dan lemas.
9. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan Leher dan Kepala
1) Leher
a) Inspeksi : tidak ada oedema
b) Palpasi: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
2) Kepala
inspeksi : bentuk kepala simetris, tidak ada lesi, tidak ada hematom, rambut
beruban, bersih
a) Mata :
(1) Inspeksi : konjungtiva anemis, sclera anikterik, fungsi penglihatan baik,
simetris
b) Hidung :
(1) Inspeksi : bentuk hidung simetris, tidak ada lendir dan tidak ada polip, tidak
terpasang alat bantu napas
c) Mulut :
(1) Inspeksi mukosa bibir kering, lidah putih, gigi banyak yang sudah tanggal,
tidak ada pendarahan pada gusi, tidak ada stomatitis
d) Telinga :
(1) Inspeksi : simetris kanan dan kiri, sedikit serumen, tidak ada gangguan
pendengaran
b. Pemeriksaan Integumen
Saat dikaji terlihat pasien merasa lelah dengan kurangnya tidur akibat batuk yang terus
dirasakan
e. Pemeriksaan Jantung
1) Perkusi : tidak terdapat pe,besaran jantung, dan tidak terdapat nyeri tekan
2) Buntui jantung normal
f. Pemeriksaan Abdomen
1) Inspeksi : cekung, tidak terdapat oedema, tidak ada lesi, bersih
2) Auskultasi : bising usus 14 x/menit
3) Palpasi : tidak ada nyeri tekan
4) Perkusi : suara timpani
h. Pemeriksaan Muskuloskeletal
Ektremitas atas : tangan kanan terpasang infus RL 20 tpm, tidak ada lesi
Ektremitas bawah : tidak ada lesi dan oedema, tidak ada varises
i. Pemeriksaan Neurologi
Kesadaran composmentis dengan GCS E4V5M6
DO :
1. Pasien tampak sering batuk
2. Pasien berbicara sambil
memejamkan mata karena
ingin bisa tidur
3. Pasien bicara seperlunya
karena sering batuk
4. TTV :
a. S:36,1oC
b. N:120x/menit
c. TD:110/70mmHg
d. P:32x/menit
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
NAMAPASIEN :Ny.G
UMUR : 77Tahun
NO.REGISTER :-
- Mengidentifikasikesi
apandankemampuanmenerim
ainformasi
- Menyediakanmediap
engaturanaktivitasdanistiraha
t
- Menjadwalkanpembe
rianpendidikankesehatansesu
aikesepakatan
- Memberikesempatan
kepadapasiendankeluargaunt
ukbertanya
- Menganjurkanmenyu
sunjadwalaktivitasdanistirah
at
- Mengajarkancaramen
gidentifikasikebutuhanistirah
atseperti kelelahan
dansesaknapassaataktivitas
TINDAKANKEPERAWATAN
NAMAPASIEN :Ny.G
UMUR : 77Tahun
NO.REGISTER :-
- Mengidentifikasi
kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
- Menyediakan media
pengaturan aktivitas dan
istirahat
- Menjadwalkan
pemberian pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
- Memberi kesempatan
kepada pasien dan keluarga
untuk bertanya
- Menganjurkan
menyusun jadwal aktivitas
dan istirahat
- Mengajarkan cara
mengidentifikasi kebutuhan
istirahat seperti kelelahan
dan sesak napas saat
aktivitas
TINDAKANKEPERAWATAN
NAMAPASIEN :Ny.G
UMUR : 77Tahun
NO.REGISTER :-
- Mengidentifikasi
kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
- Menyediakan media
pengaturan aktivitas dan
istirahat
- Menjadwalkan
pemberian pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
- Memberi kesempatan
kepada pasien dan keluarga
untuk bertanya
- Menganjurkan
menyusun jadwal aktivitas
dan istirahat
- Mengajarkan cara
mengidentifikasi kebutuhan
istirahat seperti kelelahan dan
sesak napas saat aktivitas
EVALUASI KEPERAWATAN
O:
1. Pasientampaks
eringbatuk
2. Pasienberbicar
asambilmemejamkanmataka
renainginbisatidur
3. Pasienbicarase
perlunyakarenaseringbatuk
4. TTV :
a. S:36,1oC
b. N:120x/menit
c. TD:110/70mm
Hg
d. P:32x/menit
EVALUASIKEPERAWATAN
NAMAPASIEN :Ny.G
UMUR : 77Tahun
NO.REGISTER :-
O:
1. Batuk pasien
berkurang
2. Pasien tidak
berbicara sambil
memejamkan mata
3. Pasien bicara
seperlunya karena sering
batuk
4. TTV :
a. S : 36 oC
b. N : 110
x/menit
c. TD :
110/70mmHg
d. P : 29 x/menit
EVALUASI KEPERAWATAN
NAMAPASIEN : Ny.G
UMUR : 77Tahun
NO.REGISTER :-
O:
1. Batuk pasien
berkurang
2. Pasien tidak
berbicara sambil
memejamkan mata
3. Batuk pasien
sudah berkurang
4. TTV :
a. S : 36 oC
b. N : 100
x/menit
c. TD : 110/80
mmHg
d. P : 22 x/menit