Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR

I. KONSEP TEORI
A. PENGERTIAN
Istirahat adalah suatu keadaan dimana kegiatan jasmaniah menurun
yang berakibat badan menjadi lebih segar. Tidur adalah suatu keadaan relative
tanpa sadar yang penuh ketenangan tanpa kegiatan yang merupakan urutan
siklus yang berulang- ulang dan masing – masing menyatakan fase kegiatan
otak dan badaniah yang berbeda.
Gangguan pola tidur adalah kondisi dimana seseorang mengalami
gangguan dan perubahan waktu tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan
dan mengganggu aktivitas sehari- hari ( tarwoto & wartonah edisi 3. Hal 106 )
Perubahan pola tidur adalah suatu keadaan dimana individu
mengalami atau mempunyai resiko mengalami perubahan dalam jumlah dan
kualitas pola tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan. Gangguan pola tidur
adalah gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal
( Diagnosa keperawatan, nanda . Hal 300 ).
Gangguan pola tidur adalah keadaan ketika individu mengalami atau
berisiko mengalami suatu perubahan dalam kuantitas atau kualitas pola
istirahatnya yang menyebabkan rasa tidak nyaman atau mengganggu gaya
hidup yang di inginkannya.
Menurut Marron kebanyakan orang dapat berisitirahat ketika:

a. Merasa segala suatu dapat diatasi

b. Merasa diterima

c. Mengetahui apa yang terjadi

d. Bebas dari gangguan dan ketidaknyamanan


e. Memiliki kepuasaan dengan aktifitas yang dilakukannya

f. Mengetahui akan dapat pertolongan bila diperlukan

B. ETIOLOGI / PENYEBAB
1. Penyakit
Seorang yang mengalami sakit, memerlukan waktu tidur lebih banyak dari
normal. Namun demikian, keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur.
2. Lingkungan
Pasien yang biasa tidur pada keadaan terang dan nyaman, kemudian
terjadi perubahan-perubahan suasana makan dan menghambat tidurnya.
3. Motivasi
Motivasi berpengaruh untuk menimbulkan keinginan untuk tetap bangun
dan waspada menahan ngantuk.
4. Kelelahan
Apabila kelelahan dapat memperpendek periode pertama dari tahap REM
( Rapid Eye Movement )
5. Kecemasan
Keadaan cemas meningkatkan saraf simpatis, sehingga mengganggu tidur.
6. Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal, seseorang yang tahan minum
alcohol dapat mengakibatkan insomnia dan lekas marah.
7. Obat – obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur antara lain :
a) Diuretik : menyebabkan insomnia
b) Anti depresan : supresi REM
c) Kafein : meningkatkan saraf simpatis
d) Beta Bloker : menimbulkan insomnia
e) Narkotika : mensupresi REM
C. GANGGUAN TIDUR
1) Insomnia Ketidakmampuan memperoleh secara cukup kualitas dan
kuantitas tidur.
2) Hipersomnia Berlebehian jam tidur pada malam hari, lebih 9 jam
disebabkan depresi, penyakit ginjal, liver dan metabolisme
3) Parasomnia Merupakan sekumpulan penyakit yang mengganggu tidur
anak seperti somnabolisme ( tidur sambil berjalan ).
4) Narcolepsy Kondisi yang ditandai oleh keinginan yang tidak terkendali
untuk tidur
5) Sleep Apnea Pernafasan terhenti pada waktu-waktu tertentu selama
tidur.
6) Mengigau Hamper semua orang pernah mengigau sebelum tidur REM

D. PATOFISIOLOGIS
Reseptor menerima impuls / rangsangan kemudian dibawa ke medulla
spinalis kemudian masuk ke formasi retikularis dilanjutkan ke pons dan
masuk ke medula oblongata kemudian diteruskan ke hipotalamus yang
menyebabkan menurunya fungsi panca indra dan sampai masuk ke korteks
serebri, sehingga ditafsirkan / disampaikan kembali ke formasi retikularis
dilanjutkan ke medulla spinalis dan dipersepsikan untuk tidur.

E. MANIFESTASI KLINIS
a. Dewasa
1. Mayor ( Harus Terdapat)
Kesukaran untuk tertidur atau tetap tidur
2. Minor (Mungkin Terdapat)
a) Keletihan waktu bangun atau sepanjang hari
b) Perubahan dalam bernafas
c) Tidur sejenak sepanjang hari dan Agitasi
b. Anak-anak Gangguan tidur pada anak sering kali dihubungkan dengan
ketakutan, enuresis, atau respon tidak konsisten dari orang tua terhadap
permintaan anak untuk mengubah peraturan dalam tidur seperti permintaan
untuk tidur larut malam.
a) Kengganan untuk istirahat
b) Sering bangun waktu malam
c) Keinginan tidur dengan orang tua

F. TAHAPAN-TAHAPAN TIDUR
a. Tahapan NREM (Non Rapied Eye Movement) Merupakan tahap tidur
yang nyaman dan dalam tidur gelombang pendek karena gelombang
atak tidak atau lambat dari gelombang-gelombang dan pada orang
yang sadar atau tidak tidur.
1) NREM Tahap 1
a. Tingkat transisi
b. Merespon cahaya
c. Berlangsung beberapa menit
d. Mudah bangun dengan rangsangan
2) NREM Tahap 2
a. Periode suara tidur
b. Nilai relaksasi otot
c. Berlangsung 10-20 menit
d. Fungsi tubuh berlangsung lambat
e. Dapat dibangunkan dengn mudah
3) NREM Tahap 3
a. Menjadi tahap awal tidur yang dalam
b. Otot-otot menjadi relaks penuh sehingga dibangunkan
c. Jarang bergerak
d. Tanda-tanda vital menurun namun teratur
e. Berakhir 15-30 menit
b. Tahap tidur REM (Rapied Eye Movement) Merupakan tidur dalam
keadan atau kondisi aktif atau tidur paradoksial, tahapan tidur REM :
1. Lebih sulit dibangunkan daripada tidur NREM
2. Dewasa normal REM yaitu 20-25% dari tidur malamnya.
3. Jika terbangun pada tahap ini akan terjadi mimpi
4. Tidur REM penting untuk keseimbangan mental, emosi, berperan
dalam belajar, memori dan adaptasi.
G. JUMLAH KEBUTUHAN TIDUR UMUR KEBUTUHAN TIDUR
a. BBL 14-18 Jam
b. 6 Bulan 12-16 Jam
c. 6 Bulan – 4 tahun 12-13 jam
d. 6 tahun – 13 tahun 7-8, jam
e. 13 tahun – 21 tahun 7-8 jam
f. Dewasa < 60 tahun 6 -9 jam
g. Dewasa 6-7 jam

H. KOMPLIKASI
a. Kerusakan fungsi kognitif
b. Penurunan fungsi terhadap kontrol emosi
c. Peningkatan peka terhadap rangsangan
d. Disorientasi
I. PENATALAKSANAAN
a. Memberikan lingkungan yang nyaman
b. Memberikan distraksi dan relaksasi
II. KONSEP DASAR ASKEP
A. PENGKAJIAN
Dimulai dengan penumpulan data tentang
a. Identitas (umur, sex, pekerjaan dan pendidikan)
b. Keluahan utama
c. Riwayat penyakit
d. Pemeriksaan fisik meliputi:
1. Inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi
2. TTV
3. Perilaku
e. Data focus
DS :
1. Pasien mengatakan susah tidur
2. Pasien mengatakan lelah saat bangun
3. Pasien mengatakan tidurnya sering terjaga
4. Pasien mengatakan tidak merasa cukup istirahat
DO :
1. Konjungtiva pucat
2. Terdapat lingkaran hitam pada mata
3. Wajah tampak pucat dan lesu
4. Perubahan Kebutuhan tidur/ aktivitas
5. Menguap dan mengantuk sepanjang hari
6. Penurunan peka rangsangan dan perhatian
7. Perubahan penampilan dan prilaku
8. Mata merah
9. Konjungtiva pucat
B. DIAGNOSA
1. Perubahan pola tidur
a. Definisi :
Kondisi dimana seseorang mengalami gangguan dan perubahan
waktu tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan dan menggangu
aktifitas sehari-hari.
b. Kemungkinan berhubungan dengan ( Nanda ) :
- Kelembapan lingkungan sekitar
- bising
- Suhu lingkungan sekitar
- pencahayaan
- Tanggung jawab memberi asuhan
- bau gas
- Perubahan pajanan terhadap cahaya gelap
- teman tidur
- Restrain fisik
- kurang privasi
- Kurang control tidur
c. Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :
- Kecemasan
- Depresi
- Asma
- Kondisi setelah operasi dan nyeri kronik

C. INTERVENSI
Tujuan yang diharapkan :
a. Pasien dapat tidur 6- 8 jam setiap malam
b. Secara verbal mengatakan dapat rileks dan lebih segar
c. Pasien dapat tidur dengan nyenyak dan tidak terjaga
1. Lakukan pengkajian masalah tidur
R/ untuk mengetahui sejauh mana masalah yang dialami dan bisa
menentukan rencana eperawatan
2. Lakukan mandi air hangat sebelum tidur
R/ agar pasien rileks
3. Anjurkan pasien makan yang cukup satu porsi sebelum tidur
R/ untuk meningkatkan jam tidur
4. Tingkatkan aktivitas sehari-hari dan kurangi aktivitas sebelum tidur
R/ Mengurangi tidur
5. Berikan pengobatan analgetik dan sedative setengah jam sebelum
tidur.
R/ Mengurangi gangguan tidur
6. Sarankan keluarga pasien untuk memberikan pasien susu sebelum
tidur
R/ untuk mengetahui kondisi pasien dengan diberikan susu dapat
menyebabkan tidur pasien lebih nyaman
7. Berikan lingkungan yang nyaman bagi pasien
R/ agar pasien nyaman dengan tempat tidurnya
8. Sarankan kepada pasien untuk mengurangi tidur siang
R/ agar pada malam hari pasien dapat tidur.

E. EVALUASI PERUBAHAN POLA TIDUR


Tujuan yang diharapkan
1. Pasien dapat tidur sesuai kebutuhan
2. Secara verbal pasien mengatakan dapat latihan rileks dan lebih segar
3. Pasien dapat tidur dengan nyenyak dan tidak terjaga
LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN DASAR
GANGGUAN POLA TIDUR PADA “Tn. A” DI RUANG KENARI
RS. BHAYANGKARA MAKASSAR

DISUSUN OLEH :

LISNAWATI
144 2017 2114

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2018
DAFTAR PUSTAKA

Doengos Marlyn E 2013. Rencana Keperawatan, Jakarta EGC,

NANDA NIC-NOC 2013. Panduan Diagnosa Keperawatan Prima Medika


Jakarta
Tarwoto, dan Wartorah, 2006, Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan, Jakarta : Salemba Indika.

Anda mungkin juga menyukai