Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

ISTIRAHAT DAN TIDUR

Disusun Oleh:

Nama : Lisa Ayu Okta Yana

NPM : 210103078

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU

TAHUN AJARAN

2021/2022

ISTIRAHAT
DAN TIDUR
A. Pengertian Istirahat dan Tidur
1. Istirahat adalah suatu keadaan dimana kegiatan jasmaniah menurun yang
berakibat badan menjadi lebih segar.
2. Tidur adalah suatu keadaan relative tanpa sadar yang penuh ketenangan tanpa
kegiatan yang merupakan urutan siklus yang berulang- ulang dan masing –
masing menyatakan fase kegiatan otak dan badaniah yang berbeda.
3. Gangguan pola tidur adalah kondisi dimana seseorang mengalami gangguan
dan perubahan waktu tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan dan
mengganggu aktivitas sehari- hari ( tarwoto & wartonah edisi 3. Hal 106 )
4. Perubahan pola tidur adalah suatu keadaan dimana individu mengalami atau
mempunyai resiko mengalami perubahan dalam jumlah dan kualitas pola tidur
yang menyebabkan ketidaknyamanan (Carpenito, Lynda Juall Edisi 6 Hal.
909)
5. Gangguan pola tidur adalah gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur
akibat faktor eksternal ( diagnosa keperawatan, nanda . Hal 300 ).
6. Gangguan pola tidur adalah keadaan ketika individu mengalami atau
berisiko mengalami suatu perubahan dalam kuantitas atau kualitas pola
istirahatnya yang menyebabkan rasa tidak nyaman atau mengganggu gaya
hidup yang di inginkannya.( Lynda Juall edisi 10. Hal 456 )
B. Etiologi / Penyebab
1. Penyakit
Seorang yang mengalami sakit, memerlukan waktu tidur lebih banyak dari
normal. Namun demikian, keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur.
2. Lingkungan
Pasien yang biasa tidur pada keadaan terang dan nyaman, kemudian terjadi
perubahan- perubahan suasana makan dan menghambat tidurnya.
3. Motivasi
Motivasi berpengaruh untuk menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan
waspada menahan ngantuk.
4. Kelelahan
Apabila kelelahan dapat memperpendek periode pertama dari tahap REM ( Rapid Eye
Movement )
5. Kecemasan
Keadaan cemas meningkatkan saraf simpatis, sehingga mengganggu tidur.
6. Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal, seseorang yang tahan minum alcohol dapat
mengakibatkan insomnia dan lekas marah.
7. Obat – obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur antara lain :
- Diuretik : menyebabkan insomnia
- Anti depresan : supresi REM
- Kafein : meningkatkan saraf simpatis
- Beta Bloker : menimbulkan insomnia
- Narkotika : mensupresi REM
C. Gangguan Tidur
- Insomnia
Ketidakmampuan memperoleh secara cukup kualitas dan kuantitas tidur.
- Hipersomnia
Berlebehian jam tidur pada malam hari, lebih 9 jam disebabkan depresi, penyakit
ginjal, liver dan metabolisme
- Parasomnia
Merupakan sekumpulan penyakit yang mengganggu tidur anak seperti somnabolisme (
tidur sambil berjalan ).
- Narcolepsy
Kondisi yang ditandai oleh keinginan yang tidak terkendali untuk tidur
- Sleep Apnea
Pernafasan terhenti pada waktu-waktu tertentu selama tidur.
- Mengigau
Hamper semua orang pernah mengigau sebelum tidur REM.
D. Patofisiologis
Reseptor menerima impuls / rangsangan kemudian dibawa ke medulla spinalis kemudian
masuk ke formasi retikularis dilanjutkan ke pons dan masuk ke medula oblongata
kemudian diteruskan ke hipotalamus yang menyebabkan menurunya fungsi panca indra
dan sampai masuk ke korteks serebri, sehingga ditafsirkan / disampaikan kembali ke
formasi retikularis dilanjutkan ke medulla spinalis dan dipersepsikan untuk tidur.
E. Manifestasi Klinis
1. Dewasa
1. Mayor ( Harus Terdapat)
• Kesukaran untuk tertidur atau tetap tidur
2. Minor (Mungkin Terdapat)
• Keletihan waktu bangun atau sepanjang hari
• Perubahan dalam bernafas
• Tidur sejenak sepanjang hari
• Agitasi
2. Anak-anak
Gangguan tidur pada anak sering kali dihubungkan dengan ketakutan, enuresis, atau
respon tidak konsisten dari orang tua terhadap permintaan anak untuk mengubah
peraturan dalam tidur seperti permintaan untuk tidur larut malam.
- Kengganan untuk istirahat
- Sering bangun waktu malam
- Keinginan tidur dengan orang tua
F. Tahapan-Tahapan Tidur
a. Tahapan NREM (Non Rapied Eye Movement)
Merupakan tahap tidur yang nyaman dan dalam tidur gelombang pendek karena
gelombang atak tidak atau lambat dari gelombang-gelombang dan pada orang yang sadar
atau tidak tidur.
1.NREM Tahap 1
- Tingkat transisi
- Merespon cahaya
- Berlangsung beberapa menit
- Mudah bangun dengan rangsangan
2. NREM Tahap 2
- Periode suara tidur
- Nilai relaksasi otot
- Berlangsung 10-20 menit
- Fungsi tubuh berlangsung lambat
- Dapat dibangunkan dengn mudah
3. NREM Tahap 3
- Menjadi tahap awal tidur yang dalam
- Otot-otot menjadi relaks penuh sehingga dibangunkan
- Jarang bergerak
- Tanda-tanda vital menurun namun teratur.
- Berakhir 15-30 menit
4. NREM Tahap 4
- Menjadi tahap tidur terdalam
- Individu menjadi sulit dibangunkan
- Jika kurang tidur individu akan menyeimbangkan porsi tidurnya pada tahap ini.
- Tanda-tanda vital menurun secara
bermakna. b.Tahap tidur REM (Rapied Eye Movement)
Merupakan tidur dalam keadan atau kondisi aktif atau tidur paradoksial, tahapan tidur \REM
:
1. Lebih sulit dibangunkan daripada tidur NREM
2. Dewasa normal REM yaitu 20-25% dari tidur malamnya.
3. Jika terbangun pada tahap ini akan terjadi mimpi
4. Tidur REM penting untuk keseimbangan mental, emosi, berperan dalam belajar, memori
dan adaptasi.
G. Jumlah Kebutuhan Tidur
Umur dan Kebutuhan Tidur
• BBL 14-18 Jam
• 6 Bulan 12-16 Jam
• 6 Bulan – 4 tahun 12-13 jam
• 6 tahun – 13 tahun 7-8, jam
• 13 tahun – 21 tahun 7-8 jam
• Dewasa < 60 tahun 6 -9 jam
• Dewasa 6-7 jam
H. Komplikasi
a. Kerusakan fungsi kognitif
b. Penurunan fungsi terhadap kontrol emosi
c. Peningkatan peka terhadap rangsangan
d. Disorientasi
I. Penatalaksanaan
- Memberikan lingkungan yang nyaman
- Memberikan distraksi dan relaksasi
DAFTAR PUSTAKA

Bandiyah, siti. 2009. Ketrampilan Dasar Praktek Keperawatan dan Kebidanan. Yogyakarta
: Nuha Medika

Berman, Aundry, Dkk. 2009. Buku Ajar Keperawatan Klinis. Jakarta: EGC

Carpenito, Jual L. 2003. Diagnosa keperawatan. Jakarta: EGC

Hidayat, A. Aziz Alimut. 2008. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia; Aplikasi Konsep
dan Proses Keperawatan; Buku 1. Jakarta : Salemba Medika

Hidayat, A. Aziz Alimut. 2008. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia; Aplikasi Konsep
dan Proses Keperawatan; Buku 2. Jakarta : Salemba Medika

Iqbal, Wahid. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi dalam Praktik.
Jakarta : EGC

Kozier, B. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis. 2009. EGC.Jakarta

Mubarak, Wahit Iqbal dan Ns. Nurul Chayatin. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar
Manusia: Teori Dan Aplikasi Dalam Praktek. Jakarta : penerbit buku kedokteran EGC

Murwati, Arita. 2009. Ketrampilan Dasar Praktek Klinik Keperawatan. Yogyakarta :


Penerbit Fitrimaya

Nanda. 2012. Diagnosa Keperawatan Nanda NIC-NOC. Jakarta : EGC

Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda 2005-2006. Alih Bahasa Budi Santosa. Prima Medika.
2005.

Pearce. Evelyn, C. 2009. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: Kompas
Gramedia

Potter dan Perry.2003. Fundamental Of Nursing. Australia:Mosby

Syaifudin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta : EGC

Wilkinson Judit M. 2012. Diagnosa Keperawatan Nanda NIC-NOC. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai