Disusun Oleh :
MI’EL MADA
NIM : 01.1.19.00863
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Kasih,
Anugerah dan Penyertaan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan “Laporan Asuhan
Keperawatan Kebutuhan Dasar Manusia”.
Laporan ini kami susun sebagai penugasan pelaporan asuhan keperawatan. Kami
menyadari dalam penyusunan laporan asuhan keperawatan ini tentu tidak dapat terselesaikan
dengan baik dan lancar jika tanpa bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak yang
telah membantu dalam kelancaran penulisan Laporan Asuhan Keperawatan ini, oleh karena
itu pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Selvia David Richard, S.Kep., Ns., M.Kep selaku ketua STIKES Rumah Sakit Baptis
Kediri
2. Dyah Ayu Kartika Wulan Sari, S,Kep., Ns., M.Kep selaku Kaprodi Keperawatan
Diploma III
3. Rimawati, S.Kep., Ns., M.Kes selaku Dosen Pembimbing
4. Seluruh rekan-rekan mahasiswa keperawatan DIII Tingkat II Semester III STIKES
Rumah Sakit Baptis Kediri, serta berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per
satu, atas kerja sama dan dukungannya sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
sangat diharapkan.
Penyusun
LEMBAR PENGESAHAN
BAB I
LANDASAN PENDAHULUAN
1.1.2 Klasifikasi
1. Kurang dari kebutuhan nutrisi
Kondisi ketika individu yang tidak puasa mengalami atau berisiko
mengalami ketidakadekuatan asupan atau metabolisme nutrien untuk keutuhan
metabolisme dengan atau tanpa disertai penurunan berat badan (Carpenito, LJ,
2012; 346).
Asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolic
(Wilkinson Judith, 2011; 503). Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang
dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko
penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi kebutuhan
metabolisme.
Tanda Klinis :
a. Berat badan 10-20% dibawah normal
b. Tinggi badan dibawah ideal
c. Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
d. Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
e. Adanya penurunan albumin serum
f. Adanya penurunan transferin
Kemungkinan Penyebab
a. Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori
akibat penyakit infeksi atau kanker
b. Disfagia karena adanya kelaina
c. Penurunan absorbs nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi
laktosa
d. Nafsu makan menurun
2. Lebih dari kebutuhan nutrisi
Kondisi ketika individu mengalami atau berisiko mengalami kenaikan
berat badan yang berhubungan dengan asupan yang melebihi kebutuhan
metabolik (Carpenito, LJ, 2012;360).
Asupan nutrisi yang melebihi kebutuhan metabolik (Wilkinson Judith
M, 2011;512). Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami
seseorang yang mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan
kebutuhan metabolisme secara berlebih.
Tanda Klinis
a. Berat badan lebih dari 10% berat ideal
b. Obesitas (lebih dari 20% berat ideal)
c. Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada
wanita
d. Adanya jumlah asupan yang berlebihan
e. Aktivitas menurun atau monoton
Kemungkinan Penyebab
a. Perubahan pola makan
b. Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman
3. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat bada yang mencapai
lebih dari 20% berat badan normal. Perubahan pola makan normal yang
mengakibatkan perubahan berat badan (Taylor, M, 2010; 235).
4. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan
zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat
gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat
badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari
kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot, dan penurunan energi, pucat pada
kulit, membran mukosa, konjungtiva, dan lain-lain.
5. Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai
dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin
atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
6. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh
berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya
obesitas serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
7. Jantung koroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang disebabkan
oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, penyakit
jantung koroner sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang
tidak sehat, obesitas dan lain-lain.
8. Kanker
Kanker merupakan gangguan nutrisi yang disebabkan pengkonsumsian
lemak secara berlebihan.
9. Anoreksia Nervosa
Anoreksia nervosa merupakan kompleks gangguan yang
mengakibatkan badan kurus, lebih banyak pada wanita muda, etiologi tidak
diketahui, mempengaruhi faktor-faktor emosional, neurologik dan metabolik.
Anoreksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak
dan berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi, pembengkakan
badan, nyeri abdomen, kedinginan, letargi, dan kelebihan energi.
1.1.3 Etiologi
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi :
1. Fisiologis
a. Intake nutrien
1) Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
2) Pengetahuan
3) Gangguan menelan
4) Perasaan tidak nyaman setelah makan
5) Anoreksia
6) Nausea dan vomitus
7) Intake kalori dan lemak yang berlebih
b. Kemampuan mencerna nutrien
1) Obstruksi saluran cerna
2) Malaborbsi nutrien
3) Diabetes Mellitus
2. Kebutuhan Metabolisme
a. Pertumbuhan
b. Stres
c. Kondisi yang meningkatkan BMR (latihan, hipertiroid)
d. Kanker
1.1.4 Patofisiologi
Abnormalitas saluran gastrointestinal beracam-macam dan menunjukkan
banyak patologi yang dapat mempengaruhi sistem organ lain : perdarahan,
perforasi, obstruksi, inflamasi dan kanker. Lesi congenital, inflamasi, infeksi,
traumatik dan neoplastik telah ditemukan pada setiap bagian dan pada setiap sisi
sepanjang saluran gastrointestinal.
Bagian dari penyakit organik dimana saluran gastrointestinal dicurigai,
terdapat banyak faktor ekstrinsik yang menimbulkan gejala. Stres dan ansietas
sering menjadi keluhan utama berupa indigesti, anoreksia/gangguan motorik usus,
kadang-kadang menimbulkan konstipasi/diare.
Selain itu, status kesehatan mental, faktor fisik seperti kelelahan dan
ketidakseimbangan/perubahan masukan diet yang tiba-tiba dapat mempengaruhi
saluran gastrointestinal sehingga menyebabkan perubahan nutrisi.
1.1.5 Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis kebutuhan nutrisi, antara lain :
1. Gigi tidak lengkap dan ompong
2. Nafsu makan menurun
3. Lesu
4. Tidak semangat
5. BB kurang/lebih dari normal
6. Perut terasa kembung
7. Sukar menelan
8. Mual muntah
9. Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita rasa
manis, asin, asam, dan pahit.
10. Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran
11. Rasa lapar menurun, asam lambung menurun
12. Gerakan usus atau gerak peristaltik lemah dan biasanya menimbulkan
konstipasi
13. Penyerapan makanan di usus menurun
1.1.6 Penatalaksanaan
a. Menstimulasi nafsu makan
1) Berikan makanan yang sudah dikenal yang memang disukai klien yang
disesuaikan dengan kondisi klien
2) Pilih porsi sedikit sehingga tidak menurunkan nafsu makan klien yang
anoreksik
3) Hindari terapi yang tidak menyenangkan atau tidak nyaman sesaat
sebelum atau setelah makan
4) Berikan lingkungan rapi dan bersih yang bebas dari penglihatan dan bau
yang tidak enak. Balutan kotor, pispot yang telah dipakai, set irigasi yang
tidak tertutup atau bahkan piring yang sudah dipakai dapat memberikan
pengaruh negatif pada nafsu makan
5) Redakan gejala penyakit yang menekan nafsu makan sebelum waktu
makan; istirahat bila mengalami keletihan
6) Kurangi stres psikologi
7) Berikan oral hygiene sebelum makan
b. Membantu klien makan
c. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan diet sesuai dengan kondisi
(Kozier, 2011, jlm. 782-783)
1.1.7 Evaluasi
Evaluasi terhadap masalah kebutuhan nutrisi secara umum dapat dinilai dari
adanya kemampuan dalam :
1) Meningkatkan nafsu makan ditunjukkan dengan adanya kemampuan dalam
makan serta adanya perubahan nafsu makan apabila terjadi kurang dari
kebutuhan
2) Terpenuhi kebutuhan nutrisi ditunjukkan dengan tidak adanya tanda
kekurangan atau kelebihan berat badan
3) Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral ditunjukkan dengan
adanya proses pencernaan makanan yang adekuat
SDKI
Defisit Nutrisi D. 0019
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Nutrisi dan Cairan
Definisi
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.
Penyebab
1. Ketidakmampuan menelan makanan
2. Ketidakmampuan mencerna makanan
3. Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient
4. Peningkatan kebutuhan metabolisme
5. Faktor ekonomi (mis. finansial tidak mencukupi)
6. Faktor psikologis (mis. stres, keengganan untuk makan)
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1. Berat badan menurun minimal 10% di
bawah rentang ideal
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif Objektif
1. Cepat kenyang setelah makan 1. Bising usus hiperaktif
2. Kram/nyeri abdomen 2. Otot pengunyah lemah
3. Nafsu makan menurun 3. Otot menelan lemah
4. Membrane mukosa pucat
5. Sariawan
6. Serum albumin turun
7. Rambut rontok berlebihan
8. Diare
Ketegangan otot 1 2 3 4 5
Pupil dilatasi 1 2 3 4 5
Muntah 1 2 3 4 5
Mual 1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk Membaik
Frekuensi nadi 1 2 3 4 5
Pola napas 1 2 3 4 5
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Proses berpikir 1 2 3 4 5
Fokus 1 2 3 4 5
Fungsi berkemih 1 2 3 4 5
Perilaku 1 2 3 4 5
Nafsu makan 1 2 3 4 5
Pola tidur 1 2 3 4 5
SIKI
Defisit Nutrisi
Intervensi Utama
1. Manajemen Nutrisi 2. Promosi Berat Badan
Intervensi Pendukung
1. Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan 13. Manajemen Hiperglikemia
2. Edukasi Diet 14. Manajemen Hipoglikemia
3. Edukasi Kemoterapi 15. Manajemen Kemoterapi
4. Konseling Laktasi 16. Manajemen Reaksi Alergi
5. Konseling Nutrisi 17. Pemantauan Cairan
6. Konsultasi 18. Pemantauan Nutrisi
7. Manajemen Cairan 19. Pemantauan Tanda Vital
8. Manajemen Demensia 20. Pemberian Makanan
9. Manajemen Diare 21. Pemberian Makanan Enteral
10. Manajemen Eliminasi Fekal 22. Pemberian Makanan Parenteral
11. Manajem Energi 23. Pemberian Obat Intravena
12. Manajemen Gangguan Makan 24. Terapi Menelan
Kozier, Barbara. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik
edisi 7. Jakarta : EGC
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Yatno, Andry. 2016. Asuhan Keperawatan pada Ny. L dengan DHF di Ruang Inayah PKU
Muhammadiyah Gombong. (Repository). Gombong. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong.
Yulia, Noor. 2018. Modul Praktikum Patofisiologi 1 Materi 1-14. Jakarta: Program Studi
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Esa
Unggul.
1. BIODATA
Nama Pasien : Ny. L
Nama Panggilan :-
Umur : 40 Tahun
Status : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Penghasilan :-
Alamat : Karangrawang, Nusawungu, Cilacap
Diagnosa Medis : DHF
Tanggal MRS : 28 Mei 2020
Tanggal Pengkajian: 30 Mei 2020
Golongan Darah :O
2. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan lemas, mual dan muntah
GENOGRAM :
Keterangan :
: Laki-laki hidup
: Perempuan hidup
: Pasien
d. Kebutuhan Oksigenasi
Sebelum sakit : Klien mengatakan tidak ada gangguan dalam bernafas, tidak
menggunakan alat bantu napas
Saat sakit : Klien tidak menggunakan alat bantu napas, RR : 20x/menit
f. Kebutuhan Aktivitas
Sebelum sakit : Aktivitas normal, mengikuti semua kegiatan yang ada dirumah
Saat sakit : Klien hanya tiduran saja karena klien mengatakan lemas, dan aktivitas
terbatas
Spiritual
- Sebelum sakit : Klien menjalankan sholat 5 waktu, mengikuti kegiatan-
kegiatan keagamaan
- Saat sakit : Klien hanya tiduran saja
9. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan Leher dan Kepala
Leher : Tidak ada lesi, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Kepala : Bentuk kepala normal, tidak terdapat luka
b. Pemeriksaan Integumen
Turgor kulit baik, tidak terdapat edema, tidak ada tanda-tanda infeksi.
e. Pemeriksaan Jantung
Inspeksi : Bentuk dada simetris
Palpasi : Teraba ictus cordis di intercosta 4 dan 5
Perkusi : Bunyi pekak
Auskultasi : S1, S2 reguller
f. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Perut datar, tidak ada benjolan
Auskultasi : Bising usus hiperaktif
Perkusi : Bunyi tympani
Palpasi : Nyeri tekan pada ulu hati
h. Pemeriksaan Muskuloskeletal
Ekstremitas Atas : Tangan kanan terpasang infuse RL 20 tpm, tidak ada oedema
Ektremitas Bawah : Tidak ada oedema
Kekuatan Otot
5 5
5 5
i. Pemeriksaan Neurologi
Tingkat kesadaran compomentis GCS 4,5,6
N1 : Pasien mampu membedakan bau minyak tawon dan minyak kayu putih
N2 : Jarak pandang pasien baik
N3 : Pergerakan mata simetris, tidak ada strabismus, refleks pupil terhadap cahaya
baik (isokor)
N4 : Pasien mampu memutar bola mata
N5 : Pasien mampu membuka mulut, dan mampu mengunyah
N6 : Pasien mampu melirik kanan kiri atas bawah, pasien mampu mengedipkan kedua
matanya
N7 : Pasien mampu tersenyum, mengerutkan dahi dan menggembungkan pipi, pasien
mampu membedakan rasa manis (gula) dan asin (garam)
N8 : Pendengaran baik
N9 : Tidak ada kesulitan menelan, pasien mampu batuk
N10 : Tidak ada perubahansuara
N11 : Pasien dapat menggerakkan leher dengan baik, tidak ada kekakuan leher
N12 : Pasien mampu menjulurkan lidahnya dan menggerakkan lidahnya ke kanan dan
ke kiri
Hematokrit 35 37-43
SERO Imunologi
IgG Anti Dengue Positif Negatif
Igm Anti Dengue Negatif Negatif
Mi’el Mada
ANALISA DATA
NAMA PASIEN : Ny. L
UMUR : 40 Tahun
NO. REGISTER : -
DATA OBYEKTIF (DO) FAKTOR YANG MASALAH
DATA SUBYEKTIF (DS) BERHUBUNGAN/RISIKO KEPERAWATAN
(E) (SDKI)
DS : Pasien mengeluh nafsu makan Faktor psikologis Defisit Nutrisi (D.0019)
menurun, dan nyeri pada abdomen (keengganan untuk makan)
(ulu hati)
DO :
- Bising usus hiperaktif
- Membran mukosa pucat
- Berat badan menurun minimal
10% dibawah rentang ideal
BB : 49kg, TB : 168cm
IMT : 17,36 (kurus)
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
O:
- Membran mukosa pasien tampak pucat
- Bising usus hiperaktif
- Berat badan menurun minimal 10%
dibawah rentang ideal (IMT : 17,36 )
- Suhu Tubuh : 36,1oC
- Denyut Nadi : 80x / mnt
- Tekanan Darah : 100/70 mmHg
- Pernafasan : 20x / menit
P : Lanjutkan intervensi
O:
- Pasien menghabiskan setengah porsi
makan
- Membran mukosa pasien masih tampak
pucat
- Bising usus hiperaktif
- Suhu Tubuh : 36oC
- Denyut Nadi : 82x / mnt
- Tekanan Darah : 110/80 mmHg
- Pernafasan : 20x / menit
- TT / TB : 168cm / 49kg
P: Lanjutkan intervensi
O:
- Pasien menghabiskan satu porsi makan
- Membran mukosa pasien membaik
(sedikit pucat)
- Bising usus hiperaktif
- Suhu Tubuh : 36,5oC
- Denyut Nadi : 82x / mnt
- Tekanan Darah : 120/80 mmHg
- Pernafasan : 20x / menit
- TT / TB : 168cm / 50kg
-
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi