DITA PUSPITASARI
020.01.3686
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umm faktor yang mempengaruhi kebutuhan
nutrisi adalah faktor fisiologis untu kebutuhan metabolisme bassal, faktor patologis seperti
adanya penyakit tertentu yang menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhn nutrisi,
faktor sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan
nutrisi.
Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi semua
makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga kali sehari
selama puluhan tahun akan menjadi racun yang menyebabkan penyakit dikemudian hari.
Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena apabila tidak ada nutrisi maka tidak ada
gizi dalam tubuh kita. Sehingga bisa menyebabkan penyakit / terkena gizi buruk oleh karena
itu kita harus memperbanyak nutrisi.
1.2 Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan
makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk
berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi.
a. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi pola
konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat
terjadi kesalahan.
b. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat
mempengaruhi gizi seseorang .
c. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat
mempengaruhi status gizi.
d. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya
variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara
cukup.
e. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan makanan
bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit, oleh karena itu, masyarakat dengan
kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi
keluarganya di bandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.
f. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan cepat hal ini
sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada usia
tersebut. Setelah usia 20 tahun energy basal relative konstan.
g. Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di bandingkan dengan wanita
pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita 0,9 kkal/kgBB/jam.
Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin luas
permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas sehingga kebutuhan
metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih besar.
i. Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu makan)
biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat.
Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi individu tentang
diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan mempunyai nilai simbolik yang kuat bagi
banyak orang (mis. Susu menyimbolkan kelemahan dan daging menyimbulkan
kekuatan).
Penggunaan alcohol dan obat yang berlebihan memberi kontribusi pada defisiensi nutrisi
karena uang mungkin dibelajakan untuk alcohol daripada makanan. Alcohol yang
berlebihan juga mempengaruhi organ gastrointestinal. Obat-obatan yang menekan nafsu
makan dapat menurunkan asupan zat gizi esensial. Obat-obatan juga menghabiskan zat
gizi yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat gizi di dalam intestine.
Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekeurangan dan kelebihan nutrisi,
obesitas, malnutrisi, Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung Koroner, Kanker, Anoreksia Nervosa.
a. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak
berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakmampuan asupan
nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.
Tanda klinis :
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai
resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebihan.
Tanda klinis :
c. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20%
berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan asupan kalori dan
penurunan dalam penggunaan kalori.
d. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada
tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai
dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan
makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot
dan penurunan energi, pucat pada kulit, membrane mukosa, konjungtiva dan lain- lain.
e. Diabetes mellitus
Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya
gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan
karbohidrat secara berlebihan.
f. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah
pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan
kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh
adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, penyakit jantung koroner
sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, obesitas dan lain-
lain.
h. Kanker
NGT adalah kependekan dari Nasogastric tube. alat ini adalah alat yang digunakan
untuk memasukkan nutsrisi cair dengan selang plasitic yang dipasang melalui hidung
sampai lambung. Ukuran NGT diantaranya di bagi menjadi 3 kategori yaitu:
f. Prosedur Kerja:
1. Siapkan peralatan di butuhkan seperti yang telah disebutkan diatas termasuk plester
3 untuk tanda, fiksasi di hidung dan leherdan juga ukuran selang NGT.
2. Setelah peralatan siap minta izin pada pasien untuk memasang NGT dan jelaskan
pada pasien atau keluarganya tujuan pemasangan NGT.
3. Setelah minta izin bawa peralatan di sebelah kanan pasien. Secara etika perawat saat
memasang NGT berda di sebelah kanan pasien.
4. Pakai handscoon kemudian posisikan pasien dengan kepala hiper ekstensi.
5. Pasang handuk didada pasien untuk menjaga kebersihan kalau pasien muntah.
6. Letakkan bengkok di dekat pasien.
7. Ukur selang NGT mulai dari hidung ke telinga bagian bawah, kemudian dari telinga
tadi ke prosesus xipoidius setelah selesai tandai selang dengan plaster untuk batas
selang yang akan dimasukkan.
8. Masukkan selang dengan pelan2, jika sudah sampai epiglottis suruh pasien untuk
menelan dan posisikan kepala pasien fleksi, setelah sampai batas plester cek apakah
selang sudah benar2 masuk dengan pen light jika ternyata masih di mulut tarik
kembali selang dan pasang lagi.
9. Jika sudah masuk cek lagi apakah selang benar-benar masuk lambung atau trakea
dengan memasukkan angin sekitar 5-10 cc dengan spuit. Kemudian dengarkan
dengan stetoskop, bila ada suara angin berarti sudah benar masuk lambung.
Kemuadian aspirasi kembali udara yang di masukkan tadi.
10. Jika sudah sampai lambung akan ada cairan lambung yang teraspirasi
11. Kemudian fiksasi dengan plester pada hidung, setelah fiksasi lagi di leher. Jangan
lupa mengklem ujung selang supaya udara tidak masuk
12. Setelah selesai rapikan peralatan dan permisi pada pasien atau keluarga.
2) Pemberian nutrisi melalui oral
Pemberian nutrisi melalui oral merupakan tindakan pada pasien yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan nutrisi secara mandiri.
b) Prosedur Kerja
Cuci tangan
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
Atur posisi depan
Pasang pengalas
Anjurkan pasien untuk berdoa sebelum berdoa
Bantu untuk melakukan makan dengan menyuapkan makanan sedikit demi sedikit
dan berikan minum sesudah makan.
Bila selesai makan, bersihkan mulut pasien dan anjurkan duduk sebentar.
Catat hasil atau respons pemenuhan terhadap makan
Cuci tangan
BAB III
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : Ny D
Umur : 35 th
Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Suku Bangsa : Indonesia
Nama : Ny SM
Umur : 50 th
Pekerjaan : Petani
a. Keluhan utama
Ny. D berumur 35thn datang ke poli klinik umum RSUD Kab. Tangerang. Saat datang klien
tampak lemas. Saat dikaji oleh perawat, klien mengeluh badannya panas, mual dan muntah,
tidaknafsu makan, mual dan muntah terjadi setelah klien makan cukup banyak dan mual muntah
berkurang saat makan sedikit dan hangat.
Riwayat kecelakan : -
Pasien mengatakan bahwa keluarga tidak mempunyai penyakit keturunan yang berat atau
menular.
3. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
2. Tanda-Tanda Vital
• Suhu : 40ºC
• RR : 24x Permenit
3. Antropometri
• BB : 44kg
TB² (1,64)²
4. Kepala
Bentuk kepala simetris, rambut dan kulit kepala klien bersih, distribusi rambut merata, tidak
rontok, tidak mudah dicabut, tidak ada benjolan, tidak ada keluhan.
5. Mata
Letak bola mata simetris, gerakan bola mata simetris, kelopak mata tidak ada oedema,
konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, Tekanan Intra Okuler (TIO) sama, pupil dan refleks
cahaya normal, ketajaman mata normal OD = 2/5 OS 3/5, mata tampak sayu, terdapat kantong
mata.
6. Telinga
Kebersihan telinga bersih, tidak ada oedema dan secret, letak telinga simetris, fungsi
pendengaran baik
7. Hidung
Kebersihan lubang hidung bersih, tidak ada oedema dan secret, letak hidung simetris, tidak ada
peradangan membran mukosa hidung, tidak terdapat polip, funsi penciuman baik.
• Mulut tampak kotor, ada bau mulut, terdapat mukosa pada mulut
• Gigi : Jumlah gigi 33, ada caries gigi pada gigi molar, tidak ada perdarahan, abses, dan benda
asing (gigi palsu)
9. Leher
Bentuk leher normal, tidak ada oedema dan jaringan parut, tidak ada tekanan vena jugularis,
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe, tidak ada kaku kuduk dan mobilitas
leher normal.
• Bentuk dada normal, tidak ada kelainan tulang belakang, ada retraksi intercostal, tidak ada
oedema dan jaringan parut, vocal premitus normal
• Suara nafas normal, suara ucapan (vocal resonans) normal, tidak ada suara tambahan
• Pada jantung ada ictus cordis, perkusi jantung normal, bunyi jantung normal
• Pada payudara ukuran, bentuk, dan kesimetrisan payudara normal, warna aerola coklat, puting
susu tidak ada ulcus dan pembengkakan, tidak ada secret.
11. Abdomen
Bentuk abdomen datar dan simetris, tidak ada jaringan parut dan lesi, tidak ada oedema, bising
usus 9x permenit, terdapat nyeri tekan.
Bentuk simetris, kekuatan otot 3 dari 0-5, tidak terdapat oedema, lesi dan jaringan parut, kuku
jari bersih, refleks biceps dan trisep +
Bentuk simetris, kekuatan otot 3 dari 0-5, tidak terdapat oedema, lesi dan jaringan parut, kuku
jari bersih, tidak ada varices, dan refleks babinski +
4. DATA BIOLOGIS
1. Pola Nutrisi
· Makan
a. Frekuensi : 3x Sehari
· Minum
b. Jumlah : ± 8 Gelas
2. Pola Eliminasi
a. Input : 480cc
b. Output : 300cc
3. Pola Istirahat/Tidur
c. Keluhan Tidur : Klien mengatakan terkadang terbangun saat malam hari karena tidak
nyaman tidur
4. Personal Hygiene
a. Mandi : 1x Sehari
b. Jenis Pakaian : Kaos dan daster
5. DATA PSIKOLOGIS
e. Konsep Diri :
§ Peran Diri :
§ Harga Diri :
6. DATA SOSIAL
7. DATA SPIRITUAL
Klien mengatakan selalu solat 5 waktu dan menjalankan kewajibannya sebagai umat muslim.
8. THERAPHY
a) RL 20 tts/mnt mempunyai fungsi untuk mengatasi kehilangan cairan ektraseluler abnormal
yang akut
b) PCT 3x350 mg mempunyai fungsi sebagai anagesik dan antipeuretik dengan sedikit efek
anti inflamasi dan juga dapat menghilangkan rasa sakit dan suhu tubuh yang tinggi
9. DATA PENUNJANG
b) Urinalisa
c) Kimia klinik
d) Tes tubex = +5
A. Data
DS:
DO:
· IMT 17,1
· TD: 90/70mmHg
· Nadi: 80x/menit
B. Masalah
· Hipertermi
· Ketidakseimbangan nutrisi
C. Diagnosa Keperawatan
· Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan badan teraba panas,
kondisi lemas, dan suhu tubuh menigkat.
Dx. Perencanaan
No. Kep
Tujuan Intervensi Rasional
5. Delegatif
pemberian
antiperatik dan
antiseptik
a. Pemenuhan · Meningkatkan
nutrisi klien intake makanan
terpenuhi · Memudahkan
2. Tingkatkan
b. BB klien intake makan makanan masuk
meningkat melalui : · Mulut yang bersih
c. IMT 18,5 · Kurangi meningkatkan nafsu
gangguan dari luar makan
d. Tidak terjadi
· Sajikan · Mencegah mual
mual dan muntah makanan dalam
kondisi hangat
e. Nafsu makan
klien meningkat · Selingi makan
dengan minum 3. Memberikan
f. Porsi makan asupan deit yang tepat
klien habis · Jaga
kebersihan mulut
klien
· Berikan
makan sedikit tapi
sering
3. Kolaborasi
dengan ahli giziikan
diet dan makanan
ringan dengan
tambahan makanan
yang disukai bila
ada
P : Lanjut Intervensi
P : Lanjut Intervensi
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat dicapai jika terjadi
keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam fungsi-fungsi
organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan
pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia, maka
akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : Salemba
Medika
Asmadi, 2008, Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien,
Jakarta: Salemba Medika
Hidayat, AAA, Uliyah, Musriful. 2008. Konsep Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan Edisi 2.
Jakarta: Salemba Medika