OLEH
Tingkat aktivitas,
kemampuan daya beli dan
menyiapkan makanan serta
prosedur dan pengobatan
yang dilakukan
Kekosongan lambung
Defisit Nutrisi
5. Komplikasi
Wahyudi (2016) menuliskan secara umum gangguan kebutuhan
nutrisi terdiri dari atas kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas,
malnutrisi, diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung koroner, kanker
dan anoreksia nervosa.
1. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam
keadaan tidak berpuasa (normal) atau risiko penurunan berat badan
akibat ketidakmampuan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.
2. Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang yang
mempunyai risiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan
metabolisme secara berlebihan.
3. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai
lebih dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi
kebutuhan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.
4. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan
zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah
asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh.
5. Diabetes Melitus
Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang
ditandai dengan adanya gangguan metabolism karbohidrat akibat
kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
6. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh
berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari
adanya obesitas serta asupan kalsium, natrium dan gaya hidup yang
berlebihan.
7. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung coroner merupakan gangguan yang sering
disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok.
Gangguan ini sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup
yang tidak sehat, obesitas dan lain-lain.
8. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh
konsumsi lemak secara berlebihan.
9. Anoreksia Nervesa
Anoreksia Nervesa merupakan penurunan berat badan secara
mendadak dan berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi,
pembengkakan badan, nyeri abdomen, kedinginan, letargi dan
kelebihan energi.
6. Manifestasi Klinis
1. Defisit nutrisi
a. Data mayor
- Berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang ideal
b. Data minor
- Cepat kenyang setelah makan
- Kram/nyeri abdomen
- Nafsu makan menurun
- Bising usus hiperaktif
- Otot pengunyah lemah
- Otot menelan lemah
- Membran mukosa pucat
- Sariawan
- Serum albumin turun
- Rambut rontok berlebihan
- Diare
2. Berat badan lebih
a. Data mayor
- IMT > 25 kg/m2 (pada dewasa) atau berat dan panjang badan
lebih dari presentil 95 (pada anak 2-18 tahun)
b. Data minor
- Tebal lipatan kulit trisep >25 mm
7. Pemeriksaan Penunjang
1. Albumin
4-5,5 mg/100ml
2. Transferin
170-25 mg/100ml
3. Hemoglobin
Laki laki dewasa : 14-18 gr/dl
Perempuan dewasa : 12-16 gr/dl
4. BUN (Blood Urea Nitrogen)
10-20 mg/100ml
5. Ekskresi kreatin
Laki-laki : 0,6-1,3 mg/100ml
Perempuan : 0,5-1,0 mg/100ml
8. Penatalaksanaan
1. Penyuluhan masalah nutrisi pada pasien dan keluarga.
2. Penanganan fokus pada penyebab masalah pola nutrisi.
3. Pemberian asupan nutrisi : Oral
4. Kolaborasi : Pemasanan NGT dan Pemberian Nutrisi melalui NGT.
5. Pemberian obat pada penyebab masalah pola nutrisi
3. Intervensi
No. Tujuan dan
Intervensi Rasional
Dx Kriteria Hasil
1 Setelah dilakukan Obsevasi Observasi
asuhan keperawatan 1. Identifikasi status 1. Mengetahui status
selama 3x24 jam nutrisi nutrisi pasien
diharapkan defisit 2. Identifikasi alergi dan 2. Mengetahui alergi dan
nutrisi teratasi intoleransi makanan intoleransi makanan
dengan kriteria hasil: pada pasien
1. Adanya 3. Identifikasi makanan 3. Membantu memilih
peningkatan berat yang disukai makanan yang disukai
badan sesuai pasien
dengan tujuan 4. Identifikasi kebutuhan 4. Menentukan jumlah dan
2. Berat badan ideal kalori dan jenis jenis nutrien yang akan
sesuai dengan nutrien diberikan
tinggi badan 5. Menentukan
3. Mampu 5. Identifikasi perlunya penggunaan selang
mengidentifikasi penggunaan selang nasogastrik untuk
kebutuhan nutrisi nasogastrik membantu memberikan
4. Tidak ada tanda- nutrien
tanda nutrisi 6. Memantau asupan
5. Menunjukkan 6. Monitor asupan makanan pada pasien
peningkatan makanan 7. Mengetahui berat badan
fungsi dari 7. Monitor berat badan pasien
pengecapan dan 8. Membantu menentukan
menelan 8. Monitor hasil tindakan keperawatan
6. Tidak terjadi pemeriksaan
penurunan berat laboratorium Nursing
badan yang Nursing 1. Memberi rasa nyaman
berarti 1. Lakukan oral hygiene sebelum makan pada
sebelum makan, jika pasien
perlu 2. Membantu pasien
2. Fasilitasi menentukan dalam melakukan diet
pedoman diet 3. Penyajian makanan
3. Sajikan makanan secara menarik dan
secara menarik dan suhu yang sesuai
suhu yang sesuai membantu pasien untuk
mengkonsumsi
4. Berikan makanan makanan
tinggi serat untuk 4. Membantu mengurangi
mencegah konstipasi konstipasi pada pasien
5. Berikan makanan
tinggi kalori dan 5. Membantu kecukupan
tinggi protein nutrisi pasa pasien
6. Berikan suplemen
makanan 6. Membantu memenuhi
7. Hentikan pemberian kebutuhan nutrisi pada
makan melalui selang pasien
nasogastrik jika 7. Pemberian makan
asupan oral dapat melalui selang
ditoleransi nasogastrik diberikan
kepada pasien yang
tidak mampu mendapat
Edukasi asupan oral
1. Anjurkan posisi duduk Edukasi
1. Membantu memberikan
rasa nyaman pada
2. Ajarkan diet yang pasien
diprogramkan 2. Membantu pasien
memahami diet yang
Kolaborasi akan diberikan
1. Kolaborasi pemberian Kolaborasi
medikasi sebelum 1. Membantu pasien
makan untuk memahami
nutrien ang akan
diberikan sebelum
2. Kolaborasi ahli gizi makan
untuk menentukan 2. Menentukan diet dan
jumlah kalori dan jenis nutrien yang akan
jenis nutrien yang diberikan
dibutuhkan
4. Implementasi
Menyesuaikan dengan intervensi yang dibuat.
5. Evaluasi
Evaluasi dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai
tindakan keperawatan yang telah ditentukan, untuk mengetahui
pemenuhan kebutuhan pasien secara optimal dan mengukur hasil dari
proses keperawatan yang dilakukan dengan format SOAP.
DAFTAR PUSTAKA