A. Definisi Nutrisi
Nutrisi adalah proses tersedianya energi dan bahan kimia dari makanan yang
penting untuk pembentukan, pemeliharaan dan penggantian sel tubuh (Harnanto
dan Rahayu, 2016). Nutrisi adalah zat-zat yang terdapat dalam makanan baik yang
berasal dari zat kimia organik atau anorganik yang diperlukan oleh tubuh agar
tubuh dapat berfungsi dengan baik. Pemenuhan kebutuhan nutrisi tidak hanya
untuk menghilangkan rasa lapar namun juga mempunyai banyak fungsi. Fungsi
umum dari nutrisi yaitu sebagai sumber energi, mengganti sel-sel yang rusak,
memelihara jaringan tubuh, mempertahankan vitalitas tubuh dan lain sebagainya.
Pemenuhan kebutuhan nutrisi perlu diperhatikan juga zat gizi atau nutriennya
(Asmadi, 2008).
Nutrien akan diabsorbsi ketika berada di saluran pencernaan kemudian
didistribusikan ke sel-sel tubuh. Di dalam sel-sel tubuh, nutrien akan digunakan
untuk sumber energi, proses fungsional sel itu sendiri dan sistesis protein. Maka
dari itu intake nutrisi pada tubuh harus adekuat. Hal ini berarti nutrisi yang
dimakan harus mengandung nutrien yang seimbang meliputi karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, mineral, dan air. Makanan yang masuk ke dalam tubuh hingga
dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk sampah metabolisme terjadi melalui proses
pencernaan. Gangguan pada proses pencernaan dapat menyebabkan individu
mengalami ganguan nutrisi (Asmadi, 2008).
B. Etiologi
Kebutuhan nutrisi tidak berada dalam kondisi yang menetap. Ada saatnya
kebutuhan nutrisi seseorang meningkat adapula yang mengalami penurunan.
Menurut Asmadi (2008) hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
Faktor yang meningkatkan kebutuhan nurtisi:
1) Pertumbuhan yang cepat, seperti bayi, anak-anak, remaja, dan ibu hamil.
2) Selama perbaikan jaringan atau pemulihan kesehatan karena proses suatu
penyakit.
3) Peningkatan suhu tubuh. Setiap kenaikan suhu 10F, maka kebutuhan kalori
juga meningkat 7%.
4) Meningkatnya aktivitas.
5) Stres. Sebagian individu akan makan sebagai kompensasi akibat stres yang
dialaminya.
6) Terjadinya infeksi.
Menurut Potter dan Perry (2005) beberapa hal yang dapat mempengaruhi
pemenuhan nutrisi pada seseorang adalah sebagai berikut:
1) Status Kesehatan
Seseorang yang memiliki nafsu makan yang baik menandakan memiliki
tubuh yang sehat pula. Seseorang yang mengalami anoreksia (kurang nafsu
makan) biasanya disebabkan oleh gejala suatu penyakit atau efek samping
obat tertentu. Pemenuhan kebutuhan nutrisi merupakan bagian penting
penyembuhan dari setiap penanganan medis.
2) Status Sosioekonomi
Status sosioekonomi berhubungan dengan biaya makanan yang berubah-
ubah (semakin tinggi) dan kemampuan seseorang berbelanja (makanan)
tergantung dari uang yang tersedia.
3) Kultur dan Agama
Pola kultur, etnik, dan agama tertentu seseorang memiliki beberapa
batasan-batasan mengenai jumlah makanan yang dapat dimakan. Makanan
tertentu hanya dapat diberikan dalam waktu yang telah disesuaikan.
4) Pilihan Pribadi
Adanya pilihan makanan yang disukai maupun yang tidak disukai dapat
berpengaruh kuat terhadap diet. Beberapa pilihan pribadi klien juga
dipengaruhi oleh simbol status, misalnya seseorang yang makan makanan
mewah merasa memiliki status sosial tinggi daripada seseorang yang
makan makanan sederhana. Perawat perlu mempertimbangkan pilihan
makanan klien ketika merencanakan diet terapeutik.
5) Faktor Psikologis
Klien memerlukan motivasi untuk makan-makanan yang seimbang dan
memiliki persepsi masing-masing tentang diet. Adanya tekanan dan stresor
mempengaruhi keinginan klien untuk makan atau lebih memilih-milih
makanan.
6) Alkohol dan Obat-obatan
Konsumsi alkohol dapat menyebabkan defisiensi nutrisi dikarenakan
alkohol menekan nafsu makan, menggantikan bagian dari makanan, dan
lebih menghabiskan banyak uang sehingga hanya mampu membeli sedikit
makanan. Obat-obatan dapat menekan nafsu makan sehingga menurunkan
asupan zat gizi, menghabiskan zat gizi yang tersimpan, dan mengganggu
absorbsi zat gizi.
Secara umum gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan
nutrisi, obesitas, malnutrisi, DM, hipertensi, jantung koroner, kanker, anorexia
nervosa
a. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam
keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat
ketidakmampuan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme
Tanda klinis :
Kemungkinan penyebab :
e) Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum (Kesadaran secara kualitatif maupun kuantitatif), tanda-
tanda vital seperti tekanan darah, pernafasan, nadi dan suhu
2) Pengkajian Fisik (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi):
(a) Kepala
(1) Rambut, rambut berserabut, kusam,kusut,kering, Tipis ,dan kasar,
penampilan, depigmentasi.
(2) Muka/ Wajah Simetris atau tidak? Apakah ada nyeri tekan?
penampilan berminyak, diskolorasi bersisik, bengkak; Kulit gelap di
pipi
Dan di bawah mata; Tidak halus atau Kasar pada kulit Sekitar hidung
dan mulut
(3) Mata, apakah penglihatan kabur / ganda, diplopia, lensa mata keruh.
(4) Telinga, Periksa fungsi telinga, kebersihan telinga serta tanda-tanda
adanya infeksi seperti pembengkakan dan nyeri di daerah belakang
telinga, keluar cairan dari telinga, melihat serumen telinga
berkurangnya pendengaran, telinga kadang-kadang berdenging,
adakah gangguan pendengaran
(5) Hidung, Apakah ada pernapasan cuping hidung? Adakah nyeri
tekan? Apakah keluar sekret, bagaimana konsistensinya, jumlahnya?
(6) Mulut, lidah sering terasa tebal, ludah menjadi lebih kental, gigi
mudah goyah, gusi mudah bengkak dan berdarah
(7) Tenggorokan, Adakah tanda-tanda peradangan tonsil? Adakah tanda-
tanda infeksi faring, cairan eksudat?
(b) Leher Adakah nyeri tekan, pembesaran kelenjar tiroid? Adakah
pembesaran vena jugularis?
(c) Thorax Pada infeksi, amati bentuk dada klien, bagaimana gerak
pernapasan, frekuensinya, irama, kedalaman, adakah retraksi
Intercostale? Pada auskultasi, adakah suara napas tambahan? Adakah
sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada.
(d) Jantung Bagaimana keadaan dan frekuensi jantung serta iramanya?
Adakah bunyi tambahan? Adakah bradicardi atau tachycardia?
(e) Abdomen Adakah distensia abdomen serta kekakuan otot pada
abdomen? Bagaimana turgor kulit dan peristaltik usus? Adakah tanda
meteorismus? Adakah pembesaran lien dan hepar?
(f) Kulit Bagaimana keadaan kulit baik kebersihan maupun warnanya?
Turgor kulit menurun, adanya luka atau warna kehitaman bekas luka,
kelembaban dan suhu kulit di daerah sekitar stoma, kemerahan pada
kulit sekitar luka, tekstur rambut dan kuku.
(g) Ekstremitas Apakah terdapat oedema, Penyebaran lemak,
penyebaran masa otot, perubahan tinggi badan, cepat lelah, lemah dan
nyeri, adanya gangren di ekstrimitas?
(h) Genetalia Adakah kelainan bentuk oedema, tanda-tanda infeksi?
Apakah ada kesulitan untuk berkemih?
f) Terapi, pemeriksaan penunjang & laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah :
a. Albumin (Normal:4-4,5 mg/100ml)
b. Transferin (Normal: 170-250 mg/100ml)
c. Hemoglobin/ Hb (Normal:12 mg%)
d. BUN (Normal: 10-20 mg/100ml)
e. Eskresi kreatinin untuk 24 jam (Normal: laki-laki:0,6-13
mg/100ml, perempuan:0,5-1,0 mg/100ml)
a. Menentukan status gizi pasien dan kemampuan S : Klien mengatakan ingin makan bubur
untuk memenuhi kebutuhan gizi O : Pasien dapat memilih makanan yang diinginkan
b. Mengatur diet yang diperlukan yaitu:
A : Masatalah teratasi
menyediakan makanan protein tinggi,
menyarankan menggunakan rempah-rempah P : Intervensi dihentikan
sebagai pengganti garam, dll.
c. Memberikan pilihan makanan dan bimbingan
terhadap pilihan yang lebih sehat
DAFTAR PUSTAKA