KELOMPOK 4
Bunga Kumala Sari
Chika Wahyu Sasqiautami
Liza Ika Wulandari
Nuraulia H .W
Putri Wahyuni Miftah
Sinta Agustina
Tujuan penulisan
1. Deformitas
2. Bengka
3. Echimosis dari Perdarahan Subculaneous
4. Spasme otot, spasme involunters dekat fraktur
5. Tenderness/keempukan
6. Nyeri mungkin disebabkan oleh spasme otot berpindah tulang
dari tempatnya dan kerusakan struktur di daerah yang
berdekatan.
7. Kehilangan sensasi (mati rasa, mungkin terjadi dari rusaknya
saraf/perdarahan)
8. Pergerakan abnormal
9. Krepitasi
Klasifikasi Vulnus
Menurut Dorland (2006), luka dibagi dua jenis yaitu:
1. Luka tertutup
Luka tertutup merupakan luka dimana kulit korban tetap utuh dan tidak ada
kontak antara jaringan yang ada dibawah dengan dunia luar, kerusakannya
diakibatkan oleh trauma benda tumpul.
Luka tertutup umumnya dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:
- Vulnus contussum (Luka Memar)
- Vulnus traumaticum
2. Luka terbuka
Luka terbuka adalah luka dimana kulit atau jaringan dibawahnya mengalami
kerusakan. Penyebab luka ini adalah benda tajam, tembakan, benturan benda
keras dan lain-lain.
Macam-macam luka terbuka antara lain yaitu :
- Vulnus Excoriatio (Luka lecet) -Vulnus Caesum (Luka Potong)
- Vulnus Insivum (Luka Sayat) -Vulnus Schlopetorum (Luka Tembak)
- Vulnus Laceratum (Luka Robek) -Vulnus Morsum (Luka Gigit)
- Vulnus Punctum (Luka Tusuk) -Vulnus combustion (Luka bakar)
Luka Memar Luka Lecet
Pemeriksaan serum
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan elektrolit
Analisa gas darah
Faal hati dan ginjal
CBC mengidentifikasikan jumlah darah yang ke dalam cairan,
penuruan HCT dan RBC, trombositopenia lokal, leukositosis,
RBC yang rusak
Elektolit Serum albumin
Radiologi
ECG
Penatalaksanaan Medis
Perdarahan
Infeksi
Dehiscene
Eviceration
Tetanus
(M. A. Henderson, 1997).
Patoflowdiagram
Asuhan Keperawatan Vulnus
Definsi Tetanus
Tetanus merupakan penyakit infeksi akut menunjukkan diri
dengan gangguan neuromuskular akut berupa trismus, kekakuan dan
kejang otot disebabkan oleh eksotosin spesifik dari kuman anerob
Clostridium Tetani.
Tetanus dapat terjadi sebagai komplikasi luka, baik luka besar maupun
kecil, luka nyata maupun luka tersembunyi. Jenis luka yang mengundang
tetanus adalah luka-luka seperti Vulnus Laceratum (luka robek), Vulnus
Punctum (Luka tusuk), Combustion (Luka bakar), fraktur terbuka, otitis
media, luka terkontaminasi dan luka tali pusat.
(Ismanoe, 2006)
Klasifikasi beratnya tetanus
Menurut albert (Sudoyo Aru, 2009):
Derajat I (ringan) Derajat II (sedang) Derajat III (berat) Derajat IV
(sangat berat)
trismus trismus trismus berat, derajat tiga dengan
(kekakuan otot sedang, spastisitas otomik berat
mengunyah) rigiditas yang generaisata, melibatkan system
ringan sampai Nampak jelas, spasme reflek kardiovaskuler.
sedang, spasme singkat berkepanjanga Hipotensi berat dan
spasitas ringan sampai n takikardi terjadi
general, sedang, RR perselingan dengan
tanpa gangguan >40x/menit, hipotensi dan
gangguan pernapasan serangan bradikardia, salah
pernafasan, sedang RR apnea, satunya dapat
tanpa spasme, >30x/menit, disfagia berat, menetap.
sedikit atau disfagia ringan takikardi >120
tanpa disfagia.
Etiologi
Tetanus disebabkan oleh bakteri gram positif; Cloastridium tetani
Bakteri ini berspora, dijumpai pada tinja binatang terutama kuda, juga bisa
pada manusia dan juga pada tanah yang terkontaminasi dengan tinja binatang
tersebut. Spora ini bisa tahan beberapa bulan bahkan beberapa tahun, jika ia
menginfeksi luka seseorang atau bersamaan dengan benda daging atau
bakteri lain, ia akan memasuki tubuhpenderita tersebut, lalu mengeluarkan
toksin yang bernama tetanospasmin.
Manifestasi Klinis
Masa inkubasi 5-14 hari, tetapi bisa lebih pendek (1 hari atau lebih lama 3
atau beberapa minggu ). Tanda dan gejalanya yaitu :
1. Biasanya didahului dengan ketegangaan otot terutama pada rahang dari
leher. Kemudian timbul kesukaran membuka mulut (trismus, lockjaw)
karena spasme Otot masetter.
2. Kejang otot berlanjut ke kaku kuduk (opistotonus , nuchal rigidity)
3. Risus sardonicus karena spasme otot muka dengan gambaran alis
tertarik keatas, sudut mulut tertarik keluar dan ke bawah, bibir tertekan
kuat .
4. Gambaran Umum yang khas berupa badan kaku dengan opistotonus,
tungkai dengan
5. Eksistensi, lengan kaku dengan mengepal, biasanya kesadaran tetap baik.
6. Karena kontraksi otot yang sangat kuat, dapat terjadi asfiksia dan
sianosis, retensi urin, bahkan dapat terjadi fraktur collumna vertebralis
(pada anak)
Secara klinis tetanus ada 4 macam, yaitu
1. Tetanus umum
2. Tetanus local
3. Cephalic tetanus
4. Tetanus neonatal
Pemeriksaan Diagnostik