Di susun Oleh :
Kelas 2A
YOGYAKARTA
2015
BAB I
A. Pengertian
1. Tetanus local: Biasanya ditandai dengan otot terasa sakit, lalu timbul
rebiditas dan spasme pada bagian proksimal luar. Gejala itu dapat menetap
dalam beberapa minggu dan menghilang.
2. Tetanus sefalik: Varian tetanus local yang jarang terjadi. Masa inkubasi 1-
2 hari terjadi sesudah otitis media atau luka kepala dan muka. Paling
menonjol adalah disfungsi saraf III, IV, VII, IX, dan XI tersering saraf
otak VII diikuti tetanus umum.
3. Tetanus general: yang merupakan bentuk paling sering. Spasme otot, kaku
kuduk, nyeri tenggorokan, kesulitan membuka mulut, rahang terkunci
(trismus), disfagia. Timbul kejang menimbulkan aduksi lengan dan
ekstensi ekstremitas bagian bawah. Pada mulanya, spasme berlangsung
beberapa detik sampai beberapa menit dan terpisah oleh periode relaksasi.
4. Tetanus neonatorum: biasa terjadi dalam bentuk general dan fatal apabila
tidak ditanggani, terjadi pada anak-anak yang dilahirkan dari ibu yang
tidak imunisasi secara adekuat, rigiditas, sulit menelan ASI, iritabilitas,
spasme.
Kebiasaan menggunakan alat pertolongan persalinan dan obat tradisional
yang tidak steril, merupakan faktor yang utama dalam terjadinya neonatal
tetanus. (8,10) Menurut penelitian E.Hamid.dkk, Bagian Ilmu Kesehatan
Anak RS Dr.Pringadi Medan, pada tahun 1981. ada 42 kasus dan tahun
1982 ada 40 kasus tetanus.(8) Biasanya ditolong melalui tenaga
persalianan tradisional ( TBA =Traditional Birth Attedence ) 56 kasus
( 68,29 % ), tenaga bidan 20 kasus ( 24,39 % ) ,dan selebihnya melalui
dokter 6 kasus ( 7, 32 %) ). Berikut ini tabel. Yang memperlihatkan
instrument Untuk memotong tali pusat.
Masa inkubasi neonatal tetanus berkisar antara 3 -14 hari, tetapi bisa lebih
pendek atau pun lebih panjang. Berat ringannya penyakit juga tergantung
pada lamanya masa inkubasi, makin pendek masa inkubasi biasanya
prognosa makin jelek.
B. Etiologi
Menghambat penghantaran
neurotransmiter
Spasme otot
Susah menelan Kehilangan koordinasi otot besar & kecil paru Kekakuan
Immobilisasi
1. Keringat berlebihan
2. Sakit menelan
3. Spasme tangan dan kaki
4. Produksi air liur
5. BAB dan BAK tidak terkontrol
6. Terganggunya pernapasan karena otot laring terserang.
G. Pencegahan
1. Imunisasi tetanus
Khasus
A. PENGKAJIAN
Format Pengkajian
1. Bayi
Panjang Badan : 49 cm
2. Orang Tua
Keluhan : Ny. D mengatakan bahwa bayinya panas, tidak mau menyusu dan
mulut bayinya mencucu seperti mulut ikan disertai kejang.
1. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan bayinya panas, kejang dan mulut bayi mencucu seperti
mulut ikan
b. Riwayat kesehatan lalu
Bayi lahir aterm, tidak ada kelainan
c. Riwayat persalinan
Hamil ke Thn lahir Lama dan jenis persalinan Penolong dan tempat
BBL Keadaan anak
1 2007 8 jam Dukun, dirumah BB : 2.700
PB : 49 Normal
d. Imunisasi
Ibu mengatakan anaknya telah diimunisasi pada hari ke-2 setelah
persalinan
e. Aktivitas
Aktivitas melemah, terus menangis
f. Riwayat kesehatan keluarga
Ayah dan ibu mengaku tidak pernah menderita penyakit menular
ataupun penyakit keturunan.
2. Pemeriksaan umum
Suhu : 38.5ºC
Pernafasan : 48 x/menit
Nadi :124x/menit
BB sekarang : 2600 gr
PB sekarang : 49 cm
Pemeriksaan fisik
Wajah : Simetris, bentuk oval, tidak ada oedem maupun luka, warna kulit
kemerahan, tidak ada paralisis, tidak monface
Mata : Lengkap, simetris, tidak ada kelainan pada mata, skelera tidak
kuning, konjungtiva tida pucat, tidak ada perdarahan pada mata,
tidak ada tanda – tanda infeksi
Hidung : Simetris, hidung berlubang kanan dan kiri, tidak ada pernafasan
cuping hidung
Mulut : Bersih, bibir warna merah, reflek menelan dan menghisap kuat,
tidak ada labioplatoskizis dan labioskisis
Genetalia : Tidak ada kelainan, labia mayora sudah menutupi labia minora
Antropometri
Lingkar kepala : 34 cm
Lingkar dada : 35 cm
Pemeriksaan penunjang
B. ANALISA DATA
C. Diagnosa Prioritas
1. Resiko ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan gangguan
muskoloskelektal
2. Ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan proses penyakit
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologi (spasme otot)
D. Nursing Care Plan
E. Implementasi
http://Medindia.net/patients/patientinfo/poll/vote_comfirm.asp diakses pada
tanggal 14 Maret 2015
http://arindracase.blogspot.com/2014/10/laporan-pendahuluan-tetanus.html ,
diakses pada 14 Maret 2015
Komite medik RSUP Dr. Sardjito, 2000. Standar Pelayanan Medis, Edisi 2,
Cetakan I, Medika FK UGM, Yogyakarta
Sudoyo Aru, dkk. 2009. Buku ajar ilmu penyakit dalam, jilid 1, 2, 3, edisi
keempat. Internal Publising. Jakarta
Sumarmo, herry. 2002. Buku ajar nfeksi dan pediatric tropis edisi kedua.IDAI.
Jakarta