TETANUS
DISUSUN
Oleh:
HESTY WULANDARI
( 1010070100179 )
PEMBIMBING :
dr. Gustin Sukmarini, Sp.A
Anatomi dan Fisiologi
Gejala Berupa :
Kekakuan dimulai pada otot setempat atau
trismus
Kaku kemudian menjalar ke seluruh tubuh,
tanpa disertai gangguan kesadaran.
Kekakuan tetanus sangat khas, yaitu fleksi
kedua lengan dan ekstensi pada kedua kaki,
fleksi pada kedua kaki, tubuh kaku
melengkung bagai busur.
Kesukaran menelan
2. Chepalic Tetanus
Cephalic tetanus adalah bentuk yang jarang dari
tetanus.Masa inkubasi berkisar 1-2 hari, yang berasal
dari otitis media kronik (seperti dilaporkan di India),
luka pada daerah muka dan kepala, termasuk adanya
benda asing dalam rongga hidung.Tetanus sefalik
dicirikan oleh lumpuhnya saraf kranial VII yang paling
sering terlibat.
3.Generalized tetanus
a. Ini bentuk yang sering, sering
menyebabkan komplikasi yang tidak dikenal
beberapa tetanus lokal oleh karena gejala
timbul secara diam-diam.
hhhhhhhh
Hhhhh, mafnCS<m>HH
4. Ketegangan otot dinding perut sehingga
dinding perut seperti papan.
5. Kejang umum
6. Asfiksia dan sianosis
7. Gangguan saraf autonom
Pemeriksaan Penunjang
1. Meningitis
2. Abses Submandibula
3. Abses Peritonsi
Komplikasi
1.Sistem saluran pernafasan
karena spasme otot-otot pernapasan dan
spasme otot laring dan seringnya kejang
menyebabkan terjadinya asfiksia.Karena
akumulasi sekresi saliva serta sukar menelan
air liur, makanan, dan minuman sehingga
sering terjadi pneumonia aspirasi.
2. Sistem kardiovaskular
Komplikasi berupa aktivitas simpatis meningkat
antara lain berupa takikardia, hipertensi,
vasokonstriksi periferdan rangsangan
miokardium.
3.Sistem muskuloskeletal
Pada otot karena spasme yang
berkepanjangan bisa terjadi perdarahan dalam
otot.Pada tulang dapat terjadi fraktur columna
vertebralis akibat kejang yang terus menerus
terutama pada anak dan orang dewasa.
2.Anti serum
Dosis ATS yang dianjurkan adalah 100.000 IU
dengan 50.000 IU IM dan 50.000 IU IV.
3. Imunisasi aktif
Imunisasi aktif yang diberikan yaitu DPT, dT,
atau Toksoid Tetanus.Jenis imunisasi
tergantung dari jumlah golongan umur dan
jenis kelamin.
Vaksin DPT diberikan sebagai imunisasi dasar
sebanyak 3 kali
DPT IV pada usia 18 bulan dan
DPT V pada usia 5 tahun
saat usia 12 tahun diberikan dT.
Toksoid tetanus diberikan pada wanita usia subur,
perempuan usia 12 tahun, dan ibu hamil.
Abdomen,
Inpeksi : Perut membuncit ( - ), Venektasi ( - ), Jaringan
Parut ( - )
Palpasi : Sulit dinilai ,perut teraba keras sperti papan (+)
Perkusi : Tympani di 9 regio abdome
Auskultasi : Bising usus ( + ) normal
Regio Facialis
Inspeksi: Alis tertarik keatas, dahi tampak
mengkerut, sudut mulut tertarik keluar
dan bawah.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin
Hb : 12,8 g/dL
Hematokrit : 37%
Lekosit : 11800/uL
Trombosit : 310.000/uL
Non Farmakoterapi
ML TKTP 1700 kkal
IVFD KaEn 1B 26 tts/i
O2 3 liter/i
Pasang Ngt
Diagnosis : Trismus ec tetanus
PENATALAKSANAAN
Pembersihan luka :
Luka dibersihkan
Dibuat insisi cross insisi
Luka dibiarkan terbuka dibilas nacl dan h2o2
Farmakoterapi
Diazepam 3 mg IV ), 3 jam berikutnya lanjut 2 mg IV
Metronidazol inf 50 mg( habis dalam 1 jam loading dose), lanjut 100
mg 6 jam selama 7-10 hari berikutnya ( habis dalam 1 jam )
Tetagam 250 IU 6X1 ( 1500 3000 iu ) untuk anak.
Non Farmakoterapi
MC TKTP 100 kkal
IVFD KaEn 1B 10 tts/i
O2 2 liter/i
Pasang Ngt
Terapi Suportif
1. Bebaskan jalan nafas
2. Hindari aspirasi
3. Pemberian oksigen
4. Pemberian cairan dan nutrisi adekuat
5. Isolasi diruangan dan bebas dari
rangsangan luar dan hindari ruangan yang
bising
6. Posisi tubuh diubah tiap 12 jam
Ajuran :