PRESENTATION TITLE
HELLO!
I am Jayden Smith
I am here because I love to give presentations.
You can find me at @username
Transition headline
Let’s start with the first set of slides
Big concept
Bring the attention of your audience over a
key concept using icons or illustrations
✘ FISIOLOGI
Mekanisme Autoregulasi
Pembagian Afasia :
1. Afasia Motorik (Broca)
2. Afasia Sensorik (Wernicke)
3. Afasia Global
Afasia Motorik :
- Terjadi karena rusaknya area Broca di gyrus frontalis inferior.
- Mengerti isi pembicaraan, namun tidak bisa menjawab atau
mengemukakan pendapat
- Disebut juga Afasia Expressif atau Afasia Broca
- Bisa mengeluarkan 1 – 2 kata(nonfluent)
Afasia Sensorik
- Terjadi karena rusaknya area Wernicke di girus temporal superior.
- Tidak mengerti isi pembicaraan, tapi bisa mengeluarkan kata-
kata(fluent)
- Disebut juga Afasia reseptif atau Afasia Wernicke
Afasia Global
- Mengenai area Broca dan Wernicke
- Tidak mengerti dan tida bisa mengeluarkan kata kata
adalah bentuk afasia yang paling berat. Ini disebabkan lesi yang
luas yang merusak sebagian besar atau semua area bahasa pada
otak. Keadaan ini ditandai oleh tidak ada lagi atau berkurang sekali
bahasa spontan dan menjadi beberapa patah kata yang diucapkan
secara berulangulang, misalnya “baaah, baaah, baaah” atau “maaa,
maaa, maaa”. Pemahaman bahasa hilang atau berkurang. Repetisi,
membaca dan menulis juga terganggu berat. Afasia global hampir
selalu disertai dengan hemiparese atau hemiplegia.
Hemiplegi
✘ Hemplegia berarti kelumpuhan total dari satu sisi
tubuh termasuk wajah, lengan dan kaki.
Hemiplegia paling banyak terjadi karena adanya
rupture arteri yang memperdarahi korteks motorik
primer. Darah yang seharusnya berada di dalam
arteri merembes keluar sehingga mengurangi suplai
nutrisi terutama supai oksigen, hal itu
memungkinkan sel saraf untuk mengalami kematian
yang dapat menyebabkan kelumpuhan sesisi.
Selain itu, darah yang keluar dari arteri meneken sistem piramidalis yang
mengganggu impuls saraf atau perintah yang di berikan oleh girus
presentralis. Tekanan darah ini mengganggu kapsula interna sebagai tempat
di bentuknya jaras kortikospinalis dan kortikobular di daerah genu sampai
krus posterior, gangguan ini juga dapat menyebabkan lesi di daerah kapsula
interna sehingga kapsula interna ini tidak dapat meneruskan perintah yang
di berikan untuk sampai di kornu anterior dorsalis untuk di teruskan ke otot
yang di tuju demi menghasilkan gerakan yang di inginkan.
2. Refleks Hoffman
Cara : pada kuku jari tengah digoreskan
+ : bila fleksi empat jari yang lain
REFLEKS PATOLOGIS UNTUK EKSTREMITAS INFERIOR:
1. Babinski : gores telapak kaki di lateral dari bawah ke atas ==> + bila
dorsofleksi ibu jari, dan abduksi ke lateral empat jari lain
2. Chaddok : gores bagian bawah malleolus medial ==> + sama dengan
babinski
3. Oppenheim : gores dengan dua sendi interfalang jari tengah dan jari
telunjung di sepanjang os tibia/cruris ==> + sama dgn babinski
4. Gordon : pencet/ remas m.gastrocnemeus/ betis dengan keras==> + sama
dengan babinski
5. Schaeffer : pencet/ remas tendo achilles ==> + sama dengan babinski
6. Gonda : fleksi-kan jari ke 4 secara maksimal, lalu lepas ==> + sama
dengan babinski
7. Bing : tusuk jari kaki ke lima pada metacarpal/ pangkal ==> + sama
dengan babinski
Parese nervus fasialis
✘ P a r e s e nervus fasialis merupakan
kelumpuhan otot-otot wajah