Disusun oleh :
KELOMPOK 10
Andini Dwi A
Adella Yanuar M
Desti Firgiawanty
Juwita Syafara R
M Abdullah
Reza Azis S
Sari Nurul Z
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat & karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah Keperawatan Gadar II Tentang “ASUHAN
KEPERAWATAN GERIATRIC PADA KEGAWATDARURATAN DEPRESI”
ini. Tidak lupa kami mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Penulis
Kelompok 10
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Pengertian......................................................................................................3
B. Etiologi..........................................................................................................3
C. Gambaran Klinik...........................................................................................4
D. Tingkatan Depresi pada Lansia.....................................................................6
E. Dampak Depresi Pada Lansia.......................................................................7
F. Skala Pengukuran Depresi Pada Lanjut Usia................................................8
G. Penatalaksanaan Depresi Pada usia Lanjut...................................................9
H. Asuhan Keperawatan Lansia dengan Depresi.............................................11
BAB III PENUTUP..............................................................................................21
A. Kesimpulan...................................................................................................21
B. Saran.............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Depresi merupakan suatu gangguan mood.Moodadalah suasana perasaan yangmer
esap dan menetap yang di alami secara internal dan yang mempengaruhi prilaku
seseorang dan persepsinya terhadap dunia (Sadock & Sadock,2007).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
Mahasiswa mampu mengetahui pengertian depresi, mampu mengetahui etiologi
depresi, mampu mengetahuigambaran klinik depresi, mampu mengetahui
tingkatan depresi pada lansia, mampu mengetahui dampak depresi pada lanjut
usia, mampu mengetahui skala pengukuran depresi pada lanjut usia dan mampu
mengetahui asuhan keperawatan lansia dengan depresi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Depresi adalah suatu jenis keadaan perasaan atau emosi dengan komponen
psikologis seperti rasa sedih, susah, merasa tidak berguna, gagal, putus asa dan
penyesalan atau berbentuk penarikan diri, kegelisahan atau agitasi (Wahyulingsih
dan Sukamto, 2004).
D. Etiologi
Etiologi diajukan para ahli mengenai depresi pada usia lanjut adalah :
1. Polifarmasi
2. Kondisi medis umum
3
3. Teori neurobiology
Para ahli sepakat bahwa faktor genetik berperan pada depresi lansia. Pada
beberapa penelitian juga ditemukan adanya perubahan neurotransmiter pada
depresi lansia, seperti menurunnya konsentrasi serotonin, norepinefrin,
dopamin, asetilkolin, serta meningkatnya konsentrasi monoamin oksidase
otak akibat proses penuaan. Atrofi otak juga diperkirakan berperan pada
depresi lansia.
4. Teori psikodinamik
5. Teori kognitif dan perilaku
Konsep Seligman tentang learned helplessnessmenyatakan bahwa terdapat hu
bungan antarakehilangan yang tidak dapat dihindari akibat prosespenuaan sep
erti kedaan tubuh, fungsi seksual, dansebagainya dengan sensasi passive help
lessness pada pasien usia lanjut. Salah satu teori psikologis tentang terjadinya
gangguan depresif adalah terjadinya distorsi kognitif. Dalam hal ini berkaitan
dengan bagaimana interpretasi seseorang terhadap peristiwa-peristiwa
kehidupan yang dialaminya.
6. Teori psikoedukatif
Hal-hal yang dipelajari pada yang diamati individu pada orang tua usia lanjut
misalnya ketidakberdayaan mereka, pengisolasian oleh keluarga, tiada sanak
saudara ataupun perubahan-perubahan fisik yang diakibatkan oleh proses
penuaan dapat memicu terjadinya depresi pada usia lanjut.
E. Gambaran Klinik
Individu dengan depresi juga harus mengalami paling sedikit empat gejala
tambahan yang ditarik dari suatu daftar yang meliputi perubahan-perubahan dalam
nafsu makan atau berat badan, tidur, dan aktivitas psikomotorik, energi yang
4
berkurang, perasaan tidak berharga atau bersalah, kesulitan dalam berpikir,
berkonsentrasi, atau membuat keputusan, atau pemikiran-pemikiran berulang
tentang kematian atau pemikiram rencan-rencana atau usaha untuk bunuh diri.
Gejala-gejala depresi lain pada lanjut usia:
1. Kecemasan dan kekhawatiran
2. Keputusasan dan keadaan tidak berdaya
3. Masalah-masalah somatik yang tidak dapat dijelaskan
4. Iritabilitas
5. Kepatuhan yang rendah terhadap terapi medis ataudiet
6. Psikosis
Manifestasi depresi pada lansia berbeda dengan depresi pada pasien yang lebih
muda. Gejala-gejala depresi sering berbaur dengan keluhan somatik. Keluhan
somatik cenderung legih dominan dibandingkan dengan mood depresi. Gejala
fisik yang dapat menyertai depresi dapat bermacam-macam seperti sakit kepala,
berdebar-debar, sakit pinggang, gastrointestinal, dan sebagainya.
Sedangkan menurut Greg Wilkinson, tanda dan gejala depresi terbagi atas:
1) Suasana Hati
a) Sedih
b) Kecewa
c) Murung
d) Putus Asa
f) Menangis
h) Mudah tersinggung
2) Fisik
5
b) Pegal-pegal
c) Sakit
f) Gangguan tidur
i) Agitasi
j) Konstipasi.
1. Depresi ringan
Suasana perasaan yang depresif, Kehilangan minat, kesenangan dan mudah lelah,
konsentrasi dan perhatian kurang, harga diri dan kepercayaan diri kurang,
perasaan salah dan tidak berguna, pandangan masa depan yang suram, gagasan
dan perbuatan yang membahayakan diri, tidak terganggu dan nafsu makan kurang.
2. Depresi Sedang
Kesulitan nyata mengikuti kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan rumah tangga
Biasanya Gelisah, kehilangan harga diri dan perasaan tidak berguna, keinginan
bunuh diri.
Gangguan depresi dibedakan dalam depresi ringan, sedang dan berat sesuai
dengan banyak dan beratnya gejala serta dampaknya terhadap fungsi kehidupan
seseorang. Menurut ICD 10, pada gangguan depresi ada 3 gejala utama yaitu:
3. Hilang tenaga dan mudah lelah, yang disertai dengan gejala lain seperti:
6
a) Konsentrasi menurun,
c) Perasaan bersalah,
Utama
G. Dampak Depresi Pada Lansia
Pada usia lanjut deprsi yang berdiri sendiri maupun yang bersamaan dengan
penyakit lain hendaknya ditangani dengan sungguh-sungguh karen bila tidak
diobati dapat memperburuk perjalanan penyakit dan memperburuk prognosis.
Pada depresi dapat dijumpai hal-hal seperti di bawah ini:
1. Depresi dapat meningkatkan angka kematian pada pasien dengan penya
kit kardiovaskuler.
7
3. Metabolisme serotonin yang terganggu padadepresi akan menimbulkan efek
trombogenesis.
4. Perubahan suasana hati (mood) berhubungandengan gangguan respons
imunitas termasukperubahan fungsi limfosit dan penurunan jumlah limfosit.
5. Pada depresi berat terdapat penurunan aktivitas sel natural killer
8
I. Penatalaksanaan Depresi Pada usia Lanjut
1. Terapi fisik
a. Obat
Untuk pasien depresi yang tidak bisa makan dan minum, berniat bunuh diri atau
retardasi hebat maka ECT merupakan pilihan terapi yang efektif dan aman. ECT
diberikan 1- 2 kali seminggu pada pasien rawat nginap, unilateral untuk
mengurangi confusion/memory problem.Terapi ECT diberikan sampai ada
perbaikan mood(sekitar 5 - 10 kali), dilanjutkan dengan anti depresan untuk
mencegah kekambuhan.
2. Terapi Psikologik
a. Psikoterapi
b. Terapi kognitif
Terapi kognitif - perilaku bertujuan mengubah pola pikir pasien yang selalu
negatif (persepsi diri, masa depan, dunia, diri tak berguna, tak mampu dan
sebagainya) ke arah pola pikir yang netral atau positif. Ternyata pasien usia lanjut
dengan depresi dapat menerima metode ini meskipun penjelasan harus diberikan
secara singkat dan terfokus. Melalui latihan-latihan, tugas-tugas dan aktivitas
tertentu terapi kognitif bertujuan merubah perilaku dan pola pikir.
c. Terapi keluarga
9
Problem keluarga dapat berperan dalam perkembangan penyakit depresi, sehingga
dukungan terhadap keluarga pasien sangat penting. Proses penuaan mengubah
dinamika keluarga, ada perubahan posisi dari dominan menjadi dependen pada
orang usia lanjut. Tujuan terapi terhadap keluarga pasien yang depresi adalah
untuk meredakan perasaan frustasi dan putus asa, mengubah dan memperbaiki
sikap/struktur dalam keluarga yang menghambat proses penyembuhan pasien.
Teknik yang umum dipergunakan adalah program relaksasi progresif baik secara
langsung dengan instruktur (psikolog atau terapis okupasional) atau melalui tape
recorder. Teknik ini dapat dilakukan dalam praktek umum sehari-hari. Untuk
menguasai teknik ini diperlukan kursus singkat terapi relaksasi.
Penanganan depresi dapat dilakukan pada lansia itu sendiri, keluarga lansia dan
masyarakat, yaitu:
a. Berpikir positif
f. Olahraga teratur
g. Optimis
h. Rajin beribadah
i. Latihan relaksasi
2. Keluarga
10
d. Berikan bantuan ekonomi
3. Masyarakat
c. Support group
1. Pengkajian
c. Riwayat Keluarga
Kaji ulang riwayat klien dan pemeriksaan fisik untuk adanya tanda dan gejala
karakteristik yang berkaitan dengan gangguan tertentu yang didiagnosis.
a. Perilaku.
11
2) Apakah klien menunjukkan perilaku yang tidak dapat di-terima secara
sosial?
b. Afek
2) Labilitas emosi?
3) Depresi atauapatis?
4) lritabilitas?
5) Curiga?
6) Tidak berdaya?
7) Frustasi?
c. Respon kognitif
12
e. Identilikasi kekhawatiran tertentu tentang klien dan kekhawatiran
pemberiasuhan tentang dirinya sendiri.
Untuk dapat membina hubngan saling percaya, dapat dilakukan hal-hal sebagai
berikut:
4) Jelaskan tujuan saudara merawat pasien dan aktivitas yang akan dilakukan.
5) Jelaskan pula kapan aktivitas akan dilaksanakan dan berapa lama aktivitas
tersebut.
b) Bicara lambat, sederhana dan beri waktu klien untuk berpikir dan
menjawab
Untuk mengkaji pasien lansia dengan depresi, saudara dapat menggunakan tehnik
mengobservasi prilaku pasien dan wawancara langsung kepada pasien dan
13
keluarganya. Observasi yang saudara lakukan terutama untuk mengkaji data
objektif depresi. Ketika mengobservasi prilaku pasien untuk tanda-tanda seperti:
1) Penampilan tidak rapi, kusut dan dandanan tidak rapi, kulit kotor
(kebersihan diri kurang)
Berikut ini adalah aspek psikososial yang perlu dikaji oleh perawat yaitu apakah
lansia mengalami kebingungan, kecemasan, menunjukkan afek yang labil, datar
atau tidak sesuai, apakah lansia mempunyai ide untuk bunuh diri. Bila data
tersebut saudara peroleh, data subjektif didapatkan melalui wawancara dengan
menggunakan skala depresi pada lansia (Depresion Geriatric Scale).
3. Klasifikasi Data
a. Data Subjektif
3) Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi, tidak berarti, tidak ada tujuan
hidup, merasa putus asa dan cenderung bunuh diri.
b. Data Objektif
1) Gerakan tubuh yang terhambat, tubuh yang melengkung dan bila duduk
dengan sikap yang merosot.
2) Ekspresi wajah murung, gaya jalan yang lambat dengan langkah yang
diseret.
4) Pasien tampak malas, lelah, tidak ada nafsu makan, sukar tidur dan sering
menangis.
14
5) Proses berpikir terlambat, seolah-olah pikirannya kosong, konsentrasi
terganggu, tidak mempunyai minat, tidak dapat berpikir, tidak mempunyai
daya khayal.
Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam, tidak
masuk akal (irasional), waham dosa, depersonalisasi dan halusinasi. Kadang-
kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility), mudah
tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu. Pada pasien depresi juga
mengalami kebersihan diri kurang dan keterbelakangan psikomotor.
4. Diagnosa Keperawatan
c. Ketidakberdayaan
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam lansia merasa
tidak stres dan depresi.
Kriteria Hasil:
No Intervensi Rasional
15
individu diri
Untuk memberi
pemahaman kepada
lansia tentang obat
16
b. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
pemasukan yang tidak adekuat akibat penurunan nafsu makan
Kriteria hasil:
No Intervensi Rasional
Tujuan:
Kriteria hasil:
17
3) Mendemonstrasikan cara menyelesaikan masalah yang konstruktif
No Intervensi Rasional
1. Diskusikan dengan pasien tentang Menggali ide dalam pikiran klien tentang
ide-ide bunuh diri bunuh diri
2 Buat kontrak dengan pasien untuk Meminimalkan resiko pasien bunuh diri
tidak melakukan bunuh diri
Tindakan:
1) Diskusikan dengan keluarga tentang tanda-tanda perilaku klien saat muncul ide
bunuh diri
18
a) Ciptakan lingkungan yang aman untuk pasien, singkirkan semua benda-
benda yang memiliki potensi untuk membahayakan klien (benda tajam, tali
pengikat, ikat pinggang, dan benda-benda lain yang terbuat dari kaca)
Tujuan:
Kriteria Hasil:
3) Klien mampu menciptakan pola tidur yang adekuat dengan penurunan terhadap
pikiran yang melayang-layang (melamun).
No Intervensi Rasional
19
pada pasien
tidur)
Tujuan
Tindakan
1) Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala gangguan pola tidur pada
pasien.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lanjut usia merupakan bagian dari proses kehidupan yang tidak dapat dihindari
dan akan dialami oleh setiap manusia. Pada tahap ini manusia mengalami banyak
perubahan baik secara fisik maupun mental, dimana terjadi kemunduran dalam
berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah dimilikinya.
B. Saran
Sebagai calon tenaga kesehatan baiknya kita mengetahui penyebab yang dapat
menyebabkan kegawatdaruratan Depresi pada lansia, baiknya kita harus paham
sifat yang dimiliki masing masing manusia, dan dapat mengaplikasikan hasil dari
pembelajaran pada dunia nyata.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://nuzulwahyudi10.blogspot.com
Elvy Hadaming. Askep Lansia Dengan Masalah Psikologis. Rabu, 23 April 2014
http://evyhadaming.blogspot.com
http://desiartikaratnasary.blogspot.com
22