Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN


KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE

A. Pengertian
Personal hygiene adalah upaya seseorang dalam memelihara kebersihan
dan kesehatan dirinya untuk memperoleh kesejahteraan fisik dan psikologis.
Pemenuhan personal hygiene diperlukan untuk kenyamanan individu,
keamanan, dan kesehatan (Mubarak, 2015).
Personal Hygiene (kebersihan diri) merupakan kebersihan diri yang di
lakukan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan diri sendiri baik secara
fisik maupun mental. Kebersihan diri merupakan langkah awal dalam
mewujudkan kesehatan diri karena tubuh yang bersih meminimalkan risiko
seseorang terjangkit suatu penyakit, terutama penyakit yang berhubungan
dengan kebersihan diri yang buruk (Haswita,2017).
B. Tanda dan Gejala
Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2016) menyebutkan pasien yang mengalami
defisit perawatan diri biasanya akan menunjukan tanda dan gejala sebagai
berikut :
1. Mayor
a. Subjektif
1) Menolak melakukan perawatan diri
b. Objektif
1) Tidak mampu mandi/ mengenakan pakaian/ makan/ ke toilet/
berhias secara mandiri
2) Minat melakukan perawatan diri kurang
2. Minor
a. Subjektif
(tidak tersedia)
b. Objektif
(tidak tersedia)
C. Pohon Masalah

Penyakit

Hambatan
Gangguan
pemenuhan diri
muskuloskeletal,
gangguan
neuromuskuler, 1. Defisit perawatan
kelemahan, gangguan diri : Mandi
psikologis dan/atau 2. Defisit perawatan
psikotik, penurunan diri : Makan
motivasi/minat 3. Defisit perawatan
diri : Toileting

D. Pemeriksaan Diagnostik
-
E. Penatalaksanaan Medis
-
F. Pengkajian Keperawatan
1. Pengkajian Identitas
Identitas pasien berupa nama, tanggal lahir, umur, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan, alamat, tanggal masuk RS, sumber informasi, agama, status
perkawinan, dan suku.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
b. Riwayat kesehatan sekarang
c. Riwayat kesehatan dahulu
d. Riwayat kesehatan keluarga
3. Pengkajian Fungsional Gordon
a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
b. Pola nutrisi
c. Pola eliminasi
d. Pola aktivitas dan latihan, mengukur tingkat kemandirian pasien
e. Pola istirahat dan tidur
f. Pola sensori, persepsi, dan kognitif
g. Pola konsep diri
h. Pola seksual dan reproduksi
i. Pola hubungan dan peran
j. Pola manajemen koping stress
k. Pola sistem nilai dan keyakinan
4. Keadaan umum dan kesadaran pasien
5. Tanda-tanda vital berupa tekanan darah, nadi, dan respirasi
6. Pemeriksaan fisik
a. Rambut
1) Amati kondisi rambut.
2) Keadaan rambut yang mudah rontok.
3) Keadaan rambut yang kusam.
4) Tekstur rambut.
b. Kepala
1) Amati dengan benar kebersihan kulit kepala.
2) Normosepal.
3) Ketombe.
4) Berkutu.
5) Kebersihan.
6) Apakah ada nyeri tekan.
c. Mata
1) Apakah mata kanan dan kiri simetri.
2) Konjungtiva ananemis.
3) Sclera aninterik.
d. Hidung
1) Apakah pilek.
2) Apakah ada perubahan penciuman.
3) Kebersihan hidung.
4) Keadaan membrana mukosa apakah ada septum deviasi.
e. Mulut
1) Keadaan mukosa mulut.
2) Kelembapan.
3) Adanya lesi.
4) Kebersihan.
f. Gigi
1) Amati kondisi mukosa mulut dan kelembaban mulut.
2) Apakah ada karang gigi.
3) Apakah ada carries.
4) Kebersihan.
g. Telinga
1) Amati telinga kanan kiri apa simetris.
2) Apakah ada lesi.
3) Perhatikan adanya serumen atau kotoran pada telinga.
h. Kulit
1) Amati kondisi kulit (tekstur,turgor,kelembaban).
2) Apakah ada lesi.
3) Apakah ada luka.
i. Kuku, Tangan, dan Kaki
1) Amati kebersihan kuku.
2) Perhatikan adanya luka.
j. Tubuh secara umum
1) Amati kondisi dan kebersihan badan secara umum.
2) Perhatikan adanya kelainan pada kulit pasien.
G. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul :
1. Defisit perawatan diri
H. Rencana Keperawatan
Diagnosa Tujuan dan Kriteria
Rencana Keperawatan Rasional
Keperawatan Hasil
Defisit Perawatan Perawatan Diri Dukungan Perawatan Diri Dukungan Perawatan
Diri (D.0109) (L.11103) (I.11348) Diri (I.11348)
Setelah dilakukan 1. Observasi 1. Observasi
Definisi : tindakan keperawatan - Identifikasi kebiasaan - Mengetahui
Tidak mampu selama … x … jam aktivitas perawatan diri kebiasaan aktivitas
melakukan atau diharapkan perawatan sesuai usia perawatan diri pasien
menyelesaikan diri meningkat dengan - Monitor tingkat - Mengetahui tingkat
aktivitas perawatan kriteria hasil: kemandirian kemandirian pasien
diri  Kemampuan mandi - Identifikasi kebutuhan - Untuk memudahkan
meningkat alat bantu kebersihan perawatan diri pasien
Penyebab :  Kemampuan diri, berpakaian, berhias, 2. Terapeutik
1. Gangguan mengenakan pakaian dan makan - Meningkatkan
muskuloskeletal meningkat 2. Terapeutik kenyamanan pasien
2. Gangguan  Kemampuan makan - Sediakan lingkungan
- Membantu
neuromuskuler meningkat yang terapeutik (mis
pemenuhan
3. Kelemahan  Kemampuan ke toilet suasana hangat, rileks,
perawatan diri pasien
4. Gamgguan (BAB/BAK) privasi)
- Membimbing pasien
psikologis meningkat - Siapkan keperluan
melakukan perawatan
dan/atau  Verbalisasi keinginan pribadi (mis parfum,
diri secara mandiri
psikotik melakukan perawatan sikat gigi, dan sabun
- Membantu pasien
5. Penurunan diri meningkat mandi)
menerima keadaan
motivasi/minat  Minat melakukan - Dampingi dalam
ketergantungan
perawatan diri melakukan perawatan
- Memudahkan pasien
Gejala dan meningkat diri sampai mandiri
dalam melakukan
Tanda Mayor  Mempertahankan - Fasilitasi untuk
perawatan diri
Subjektif kebersihan diri menerima keadaan
- Membantu pasien
1. Menolak meningkat ketergantungan
mengatur rutinitas
melakukan  Mempertahankan - Fasilitasi kemandirian,
perawatan diri
perawatan diri kebersihan mulut bantu jika tidak mampu
Objektif meningkat melakukan perawatan 3. Edukasi
1. Tidak mampu diri - Untuk meningkatkan
mandi/ - Jadwalkan rutinitas kemandirian pasien
mengenakan perawatan diri dalam perawatan diri
pakaian/ 3. Edukasi
makan/ ke - Anjurkan melakukan

toilet/ berhias perawatan diri secara

secara mandiri konsisten sesuai

2. Minat kemampuan

melakukan
perawatan diri Dukungan Perawatan Diri : Dukungan Perawatan

kurang Mandi (I.11352) Diri: Mandi (I.11352)


1. Observasi 1. Observasi
Gejala dan Tanda - Identifikasi usia dan - Mengetahui
Minor budayadalam membantu kebiasaan perawatan
Subjektif kepersihan diri diri pasien
(tidak tersedia) - Identifikasi jenis bantuan - Mengetahui jenis
Objektif yang dibutuhkan bantuan yang di
(tidak tersedia) - Monitor kebersihan butuhkan
tubuh - Mengetahui tingkat
Kondisi Klinis - Monitor integritaskulit kebersihan tubuh
Terkait 2. Terapeutik pasien
1. Stroke - Sediakan peralatan - Menilai adanya
2. Cedera medula mandi gangguan integritas
spinalis - Sediakan lingkungan kulit (luka dan lesi)
3. Depresi yang amandan nyaman 2. Terapeutik
4. Arthritis
- Fasilitasi mandi sesuai - Membantu kesiapan
reumatoid
kebutuhan pasien
5. Retardasi mental
- Pertahankan kebiasaan - Meningkatkan
6. Delirium
kebersihandiri kenyamanan pasien
7. Demensia
8. Gangguan
- Berikan bantuan sesuai - Memenuhi perawatan
tingkat kemandirian
amnestik 3. Edukasi diri pasien
9. Skizofrenia dan - Jelaskan manfaat mandi - Mengurangi
gangguan dandampak tidak mandi terjadinya defisit
psikotik lain terhadapkesehatan perawatan diri
10. Fungsi penilaian
- Ajarkan kepada - Membantu perawatan
terganggu
keluargacaramemandika diri pasien sesuai
n pasien (jika perlu) kemampuan
Keterangan
3. Edukasi
Diagnosis ini
- Meningkatkan
dispesifikasikan
pengetahuan pasien
menjadi salah satu
mengenai pentingnya
atau lebih dari:
perawatan diri
1. Mandi
- Meningkatkan
2. Makan
kemampuan keluarga
3. Toileting
dalam perawatan diri

Dukungan Perawatan Diri : Dukungan Perawatan


Makan/Minum (I.11351) Diri: Makan/Minum

1. Observasi (I.11351)

- Identifikasi diet yang 1. Observasi

diajukan - Mengetahui pola

- Monitor kemampuan makan pasien

menelan - Mengetahui menelan


- Monitor status hidrasi pasien

pasien, jika perlu - Untuk mengetahui

2. Terapeutik jumlah cairan tubuh

- Ciptakan lingkungan 2. Terapeutik

yang menyenangkan - Meningkatkan nafsu


selama makan makan

- Atur posisi yang nyaman - Mencegah terjadinya


untuk makan/minum tersedak
- Meningkat
- Lakukan oral hygiene kenyamanan saat
sebelum makan, jika makan
perlu - Meningkatkan daya
- Letakkan makanan di tarik makanan
sisi mata yang sehat - Memudahkan pasien
- Sediakan sedotan untuk minum
minum, sesuai - Meningkatkan selera
kebutuhan makan pasien
- Siapkan makanan - Meningkatkan nafsu
dengan suhu yang makan pasien
meningkatkan nafsu - Memenuhi asupan
makan nutrisi pasien
- Sediakan makanan dan - Meningkatkan
minuman yang disukai kemandirian makan
- Berikan bantuan saat pasien
makan/minum sesuai 3. Edukasi
tingkat kemandirian, jika - Memudahkan pasien
perlu menjangkau makanan
- Motivasi untuk makan di 4. Kolaborasi
ruang makan, jika - Mengurangi rasa
tersedia mual
3. Edukasi
- Jelaskan posisi makan
pada pasien yang
mengalami gangguan
penglihatan dengan
menggunakan arah jarum
jam (mis. sayur di jam
12, rendang di jam 3)
4. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
obat (mis. analgesik,
antiemetik), sesuai
indikasi

Dukungan Perawatan Diri : Dukungan Perawatan


BAB/BAK (I.11349) Diri: BAB/BAK
1. Observasi (I.11349)
- Identifikasi kebiasaan 1. Observasi
BAK/BAB sesuai usia - Mengetahui pola
- Monitor integritas kulit eliminasi
pasien - Mengetahui tingkat
2. Terapeutik hidrasi
- Buka pakaian yang 2. Terapeutik
diperlukanuntuk - Membantu proses
memudahkan eliminasi eliminasi
- Dukung penggunaan - Meningkat
toilet/commode/pispot/ur kemampuan toileting
inal secara konsisten - Meningkatkan rasa
- Jaga privasi selama nyaman
eliminasi - Menjaga kebersihan
- Ganti pakaian pasien pasien
setelah eliminasi, jika - Mencegah terjadinya
perlu infeksi
- Bersihkan alat bantu - Meningkatkan
BAK/BAB setelah kemandirian
digunakan eliminasi
- Latih BAK/BAB sesuai - Mempermudah
jadwal, jika perlu pasien dalam
- Sediakan alat bantu (mis. melakukan eliminasi
Kateter eksternal, 3. Edukasi
urinal), jika pelu - Mencegah terjadinya
3. Edukasi gangguan eliminasi
- Anjurkan BAK/BAB - Meningkatkan
secara rutin kemampuan toileting
- Anjurkan ke kamar tanpa alat bantu
mandi/toilet, jika perlu

I. Referensi
Mubarak, Wahit Iqbal. 2015. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori
dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC.
Haswita & Sulistyowati, R. 2017. Kebutuhan Dasar Manusia Untuk
Mahasiswa Keperawatan dan Kebidanan. Jakarta : TIM
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta Selatan:
Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Intervensi Keperawatan
Indoneisa: Definisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarta Selatan:
Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Luaran Keperawatan
Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta
Selatan: Dewan Pengurus Pusat PPNI.

Anda mungkin juga menyukai