Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN POLA TIDUR

A. PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan status
kesehatan pada tingkat optimal.selain itu proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel
dalam tubuh secara umum tidur adalah status perubahan kesadaranketika prepesi dan
reaksi individu lingkungan menurut. Hampir sepertiga waktu dari kita . kita gunakan
untuk tidur. hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa tidur memulikan atau
mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktifitas, mengurangi stres dan kecamasan
serta dapat meningkatkan kemampuan dan kosentrasi saat hendak melakukan aktifitas
sehari-hari
Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi orang yang
sedang sakit agar lebih cepat sembu dan mempebaiki kerusakan sel apabilah
kebutuhan tidur cukup maka jumlah energi yang dibutuhkan dapat terpenuhi,
sehungga status kesehatan dan kegiatan sehari-hari pulih kembali. Selain itu orang
yang mengalami kelelahan juga menmerlukan tidur lebih banyak dari biasanya
2. Tujuan
- Tujuan umum : untuk mengetahui asuhan keperawatan gangguan pola tidur
diruangan menurut RSUD dr. Geoten taroendibrata purbalingga
- Tuuan khusus
1. Mengetahui peringatan
2. Mengetahui etiologi
3. Mengetahui faktor presdisprosisi
4. Mengetahui patofisiologi
5. Mengetahui tanda gejalah
6. Mengetahui pemeriksaan penunjang
7. Megetahui pathweay
8. Mengetahui pengkajian
9. Mengetahui diaknosa keperawatan gagguan pola tidur
10. Mengetaahui rencana asuhan keperawatan gangguan pola tiduR
B. TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
Istirahat berarti suatu kedaan tenang relaks tanpa tekanan emosional dan
bebasdari perasaan gelisa, jadi beristirahat bukanberarti tidak melakukan aktivitas
sama sekali terkadang berjalan-jalan di tema juga bisa di katakan sebagai suatu
bentuk istirahat
Sedangkan pengertian tidur adalah suatu keadaan tidak sadar yang dialami seseorang
yang dapat dibangunkan kembali degan indra atau rang sangan yang cukup tidru di
karakteristikan dengan aktifitas fisik yang minimal tingkat kesadaran yang bervariasi
perubahan proses fisiologi tubuh dan penurunan respon terhadap simulasi eksternal
Tidur bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mental, emosional dan kesehatan
secara umum terdapat dua efek fisiologis tidur, pertama efek terhada sistem saraf
yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara
berbagai susunan saraf kedua yaitu, efek pada struktur tubuh dengan memulihkan
kesegaran dan berbagai organ dalam tubuh mengingat terjadinya penurunan aktifitas
organ-organ tubuh tersebut selema tidur gangguan dalam tidur bisa dialami oleh siapa
saja, gangguan pola tidur adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
perubahan jumlah atau kualitas pola tidur danistirahat sehubungan dengan keadaan
biologi atau kebutuhan emosi gangguan tidur bisa berupa
insomnia,narkolepsi,somnabolisme(tidur berjalan) enurres (ngompol) dan delirium
(engigau)
2. Etiologi
Beberapa penyebab yang dapat menyebabkan gangguan pola tidur yaitu:
- Psikologis
a. Perubahan tidur yang berhubungan degan proses penuaan
b. Ansietas
c. Suhu tubuh
- Lingkungan
a. Suhu, kelembaban yang berubah-ubah
b. Stimulasi yang berlebihan
c. Kegaduhan
d. Pegobatan
- Fisiologis
a. Demam
b. Hipertiodisme
c. Ulkus grastk
d. Gangguan hati
e. Nafas pendek
f. Urgensi berkemih
g. Mual
h. Gangguan ketidaknyamanan
3. Faktor predisposisi
Menurut potter and perry (2006) faktorfaktor yang mempengarui tidur antara lain
a. Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur yang lebih banyak
dari normal, namun demikian keadaan sakit menjadikan seseorang kurang
tidur bahkan tidak dapat tidur
b. Kelelahan
Kelelahan dapat mempengarui pola tidur seseorang, seseorang dengan
kelelahan tingkat menengah dapat tidur nyayak , sedangkan pada kelelahan
yang berlebihan akan menyebabkann periode tidur REM lebih pendek
c. Sres psikologi
Depresi akan menyebabkan gangguan pada frekuensi tidur hal inidisebabkan
oleh kondisi cemas yang meningkatkan norepirefin darah melalui sistem saraf
simpatis dan akan mengurangis tahap REM dan NREM
d. Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur yaitu
1. Diuretik
2. Antidepresan
3. Kafein
4. Betabloker
5. Narkotika
6. Anfetamin
e. Nutrisis
Makaanan seperti keju, susu, daging dan ikan tunadapat mempercepat tidur
f. Lingkungan
Lingkungan dapat meingkatkan atau menhallangi seseorang untuk tidur pada
lingkungan yang tenang memungkinnkan seseorang dapat tidur nyenyak dan
sebaliknya
g. Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi dan dapat meimbulkan keinginan untuk tetap
bangun dan meahan tidak tidur sehingga dapat meimbulkan gangguan proses
tidur
4. Patofisiologi
Tidur merupakan hubungan mekanisme sereablea yang secara bergantian
mengatifkan dan menekan pusat otak agar dapat tidur dan bangun. Tidur merupakan
aktifitas yang melibatkan susunan saraf pusat, saraf parifer endokrin kardio vaskular,
respirasi muskuloskeletal pengaturan dan kontrol tidur tergantung dari antara
hubungan dua mekanisme cerebral yang secara bergantian mengaktifkan dan
menekan dibagian batang otak atas mempunyai sel-sel khusus dalam nyeri dan
sensori rab, juga menerima stimulasi dari korteks selebri yaituemosi, proses, pikir
Gangguan pola tidur dapat dipengarui oleh proses penuaan ansietas, suhu tubuh,
faktor lingkungan (suhu, kelembaban yang berubah-rubah stimulasi yang berlebihan,
kengaduhan , pengobatan , faktoe fisiologis ( demam,hipertiodisme,ulkus gastrik,
gagguan hati nnafas pendek,urgensi, berkemih, mual, gangguan ketidaknyamanan )
hal tersebut membuat kerja RAS berlebihan menyebabkan kewaspadaan berlebihn
dan akhirnya menganggu pola tidur pasien
5. Tanda dan gejala gangguan tidur
a. Kketidakpuasan tidur
b. Keluhan verbal tentang kesulitan-kesulitan tidur
c. Keluhan verbal tetang perasaan ttidak dapat beriistirahat dengan baik
d. Tidak dapat tidur insomnia
e. Total waktu tidur kurang dari usi yang normal
f. Memiliki kebiasaan buruk atau aneh saat tidur(mengorok, berheti nafas,
mengerakan anggota keluarga)
6. Pemeriksaan penunjang
Menetukan secara pasti gangguan tidur adalah pemeriksaan polisomnografi.
Polisomnografi adalah alat uji diagnostik untuk mengevaluasi gangguan tidur. alat ini
dapat merekam elektroensefalogram (EEG), elektromiogram (EMG) dan elektro-
ukologram (EOG) sekaligus dengan alat ii kita dapat mengkaji aktivitas klien selama
tidur aktivitas yang klien lakukan tanpa sadar tersebut bisa jadi merupakan penyebab
seringnya klien terjaga di malam hari

Faktor psikologis Faktor lingkungan Faktor fisiologis Nyeri akut


7.

Gangguan
Cemas
Merangsang sistem Merangsang sensori Merangsan kortek eliminasi urin
limbik ( pengatur perifer untuk selebral untuk
sistem emosi untuk meningkatkan meningkatkan
meningkatkan pengeluaran pengeluaran Hipertermi
pengeluaran serotonin seroton
katekolamin

Merangsang sistem aktivasi


resikuler (SAR) untuk menurunkan
Pengeluaran serotonin

Bangun tiga atau lebih di malam hari,


Gangguan pola insomia ketidak mampuan tidor, total
tidur waktu tidur kurang, kebiasaan buruk
saat tidur dan keluhan verbal lainya

Pengkajian
a. Identitas (nama,umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, no. Mi (diagnosa medis)
b. Riwayat kesehatan ( keluhan utama, riyawat penyakit keluarga)
c. Pola kesehatan fumhsional
1. Pemeliharaan kesehatan
2. Nutrisi metabolik
3. Eliminasi
4. Pola prepesi kognitif
5. Pola istirahat
- Pola tidur (jam berapa berangkat tidur, bangun tiidur lamanya tidur
- Kebiasaan menjelang tidur ( buang air kecil, membaca buku dll)
- Gangguan tidur yang sering di alami dan cara mengatasinya
- Kebiasaan tidur siang
- Lingkungan tidur
- (bising, gelap, dimgim dll)
- Status emosi dan mental
- Menifestasi fisik dan perilaku yang timbul sebagai akibat gangguan istiraht dan
tidur yaitu:
 Penampilan wajah (tampak gelab disektar mata, bengkak pada kelopak mata,
konjungtiva kemerahan mata terlihat cekung dll.)
 Perilaku yang terkait dengan gangguan istirahat dan tidur ( mudah tersingung,
sering menguap,kurang)
 Kelelahan (tampak lelah, letih, lesu dll)
- Konsep diri
- Pola peran dan hubungan
- Pola reproduksi
- Pola pertahan diri dan koping
- Keyakinan dan nilai
d. Pemeriksaan fisik (kesadaran umum , BB, TD, N, S RR) antropometri
8. Diagnosa kepperawatan
Diagnoosa keperawatan yang mungkin muncul adalah
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan faktor fisiologis, psikologis dan
lingkungan
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
3. Gangguan pla eliminasi urin berhubungan dengan faktor fisiologis
4. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
5. Ansietas berhubungan dengan faktor psikologis
9. Rencana asuhan keperawatan
Diagnosa Tujuan Intervensi rasionalisasi
keperawat
an
Gangguan Setelah di lakikan 1. Tentukan 1. Meminimalisir
pola tidur tindakan keperawatan efek efek samping
berhubung selama 3x24 jam samping obat sehingga
an dengan diharapkan gangguan obat pada tidak
fakktoor pola tidur pasien teratasi pola tidur menganggu
fisiologis dengan kriteria hasil pasien pola tidurb
dan K.H awal akhir 2. Pantau pola 2. Mengetahui
llingkunga Jumlah 1 5 tidur pasien penyebab
n jam dan catat gangguan pola
tidur hubungan tidur
dalam faktor- 3. Pasien
batas faktro fisik memahami
normal ( apnea ssat kebutuhan
Pola 1 5 tidur tidur
tidur sumbatan 4. Melibatkan
kualitas jalan keluarga untuk
dalam nafaas, meminimalisir
batas nyeri atau gangguan
normal ketidaknya nyeri
Perasaa 1 5 manan dan 5. Lingkungan
n fres sering nyaman dapat
sesudah berkemih mendukung
tidur/ist 3. Jelaskan tidur pasien
irahat pentingnya 6. Tidur siang
Mampu 1 5 tidur yang dapat
mengid adekuat membantu
selama sakit mmenyukupu
entifika 4. Ajarkan kebutuhan
si hal- pasien dan tiduur
hal orang lain 7. Obat tidur
yang tentang untuk
mening faktor- membantu
katkan faktor yang peningkatan
tidur dapat kualitas da
berpengaru kuantitas tidur
h pada
gangguan
pola tidur
5. Ciptakan
lingkungan
yang
nyaman
6. Anjurkan
pasien
untuk tidur
siang juka
diperlukan
untuk
memenuhi
pola tidur
7. Kolaborasi
pemberian
obat tidur
DAFTAR PUSTAKA

Alimul, H. Aziza. (2006) pengantar KDM dan proses keperawatan jakarta salembang
medika

Guyton, Arthur. 91997). Fisiologismanusia dan mekanisme penyakit edisi3 jakarta


EGC

NANDA.(2011). Diagnosa keperawatan2011-2014, jakarta: EGC.

Potter, P. A. & Perry, A. G. (2006)buku ajar fundamental keperawtan vol.2 jakarta


EGC

Anda mungkin juga menyukai