Oleh:
SITTI SANTI
A1C121026
UNIVERSITAS MEGAREZKY
2021
A. Definis
Aktifitas merupakan suatu energy dan keadaan bergerak dimana manusia
memerlukannya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu tanda kesehatan adalah
adanya kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitasnya sendiri seperti, berjalan
dan bekerja. Kemanapun aktivitas seseorang tidak terepas dari sistem syaraf dan
muskuloskeletal. Kebutuhan aktivitas (pergerakan) merupakan satu kesatuan yang saling
berhubungan dengan kebutuhan dasar dan tidur, dan saling mempengaruhi manusia lain.
B. Etiologi
1. Gejala penyakit
2. Kurang pengendalian situasional/lingkungan
3. Ketidakadekuatan sumber daya (mis. dukungan, finansial, sosial dan pengetahuan)
4. Kurangnya privasi
5. Gangguan stimulus lingkungan
6. Efek samping terapi (misal medikasi, radiasi dan kemoterapi)
7. Gangguan adaptasi kehamilan
C. Patofisiologi
Fisiologis
Anatomi fisiologi otak
1. Medula spinalis
1) Otak besar
2) Otak kecil
b. Otak
c. Batang otak
Susunan saraf yang mempunyai peranan spesifik untuk mengatur aktivitas otot
involunter (otot polos) seperti jantung, hati, pankreas, kelenjar dan lain-lain.
3. Otak
Otak terletak dalam ronngga cranium (tengkorak) berkembang dari sebuah tabung yang
hipotalamus
4. Serebrum
a. Lobus frontalis adalah bagian dari serebrum yang terletak di depan sulkus
sentralis
korakookpitalis
c. Lobus temporalis terdapat dibawah lateral dari fisura dan di depan lobis
oksipitaliskot
Korteks serebri selain dibagi dalam lobus dapat juga dibagi menurut fungsi dan
banyaknya area. Campbel membagi bentuk korteks serebri menjadi 20 area. Secara
a. Korteks sensoris
Pusat sensasi umum primer suatu hemisfer serebri yang mengurus bagian
badan, luas daerah korteks yang menangani suatu alat atau bagian tubuh
tergantung pada fungsi alat yang bersangkutan. Disamping itu juga korteks
b. Korteks asosiasi
diolah dan disimpan serta dihubungkan daya yang lain. Bagian anterior lobus
psikokorteks.
c. Korteks motoris
Menerima impuls dari korteks sensoris, fungsi utamanya adalah kontribsi pada
Fungsi serebrum :
memori
5. Batang otak
a. Diensefalon
Bagian otak yang paling rostal dan tertanam diantara kedua belahan otak besar
kesamping.
b. Mesensefalon
Atap dari mesensefalon terdiri dari empat bagian yang menonjol ke atas. Dua
disebelah atas disebut korpus kuadrigeminus superior dan dua disebelah bawah
c. Pons varoli
d. Medulla oblongata
Bagian dari batang otak yang paling bawah yang menghubungkan pons varoli
3. Pusat pernafasan
6. Serebelum
Serebelum (otak kecil) terletak pada bagian bawah dan belakang tengkorak
dipisahkan dengan serebrum oleh fisura transversalis dibelakangi oleh pons varoli
dan di atas medula oblongata. Organ ini banyak menerima serabut aferen sensoris,
Bentuknya oval, bagian yang mengecil pada sentral disebut vermis dan bagian
batang otak melalui pendunkulus serebri inferior (korpus retiformi) permukaan luar
Korteks serebelum dibentuk oleh subtansia grisea, terdiri dari tiga lapisan
yaitu granular luar, lapisan purkinye, lapisan granular dalam. Serabut saraf yang
dalam yang diteruskan oleh nervus VIII (auditorius) untuk keseimbangan dan
sensasi umum medula spinalis dan nervus vagus (N. trigeminus) kelopak mata,
tentang gerakan yang sedang dan yang akan dikerjakan dan mengaturgerakan
sisi badan.
7. Saraf otak
Urutan
Nama Saraf Sifat Saraf Memberikan saraf untuk dan fungsi
saraf
Nervus Sensorik Hidung, sebagai alat penciuman
I
olfaktorius
II Nervus optikus Sensorik Bola mata, untuk penglihatan
Nervus Motorik Penggerak bola mata dan mengangkat
III
okulomotoris kelopak mata
Nervus troklearis Motorik Mata, memutar mata dan penggerak bola
IV
mata
Nervus Motorik dan -
trigeminus sensorik
sensorik
VI Nervus abdusen Motorik Mata, penggoyang sisi mata
Nervus fasialis Motorik dan Otot lidah, menggerakkan lidah dan
VII
Sensorik selaput lendir rongga mulut
Nervus Sensorik Telinga, rangsangan pendengaran
VIII
auditorius
Nervus vagus Sensorik dan Faring, tonsil, dan lidah, rangsangan
IX
motorik citarasa
Nervus vagus Sensorik dan Faring, laring, paru-paru dan esophagus
X
motorik
XI Nervus asesorius Motorik Leher, otot leher
Nervus Motorik Lidah, citarasa, dan otot lidah
XII
hipoglosus
8. Saraf otonom
a. Saraf simpatis
Saraf ini terletak didepan kolumna vertebra dan berhubungan dengan sumsum
bagian, yaitu :
1) Kornu anterior
yang keluar dari kornu anterior bersama- sama dengan radiks anterior dan
serabut preganglion ini segera memusnahkan diri dari nucleus spinalis dan
sinap terhadap sel-sel simpatis yang ada dalam trunkus simpatikus. Tetapi
ganglion ini berisi sel saraf simpatis. Antara ganglion satu dengan ganglion
lainnya, atas, bawah, kiri, kanan, dihubungkan oleh saraf simpatis yang
yaitu :
simpatikus.
simpatis :
simpatis
Jantung Denyut dipercepat Denyut dipercepat
Vasokonstriksi Vasodilatasi
Kelenjar keringat
b. Saraf parasimpatis
Saraf kranial otonom adalah syaraf cranial 3,7,9 dan 10. Saraf ini merupakan
syaraf okulomotorik.
Saraf simpatis saklar keluar dari sumsum tulang belakang melalui daerah
sacral. Syaraf-syaraf ini membentuk urat syaraf pada alat-alat dalam pelvis dan
Reflex miksi juga menghilang bila syaraf sensorik kandung kemih mengalami
kecil organ dan kelenjar memiliki satu sumber persyarafan yaitu simpatis atau
beberapa serabut dari saraf otonom sacral atau cranial. Kelenjar organ
dari syaraf simpatis dan serabut inhibitor dari nervus vagus. Saluran pencernaan
yaitu :
7. Miksi dan defekasi pada dasarnya adalh suatu reflex yang berpusat di kornu
lateralis medulla spinalis bagian sacral. Bila kandung kemih dan rectum
tegam maka miksi dan defekasi secara reflex. Pada orang dewasa refleks ini
ini berasa dari korteks di daerah lotus parasentalis yang berjalan dalam
traktus piramidalis.
1) Fisiologi pergerakan
b. Melindungi bagian tubuh tertentu seperti hati, ginjal, otak dan paru-paru
a. Pergerakan
b. Pembentukan postur
c. Produksi panas karena adanya kontraksi dan relaksasi
2) Nilai normal
Tingkat Aktivitas /
Ketegori
Mobilisasi
Tingkat 0 Mampu merawat diri sendiri secara penuh
Tingkat 1 Memerlukan penggunaan alat
Tingkat 2 Memerlukan bantuan atau pengawasan orang lain
Tingkat 3 Memerlukan bantuan, pengawasan orang lain dan peralatan
Sangat tergantung dan tidak dapat melakukan atau berpartisipasi
Tingkat 4
dalam perawatan
3) Rentang sendi
Abduksi
Siku :
Fleksi 150
Pergelangan Tangan :
Fleksi 80 – 90
Ekstensi 80 – 90
Hiperekstensi 70 – 90
0 – 20
Abduksi
30 – 50
Adduksi
Tangan dan Jari
Fleksi 90
Ekstensi 90
Hiperekstensi 30
20
Abduksi
adduksi 20
Keterangan :
Untuk mengetahui berapa derajat kekuatan otot dapat digunakan dengan skla
sebafai berikut :
Kekuatan
Skal
Otot Keterangan
a
(%)
0 0 Paralisis sempurna
1 10 Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat di palpasi atau dilihat
2 25 Gerakan otot penuh melawan gravitasi dengan topangan
3 50 Gerakan yang normal melawan gravitasi
Gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan melawan
4 75
tahanan minimal
Kekuatan normal, gerakan penuh yang normal melawan gravitasi
5 100
dan melawan tahanan penuh
dalam tubuh.
1) Sistem Muskuloskeletal
Sistem muskuloskeletal terdidi atas rangka (tulang), otot dan sendi. Sistem ini
tubuh)
b) Melindungi bagian tubuh yang lunak, seperti otak, paru-paru, hati dan medulla
spinalis
berperan dalam proses pergerakan, memberi bentuk pada postur tubuh dan
2017).
2) Sistem Persyarafan
b) Sel saraf atau neuron, berfungsi membawa implus dari bagian tubuh satu
otot rangka
E. Manifestasi Klinis
Menurut (Potter & Perry, 2006) manifestasi klinik pada gangguan aktivitas yaitu :
1. Tidak mampu bergerak secara mandiri atau perlu bantuan alat/orang lain
F. Penatalaksanaan
1. Farmakologi
Pemberian obat-obatan
2. Non Farmakologi
a) Terapi musik
b) Distraksi
c) Hipnotis
d) Reduksi
e) Imobilisasi
G. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Mobilitas Fisik
H. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan Mobilitas Mobilitas Fisik Dukungan mobilisasi
Fisik Observasi:
D.0054 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
diharapkan mobilitas fisik meningkat Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
Pengertian : Kriteria Hasil: Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah
Keterbatasan dalam Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat sebelum memulai mobilisasi
gerakan fisik dari suatu Menurun Meningkat
atau lebih ekstremitas 1 Pergerakan ekstremitas
secara mandiri 1 2 3 4 5
2 Kekuatan otot
1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
Meningkat Menurun
3 Nyeri
1 2 3 4 5
4 Kaku sendi
1 2 3 4 5
5 Gerakan terbatas
1 2 3 4 5
6 Kelemahan fisik
1 2 3 4 5
I.
DAFTAR PUSTAKA