2. Etiologi
Beberapa penyebab yang dapat menyebabkan gangguan pola tidur,
yaitu :
1. Psikologis
a) Perubahan tidur yang berhubungan dengan proses penuaan
b) Ansietas
c) Suhu tubuh
2. Lingkungan
a) Suhu, kelembaban yang berubah-ubah
b) Stimulasi yang berlebih
c) Kegaduhan
d) Pengobatan
3. Fisiologis
a) Demam
b) Hipertiodisme
c) Ulkus gastrik
d) Gangguan hati
e) Nafas pendek
f) Urgensi berkemih
g) Mual
h) Gangguan ketidaknymanan
3. Kebutuhan Tidur
Kebutuhan tidur pada manusia bergantung pada tingkat
perkembangan. Tabel berikut merangkum kebutuhan tidur manusia
berdasarkan usia
5. Patofisiologi
Tidur merupakan hubungan mekanisme screablea yang secara
bergantian mengaktifkan dan menekan pusat otak agar dapat tidur dan
bangun. Tidur merupakan aktifitas yang melibatkan susunan saraf pusat,
saraf perifer endokrin kardio vaskular, respirasi muskuloskeletal (Guyton,
1997). Pengaturan dan kontrol tidur tergantung dari hubungan antara dua
mekanisme cerebral yang secara bergantian mengaktifkan dan menekan
pusat otak untuk tidur dan bangun. Recticular activating system (RAS)
dibagian batang otak atas mempunyai sel-sel khusus dalam
mempertahankan kesadaran RAS memberikan stimulus visual, auditori,
nyeri, dan sensori raba. Juga menerima stimulus dari korteks serebri yaitu
emosi, proses, pikir.
Gangguan pola tidur dapat dipengaruhi oleh proses penuaan,
ansietas, suhu tubuh, faktor lingkungan (suhu, kelembaban yang berubah-
ubah, stimulasi yang berlebih, kegaduhan, pengobatan, faktor fisiologis
(demam, hipertiodisme, ulkus gastrik, gangguan hati, nafas pendek, urgensi
berkemih, mual, gangguan ketidaknyamanan). Hal tersebut membuat kerja
RAS berlebihan menyebabkan kewaspadaan berlebih dan akhirnya
mengganggu pola tidur pasien (Potter and Perry, 2006).
Cemas
Merangsang sistem limbik Merangsang sensori Merangsang kortek Gangguan
(pengatur sistem emosi) perifer untuk serebral untuk eliminasi urin
untuk meningkatkan meningkatkan meningkatkan
pengeluaran katekolamin pengeluaran serotonin pengeluaran seroton
Hipertermi
Merangsang Sistem
Aktivasi Retikuler (SAR)
untuk menurunkan
pengeluaran serotonin
9. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul adalah
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan faktor fisiologis, psikologis,
dan lingkungan.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik.
3. Gangguan pola eliminasi urin berhubungan dengan faktor fisiologis.
4. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit.
5. Ansietas berhubungan dengan faktor psikologis.
10. Rencana Asuhan Keperawatan
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasionalisasi
Keperawatan
Gangguan pola Setelah dilakukan tindakan 1. Tentukan efek 1. Meminimalisir efek
tidur keperawatan selama 3x24 jam samping obat pada samping obat sehingga
berhubungan diharapkan gangguan pola tidur pola tidur pasien tidak mengganggu pola
dengan faktor pasien teratasi dengan kriteria hasil: 2. Pantau pola tidur tidur
fisiologis, K.H Awal Akhir pasien dan catat 2. Mengetahui penyebab
psikologis, dan Jumlah jam 1 5 hubungan faktor- gangguan pola tidur
lingkungan. tidur dalam faktor fisik (apnea 3. Pasien memahami
batas normal saat tidur, sumbatan kebutuhan tidur
jalan nafas, nyeri 4. Melibatkan keluarga untuk
Pola tidur, 1 5 atau meminimalisir gangguan
kualitas ketidaknyamanan, nyeri
dalam batas dan sering berkemih) 5. Lingkungan nyaman dapat
normal atau faktor-faktor mendukung tidur pasien
Perasaan 1 5
psikologis yang 6. Tidur siang dapat
fresh sesudah
dapat membantu membantu menyukupi
tidur/istirahat
Mampu 1 5 pola tidur pasien kebutuhan tidur